Semua Bab Pernikahan Paksa Pewaris Arogan: Bab 251 - Bab 260

365 Bab

251. Pernikahan yang batal

Sementara hujan terus turun di luar, mereka bertiga duduk di dalam, terjebak dalam keheningan yang diisi oleh deru hujan. Meskipun tidak ada kata-kata yang diucapkan, kehadiran mereka satu sama lain memberi sedikit kenyamanan di tengah-tengah kegelapan yang melingkupi Emily.Di saat itu, di bawah langit yang masih terus hujan, mereka bertiga menyadari bahwa cinta tidak selalu datang tanpa rintangan. Terkadang, cinta membutuhkan pengorbanan, keberanian, dan kekuatan untuk melepaskan. Mereka memeluk satu sama lain dengan erat, siap untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti, tetapi bersatu dalam kekuatan dan dukungan.Emily, terjebak dalam kesedihannya yang dalam, merasa sulit untuk menghadiri pernikahan Aiyana dan Edward yang akan datang. Dia menyadari bahwa kehadiran di pernikahan tersebut akan membuka luka hati  dan menyakitinya lebih dalam lagi.Sebagai gantinya, Emily memutuskan untuk melakukan perjalanan liburan ke luar negeri. Dia ingin melarikan dir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-03
Baca selengkapnya

252. Titik terang

Mereka berdua saling berpelukan, merasakan kekuatan dalam kebersamaan mereka. Mereka tahu bahwa perjalanan untuk menemukan Emily tidak akan mudah, tetapi bersama-sama, mereka siap menghadapi setiap rintangan yang mungkin terjadi.Kakek Rafael, mendekati Aiyana yang sedang gelisah dan terlihat mulai panik, mencoba menenangkan wanita itu. "Kita akan menemukannya, Aiyana. Kita tidak akan berhenti mencari sampai kita menemukannya," ucapnya dengan mantap, meskipun dia sendiri juga merasa cemas.Aiyana terduduk di kursi pengantin dan mulai menangis dengan tersedu-sedu, rasa takut dan kekhawatirannya membuatnya hampir tidak bisa bernapas. "Aku tidak bisa melakukannya tanpa Emily di sini," ucapnya dengan suara gemetar, tangannya gemetar saat mencoba menenangkan diri. Perasaan bersalah sangat menghantuinya."Maafkan aku, Kakek Rafael. Ini pasti akan sangat memalukan," ucapnya dengan suara parau.Edward segera menggenggam erat tangan Aiyana, mencoba memberinya sedi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-03
Baca selengkapnya

253. Emily ditemukan!

Aiyana dan Edward menuangkan hati mereka, menceritakan tentang pencarian mereka untuk menemukan Emily. Mereka menjelaskan betapa pentingnya Emily dalam hidup mereka dan betapa mereka merindukannya. Sang pelayan mengangguk paham, lalu dia mulai bercerita tentang seorang wanita muda yang pernah dia temui beberapa minggu yang lalu. Deskripsi yang dia berikan sesuai dengan penampilan Emily. "Dia memang sering ke sini dan menikmati kesendiriannya dengan coffe latte yang kuracik khusus untuknya." "Dia berbicara tentang perjalanan solonya dan keinginannya untuk menemukan kedamaian di dunia yang luas," ucap sang pelayan sambil mengingat-ingat. "Dia meninggalkan pesan bahwa dia mungkin akan kembali ke kota ini suatu hari nanti," lanjutnya. "Maksudmu?" Aiyana dan Edward saling bertatapan. "Dia sudah pergi, mungkin ke kota yang lain, hmmm, kalau tidak salah, kota ... X" "Kota X? Itu hanya satu jam dari sini!" seru Edward dengan gembira dan penuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-04
Baca selengkapnya

