Share

13

Author: Eselitaa
last update Last Updated: 2024-02-27 08:26:11

"Nyonya Magnolia," panggil Achlys.

Selesai mengerjakan tugasnya, alih-alih mencari Duke Julian, Achlys langsung menuju ruangan Magnolia.

"Jangan memanggilku nyonya nona Achlys! Panggil saja aku lady," jawab Magnolia.

"Baiklah lady Magnolia. Saya sudah menyelesaikan pekerjaan ini. Tolong sampaikan kepada tuan duke dan jika ada yang tidak sesuai dengan beliau, beritahu saya melalui lady saja. Untuk mendiskusikannya bersama, saya pikir lady Magnolia perlu ikut," kata Achlys.

Magnolia bertanya-tanya mengapa Achlys kelihatan membenci Duke Julian.

"Saat ini tuan duke sedang pergi piknik untuk beberapa hari. Bukan. Mungkin seminggu atau lebih," kata Magnolia.

Achlys sedikit kaget. "Baguslah. Tidak. Maksud saya, saya jadi tidak perlu takut jika pekerjaan saya tidak bagus."

"Aku akan mengirimkan ini kepada tuan duke. Nona Achlys harus berangkat besok pagi ke daerah timur kerajaan!" kata Magnolia.

"Baiklah," jawab Achlys. "Kalau begitu saya permisi. Saya sudah boleh pulang lady Magnolia."

"Ya."
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dia Mimpi Burukku   14

    "Lady Magnolia, mengapa kamu tidak memberitahuku bahwa tuan duke sudah berada di daerah timur kerajaan?" tanya Achlys dengan raut kesal di wajahnya pada Magnolia."Apakah aku perlu memberitahumu nona Achlys? Wajar saja jika tuan duke kesana. Tidak. Dia memang harus kesana karena hanya dia yang bisa mengatasi masalah disana. Justru yang aneh itu dirimu nona Achlys karena sudah bertanya seperti itu," jawab Magnolia."Apa? Nona Achlys? Kamu tidak tahu bahwa tuan duke disana?" tanya Laura.Achlys mengangguk. "Kalau begitu sesuai perintahmu dan tuan duke Lady Laura. Saya mundur dari ekspedisi ini.""Bagus!" kata Laura dengan senyum puas."Nona Achlys! Kamu bisa dimarahi tuan duke dan terkena masalah lebih besar lagi. Kamu telah mencemarkan nama baik tuan duke," kata Magnolia.Achlys tersenyum sinis. "Mereka bahkan lebih tertarik pada berita tuan duke menyelamatkan seorang gadis dari kalangan rakyat jelita dibandingkan ada pelamar kerja yang menolak tawarannya.""Dua orang itu adalah orang

    Last Updated : 2024-03-01
  • Dia Mimpi Burukku   15

    "Hei, bukannya kereta ini terlalu mewah untukku? Ada banyak sekali perlengkapan dan makanan disini," kata Achlys pada salah satu ksatria. “Aku seharusnya naik gerobak tua.” "Itu atas perintah tuan duke nona!" kata ksatria tersebut tanpa menatap Achlys sama sekali. "Duke kalian sangat memperhatikanku ya? Bukankah menurut kalian semua itu aneh?" tanya Achlys. Ksatria itu akhirnya melirik Achlys. Achlys mengumpulkan sinis pada ksatria itu. "Terserah tuan duke mau melakukan apa. Kita sebagai bawahannya hanya melakukan apa yang dia perintahkan karena kita bekerja padanya," jawab ksatria itu. "Kalian tidak boleh seperti itu tahu. Jika tuan duke sampai terlalu menempel padaku, pasti akan terjadi masalah serius. Aku ini membenci tuan duke. Jika bukan karena uangnya, aku tidak akan sampai sejauh ini," kata Achlys. Ksatria itu memberi hormat dengan keberanian Achlys. Dia menjadi tidak heran mengapa bosnya tertarik pada gadis ini. Ketika orang lain berpikir panjang untuk melamar Duke Julia

