All Chapters of Satu Malam Bersama Kembaran Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

115 Chapters

Bab 61

"Coba saja kalau memang kamu berani, aku tidak akan mencegahmu." Galuh justru menantang."Oke! Jangan salahkan aku kalau nanti aku berani padamu, Mas." Aleena pergi begitu saja meninggalkan sang suami yang masih asik dengan gawainya. Wanita itu memilih pergi dari rumah untuk menemui Gala. Amarah sedang menyelimuti hatinya, jadi wanita cantik berkulit putih terpancing oleh perkataan suaminya. Dia bahkan berniat membalaskan dendam pada sang suami, meskipun masih ditahan oleh hati kecilnya. Aleena terus menghubungi kakak iparnya agar dijemput secepatnya. Pria tampan yang mengharapkan cinta sang adik ipar pun langsung datang dengan membawa mobil kesayangannya. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Gala sampai di tempat Aleena menunggu. Tepatnya ke arah timur rumah Galuh dengan jarak kurang lebih seratus meter. "Kamu sudah lama menunggu?" tanya Gala saat melihat Aleena sedang duduk sendiri sembari menghapus air mata. "Kenapa kamu menangis, Aleena? Apa yang sudah Galuh lakukan padam
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Bab 62

Gala terkejut saat Aleena memperjelas kalau janin yang ada dalam kandungan wanita cantik berkulit putih itu merupakan benih darinya. Antara sedih dan bahagia, pria tampan tidak mampu mengekspresikan perasaannya."Kamu tidak berbohong 'kan?" tanya Gala memastikan lagi. "Apa untungnya aku berbohong, Gala? Dari awal aku sudah tahu kalau janin ini adalah benih darimu. Akan tetapi, aku berusaha untuk menyembunyikannya." Aleena tertunduk malu. Dia masih ingat dengan kenangan tiga hari saat Galuh pergi ke luar kota. Bahkan, kehamilannya sudah diketahui sejak awal sebelum sang suami setuju berhubungan dengannya. Meskipun tidak terlalu yakin, tapi wanita cantik berkulit putih terus berwaspada. Dia sendiri tidak ingin mengambil resiko perceraian jika sang suami dan mertuanya mengetahui kalau calon bayinya benih dari kakak iparnya.Gala menggenggam tangan Aleena dengan erat, berusaha untuk menenangkan hati wanita yang dicintainya. Netra wanita cantik berkulit putih berlinang air mata sembari me
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Bab 63

Kepalang tanggung, Aleena dan Gala ketahuan. Jadi, mereka tidak bisa kabur ke manapun. "Kalian kok bisa bersama sih?" tanya Dira curiga. "Kak Gala membantuku, Ma. Soalnya mas Galuh tidak bisa mengantarku." Aleena menjawab singkat. Tidak ada yang ditakutkan wanita cantik berkulit putih itu sekarang. "Ya sudahlah, Ma. Lagian Gala 'kan anak kita juga, sudah pasti Galuh tidak akan keberatan. Kalian ke sini mau makan 'kan?" tanya Fathan tiba-tiba membela Gala. Biasanya pria setengah paruh baya itu ikut menentang kedekatan putranya dengan sang menantu, tapi entah kenapa saat ini malah seperti ingin melindungi. "Boleh, Pa. Aku sudah lama juga tidak makan bersama kalian," ujar Gala memberikan senyuman tipis. "Ya sudah, tunggu apalagi? Kita duduk saja di sebelah sana!" tunjuk Fathan ke tempat duduk yang ada di pojok kanan.Aleena dan Gala melangkahkan kaki terlebih dulu ke tempat yang sudah ditunjuk Fathan. Sedangkan Dira masih tetap berada di samping suaminya."Kenapa Papa melindungi mer
last updateLast Updated : 2024-01-05
Read more

