Silvia, yang belum sepenuhnya menyadari permainan yang sedang dimainkan oleh Melinda, merasa sedikit terhibur oleh senyum kecil yang ditunjukkan oleh wanita itu. Namun, ada sesuatu yang tidak wajar di balik senyum itu, sesuatu yang membuat hati Silvia berdebar-debar dengan tidak enak.Di tengah-tengah ruang yang penuh dengan ketegangan, mereka saling bertatapan, masing-masing menyimpan rahasia dan keinginan mereka sendiri. Meskipun kedamaian sementara terasa hadir, namun suasana yang tegang masih menggelayuti ruangan, menandakan bahwa masalah-masalah yang ada masih belum terselesaikan sepenuhnya. Dalam kegelapan yang tersembunyi, intrik-intrik yang lebih dalam dan tersembunyi pun mulai merayap ke permukaan, menambah rumitnya keadaan yang sudah komplit.Sementara itu, di dalam hati Silvia, pikiran yang tidak terduga muncul. "Aku lebih memilih Afgan sebagai ayahku," gumamnya dengan suara kecil, sambil menghadapkan pandangannya ke arah luar jendela. Pikiran itu membuatnya
Last Updated : 2024-02-17 Read more