254. Dia pria milikmu

Setelah beberapa hari pencarian yang tegang, mereka akhirnya mendapatkan petunjuk tentang keberadaan Emily. Mereka menemukannya di sebuah desa kecil di tepi laut di kota Turki, tempat di mana Emily menemukan ketenangan dalam perjalanan liburannya. Ketika Aiyana dan Edward tiba di sana, mereka disambut oleh Emily dengan kejutan dan kebahagiaan. Air mata Aiyana  mengalir deras, merayakan pertemuan yang penuh emosi ini. "Emily ... " panggil Aiyana dengan sebelah tangan menutup mulutnya yang bergetar karena keharuan dan matanya berkaca-kaca. Emily masih tetap duduk di kursi roda dengan Jane, perawatnya yang setia berdiri di sampingnya. "Aiyana, Edward ... kalian menemukanku," ucap Emily sambil tersenyum kecil. Wanita itu tidak menangis lagi karena sudah mendapatkan ketenangan dalam beberapa hari tersebut. Aiyana memeluk Emily erat-erat sambil berkata dengan suara parau, "Emily, mengapa kamu pergi tanpa memberikan kabar?" "Aku ... " Em
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-04
Baca selengkapnya

255. Hancurnya hati Aiyana

Tidak lama kemudian, setelah semuanya bersiap untuk tidur, mereka berbaring di tempat tidur improvisasi mereka, merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang hanya bisa ditemukan dalam kebersamaan keluarga yang erat.Di dalam keheningan kamar utama, Emily tersenyum lembut, merasakan kehangatan dari pelukan Edward. Dia merasa begitu terlindungi dan dicintai saat ini."Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi, Edward," ucapnya dengan suara yang penuh dengan kepastian. "Kamu adalah segalanya bagiku, dan aku bersumpah untuk selalu bersamamu, melalui segala hal yang akan kita hadapi bersama."Edward mengangguk, matanya berbinar dengan kebahagiaan. "Aku akan selalu menjagamu dan melindungimu, Emily. Kamu adalah cahaya dalam hidupku, dan aku bersyukur setiap hari karena kamu kembali padaku.""Jangan merasakan kekurangan yang ada pada dirimu, kamu akan selalu sempurna di dalam mata dan hatiku," ucap Edward dengan suara lembut dan mempererat pelukannya. Sesekali pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-04
Baca selengkapnya

256. Berikan suntikan dua kali lipat!

"Lepaskan aku!""Aaarghh!"Suara Afgan melengking tinggi memenuhi ruangan. Beberapa perawat pria tampak sibuk sekali dan mereka berusaha menahan Afgan yang sedang memberontak.Kedua tangan Afgan lemban membentuk garis yang sesuai dengan ikatan pada tangannya dan kakinya juga mengalami nasib yang serupa."Tolong! Lepaskan aku! Kamu tahu, aku adalah siapa? Aku akan memberikan balasan berkali lipat bila kamu membebaskanku saat ini."Afgan berkata dengan tatapan mata penuh harap kepada salah seorang perawat yang sedang menahannya.Seorang perawat wanita masuk dengan alat injeksi di tangannya, siap memberikan suntikan penenang kepada Afgan."Tuan, saya akan menyuntikmu sekarang. Kumohon, jangan bergerak," ucapnya dengan suara sedkit bergetar."Tolong ... jangan berikan saya suntikan penenang lagi. Saya hanya butuh melakukan satu panggilan telepon dan kalian semua akan mendapat upah sepuluh kali lipat dari gaji yang kalian miliki saa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-06
Baca selengkapnya

257. Call Bob!

Afgan kembali tertidur, salah seorang perawat pria melirik Nancy yang masih terduduk di lantai sambil tersenyum kecil."Kamu rapikan tempat tidurnya, sadarlah, kalau kamu sudah lama bekerja, kamu akan tahu bagaimana permainan Rumah Sakit ini, Nak," ucap perawat senior lalu menepuk bahu Nancy sambil lalu.Nancy masih gemetaran, kedua matanya menatap ke arah Afgan yang tidak berdaya. Kondisi ranjang yang kacau balau karena adanya perlawanan oleh Afgan.Dengan gerak lesu, Nancy berdiri lalu menepuk pantatnya sendiri supaya rok yang dipakainya tidak berdebu.Nancy melangkah mendekati ranjang Afgan dan menatap pria yang tidak berdaya itu. Perlahan, Nancy merapikan posisi tidurnya lalu menarik sprei pada ranjang itu supaya rapi.Tiba-tiba, tangan Afgan memegangnya. Nancy terkejut dan memekik kecil, tetapi saat melihat ke arah Afgan, pria itu sama sekali tidak membuka matanya.Namun, samar-samar terdengar suara kecil dari mulut pria itu. Nancy mend
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-06
Baca selengkapnya