    Last Updated : 2024-03-05
  • Dia Mimpi Burukku   16

    "Nona Achlys, terima kasih telah menyelamatkan saya. Jika nona Achlys tidak menghalangi penyihir itu, saya mungkin sudah mati," kata ksatria itu.Setelah pertempuran melawan para penyihir, mereka memutuskan beristirahat di sebuah dataran tinggi. Achlys menjauh dari para ksatria dan menyibukkan diri dengan membaca buku. Dia membawa beberapa buku untuk menemaninya. Di dekatnya terdapat sebuah lampu."Ya," jawab Achlys pada ksatria itu tanpa mengalihkan pandangannya dari bukunya. Semenjak pertempuran tadi berakhir, Achlys terus memikirkan mengenai sihir hitam yang muncul di depannya. Dia tidak memiliki sihir seperti itu. Dan tampaknya penyihir yang kabur itu juga bukan pemiliknya. Lalu apakah itu milik ksatria Kynleigh?Itu adalah sihir hitam. Jika memang mereka memiliki itu, kenapa tidak gunakan itu saja dari awal? Sehingga tidak perlu ada pertempuran sengit. Karena terus memikirkan hal ini dan tidak tahu bagaimana caranya berhenti, jadi Achlys memutuskan untuk membaca buku."Saya ingin

    Last Updated : 2024-03-07
  • Dia Mimpi Burukku   17

    "Sudah waktunya kita melanjutkan perjalanan!" teriak Kaden. Achlys dan Igor sampai terlonjak kaget karena teriakan itu. Igor buru-buru menghampiri teman-temannya sementara Achlys membereskan barang bawaannya. Dia heran mengapa perjalanan tidak dilanjutkan besok pagi karena malam ini semakin larut dan dia mulai mengantuk. Dia memang bisa tidur di dalam kereta tetapi tetap saja rasanya berbeda dengan tidur diatas rerumputan yang dilapisi karpet dan selimut. Achlys masuk ke dalam kereta kuda. Sebelum dia masuk, dia melirik ke arah Igor sekilas. Igor juga tengah meliriknya. "Kelihatannya dia curiga denganku dan Igor. Ini tidak bisa dibiarkan. Akhirnya aku memiliki senjata untuk bisa lepas dari Duke Julian. Mana mungkin aku akan menyia-nyiakannya begitu saja," batin Achlys. Achlys memutuskan untk tidur lebih dulu karena memikirkan tentang sihir hitam itu mulai membuat kepalanya sakit. "Apa yang kamu bicarakan dengan nona Achlys?" tanya Kaden pada Igor.Igor kaget ditanyai seperti itu.

    Last Updated : 2024-03-12
  • Dia Mimpi Burukku   18

    Achlys membuka sedikit pintu keretanya untuk mengintip apa yang sedang terjadi di luar. Suara-suara familiar terdengar. Tidak ada keirbutan. Dia curiga romongannya telah bertemu dengan rombongan Duke Julian. Itulah sebabnya dia tidak membuka pintu kereta lebar-lebar karena tidak mau melihat Duke Julian.Namun, harapannya pupus sudah karena begitu mengintip, Achlys langsung bertemu mata dengan Duke Julian yang tengqh berbicara dengan Kaden dan yang lain. Achlys langsung menarik diri setelah menutup pintu."Bagimana ini?" Achlys bertanya di dalam benaknya. "Aku harus terlihat biasa saja," batin Achlys.Achlys pun turun dari kereta tanpa menatap Duke Julian. Secara tidak sengaja dia bertatapan dengan Igor. Bibirnya langsung tersenyum dan langkah kakinya menuju ke Igor. "Igor," panggil Achlys."Ya nona?" tanya Igor.Igor tidak mau didekati oleh Achlys karena gara-gara gadis ini, dia jadi diperhatikan oleh Duke Julian."Kamu sudah makan?" tanya Achlys.Sungguh pertanyaan yang sangat ane

    Last Updated : 2024-04-03
  • Dia Mimpi Burukku   19

    "Aku selalu menghormati setiap bawahanku nona Achlys. Jika memang ini harus dilakukan, maka aku akan melakukannya," kata Duke Julian.Duke Julian meminta seluruh berkas yang dikerjakan Achlys. Achlys segera memberikan ke Duke Julian. Duke Julian memeriksa berkas tersebut di hadapan Achlys dan saat gadis itu akan menyingkir, si duke tetap tidak mengizinkannya pergi."Bagus. Aku cukup suka dengan hasil pengamatanmu nona Achlys," kata Duke Julian."Terima kasih tuan duke," jawab Achlys ramah."Peganglah! Kamu akan memandu ekspedisi ini!" titah Duke Julian seraya melemparkan berkas itu ke Achlys."Apa? Kenapa harus saya tuan duke? Saya bukan komandan," jawab Achlys."Aku memerintahkanmu nona Achlys! Jadi jangan banyak bicara dan lakukan saja!" titah Duke Julian. "Kemudian, setelah mengurus semua ini, aku akan melakukan sesuatu pada tunanganku jika memang dia benar-benar membuatmu merasa tidak nyaman."Achlys menarik sudut bibir kanannya bermaksud menertawakan Julian. Bukan senang, dia mal

