Home / Romansa / Pernikahan Paksa Pewaris Arogan / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Pernikahan Paksa Pewaris Arogan: Chapter 221 - Chapter 230

365 Chapters

221. Hari pengakuan

Adelia mempersilakan Afgan duduk dan menyajikan minuman dingin.Dengan hati yang berat dan suara yang penuh dengan emosi, Afgan mulai menceritakan semua yang telah terjadi sejak kepergiannya. Dia menceritakan peristiwa kebakaran yang hampir merebut nyawa Adelia dan anak dalam kandungannya, dan bagaimana Melinda dan Bayu terlibat dalam konspirasi itu.Adelia mendengar dengan diam dan terkejut bukan main mendengar pengakuan tersebut. Matanya memancarkan campuran antara kebingungan, kesedihan, dan kemarahan. Dia tidak bisa percaya bahwa orang-orang yang pernah dekat dengannya telah melakukan sesuatu yang begitu jahat.Namun, Afgan tidak berhenti di situ. Dia melanjutkan dengan menceritakan tentang Silvia, tentang bagaimana mereka mengetahui kebenaran tentang asal-usulnya dan bagaimana dia menjadi bagian penting dari hidup mereka."Silvia adalah anak Bayu, Adelia," ujar Afgan dengan suara yang penuh dengan kelembutan. "Dia bukan hasil dari ikatan pernikahanku
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more

222. Aku membenci aroma Melinda.

Adelia mengernyitkan alisnya lalu menjawab, "Bagaimana dengan Melinda?"Afgan memutar tubuhnya lalu berbaring di samping Adelia. "Dia menipuku. Dia mengaku sebagai dirimu dan mengaku sudah kulecehkan lalu meminta pertanggungjawaban. Semua ini menjadi jelas karena Silvia, ternyata bukan anakku."Adelia memutar tubuhnya dan mendongkak melihat Afgan. "Silvia bukan anakmu?""Ya, kamu pasti tidak percaya, aku membenci aroma Melinda sehingga aku tidak pernah menyentuhnya, sekalipun tidak ... "Adelia menatap Afgan dalam-dalam, mencari kebohongan di dalam sana.Karena merasa tidak menemukan sebuah kebohongan, Adelia segera memeluk pria itu dan bersandar di dadanya yang bidang. "Aku juga tidak pernah bermalam dengan pria lain selain dirimu. Kedua anak itu adalah milikmu, Afgan.""Adelia ... "Afgan merasa sangat terharu dengan apa yang Adelia ucapkan. Sebuah penghargaan tertinggi untuknya karena wanita itu masih menjaga kehormatan dengan sang
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

223. Kamu berselingkuh!

Dengan laju stabil, mobil berisi pasangan Al-Futtaim berjalan menuju ke hotel yang ditempati Afgan selama di Dubai. Udara panas Dubai menyambut kedatangan mereka, tetapi keputusan yang mereka buat tidak membiarkan suhu menyurutkan tekad mereka."Supir, cepatlah. Tidak ada waktu untuk terbuang," perintah Achmed dengan suara tegas saat dia dan istrinya mulai merasa gerah akibat kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan.Supir mengangguk dan segera memulai mencari jalan alternatif dalam perjalanan menuju hotel. Di sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil tegang, dengan pikiran yang terfokus pada misi mereka untuk merebut kembali Silvia dari tangan Melinda.Ketika mobil mendekati tujuan, ibu Afgan menarik napas dalam-dalam. Hatinya dipenuhi dengan keinginan yang kuat untuk menyatukan kembali keluarganya dan menjaga cucunya yang tersayang.Sesampainya di hotel, pasangan Al-Futtaim langsung menuju ke kamar hotel paling atas-presidential suite, kamar Melinda dengan langkah mantap. Mereka
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