258. Pertolongan untuk Bob

Saat mereka melihat Bob dengan perut buncitnya dan makanan kaleng yang berserakan di sekelilingnya, amarah mereka memuncak. Mereka merasa dirugikan dan diperas oleh pria asing ini yang telah menghabiskan stok makanan mereka."Kamu merampok kami!" jerit nahkoda kapal dengan suara yang gemetar karena kemarahan. Dia tidak bisa menahan diri lagi saat melihat kerusakan dan kekacauan yang disebabkan oleh Bob.Tanpa ampun, para awak kapal memutuskan untuk memberikan pelajaran kepada Bob. Mereka mengambil ember besar berisi air dingin dan menyiraminya ke arah Bob yang masih tertidur. Air dingin itu segera membangunkannya dari tidurnya yang lelap, membuatnya terkejut dan bingung.Bob mencoba bergerak, berusaha melarikan diri dari amukan para awak kapal yang marah. Namun, upayanya sia-sia. Dia dihadang dan dikepung oleh beberapa awak kapal yang mulai menyerangnya dengan penuh kemarahan."Saya bisa membayar! Saya bisa membayar!" teriak Bob dengan keras, mencoba menj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya

259. Afgan, dia melawan orang yang salah.

Tanpa ragu, Adelia dan Edward segera bergegas mendekati Bob, bersiap untuk memberikan pertolongan dan perlindungan yang dia butuhkan."Apa yang terjadi di sini?" tanya Edward kepada salah satu awak kapal dengan suara tegas namun penuh kepedulian.Awak kapal itu menatap Edward dengan wajah lelah. "Kami menemukan pria ini mencuri makanan kami dan tertidur di dek kapal," jawabnya dengan suara parau. "Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan dengannya."Adelia dan Edward bertukar pandang, merasa simpati terhadap nasib Bob. Mereka tahu bahwa mereka harus bertindak cepat untuk membantu pria itu, terlepas dari apa pun yang telah terjadi."Tapi bukan berarti, kalian main pukul seperti ini!" seru Adelia dengan marah.Dengan hati yang penuh belas kasihan, Adelia dan Edward berusaha mencari solusi terbaik untuk menghadapi situasi yang rumit ini, sementara mereka bersiap untuk memberikan pertolongan yang diperlukan kepada Bob.Edward melangkah maju d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya

260. Telepon dari Indonesia

"M-maksudmu? Achmed ... Ayah Mertuaku, mencelakai dia?" Adelia menatap Bob dengan mata berkaca-kaca.Bo menggelengkan kepala, "aku tidak tahu jelasnya, karena aku sendiri diculik oleh seseorang dan nyaris kehilangan nyawa.""Dua kali aku berhasil melarikan diri. Entah itu utusan pria tua itu atau wanita licik itu," lanjut Bob."Wanita licik? Siapa? Melinda?" Edward yang dari tadi menyimak akhirnya mengeluarkan suara."Iya, Melinda. Dia sangat pintar memainkan drama. Afgan bahkan takhluk kepada aturan yang mereka rancangkan dengan mengandalkan Silvia.""Silvia?" tanya Edward."Putri Afgan." Adelia menarik napas panjang usai mengatakan hal itu, dirinya merasakan sebuah tekanan besar dalam bathinnya."Itu bukan putri kandung Afgan," sela Bob mendadak.Adelia menatap kedua mata Bob dalam-dalam."Afgan memeriksa semuanya, Lucas, Joanne dan Silvia. Mereka tdk memiliki keterikatan sama sekali. Melinda adalah seorang pembohong besar yang ingin menguasai kehidupan Afgan.""Dia mencintai suamim
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2425262728
...
37
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status