Bab 64

Aleena masih terus berusaha untuk pergi serta terlepas dari papa mertuanya. Namun, kekuatan Fathan jelas lebih dari kekuatannya. Wanita cantik berkulit putih akhirnya memiliki ide untuk menggigit tangan yang membekap mulutnya dan berjuang melarikan diri. Sedangkan Gala terlihat khawatir sebab Aleena tidak kunjung kembali. "Kenapa kamu gelisah?" tanya Dira menaruh curiga pada putranya. Gala berkilah dengan mengatakan kalau dirinya tidak gelisah, hanya merasa sakit perut saja. Dengan jawaban tersebut Dira meminta putranya untuk segera ke kamar mandi agar tidak meresahkan. Tanpa berpikir panjang lagi, pria tampan itu pun segera pergi untuk mencari Aleena.Sesampainya di kamar mandi, Gala tidak menemukan siapa pun di sana. Namun, terdengar sebuah teriakan Aleena. Dia segera datang ke sumber suara dan menemukan wanita yang dicintainya. "Kamu gapapa 'kan?" tanya Gala melihat ke sekitar. Fathan terlebih dulu menghampiri Dira saat melihat putranya hendak membantu menantunya."Bawa aku perg
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 65

"Kalau Mama ingin memarahinya, tunggu saja sampai dia pulang." Hanya itu yang Gala katakan. Kepergian putranya sudah pasti dicegah oleh Dira karena penasaran akan rahasia yang dimaksud oleh Gala. "Mama yakin tidak tahu kalau suami Mama itu sudah mengambil uang untuk kepentingan pribadinya? Terlebih untuk memberikan sebagian uang yang dikorupsi kepada wanita yang mau menemaninya tidur." Gala menceritakan semua yang dia ketahui. Sejak Aleena menceritakan betapa mengerikannya Fathan, pria tampan itu memang terus mencaritahu tentang papanya itu. Mendengarkan penuturan Gala, wanita setengah paruh baya itu menutup mulutnya dengan kedua tangan. "Apakah suara wanita yang aku dengar barusan itu termasuk salah satunya?" tanya Dira masih tidak percaya dengan semua kelakuan suaminya. Gala menganggukkan kepala, meskipun pria tampan itu menghancurkan hati sang Mama. Setidaknya hatinya sudah lega karena bisa membongkar keburukan Fathan. Dia sudah tidak peduli dengan mereka karena selama ini kedu
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 66

Aleena mengernyitkan dahi, masih belum paham dengan perkataan sang suami. "Maaf, mungkin selama ini aku telah menyakitimu. Aku berharap kamu tetap berada di sisiku." Galuh semakin memeluk erat istrinya. "Aku tidak akan pergi meninggalkanmu, Mas. Sekarang, obati dulu lukamu," ujar Aleena sembari melepaskan pelukan secara perlahan. Wanita cantik berkulit putih itu pun membantu suaminya untuk duduk di kursi, tepat di ruang keluarga. "Mas tunggu di sini dulu, ya. Aku akan segera kembali," ujar Aleena pelan."Baik," ujar Galuh berusaha untuk membuat dirinya kembali dalam keadaan normal. Dia meringis kesakitan dengan segala ingatan tentang ucapan saudara kembarnya. Yang paling ditakutkan Galuh ternyata bukan kehilangan Aleena, melainkan kalah saing dengan Gala. Dia tidak ingin saudara kembarnya memenangkan segalanya. Dua puluh menit telah berlalu, Aleena sudah selesai mengobati suaminya. "Apa yang sudah terjadi, Mas?" tanya Aleena saat hendak membantu sang suami untuk merebahkan tubu
last updateLast Updated : 2024-01-07
Read more

Bab 67

Mereka berdua mulai bersenda gurau bersama. "Gak ada yang lucu, kenapa musti ketawa?" Aleena terlihat kesal."Mau sampai kapan ibu hamil menyalahkan bayi dalam perutnya jika menginginkan sesuatu? Aku sendiri merasa aneh kadang, bayi belum tahu apa pun malah dijadikan sebagai alasan," ujar Gala menggelengkan kepala."Gak usah mengalihkan pembicaraan, sekarang ceritakan saja apa yang terjadi?" tanya Aleena sedikit kesal."Dari awal aku sudah bilang 'kan? Aku hanya menggertak Galuh saja agar dia lebih memperhatikanmu. Lagi pula, dia memang tidak tahu diri. Sudah seharusnya dia mendapatkan pelajaran." Gala tersenyum lebar.Aleena menggertakkan giginya. "Ceritanya yang detail, jangan separuh-separuh." Raut wajahnya semakin cemberut. Gala mendekati wanita yang dicintainya setelah mematikan kompor, lalu berbicara dari hati ke hati. Semua yang telah dilakukan pada saudara kembarnya diceritakan secara detail sesuai permintaan Aleena. Wanita cantik itu pun tersenyum
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 68

