"Kenapa ini?" Anggita bergumam sendiri. Ia tidak tahu sejak kapan dirinya merasa canggung saat bertemu dengan Caraka. Padahal mereka pernah saling bertemu dan menemani Sasy di rumah sakit. Entah, apa yang kini ada di hatinya, suara ketukan semakin kencang.Anggita menghirup udara sebanyak-banyaknya seolah-olah pasokan udara akan segera habis, lalu ia menghembuskannya secara perlahan memejamkan mata lalu kembali membukanya."Silahkan."Ia mempersilahkan Caraka masuk, pria dengan tubuh kekar dan tampan itu begitu menarik perhatian dengan aroma parfum maskulinnya. Usia memang lebih tua dan matang darinya. Tapi, semenjak tidak ada berewok di sekeliling wajah Raka, ia terlihat seusia Anggita. Melihat perubahan dari lelaki itu membuat Anggita pun terkesima, bahkan dirinya begitu terkejut dengan perubahan signifikan dari Caraka tersebut.Keduanya saling terdiam dan sama-sama dalam keadaan canggung karena sudah lama tidak berjumpa dan sekarang mereka berjumpa untuk membahas pekerjaan di sebua
Read more