All Chapters of Satu Malam Bersama Kembaran Suamiku: Chapter 81 - Chapter 90

115 Chapters

Bab 81

Belum sempat bersembunyi, Gala akhirnya bertemu dengan Dira. "Ngapain kamu ke sini?" tanya wanita setengah paruh baya itu curiga."Mau bertemu Galuh," sahut Gala singkat. Wajahnya terlihat santai tanpa rasa bersalah sedikit pun. "Dia gak ada di rumah, lebih baik kamu pergi saja sekarang juga!" usir Dira. Kali ini wajahnya tidak terlihat curiga apa pun.Gala melenggang pergi begitu saja tanpa harus berbicara panjang lebar lagi, dia tidak ingin Aleena dalam masalah hanya karenanya. "Lain kali kalau dia ke rumah ini, jangan dibukakan pintunya." Dira menasihati.Aleena hanya mengangguk, meskipun dia tidak pernah membukakan pintu rumah setelah Galuh mengetahui rahasianya. Mama mertuanya pun meminta untuk sang menantu cepat tidur, sebab hari sudah semakin gelap. "Kamu harus istirahat yang cukup, agar calon bayimu sehat. Jangan terlalu banyak begadang karena itu tidak baik." Dira menasihati, lalu pergi ke kamar untuk melanjutkan mimpi indahnya. Lain hal dengan Aleena yang justru pergi k
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 82

Aleena terkejut mendengar syarat yang diberikan oleh suaminya. "Kenapa kamu diam saja? Pasti kamu tidak mau 'kan?" cecar Galuh saat melihat Aleena berdiam diri. Dirinya bahkan paham kalau sang istri tidak akan mungkin mau melakukan hal tersebut."Apa gak ada syarat lain, Mas?" tanya Aleena berharap masih ada syarat yang lebih mudah."Aku sudah menyangka kalau kamu tidak akan mau melakukan apa yang aku inginkan. Sudah aku tebak dari awal, bahwa kamu tidak akan berani. Jadi, percuma saja aku berbicara denganmu. Sekarang lebih baik kamu pergi, dan jangan pernah ganggu aku lagi." Galuh meninggalkan Aleena yang masih berdiri mematung, memikirkan sebuah pilihan agar sang suami mau menerimanya lagi. Sedangkan pria itu saat ini sudah ada di atas meja makan untuk memakan nasi goreng yang dibuat oleh sang istri. Galuh tampak tersenyum miring saat mengingat ekspresi wajah Aleena saat diminta untuk menggugurkan kandungannya. "Dia kira, dia siapa? Dengan enak mau mendapatkan sebuah maaf dariku
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 83

Dua orang preman datang entah dari mana, mereka menatap Aleena dengan penuh nafsu hingga membuat wanita cantik itu ketakutan. "Mau ke mana, cantik?" tanya salah satu preman yang memakai kalung rantai.Aleena tidak bergeming, terus memalingkan wajahnya. "Jangan sok jual mahal gitu dong!" cetus preman yang memiliki tato bergambar naga di lengan sebelah kanan.Wanita cantik itu terus menghindar agar tidak diganggu, tapi kedua preman itu justru semakin merasa tertantang. Sebisa mungkin kedua preman yang tidak diketahui namanya merayu Aleena agar mau ditemani. Terlebih bisa menuntaskan hasrat yang mereka jalani."Kalau kalian tetap menggangguku, aku akan teriak sekarang juga!" ancam Aleena berharap dua pria itu pergi. "Teriak saja, tidak akan ada yang mau membantumu." Kedua pria itu semakin tertantang saja. Aleena terus menghindar agar tidak didekati, tapi tetap saja kedua preman itu semakin gencar merayunya. Bahkan preman yang memiliki tato bergambar naga di lengan kanan mengancam aka
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Bab 84