    Last Updated : 2024-04-19
  • Dia Mimpi Burukku   20

    "Hati-hati! Lukamu masih terbuka!" Achlys melirik tajam dan sekilas pada Duke Julian saat pria itu berbicara. Setelah memakan waktu cukup lama menghadapi para monster, mereka memutuskan untuk beristirahat. "Aku merasakan keberadaan orang lain di dekat sini," kata Julian tiba-tiba. Achlys menoleh ke sembarang arah berharap menemukan sesuatu karena tidak nyaman dengan situasi canggung ini. Beberapa kali dia melirik ke arah Igor. Igor juga ingin melirik ke arah Achlys untuk memastikan keadaan gadis itu. Namun dia terlalu takut ketahuan Julian. Tiba-tiba saja terdengar suara pertempuran di kejauhan sana. Achlys dan semua orang menoleh ke asal suara. Kaden dan beberapa bawahannya memutuskan mengecek lebih dekat ke tempat kejadian. Mereka menatap Julian. Julian menyuruh mereka untuk memeriksa dengan tatapannya. Setelah diperiksa, ternyata itu adalah para penyihir muda yang sedang melawan para monster. Mereka ditugaskan oleh kekaisaran. Para penyihir muda itu segera melihat

    Last Updated : 2024-12-03
  • Dia Mimpi Burukku   21

    Para penyihir muda itu membawa banyak pasukan makanya mereka cukup percaya diri. Koordinator mereka, adalah berlian kekaisaran, Slater. Racun berbau menyengat, api, kegelapan, dan pedang sihir, bisa menggambarkan Slater. "Dasar bocah tengik, mentang-mentang kau diutus langsung oleh kaisar, jadi kau merasa bisa melakukan seenaknya!" teriak Kaden. "Siapa yang lebih penting kira-kira? Aku? Atau komandan kalian?" tanya Slater memicingkan matanya. Alasan kenapa Achlys tidak ingin bertemu Slater lagi adalah karena pikiran Slater sulit ditebak. Selama berada di sekolah yang sama dengannya, Slater tidak benar-benar menganggap rekannya sebagai rekannya. Slater cukup rasional. Emosi, belas kasihan, cinta, dia tampaknya tidak mengenal itu. Pengabdiannya pada kekaisaran juga masih dipertanyakan. Setidaknya sampai saat mereka lulus. Sekarang? Karena dia berada disini atas utusan kaisar, jadi tidak bisa dikatakan kalau dia tidak mengabdi. Kemampuannya itu bisa menghancurkan seb

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Dia Mimpi Burukku   29

    Yang pertama dipilih oleh Achlys adalah tanaman Terraverde atau yang dikenal sebagai tanaman tanah karena berfungsi meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Achlys memanggil dua penyihir dari kekaisaran. Mereka kembar bernama Lira dan Lara. "Bisakah kalian mengirimkan sihir cahaya dan pemuliohan di tanaman ini?" pinta Achlys. Karena Achlys ingin menanam Terraverde yang jika sudah diberi sihir cahaya dan pemulihan, mungkin saja bisa memancing entitas gelap. Lira dan Lara menatap Achlys dengan tatapan jengah. "Enteng sekali kamu bicara," kata Lira. "Kami tidak semudah itu," kata Lara. "Berapa yang kalian mau?" tanya Achlys. "Uang di kekaisaran ini bukanlah segalanya! Permata naga. Jika kamu memberikannya pada kami, kami bersedia melakukan apa yang kamu mau." Konyol sekali. Dimana ada permata naga? Achlys tahu soal itu. Barang yang hampir mustahil untuk didapatkan. Bahkan jika naga dikalahkan belum tentu si penyerang mendapatkan permatanya. S

  • Dia Mimpi Burukku   28

    "Maksud tuan duke apa?" tanya Achlys dengan ekspresi cemas yang tercetak jelas di wajahnya. Achlys sangat yakin Duke Julian masih berada disini ketika dia mengobrol dengan Slater di kejauhan. Tidak mungkin Duke Julian bisa mendengarnya. Dia curiga Duke Julian sengaja memanipulasinya supaya dia percaya padanya dan panik sendiri bersama Slater. Benar-benar orang yang licik. Tiba-tiba sebuah kunang-kunang terbang di depan wajah Achlys. Achlys mau tidak mau, menatap ke kunang-kunang itu. "Hewan ini?" tanya Achlys. "Itu bukan hewan. Itu hanya alat untuk merekam suara," jawab Duke Julian. Deg. Jantung Achlys langsung berdegup kencang. Wajahnya semakin pucat. Achlys berusaha terlihat tenang. Tidak boleh dia sampai menunjukkan gelagak yang akan memancing rasa curiga Duke Julian. Belum bisa dipastikan kalau kunang-kunang itu dapat merekam suara. Meski kunang-kunang itu tampaknya seperti sihir. Fakta bahwa dia sampai diawasi sejauh ini, Duke Julian sudah gila. Achlys

