Share

19

Penulis: Eselitaa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-19 18:31:03

"Aku selalu menghormati setiap bawahanku nona Achlys. Jika memang ini harus dilakukan, maka aku akan melakukannya," kata Duke Julian.

Duke Julian meminta seluruh berkas yang dikerjakan Achlys. Achlys segera memberikan ke Duke Julian. Duke Julian memeriksa berkas tersebut di hadapan Achlys dan saat gadis itu akan menyingkir, si duke tetap tidak mengizinkannya pergi.

"Bagus. Aku cukup suka dengan hasil pengamatanmu nona Achlys," kata Duke Julian.

"Terima kasih tuan duke," jawab Achlys ramah.

"Peganglah! Kamu akan memandu ekspedisi ini!" titah Duke Julian seraya melemparkan berkas itu ke Achlys.

"Apa? Kenapa harus saya tuan duke? Saya bukan komandan," jawab Achlys.

"Aku memerintahkanmu nona Achlys! Jadi jangan banyak bicara dan lakukan saja!" titah Duke Julian. "Kemudian, setelah mengurus semua ini, aku akan melakukan sesuatu pada tunanganku jika memang dia benar-benar membuatmu merasa tidak nyaman."

Achlys menarik sudut bibir kanannya bermaksud menertawakan Julian. Bukan senang, dia mal
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dia Mimpi Burukku   20

    "Hati-hati! Lukamu masih terbuka!" Achlys melirik tajam dan sekilas pada Duke Julian saat pria itu berbicara. Setelah memakan waktu cukup lama menghadapi para monster, mereka memutuskan untuk beristirahat. "Aku merasakan keberadaan orang lain di dekat sini," kata Julian tiba-tiba. Achlys menoleh ke sembarang arah berharap menemukan sesuatu karena tidak nyaman dengan situasi canggung ini. Beberapa kali dia melirik ke arah Igor. Igor juga ingin melirik ke arah Achlys untuk memastikan keadaan gadis itu. Namun dia terlalu takut ketahuan Julian. Tiba-tiba saja terdengar suara pertempuran di kejauhan sana. Achlys dan semua orang menoleh ke asal suara. Kaden dan beberapa bawahannya memutuskan mengecek lebih dekat ke tempat kejadian. Mereka menatap Julian. Julian menyuruh mereka untuk memeriksa dengan tatapannya. Setelah diperiksa, ternyata itu adalah para penyihir muda yang sedang melawan para monster. Mereka ditugaskan oleh kekaisaran. Para penyihir muda itu segera melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Dia Mimpi Burukku   21

    Para penyihir muda itu membawa banyak pasukan makanya mereka cukup percaya diri. Koordinator mereka, adalah berlian kekaisaran, Slater. Racun berbau menyengat, api, kegelapan, dan pedang sihir, bisa menggambarkan Slater. "Dasar bocah tengik, mentang-mentang kau diutus langsung oleh kaisar, jadi kau merasa bisa melakukan seenaknya!" teriak Kaden. "Siapa yang lebih penting kira-kira? Aku? Atau komandan kalian?" tanya Slater memicingkan matanya. Alasan kenapa Achlys tidak ingin bertemu Slater lagi adalah karena pikiran Slater sulit ditebak. Selama berada di sekolah yang sama dengannya, Slater tidak benar-benar menganggap rekannya sebagai rekannya. Slater cukup rasional. Emosi, belas kasihan, cinta, dia tampaknya tidak mengenal itu. Pengabdiannya pada kekaisaran juga masih dipertanyakan. Setidaknya sampai saat mereka lulus. Sekarang? Karena dia berada disini atas utusan kaisar, jadi tidak bisa dikatakan kalau dia tidak mengabdi. Kemampuannya itu bisa menghancurkan seb

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Dia Mimpi Burukku   22

    Achlys tidak percaya. Duke Julian pasti sengaja untuk menarik perhatiannya. Sayang sekali, dia tidak akan termakan pancingan itu. Namun Slater membuat situasi menjadi semakin rumit. "Aku tidak setuju untuk bekerja sama dengan anda, tuan duke," kata Slater dengan dingin. "Sudah bicara seperti itu pada kaisar?" tanya Duke Julian. Para profesor di Akademi Nerine mengalami kesulitan menangani Slater tetapi Duke Julian dapat menghadapi Slater seolah-olah bukan apa-apa.Achlys sampai sedikit terkejut. Achlys menjadi penasaran siapa yang akan menang kalau mereka berdua bertarung. "Aku tidak membutuhkannya," kata Slater. "Lantas kenapa kau disini? Bukankah kau disini karena dikirim oleh kaisar? Tidak ada satupun orang disini yang ingin bekerja sama denganmu," kata Duke Julian.Inilah alasan kenapa Achlys lebih memilih bekerja di Kynleigh. Namun semenjak dia mengetahui mimpi buruknya yang ternyata Duke Kyleigh, dia sungguh ingin pergi dari sini. "Kau benar tuan duke. Memang kaisar yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Dia Mimpi Burukku   23