Waktu sudah berlalu, tapi Aleena belum juga bertemu dengan suaminya sejak pergi ke klinik aborsi. Dia merasa kesepian di rumah setiap hari, terlebih mertua yang sering ke sana untuk berkunjung juga tidak pernah datang lagi. Bahkan kakak iparnya menghilang tanpa kabar."Mau sampai kapan aku seperti ini? Apakah mas Galuh benar-benar tidak ingin bersamaku lagi?" pikir Aleena sembari mengelus perutnya yang semakin membesar saja. Baru kali ini dia takut sendirian karena memang perutnya sering kontraksi. Sering kali dirinya mengirimkan pesan pada sang suami, tapi tidak ada balasan.Dia merebahkan tubuhnya setelah selesai membersihkan rumah. Netranya berusaha untuk terpejam, tapi tetap tidak bisa. Pikirannya benar-benar kalut sekarang, sebab hidup sendiri tidak membuatnya bahagia. "Apa aku harus menghubungi Gala?" pikirnya dengan segala gengsi yang ada.Baru saja dia mengambil ponselnya, tiba-tiba suara pintu terbuka. Dia pun bergegas ke depan untuk memastikan siapa yang datang. Netranya b
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 85

"Gak habis pikir deh, kenapa jadi suami gak bisa jaga istri yang lagi hamil. Harusnya istri hamil itu diperhatikan lebih!" pekik Dira dengan netra melotot."Jangan marahi mas Galuh, Ma. Semua bukan salahnya, tapi aku yang terlalu banyak mikir," ujar Aleena berusaha untuk menjelaskan agar sang suami tidak kena getahnya."Sudah, gak usah bela dia. Lagian kamu mikir apa?" tanya Dira dengan wajah yang masih memerah. Amarahnya belum mereda juga, sebab putranya dirasa tidak becus."Aku hanya khawatir memikirkan nanti, Ma. Bagaimana kalau lahiran, aku dengar sangat sakit." Aleena akhirnya berdusta demi sang suami."Oh karena itu, kamu gak usah terlalu mikir. Rasa sakitnya akan hilang nanti kalau bayinya sudah lahir." Dira memberikan wejangan."Iya, Ma." Hanya itu yang bisa dikatakan Aleena, sebab sang suami sudah berhasil keluar dari zona tidak nyaman. Wanita cantik itu pun kembali berbincang bersama mertuanya, mengenai persalinan dan apa saja yang harus dilakukan ketika bayinya lahir. Seda
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 86

Galuh tidak punya tempat lagi mau berkeluh kesah, jadi dia pun pulang ke rumah tanpa mengecek pesan yang dikirimkan oleh Aleena. Padahal sang istri sudah memberikan instruksi agar tidak pulang terlebih dulu sebelum Dira pulang.Dengan wajah lesu, pria tampan itu pun membuka pintu rumah. Bahkan netranya tidak memperhatikan sang Mama yang ada di ruang tamu telah menunggu sedari tadi."Dari mana saja kamu?" tanya Dira menahan kesal."Cari udara segar, Ma," jawabnya singkat. Lalu pergi begitu saja meninggalkan sang Mama yang masih asik duduk di ruang tamu menatapnya."Kamu jangan pergi dulu, Galuh! Mama belum selesai bicara!" cetus Dira sedikit berteriak. Perasaan Galuh mulai tidak nyaman, jadi dengan terpaksa dia kembali menghampiri sang Mama. "Maaf, Ma. Aku benar-benar capek, jadi tidak ada maksud untuk mengabaikan Mama." Galuh langsung memberikan alasan sebelum Dira menggertaknya."Kamu duduk sekarang juga!" perintahnya.Tanpa pikir panjang lagi, pria itu pun segera duduk di kursi ber
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 87

Aleena sudah selesai berbenah, wajahnya semakin terlihat cantik setelah memakai riasan tipis. Kali ini dia memiliki rencana agar sang suami mau meliriknya lagi. Sampai kapan pun, dia akan terus berusaha untuk mendapatkan cinta serta permintaan maaf dari Galuh. "Kamu cantik sekali hari ini," puji Dira sembari menata sarapan di atas meja makan."Mama bisa saja mujinya," ujar Aleena tersipu. Untuk pertama kalinya sang mertua memang memuji kecantikan Aleena."Ya sudah, kita sarapan sekarang. Di mana Galuh?" tanya Dira karena putranya tidak kelihatan batang hidungnya."Sebentar lagi dia nyusul, Ma. Soalnya tadi masih bersiap-siap untuk pergi ke kantor." Aleena menjelaskan."Dia mau ke kantor?" tanya Dira heran."Iya, Ma. 'Kan biasanya memang seperti itu," sahut wanita cantik itu lemah lembut."Memang iya, tapi kali ini berbeda. Harusnya dia jangan ke kantor dulu, soalnya kandunganmu sudah membesar. Biar Mama yang menasihatinya biar dia tidak berangkat." Dira menyeret kursi, lalu duduk den
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

