Home / Rumah Tangga / Dia Mimpi Burukku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Dia Mimpi Burukku: Chapter 11 - Chapter 20

51 Chapters

11

"Tuan duke, tampaknya kamu sangat dekat dengan gadis itu? Aku mendengar kamu telah menyelamatkan seorang gadis biasa dari para perampok. Apakah gadis itu yang telah kamu selamatkan?" tanya Laura."Ya. Ada urusan apa kamu datang kesini?" tanya Duke Julian."Ini tidak pernah terjadi sebelumnya tuan duke. Sejak kapan kamu menjadi begitu baik pada seorang gadis dari kalangan rakyat jelata? Jika berita mengenai kamu menyelamatkan dia bertambah parah setelah orang-orang menyaksikan kedekatanmu dengan gadis itu, maka itu akan menjadi masalah besar. Dan untuk pertanyaan terakhirmu, apakah tidak boleh jika aku merindukan tunanganku?" tanya Laura.Duke Julian tersenyum kecil. "Lady tenang saja. Aku tidak akan menarik pertunangan kita. Sejak awal, pernikahan kita ini tidak didasari karena kita saling menyukai."Laura menyipitkan kedua matanya tajam. "Lalu apa tuan duke menyukai gadis itu?"Duke Julian diam sejenak. "Jangan pernah ikut campur urusanku Lady Laura! Karena aku sangat membenci itu."
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

12

Laura akan menaiki kereta kudanya tetapi tidak sengaja melihat Achlys yang berjalan menuju taman dengan ekspresi riang di wajahnya langsung berbalik menghampiri gadis itu. Achlys juga segera bertemu mata dengan Laura. Dia menghentikan langkahnya saat menyadari Laura mendekatinya. Dia pun menghampiri Laura dan menyapanya dengan mendunukkan kepalanya sekilas. "Selamat siang Lady Laura," sapa Achlys dengan senyuman ramahnya. Alih-alih membalas sapaan Achlys, Laura justru bertanya dengan dingin. "Jawab pertanyaanku dengan jujur nona Achlys!"Achlys memperhatikan Laura yang terlihat sangat marah padanya. Dia pikir Laura sudah mengerti mengenai Duke Julian yang mendekatinya. Hari ini orang-orang disini menatapnya dengan tatapan yang tidak seperti biasanya. Dan beberapa kali dia mendengar namanya disebut bersama Duke Julian. Semenjak dia akan melukai pergelangan tangannya, Achlys menyadari perasaan Duke Julian padanya melalui tatapan matanya yang khawatir dan marah. Ayahnya bilng semakin
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

13

"Nyonya Magnolia," panggil Achlys.Selesai mengerjakan tugasnya, alih-alih mencari Duke Julian, Achlys langsung menuju ruangan Magnolia."Jangan memanggilku nyonya nona Achlys! Panggil saja aku lady," jawab Magnolia."Baiklah lady Magnolia. Saya sudah menyelesaikan pekerjaan ini. Tolong sampaikan kepada tuan duke dan jika ada yang tidak sesuai dengan beliau, beritahu saya melalui lady saja. Untuk mendiskusikannya bersama, saya pikir lady Magnolia perlu ikut," kata Achlys.Magnolia bertanya-tanya mengapa Achlys kelihatan membenci Duke Julian."Saat ini tuan duke sedang pergi piknik untuk beberapa hari. Bukan. Mungkin seminggu atau lebih," kata Magnolia.Achlys sedikit kaget. "Baguslah. Tidak. Maksud saya, saya jadi tidak perlu takut jika pekerjaan saya tidak bagus.""Aku akan mengirimkan ini kepada tuan duke. Nona Achlys harus berangkat besok pagi ke daerah timur kerajaan!" kata Magnolia."Baiklah," jawab Achlys. "Kalau begitu saya permisi. Saya sudah boleh pulang lady Magnolia.""Ya."
last updateLast Updated : 2024-02-27
Read more