    Bau yang harum dan menenangkan tercium oleh Achlys saat dia duduk di depan Duke Julian diatas kuda. Dia beberapa kali memejamkan mata, terlihat tidak nyaman. Bahkan sebaik apapun Duke Julian, dia tetaplah seorang suami yang biadab. Dia tidak akan pernah membiarkan dirinya jatuh pada pesonanya. Achlys tidak sengaja melirik ke Igor dan terkejut mendapati pria itu tengah mencuri pandang ke arahnya. Dia melotot pada Igor, menyalahkannya atas sikapnya yang tidak peduli padanya saat dia berada di situasi sulit. Persetan dengan dipecat! Igor tidak optimal dalam membalas budi. Pada akhirnya dia egois, mementingkan dirinya sendiri. Kuda Duke Julian yang bergerak cukup cepat akhirnya berhenti. "Kita akan tinggal disini untuk sementara waktu," kata Duke Julian. Duke Julian ternyata tidak berbohong. Para penyihir yang dia kira sudah dibunuh ternyata masih hidup dan sedang membuat tenda dengan sihir mereka. Beberapa dari mereka lulusan Akademi Nerine. "Achlys kah itu?" tanya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Dia Mimpi Burukku   24

    "Achlys? Ah aku boleh memanggilmu hanya nama saja kan?" tanya Igor dengan nada gugup. "Ya. Kalau ada orang lain panggil saja seperti itu juga," kata Achlys tanpa menghiraukan kegugupan Igor. Achlys awalnya disuruh duduk di depan Igor tetapi dia menolak. Mereka naik kuda bersama menuju ke arah hutan gundul misterius. "Ada beberapa hal yang membuatku penasaran. Bolehkah aku bertanya?" tanya Igor. "Ya. Tanyakan saja!" Achlys fokus pada hutan gundul itu. Berusaha mencari tahu melalui matanya apakah ada monster disana atau tidak. "Kenapa kamu membenci Duke Julian?" Achlys melirik ke punggung Igor yang baru ia sadari kalau punggung Igor ternyata lebar dan tampak besar. "Sepertinya aku sudah mengatakannya padamu," kata Achlys. "Beluumm!" Igor terdengar mengeluh. "Aku benar-benar penasaran." "Aku membenci bangsawan." "Huh?" "Tidak usah bertanya lagi. Intinya seperti itu." "Lalu bagaimana dengan Slater?" "Kenapa?" "Bukankah dia berasal dari bangsawan juga?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Dia Mimpi Burukku   25

    Duke Julian sedang memberi makan mosnternya ketika dua ksatria Kynleigh datang, mengabarkan kalau Achlys pergi bersama Igor ke hutan gundul. Ekspresi Duke Julian hampir selalu dingin. Setelah mendengar kabar itu, matanya sempat melebar. "Apakah aku pernah menyuruh kalian semua untuk ke hutan tersebut?" tanya Duke Julian dengan nada begitu tenang. Dua ksatria itu berpikir kalau Duke Julian ternyata sudah mengetahui mengenai hutan gundul tersebut dan mereka seharusnya tidak mengusik soal itu. Mereka segera cemas karena mengabaikan perintah Duke Julian. Mereka tahu mereka akan dihukum. Dihukum di tempat seperti ini, hukuman mengerikan apa yang menanti mereka? "Tidak tuan duke, kami minta maaf sudah lalai," jawab kedua ksatria tersebut. Duke Julian menyuruh mereka pergi ke kelompok para penyihir kekaisaran dan meminta dua dari mereka untuk mengurus persediaan air di wilayah ini. "Baik tuan duke!" Mereka merasa lega tidak jadi dihukum oleh Duke Julian dan mereka bergeg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Dia Mimpi Burukku   26