224. Silvia menang.

Dia mencoba menjelaskan alasan-alasannya dengan penuh ketulusan. "Silvia membutuhkan status ekonomi yang baik dan juga seorang ibu yang peduli untuk membantunya tumbuh menjadi wanita yang kuat dan mandiri. Saya ingin menjadi bagian dari itu semua, membantu merawat Silvia dan mendukungnya dalam setiap langkahnya."Maya dan Achmed terdiam, Maya terkejut sekaligus terkesan oleh kerendahan hati dan ketulusan Melinda. Maya dan Achmed saling bertatapan sesaat, merenungkan permohonan Melinda dengan serius.Setelah beberapa saat, Achmed akhirnya mengangguk dengan lembut. "Kita akan membahasnya lebih lanjut sebagai keluarga. Tapi ingatlah, segala keputusan yang diambil haruslah untuk kepentingan terbaik Silvia."Melinda mengangguk dengan penuh rasa syukur, merasa lega bahwa permohonannya didengar. Meskipun masih ada banyak rintangan yang harus dihadapi, dia merasa sedikit lega mengetahui bahwa masih ada harapan untuk tetap bersama Silvia dan menjadi bagian dari keluarga yang mereka cintai.Nam
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

225. Anak pintar

Suara Maya terdengar penuh dengan harapan dan cinta, tetapi tetap tidak ada jawaban. Silvia masih terdiam di dalam kamar, terjebak dalam labirin emosionalnya sendiri.Achmed, yang berada di samping Maya, mengamati keadaan dengan hati yang penuh dengan kegelisahan. Dia tidak bisa membayangkan seberapa dalam rasa sakit yang dirasakan oleh cucunya, dan dia merasa sangat tidak berdaya dalam situasi ini.Di tengah keheningan yang terasa semakin menyedihkan, mereka bertiga terus berharap bahwa Silvia akhirnya akan membuka hatinya dan membiarkan mereka masuk, sehingga mereka bisa mencari jalan keluar bersama-sama. Namun, mereka juga sadar bahwa proses penyembuhan tidak akan mudah, dan mereka semua harus bersabar dalam menghadapinya.Setelah momen yang terasa seperti keabadian, Silvia akhirnya membuka pintu sedikit. Wajahnya yang masih dipenuhi dengan jejak air mata dan ekspresi bingung memperlihatkan betapa sulitnya bagi dirinya untuk menghadapi situasi ini. Dia menata
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

226. Silvia sebagai kunci yang harus kupegang!

Silvia, yang belum sepenuhnya menyadari permainan yang sedang dimainkan oleh Melinda, merasa sedikit terhibur oleh senyum kecil yang ditunjukkan oleh wanita itu. Namun, ada sesuatu yang tidak wajar di balik senyum itu, sesuatu yang membuat hati Silvia berdebar-debar dengan tidak enak.Di tengah-tengah ruang yang penuh dengan ketegangan, mereka saling bertatapan, masing-masing menyimpan rahasia dan keinginan mereka sendiri. Meskipun kedamaian sementara terasa hadir, namun suasana yang tegang masih menggelayuti ruangan, menandakan bahwa masalah-masalah yang ada masih belum terselesaikan sepenuhnya. Dalam kegelapan yang tersembunyi, intrik-intrik yang lebih dalam dan tersembunyi pun mulai merayap ke permukaan, menambah rumitnya keadaan yang sudah komplit.Sementara itu, di dalam hati Silvia, pikiran yang tidak terduga muncul. "Aku lebih memilih Afgan sebagai ayahku," gumamnya dengan suara kecil, sambil menghadapkan pandangannya ke arah luar jendela. Pikiran itu membuatnya
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

227. Ayah kami?

Melinda merenungkan rencana-rencana busuknya sambil menenangkan gemuruh dalam napasnya, memastikan bahwa setiap langkah yang akan dia ambil akan membuat Adelia dan Afgan merasakan penderitaan yang sama seperti yang dia alami selama ini. Dengan hati yang dipenuhi dengan dendam dan kebencian, dia bersiap untuk melancarkan serangan balasannya dengan kekuatan penuh.Sementara itu, di luar, suasana tegang masih menggelayuti ruangan, menandakan bahwa bahaya sedang mengancam dari balik kedamaian yang palsu. Dalam ketegangan yang semakin meningkat, Melinda siap untuk mengambil langkah-langkah ekstrem untuk mencapai tujuannya, tidak peduli apa pun konsekuensinya.***Malam menjelang dan kesunyian yang menyelimuti rumah itu, suasana begitu tegang dan penuh dengan ketidakpastian. Achmed memilih untuk tidur di kamar tamu, meninggalkan suasana yang sepi di kamar utama. Sementara itu, Maya memutuskan untuk tidur bersama Silvia di kamar utama, mencoba memberikan dukungan dan k
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