  • Dia Mimpi Burukku   27

    Profesornya pernah bilang, akan jadi masalah serius kalau orang yang memiliki kekuatan luar biasa itu jahat. Duke Julian mungkin bukan orang jahat. Namun bagi Achlys, dia orang yang sangat buruk. Apakah seorang suami yang menelantarkan istrinya. Belum cukup sampai disitu, suami tersebut memperkenalkan kekasihnya pada istrinya saat istrinya baru saja kehilangan bayinya? Apakah orang seperti itu pantas disebut sebagai orang yang baik? Bukankah lebih masuk akal kalau orang tersebut dibilang kejam? Duke Julian dikenal kejam. Pikiran dan perasaannya selalu menjadi misteri. Bahkan jika dia sebenarnya baik, Achlys tidak akan pernah mempercayainya. Slater bisa dikalahkan oleh Duke Julian. Achlys padahal sudah berharap Slater bisa mengalahkan Duke Julian. Dia berencana mengadu domba mereka tetapi sayang, Duke Julian ternyata lebih kuat dari perkiraannya. Slater memang tidak memiliki sihir hitam seperti Duke Julian. "Sepertinya aku perlu belajar lebih lama lagi di

  • Dia Mimpi Burukku   26

    Igor percaya kalau sesuatu yang terlihat cantik dan indah, kemungkinan besar menyimpan hal berbahaya. Air di hadapannya begitu jernih dan cantik, tetapi tampaknya tidak seperti kelihatannya. Igor menoleh ke samping. Tidak seperti dirinya yang cemas, Achlys terlihat bersenang-senang. Dia sudah mengambil air di sungai tersebut dengan alatnya. Lalu dia melakukan pemeriksaan lebih jauh. "Bagaimana?" tanya Igor seraya mendekati Achlys. "Ini... bisa." Achlys terlihat luar biasa senang. "Kita bisa menggunakan air ini karena air ini aman. Tidak terkontaminasi racun, bakteri, atau semacamnya." "Baiklah. Ayo kita kembali dan melapor pada tuan duke," ajak Igor. Achlys enggan sekali menemui Duke Julian. Dia juga masih ingin bersantai disini. Pemandangan air terjun yang begitu tinggi itu membuatnya penasaran dan ingin berlama-lama di tempat tersebut. Airnya juga sangat jernih, berwarna biru kehijauan, sangat cantik. "Bukankah aku sudah mengatakannya? Kalau mau pergi, pe

  • Dia Mimpi Burukku   25

    Duke Julian sedang memberi makan mosnternya ketika dua ksatria Kynleigh datang, mengabarkan kalau Achlys pergi bersama Igor ke hutan gundul. Ekspresi Duke Julian hampir selalu dingin. Setelah mendengar kabar itu, matanya sempat melebar. "Apakah aku pernah menyuruh kalian semua untuk ke hutan tersebut?" tanya Duke Julian dengan nada begitu tenang. Dua ksatria itu berpikir kalau Duke Julian ternyata sudah mengetahui mengenai hutan gundul tersebut dan mereka seharusnya tidak mengusik soal itu. Mereka segera cemas karena mengabaikan perintah Duke Julian. Mereka tahu mereka akan dihukum. Dihukum di tempat seperti ini, hukuman mengerikan apa yang menanti mereka? "Tidak tuan duke, kami minta maaf sudah lalai," jawab kedua ksatria tersebut. Duke Julian menyuruh mereka pergi ke kelompok para penyihir kekaisaran dan meminta dua dari mereka untuk mengurus persediaan air di wilayah ini. "Baik tuan duke!" Mereka merasa lega tidak jadi dihukum oleh Duke Julian dan mereka bergeg