    Igor percaya kalau sesuatu yang terlihat cantik dan indah, kemungkinan besar menyimpan hal berbahaya. Air di hadapannya begitu jernih dan cantik, tetapi tampaknya tidak seperti kelihatannya. Igor menoleh ke samping. Tidak seperti dirinya yang cemas, Achlys terlihat bersenang-senang. Dia sudah mengambil air di sungai tersebut dengan alatnya. Lalu dia melakukan pemeriksaan lebih jauh. "Bagaimana?" tanya Igor seraya mendekati Achlys. "Ini... bisa." Achlys terlihat luar biasa senang. "Kita bisa menggunakan air ini karena air ini aman. Tidak terkontaminasi racun, bakteri, atau semacamnya." "Baiklah. Ayo kita kembali dan melapor pada tuan duke," ajak Igor. Achlys enggan sekali menemui Duke Julian. Dia juga masih ingin bersantai disini. Pemandangan air terjun yang begitu tinggi itu membuatnya penasaran dan ingin berlama-lama di tempat tersebut. Airnya juga sangat jernih, berwarna biru kehijauan, sangat cantik. "Bukankah aku sudah mengatakannya? Kalau mau pergi, pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Dia Mimpi Burukku   27

    Profesornya pernah bilang, akan jadi masalah serius kalau orang yang memiliki kekuatan luar biasa itu jahat. Duke Julian mungkin bukan orang jahat. Namun bagi Achlys, dia orang yang sangat buruk. Apakah seorang suami yang menelantarkan istrinya. Belum cukup sampai disitu, suami tersebut memperkenalkan kekasihnya pada istrinya saat istrinya baru saja kehilangan bayinya? Apakah orang seperti itu pantas disebut sebagai orang yang baik? Bukankah lebih masuk akal kalau orang tersebut dibilang kejam? Duke Julian dikenal kejam. Pikiran dan perasaannya selalu menjadi misteri. Bahkan jika dia sebenarnya baik, Achlys tidak akan pernah mempercayainya. Slater bisa dikalahkan oleh Duke Julian. Achlys padahal sudah berharap Slater bisa mengalahkan Duke Julian. Dia berencana mengadu domba mereka tetapi sayang, Duke Julian ternyata lebih kuat dari perkiraannya. Slater memang tidak memiliki sihir hitam seperti Duke Julian. "Sepertinya aku perlu belajar lebih lama lagi di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16

Bab terbaru

  • Dia Mimpi Burukku   47

    Achlys dan Slater mampir ke sebuah warung sederhana yang menjual berbagai macam minuman segar dan ikan bakar. "Biasanya bangsawan datang kesini hanya untuk memberitahu kabar dari kaisar. Jadi ada kabar apa?" tanya pemilik warung tersebut. "Jangan berbicara santai dengan mereka! Nanti kamu bisa mendapatkan masalah, paman," ucap keponakan pemilik warung itu yang tampaknya berusia 25 tahun dengan rambut berantakan berwarna pirang kecoklatan. "Kami seorang petualang. Bukan bangsawan. Kami memang pernah mengenyam pendidikan di Akademi Nerine tetapi kami bukan keluarga kaisar dan bukan juga dari kleluarga kerajaan," ucap Slater. "Memangnya kami akan percaya begitu saja? Banyak orang hidup susah disini dan pajak terus-menerus ditarik," keluh pria itu. "Kalian seharusnya mengumpulkan keputusan lalu berikan pada bangsawan paling berpengaruh di kekaisaran yang kemungkinan memihak kalian dan tidak akan berkhianat pada kalian. Kami tidak bisa membantu karena kami cuma bagian dari ksatri

  • Dia Mimpi Burukku   46

    JUlian hampir saja kalah oleh Igor. Para ksatria yang pulang ke Kynleigh datang lagi dengan membawa lebih banyak pasukan. Julian langsung menyuruh mereka untuk mundur karena bisa saja monster raksasa muncul lagi dan malah yang meninggal semakin banyak dibandingkan waktu itu. Pada akhirnya setelah bertanding cukup lama, Julian menarik mundur pasukannya ketika menyadari Igor tidak melakukan serangan apapun. Dia pikir sosok itu istirahat sejenak, dia menggunakan kesempatan itu untuk menarik mundur pasukannya dan mereka bergegas kembali ke Kynleigh. Julian ikut kali ini karena tidak mau penjemputan yang dilakukan oleh para pasukannya sia-sia. Terlebih, dia tahu niat Igor ingin menahannya di tempat m,engerikan ini selamanya, dia bisa kehabisan mana. Setelah keluar dari wilayah mengerikan itu, Julian berhenti dan para pasukannya juga berhenti. "Ada apa, tuan duke?" tanya Kaden. "Achlys tidak ikut dengan kalian?" tanya Duke Julian. Kaden terdiam kemudian menjawab dengan yakin,