14

"Lady Magnolia, mengapa kamu tidak memberitahuku bahwa tuan duke sudah berada di daerah timur kerajaan?" tanya Achlys dengan raut kesal di wajahnya pada Magnolia."Apakah aku perlu memberitahumu nona Achlys? Wajar saja jika tuan duke kesana. Tidak. Dia memang harus kesana karena hanya dia yang bisa mengatasi masalah disana. Justru yang aneh itu dirimu nona Achlys karena sudah bertanya seperti itu," jawab Magnolia."Apa? Nona Achlys? Kamu tidak tahu bahwa tuan duke disana?" tanya Laura.Achlys mengangguk. "Kalau begitu sesuai perintahmu dan tuan duke Lady Laura. Saya mundur dari ekspedisi ini.""Bagus!" kata Laura dengan senyum puas."Nona Achlys! Kamu bisa dimarahi tuan duke dan terkena masalah lebih besar lagi. Kamu telah mencemarkan nama baik tuan duke," kata Magnolia.Achlys tersenyum sinis. "Mereka bahkan lebih tertarik pada berita tuan duke menyelamatkan seorang gadis dari kalangan rakyat jelita dibandingkan ada pelamar kerja yang menolak tawarannya.""Dua orang itu adalah orang
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

15

"Hei, bukannya kereta ini terlalu mewah untukku? Ada banyak sekali perlengkapan dan makanan disini," kata Achlys pada salah satu ksatria. “Aku seharusnya naik gerobak tua.” "Itu atas perintah tuan duke nona!" kata ksatria tersebut tanpa menatap Achlys sama sekali. "Duke kalian sangat memperhatikanku ya? Bukankah menurut kalian semua itu aneh?" tanya Achlys. Ksatria itu akhirnya melirik Achlys. Achlys mengumpulkan sinis pada ksatria itu. "Terserah tuan duke mau melakukan apa. Kita sebagai bawahannya hanya melakukan apa yang dia perintahkan karena kita bekerja padanya," jawab ksatria itu. "Kalian tidak boleh seperti itu tahu. Jika tuan duke sampai terlalu menempel padaku, pasti akan terjadi masalah serius. Aku ini membenci tuan duke. Jika bukan karena uangnya, aku tidak akan sampai sejauh ini," kata Achlys. Ksatria itu memberi hormat dengan keberanian Achlys. Dia menjadi tidak heran mengapa bosnya tertarik pada gadis ini. Ketika orang lain berpikir panjang untuk melamar Duke Julia
last updateLast Updated : 2024-03-05
Read more

16

"Nona Achlys, terima kasih telah menyelamatkan saya. Jika nona Achlys tidak menghalangi penyihir itu, saya mungkin sudah mati," kata ksatria itu.Setelah pertempuran melawan para penyihir, mereka memutuskan beristirahat di sebuah dataran tinggi. Achlys menjauh dari para ksatria dan menyibukkan diri dengan membaca buku. Dia membawa beberapa buku untuk menemaninya. Di dekatnya terdapat sebuah lampu."Ya," jawab Achlys pada ksatria itu tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya. Semenjak pertempuran tadi berakhir, Achlys terus memikirkan mengenai sihir hitam yang muncul di depannya. Dia tidak memiliki sihir seperti itu. Dan tampaknya penyihir yang kabur itu juga bukan pemiliknya. Lalu apakah itu milik ksatria Kynleigh?Itu adalah sihir hitam. Jika memang mereka memiliki itu, kenapa tidak gunakan itu saja dari awal? Sehingga tidak perlu ada pertempuran sengit. Karena terus memikirkan hal ini dan tidak tahu bagaimana caranya berhenti, jadi Achlys memutuskan untuk membaca buku."Saya ingin
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

17

"Sudah waktunya kita melanjutkan perjalanan!" teriak Kaden. Achlys dan Igor sampai terlonjak kaget karena teriakan itu. Igor buru-buru menghampiri teman-temannya sementara Achlys membereskan barang bawaannya. Dia heran mengapa perjalanan tidak dilanjutkan besok pagi karena malam ini semakin larut dan dia mulai mengantuk. Dia memang bisa tidur di dalam kereta tetapi tetap saja rasanya berbeda dengan tidur diatas rerumputan yang dilapisi karpet dan selimut. Achlys masuk ke dalam kereta kuda. Sebelum dia masuk, dia melirik ke arah Igor sekilas. Igor juga tengah meliriknya. "Kelihatannya dia curiga denganku dan Igor. Ini tidak bisa dibiarkan. Akhirnya aku memiliki senjata untuk bisa lepas dari Duke Julian. Mana mungkin aku akan menyia-nyiakannya begitu saja," batin Achlys. Achlys memutuskan untk tidur lebih dulu karena memikirkan tentang sihir hitam itu mulai membuat kepalanya sakit. "Apa yang kamu bicarakan dengan nona Achlys?" tanya Kaden pada Igor.Igor kaget ditanyai seperti itu.
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