228. Melinda mengugat cerai

"Benarkah?" Afgan bertanya sambil mencium pipi kecil milik putrinya."Iya, Dad paling tampan dari semua papa yang ada di dunia," ujar Joanne dengan yakin."Ah, kamu membuat wajah Ayahmu bersemu merah. Sudah ... sudah, mari makan!" Adelia berkata-kata sambil tersenyum. Kedua tangannya memegang piring berisi lauk ikan yang sudah dimasak dengan asam manis.Sebuah sajian yang sangat disukai oleh Afgan. Biasanya pria itu hanya tahu menikmati sajian seperti itu di restoran."Wah, ini nampaknya lezat sekali," puji Afgan dengan mata berbinar-binar menatap lauk yang disajikan dengan hangat.Mereka makan siang dengan penuh canda tawa dan keharmonisan. Di sekitar meja makan, suara ceria mereka memenuhi ruangan, suasana   hangat dan akrab. Adelia, Afgan, Joanne, dan Lucas berbagi cerita dan tertawa bersama, menikmati momen kebersamaan yang telah lama mereka rindukan.Kehangatan yang seharusnya terjadi sejak pernikahan mereka terasa hadir, meny
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

229. Demi Adelia

Afgan tersenyum lega lalu berkata, "Bukankah itu kabar baik? Dia yang berselingkuh!"Afgan terkejut oleh tatapan tajam Achmed yang diikuti dengan tamparan yang keras ke wajahnya. Dia terguncang, tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Menggosok pipinya yang terasa terbakar, dia menatap Ayahnya dengan tatapan campuran antara kesedihan dan kebingungan."Dad?""Bodoh! Mau dibawa ke mana wajah keluarga Al-Futtaim?" ucap Achmed dengan suara berat, ekspresinya penuh dengan kemarahan dan kekecewaan.Afgan merasakan getaran emosi yang mendalam di dalam dirinya. Dia tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menjawab. Dia merasa malu dan menyesal atas tindakannya, tetapi pada saat yang sama, dia juga merasa kesal atas perlakuan yang tidak adil ini."Dad, aku..." Afgan mencoba membuka mulutnya untuk membela diri, tetapi kata-katanya tercekat di tenggorokannya."Aku tidak ingin mendengar alasanmu," potong Achmed dengan keras. "Bila kalian
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more

230. Kecelakaan fatal

Melinda, yang tersenyum penuh kebahagiaan menyaksikan kembalinya suaminya, merasa terharu melihat kebingungan dan rasa ingin tahu apa yang sudah dilakukan sang mertua sehingga Afgan patuh dengan arahannya. Dengan lembut, dia memandang mereka berdua, mencoba menenangkan diri dengan senyumnya yang hangat."Ayah Afgan kembali, bukan?" tanya Melinda dengan suara kecil, mencoba mencari konfirmasi dari Afgan sendiri.Afgan mengangguk dengan hati yang berat, masih tersenyum yang penuh kepalsuan. "Ya, sayang. Ayah Afgan telah kembali," jawabnya lembut, mencoba memberi penjelasan yang sederhana tapi memadai kepada Silvia yang menatapnya dengan penuh harap.Maya merasa terharu dengan keadaan putranya. Dia mengerti bagaimana rasa sakit hati yang harus ditelan pria itu. Maya tahu, suaminya pasti sudah memberikan ancaman kepada Afgan. Namun, semua itu dilakukan agar Silvia tetap bahagia. Dia merasa sangat menyayangi gadis kecil tersebut."Mom, berdamai dengan Dad, ayo
last updateLast Updated : 2024-02-18
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
37
DMCA.com Protection Status