  • Dia Mimpi Burukku   45

    Bagaimana rasanya sentuhan manusia? Slater tidak pernah mempertanyakan itu sebelumnya. Ketika dia masuk ke akademi, banyak yang tergila-gila padanya sampai dia ingin menyentuhnya. Pernah ada yang menyentuh tangannya dan gadis itu langsung dilarikan ke rumah sakit tetapi pada akhirnya tidak tertolong. Para profesor menjadi sangat tertarik dengan Slater. Mereka ingin menyelidiki racun yang ada di tubuh Slater. Pertama-tama, Slater disuruh untuk mengeluarkan air liur. Air liurnya juga beracun. Ternyata racunnya sangat berbeda dengan racun-racun mematikan pada umumnya. Mungkin karena itu diproduksi secara alami oleh tubuh Slater. Banyak yang menganggap Slater bukan manusia karena racun di tubuhnya. Slater tidak pernah mempermasalahkan itu. Sekarang, Slater bertanya-tanya bagaimana rasanya sentuhan manusia? Karena pada saat gadis di akademi itu menyentuh tangannya, itu karena dia sedang berjalan dan gadis itu tiba-tiba menyentuh tangannya, itu refleks dan dia tidak tahu sam

  • Dia Mimpi Burukku   44

    Putra mahkota kekaisaran yang tengah berbincang dengan beberapa ksatria itu segera menyapa Laura saat wanita itu tiba di istana. Laura menyapa putra mahkota. "Tumben sekali lady, ada gerangan apa anda datang kemari?" tanya putra mahkota ramah. "Orang-orang yang anda kirim ke wilayah mengerikan itu sudah tiba bukan? Namun saya belum mendapatkan kabar sama sekali mengenai tuan duke. Saya pikir, yang mulia tahu soal keadaan beliau." "Sayang sekali lady, aku belum mendapatkan informasi apapun mengenai Duke Julian," jawab putra mahkota. "Selain itu, kami sedang mengurus hal yang serius." "Bolehkah saya tahu?" tanya Laura penasaran. Putra mahkota melirik ke arah lain. Laura menyipitkan kedua matanya. "Karena ini hal yang sangat penting dan privasi, jadi tidak boleh sembarangan dibicarakan kepada orang lain," jawab putra mahkota. Laura menjadi semakin penasaran. "Yang mulia, tolong kirimkan lebih banyak pasukan ke tempat mengerikan itu! Kalau Duke Julian sampai mati, y

  • Dia Mimpi Burukku   43

    Achlys tidak pernah menyangka akan melakukan perjalanan ke wilayah utara bersama Slater. Mereka segera menemuakn tempat yang cocok untuk beristirahat. Achlys tidak bisa menahan rasa kantuknya lagi. Dia akhirnya tertidur sementara Slater mencoba mrnangkap ikan di sungai dengan sihirnya untuk dimakan. Duke Julian datang lagi ke mimpinya. Tidak cuma itu, pemandangan mengerikan, bayi yang sudah tak bernyawa, tergeletak di depan Achlys. "Nyonya, bayimu sudah tidak bisa diselamatkan," ucap suster. Achlys menggelengkan kepalanya. "Tidak! Itu bukan bayiku!" Duke Julian berdiri di dekat pintu, menatapnya acuh tak acuh. Namun ketara sekali kalau dia tak mempedulikannya maupun bayi itu. "Bagaimana bisa ini bukan bayi nyonya? Nyonya baru saja melahirkan!" ucap perawat itu. "Diam! Apakah kamu tahu siapa suaminya?" tanya Achlys marah dan frustasi. "Perawat, tinggalkan saja dia! Wanita itu sudah gila! Saking gilanya sampai tidak bisa mengenali bayinya sendiri!" ucap Duke Julian.

