Tiba-tiba, suara gemerisik langkah kaki terdengar di lorong rumah. Pintu terbuka perlahan, dan seorang perawat muncul, membawa secarik kain yang dipegangnya dengan lembut. "Maafkan saya, Nyonya Emily," ucapnya dengan lembut saat dia mendekati Emily. "Anda lupa membawa selimut untuk menutupi tubuh Anda. Cuaca bisa cukup dingin."Emily menatap perawat itu dengan tatapan kosong. "Terima kasih, Jane," katanya lemah, lalu dia menatap kembali ke luar jendela, mata masih terpaku pada hujan yang turun.Jane meletakkan selimut di atas Emily dengan lembut, lalu dia berdiri di sampingnya dengan pandangan penuh simpati. "Apakah Nyonya membutuhkan sesuatu lagi? Apakah saya bisa membantu Anda dengan apapun?"Emily menggeleng pelan. "Tidak, terima kasih, Jane. Aku hanya butuh sedikit waktu sendiri."Jane mengangguk mengerti, lalu meninggalkan Emily sendirian lagi dengan pikirannya yang merana. Emily duduk diam, merenungkan masa lalu yang tak terhindarkan. Air mata terus
Last Updated : 2024-03-03 Read more