"Aku tidak tahu.""Mereka anakku, Adelia. Aku sudah membuktikannya, bukan?"Adelia merebahkan kepalanya ke dada bidang Afgan yang tidak dilapisi kain. "Afgan, kamu masih memiliki Melinda dan seorang putri seusia mereka. Kumohon, lepaskan anak-anakku, aku akan melakukan apa pun untukmu, bahkan untuk melayanimu, aku ... "Afgan segera menaikkan dagu Adelia agar kedua mata mereka bertemu. "Apa yang kamu katakan? Aku mencintaimu dengan sungguh-sungguh. Apakah kamu meragukan isi hatiku?""Adelia," ucapnya dengan suara parau, "aku tahu aku telah membuat kesalahan besar. Aku tidak bisa membayangkan betapa sulitnya semua ini bagimu. Aku merindukanmu, aku merindukan keluarga kita. Maafkan aku."Adelia menatapnya dengan ekspresi campuran antara kebencian dan ketidakpercayaan. Namun, seiring berberapa detik berlalu, dia mulai melunak. Dia melihat ketulusan dalam kata-kata dan tindakan Afgan. Perlahan-lahan, tembok yang memisahkan mereka mulai runtuh."Kenapa kau melakukan ini semua?" tanya Adel
Terakhir Diperbarui : 2024-02-09 Baca selengkapnya