  • Dia Mimpi Burukku   42

    Achlys menggendong sebuah tas berwarna coklat tua yang tam,pak sudah lusuh. Dia telah membersihkannya lalu Lira dan Lara mengeringkan tas itu dengan sihirnya. Mereka disuruh igor untuk ikut Achlys ke wilayah Utara. Achlys merasa sangat lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dia mengantuk tetapi dia enggan tidur karena khawatir bermimpi Duke Julian. Lira dan Lara sibuk tidur di pundak Achlys. Achlys masih bimbang apakah keputusan dia untuk belajar sihir hitam salah satu benar. Dia memang memiliki keinginan yang kuat untuk belajar sihir hitam tetapi dia merasa waktunya kurang tepat. Duke Julian sempat membicarakan mengenai masalah yang terjadi di kekaisaran ketika mereka masih bersama sehari yang lalu sebelum berencana masuk hutan dan diserang. Duke Julian, meskipun dianggap oleh banyak orang di kekaisaran sebagai orang terkuat di kekaisaran itu tetapi banyak yang tidak menyukainya, terutama para bangsawan. Mereka berlomba-lomba untuk menjatuhkannya. Achlys

  • Dia Mimpi Burukku   41

    Julian tahu kalau Achlys sudah diculik oleh Igor. Dia duduk diatas sebuah batu besar. Disampingnya ada monsternya yang berwarna hitam. Para ksatria segera menghampirinya begitu juga dengan beberapa penyihir yang masih hidup. "Tuan duke, sebaiknya kita hentikan saja membangun tempat ini untuk layak ditinggali, banyak dari kita yang sudah meninggal," kata salah satu penyihir. "Kita masih belum cukup kuat! Kita kekurangan pasukan!" sahut yang lain. "Dimana Achlys?" tanya Slater pada Duke Julian. "Aku tidak tahu," jawab Duke Julian. Duke Julian memiliki jawaban sendiri tetapi dia tidak akan mengatakannya pada Slater. Dia telah mengirimkan surat pada kaisar untuk kepulangan mereka dan meminta pasukan untuk dikirim ke tempat ini jika memungkinkan. Dia tidak yakin akan mendapatkan balasan. Tetapi dia berencana tidak akan kembali lebih dulu sebelum menemukan Achlys. "Bagaimana bisa? Bukankah dia bersamamu?" tanya Slater marah. "Slater, hentikan! Kau seharusnya tidak perlu

  • Dia Mimpi Burukku   40

    "Igor, kau masih hidup?" tanya Achlys seraya menghampiri Igor. "Tentu saja! Semua orang masih hidup," jawab Igor. "Salah satu kemampuan entitas gelap adalah memanipulasi pikiran seseorang dan membuat ilusi. Aku dibunuh oleh Duke Julian. Itu membuatku sangat terkejut. Bagaimana bisa aku dikira sebagai entitas gelap? Padahal aku cuma seorang prajurit biasa." "Apa-apaan itu? Igor, yang benar saja. Jadi kamu bukan sosok entitas gelap?" tanya Achlys. "Tentu saja bukan! Kita sudah masuk ke dalam permainannya. Kita harus segera keluar dari tempat ini. Kalau tidak, kita mungkin akan terjebak disini selamanya dengan ilusi yang tidak pernah kita inginkan." "Tunggu, kalau begitu dimana semua orang?" tanya Achlys. "Di sisi lain, aku menjadi ragu padamu, Igor. Kau tampaknya sudah lolos dari ilusi itu. Ini mengerikan. Aku menjadi sangat bingung. Rasanya tidak bisa membedakan mana yang kenyataan mana yang bukan." "Aku sudah mengatakannya sebelumnya kalau aku pernah bertemu dengan entitas

  • Dia Mimpi Burukku   39

    Sebelum mereka kabur, mereka tiba-tiba tertidur kecuali Achlys. Achlys berteriak pada Slater, menyuruhnya untuk bangun tetapi Slater tidak bangun. Alhasil Achlys lari menjauh dari sekitar hutan. Namun tiba-tiba saja dia menabrak seseorang. Dia sudah ketakutan berharap yang dia tabrak Duke Julian, tetapi malah Igor. Igor tersenyum lembut pada Achlys. "Jadi kau lebih memilih berkhianat padaku?" Achlys langsung berdiri dan menjauh dari Igor. "Aku...aku tidak bermaksud seperti itu, Igor. Kau juga berkhianat padaku! Kau berbohong padaku! Padahal aku pikir kita bisa menjadi teman! Kau berhutang nyawa padaku bukan? Dan kau bilang akan bersedia membantuku agar Duke Julian membenciku. Siapa disini yang sebenarnya dikhianati? Logika saja! Apakah menurutmu aku bisa melawan Duke Julian? Sejak awal, dia sudah mengetahui rahasiamu dan kedua peri familiarmu. Aku tidak bisa menyangkal pada Duke Julian." Igor tiba-tiba mengeluarkan sihir hitam. Sihirnya itu membentuk sebuah pedang perak. Sorot

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status