  • Dia Mimpi Burukku   24

    "Achlys? Ah aku boleh memanggilmu hanya nama saja kan?" tanya Igor dengan nada gugup. "Ya. Kalau ada orang lain panggil saja seperti itu juga," kata Achlys tanpa menghiraukan kegugupan Igor. Achlys awalnya disuruh duduk di depan Igor tetapi dia menolak. Mereka naik kuda bersama menuju ke arah hutan gundul misterius. "Ada beberapa hal yang membuatku penasaran. Bolehkah aku bertanya?" tanya Igor. "Ya. Tanyakan saja!" Achlys fokus pada hutan gundul itu. Berusaha mencari tahu melalui matanya apakah ada monster disana atau tidak. "Kenapa kamu membenci Duke Julian?" Achlys melirik ke punggung Igor yang baru ia sadari kalau punggung Igor ternyata lebar dan tampak besar. "Sepertinya aku sudah mengatakannya padamu," kata Achlys. "Beluumm!" Igor terdengar mengeluh. "Aku benar-benar penasaran." "Aku membenci bangsawan." "Huh?" "Tidak usah bertanya lagi. Intinya seperti itu." "Lalu bagaimana dengan Slater?" "Kenapa?" "Bukankah dia berasal dari bangsawan juga?"

  • Dia Mimpi Burukku   23

    Bau yang harum dan menenangkan tercium oleh Achlys saat dia duduk di depan Duke Julian diatas kuda. Dia beberapa kali memejamkan mata, terlihat tidak nyaman. Bahkan sebaik apapun Duke Julian, dia tetaplah seorang suami yang biadab. Dia tidak akan pernah membiarkan dirinya jatuh pada pesonanya. Achlys tidak sengaja melirik ke Igor dan terkejut mendapati pria itu tengah mencuri pandang ke arahnya. Dia melotot pada Igor, menyalahkannya atas sikapnya yang tidak peduli padanya saat dia berada di situasi sulit. Persetan dengan dipecat! Igor tidak optimal dalam membalas budi. Pada akhirnya dia egois, mementingkan dirinya sendiri. Kuda Duke Julian yang bergerak cukup cepat akhirnya berhenti. "Kita akan tinggal disini untuk sementara waktu," kata Duke Julian. Duke Julian ternyata tidak berbohong. Para penyihir yang dia kira sudah dibunuh ternyata masih hidup dan sedang membuat tenda dengan sihir mereka. Beberapa dari mereka lulusan Akademi Nerine. "Achlys kah itu?" tanya s

  • Dia Mimpi Burukku   22

    Achlys tidak percaya. Duke Julian pasti sengaja untuk menarik perhatiannya. Sayang sekali, dia tidak akan termakan pancingan itu. Namun Slater membuat situasi menjadi semakin rumit. "Aku tidak setuju untuk bekerja sama dengan anda, tuan duke," kata Slater dengan dingin. "Sudah bicara seperti itu pada kaisar?" tanya Duke Julian. Para profesor di Akademi Nerine mengalami kesulitan menangani Slater tetapi Duke Julian dapat menghadapi Slater seolah-olah bukan apa-apa.Achlys sampai sedikit terkejut. Achlys menjadi penasaran siapa yang akan menang kalau mereka berdua bertarung. "Aku tidak membutuhkannya," kata Slater. "Lantas kenapa kau disini? Bukankah kau disini karena dikirim oleh kaisar? Tidak ada satupun orang disini yang ingin bekerja sama denganmu," kata Duke Julian.Inilah alasan kenapa Achlys lebih memilih bekerja di Kynleigh. Namun semenjak dia mengetahui mimpi buruknya yang ternyata Duke Kyleigh, dia sungguh ingin pergi dari sini. "Kau benar tuan duke. Memang kaisar yan

  • Dia Mimpi Burukku   21

    Para penyihir muda itu membawa banyak pasukan makanya mereka cukup percaya diri. Koordinator mereka, adalah berlian kekaisaran, Slater. Racun berbau menyengat, api, kegelapan, dan pedang sihir, bisa menggambarkan Slater. "Dasar bocah tengik, mentang-mentang kau diutus langsung oleh kaisar, jadi kau merasa bisa melakukan seenaknya!" teriak Kaden. "Siapa yang lebih penting kira-kira? Aku? Atau komandan kalian?" tanya Slater memicingkan matanya. Alasan kenapa Achlys tidak ingin bertemu Slater lagi adalah karena pikiran Slater sulit ditebak. Selama berada di sekolah yang sama dengannya, Slater tidak benar-benar menganggap rekannya sebagai rekannya. Slater cukup rasional. Emosi, belas kasihan, cinta, dia tampaknya tidak mengenal itu. Pengabdiannya pada kekaisaran juga masih dipertanyakan. Setidaknya sampai saat mereka lulus. Sekarang? Karena dia berada disini atas utusan kaisar, jadi tidak bisa dikatakan kalau dia tidak mengabdi. Kemampuannya itu bisa menghancurkan seb

DMCA.com Protection Status