Wajah Anita pucat mendengar ucapan Gani. Jika di tanya takut miskinlah dia, sudah jelas dia sangat takut dengan kalimat itu. Menjadi miskin, Anita kembali menggelengkan kepala karena takut menjadi seperti Anggita dulu."Sudahlah, jangan di bayangkan. Semoga saja Mbak Gita enggak mencari-cari kesalahan kamu. Untung saja aku baik sama dia." Gani pun melewati sang istri yang sejak tadi ketakutan. Gani mengambil minum dan bertemu dengan Anggita tak sengaja."Gan, datang juga?" Anggita menyapa Gani."Eh, Mbak Gita. Datangalah, kan walau anak perusahaan kecil aku tetap harus ikut dalam perjamuan ini. Kali saja menjadi maju perusahaan kecilku." "Wah, kamu memang pekerja keras. Semoga aku bisa join dengan perusahaan kamu," ujar Anggita.Sejak menikah dengan Beni, Gani dan Rani baik padanya. Hanya saja entah Gani tak mengerti jika istrinya malah berlaku tak baik pada Anggita."Mbak, kenapa enggak bilang dari dulu kalau Mbak itu adiknya Pak Baskoro?""Oh, itu. Ah sudahlah semua tak usah di ba
Read more