Bab 88

Aleena hanya menyimpan semua kepahitan yang dialami seorang diri, sebab pria yang dimaksud suaminya sudah tidak pernah datang menemui."Mungkin memang ini adalah hukuman yang pantas untukku." Aleena bermonolog dengan isak tangis yang menjadi-jadi. Dia berusaha untuk menguatkan diri sendiri dan sabar dalam menghadapi hari demi hari. Dia duduk bersimpuh serta menyesali semua yang telah terjadi. Di waktu yang sama, bel rumah berbunyi. Aleena segera menghapus air matanya agar tidak terlihat menyedihkan, meskipun dia tidak tahu siapa yang datang kali ini.Wanita cantik itu pun melangkahkan kaki secara perlahan menuju pintu rumah, lalu membuka kunci tanpa melihat siapa yang datang dari jendela. Betapa terkejutnya saat mendapati ayah mertuanya datang."Di mana Dira?" tanya Fathan tanpa basa-basi. "Ke arisan, Pa." Aleena menjawab singkat."Oh, ya sudah kalau gitu. Papa pamit pergi dulu," ujar Fathan ketika mendapati sang istri tidak ada di dalam rumah.Sengaja Aleena tidak menawarkan duduk
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Bab 89

Fathan ketakutan melihat kondisi menantunya saat ini. "Aku gak ngapa-ngapain kamu, kenapa bisa seperti itu?" tanyanya heran."Pa, tolong aku!" pinta Aleena memelas.'Duh gawat ini, kalau sampai ada yang tahu kalau aku di rumah ini. Terus aku membantunya ke rumah sakit, sudah pasti semua orang akan menyalahkan aku. Lebih baik aku pergi saja dari pada harus menanggung malu dan kesalahan yang belum aku perbuat.' Pikirannya kalut. Melihat kondisi menantunya seperti itu, dia pun memutuskan untuk pergi walaupun hati kecilnya meminta agar membantu Aleena."Pa! Jangan pergi!" pinta Aleena, tapi justru tidak dihiraukan. Wanita cantik itu pun kebingungan apa yang harus dilakukan saat ini, dia pun duduk di kursi dan berusaha untuk menahan kontraksi. "Kalau begini terus, bisa-bisa bayiku tidak akan selamat," ujar Aleena. Beruntung Gala datang di waktu yang tepat. Ternyata pria itu hendak bertemu wanita yang dicintai karena memiliki firasat tidak enak. Benar saja, ketika melihat Fathan ketakuta
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more

Bab 90

Gala berbuat nekat dengan menyetujui semua saran bidan demi keselamatan bayi dan Aleena. Tidak hanya itu, dia juga yang membayar lunas biaya persalinan wanita yang dicintainya. "Lakukan apa pun yang terbaik untuk Aleena dan bayinya, Bu." Gala meminta penuh harap."Mas tenang saja, pasti semuanya selamat. Kalau Mas mau menemani waktu bersalin, monggo." Yani memberikan izin."Memang tidak apa-apa, Bu?" tanya Gala memastikan."Gapapa, lagi pula Mas ini suaminya 'kan?" tanya Yani memastikan. Pria tampan itu pun terpaksa berbohong agar bisa menemani Aleena bersalin. Dengan begitu, Yani pun mengajak Gala masuk ke ruang bersalin. Ternyata di sana wanita yang dicintainya sudah memakai selang infus serta diberikan obat. Melihat Aleena penuh perjuangan melahirkan bayi hasil dari benihnya, membuat Gala tidak berdaya. Rasa sakit yang dirasakan wanita cantik berkulit putih itu terlihat jelas dari raut wajahnya. Dia sendiri tidak tega, tapi berusaha untuk tetap tegar agar Aleena memiliki semanga
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status