18

Achlys membuka sedikit pintu keretanya untuk mengintip apa yang sedang terjadi di luar. Suara-suara familiar terdengar. Tidak ada keirbutan. Dia curiga romongannya telah bertemu dengan rombongan Duke Julian. Itulah sebabnya dia tidak membuka pintu kereta lebar-lebar karena tidak mau melihat Duke Julian.Namun, harapannya pupus sudah karena begitu mengintip, Achlys langsung bertemu mata dengan Duke Julian yang tengqh berbicara dengan Kaden dan yang lain. Achlys langsung menarik diri setelah menutup pintu."Bagimana ini?" Achlys bertanya di dalam benaknya. "Aku harus terlihat biasa saja," batin Achlys.Achlys pun turun dari kereta tanpa menatap Duke Julian. Secara tidak sengaja dia bertatapan dengan Igor. Bibirnya langsung tersenyum dan langkah kakinya menuju ke Igor. "Igor," panggil Achlys."Ya nona?" tanya Igor.Igor tidak mau didekati oleh Achlys karena gara-gara gadis ini, dia jadi diperhatikan oleh Duke Julian."Kamu sudah makan?" tanya Achlys.Sungguh pertanyaan yang sangat ane
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

19

"Aku selalu menghormati setiap bawahanku nona Achlys. Jika memang ini harus dilakukan, maka aku akan melakukannya," kata Duke Julian.Duke Julian meminta seluruh berkas yang dikerjakan Achlys. Achlys segera memberikan ke Duke Julian. Duke Julian memeriksa berkas tersebut di hadapan Achlys dan saat gadis itu akan menyingkir, si duke tetap tidak mengizinkannya pergi."Bagus. Aku cukup suka dengan hasil pengamatanmu nona Achlys," kata Duke Julian."Terima kasih tuan duke," jawab Achlys ramah."Peganglah! Kamu akan memandu ekspedisi ini!" titah Duke Julian seraya melemparkan berkas itu ke Achlys."Apa? Kenapa harus saya tuan duke? Saya bukan komandan," jawab Achlys."Aku memerintahkanmu nona Achlys! Jadi jangan banyak bicara dan lakukan saja!" titah Duke Julian. "Kemudian, setelah mengurus semua ini, aku akan melakukan sesuatu pada tunanganku jika memang dia benar-benar membuatmu merasa tidak nyaman."Achlys menarik sudut bibir kanannya bermaksud menertawakan Julian. Bukan senang, dia mal
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

20

"Hati-hati! Lukamu masih terbuka!" Achlys melirik tajam dan sekilas pada Duke Julian saat pria itu berbicara. Setelah memakan waktu cukup lama menghadapi para monster, mereka memutuskan untuk beristirahat. "Aku merasakan keberadaan orang lain di dekat sini," kata Julian tiba-tiba. Achlys menoleh ke sembarang arah berharap menemukan sesuatu karena tidak nyaman dengan situasi canggung ini. Beberapa kali dia melirik ke arah Igor. Igor juga ingin melirik ke arah Achlys untuk memastikan keadaan gadis itu. Namun dia terlalu takut ketahuan Julian. Tiba-tiba saja terdengar suara pertempuran di kejauhan sana. Achlys dan semua orang menoleh ke asal suara. Kaden dan beberapa bawahannya memutuskan mengecek lebih dekat ke tempat kejadian. Mereka menatap Julian. Julian menyuruh mereka untuk memeriksa dengan tatapannya. Setelah diperiksa, ternyata itu adalah para penyihir muda yang sedang melawan para monster. Mereka ditugaskan oleh kekaisaran. Para penyihir muda itu segera melihat
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status