Sajian makan malam ala restoran, meskipun hanya dua menu saja yang disediakan. Namun, sudah mampu membuat Aleena berbahagia. Sebuah menu spesial yang memang ingin dimakan wanita tengah hamil itu juga ada, yaitu chicken steak saus enoki dan ikan gurami saus tiram. Tidak lupa juga segelas susu hamil rasa coklat sudah berada di atas meja makan. "Silakan menikmati, semoga suka ya." Gala memberikan senyuman.Dia membantu Aleena untuk duduk di kursi yang sudah dibersihkan terlebih dulu oleh pria tampan itu. "Kamu gak usah sedih lagi, biarkan saja kalau suamimu pergi. Nanti juga pasti dia kembali, yang terpenting sekarang kamu harus makan yang banyak agar bayimu ... eh bayi kita sehat." Gala berbicara sembari mengambilkan nasi untuk wanita yang dicintainya. Hati Aleena mulai berdebar, sebab menjadi wanita spesial satu-satunya yang diperlakukan dengan baik walaupun bukan oleh suaminya sendiri. "Apa mau aku suapin?" tanya Gala saat menyadari Aleena tengah melamun."Aku bisa makan sendiri k
last updateLast Updated : 2024-01-08
Read more

Bab 69

"Kalau aku sih gak yakin, Mas. Secara gitu kamu dan dia katanya jarang bersama. Lantas, kenapa secepat itu hamil setelah sekian lama Mas Galuh mendambakan seorang bayi?" Caily terus mengompori."Aku masih tidak ngerti maksudmu, Caily." Galuh bukannya tidak paham, melainkan butuh penegasan berulang kali. Memang dari awal pria itu curiga, tapi menepis semua yang ada dalam hatinya karena memang berusaha untuk mempercayai istrinya tidak akan berbuat khianat padanya."Gak usah sok polos gitu, Mas. Aku yakin Mas paham dengan maksudku. Kalau Mas Galuh memang tidak yakin, tinggal tes saja. Pasti semuanya akan terbongkar. Jangan mau dibodohi, Mas. Kalau bisa, Mas segera bertindak agar ada efek jera. Menurutku sih, mending bercerai saja. Ngapain juga mempertahankan wanita yang berani main belakang dengan pria lain." Caily terus menghasut, meskipun tidak tahu yang sebenarnya. Akan tetapi, menurut feelingnya semua perkataannya adalah benar. Galuh berpikir sejenak, lalu berkata, "Aku masih yakin
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 70

"Seharusnya aku yang tanya, Aleena. Kenapa pria J*l**g ini ada di kamar kita? Apa kamu memang main belakang? Hah!" hardik Galuh dengan netra memerah. Aleena terdiam, sedang Gala juga tidak memberikan penjelasan apa pun. Dia memilih pergi tanpa mengucapkan permisi. Namun, setiap gerak-geriknya diperhatikan dengan baik oleh saudara kembarnya."Berhenti! Jangan harap kamu bisa pergi begitu saja tanpa memberikan penjelasan apa pun!" pekik Galuh menarik tangan Gala, lalu menghempas hingga jatuh tersungkur ke tempat tidur. Dia tidak berhenti menghardik dengan kata-kata kasar, tapi istri dan saudara kembarnya memilih diam saja. Hatinya semakin dongkol karena perlakuan mereka berdua. "Jangan diam saja! Jawab! Apa kalian berdua mendadak bisu?" cetus Galuh naik pitam. Gala dan Aleena saling memandang satu sama lain, seakan berbicara lewat mata. Mereka berdua tidak tahu harus menjawab apa, mau jujur atau berdusta. Galuh menarik napas panjang, lalu mengembuskan secara perlahan. "Kalian berdu
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status