Home / Romansa / Pernikahan Paksa Pewaris Arogan / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Pernikahan Paksa Pewaris Arogan: Chapter 261 - Chapter 270

365 Chapters

261. Ponsel Afgan!

Satu jam sebelumnya, di Indonesia. Di Rumah sakit di mana Afgan masih terbaring tidak berdaya.Dengan hati yang berdegup kencang, Nancy, perawat muda yang bersimpati terhadap Afgan, menjelajahi lorong-lorong gelap di basement rumah sakit. Cahaya redup dari lampu yang jarang ditempatkan di langit-langit membuat bayangan-bayangan menakutkan bermain di sekelilingnya.Nancy berjalan dengan langkah cepat melalui lorong rumah sakit, pikirannya dipenuhi dengan temuan-temuan yang baru saja dia ungkap. Dalam keheningan lorong yang sepi, dia mulai berbicara sendiri, mencoba merapikan pikirannya yang kacau."Kalau aku berhasil menghubungi Bob, apa yang harus kukatakan?" tanyanya pada dirinya sendiri."Di kota manakah Bob ini berada?"Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi pikirannya, mengganggu ketenangan yang sudah sulit ditemukan. Nancy merasa seakan terjebak dalam labirin misteri yang semakin rumit, dan dia merasa bertanggung jawab untuk mencari jawaban.
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

262. Nancy yang pintar!

Nancy menyadari bahwa dia harus segera menemukan alasan yang masuk akal untuk keberadaannya di depan ruang barang-barang pasien. Dia menelan ludah, berusaha untuk menemukan kata-kata yang tepat."Oh, maafkan saya, Bu," ucap Nancy dengan suara gemetar. "Saya menemukan sebuah anting di ranjang pasien Afgan, jadi saya kemari untuk menyimpannya di sini untuk sementara waktu. Saya pikir itu bisa menjadi barang berharga bagi pasien tersebut."Perawat senior menatap Nancy dengan tajam, tetapi kemudian ekspresinya sedikit mereda. "Baiklah, kamu sudah melakukan hal yang benar," ujarnya, menepuk bahu Nancy sambil lewat. "Aku juga baru menemukan sebuah memo dari pasien lain. Sepertinya diary, tetapi kita tidak mempunyai hak untuk membacanya.""Betul," sahut Nancy dengan singkat karena dia juga masih tenggelam dalam kepanikan dan masih berusaha untuk bersikap tenang."Eh, kamu  jangan lama-lama di sini. Kamu tahu aturan tentang menjaga pasien, kalau si ganteng i
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

263. Berhasil!

Nancy mencoba menjelaskan dirinya dengan terburu-buru, berharap bisa meredakan kecurigaan mereka. "Saya benar-benar sakit perut, sepertinya saya salah makan," ucapnya tanpa merasa bersalah lalu hendak bergerak ke luar kamar dengan berjalan perlahan."Aku akan kembali ke ruang kerja," ucap Nancy dengan suara kecil seolah menahan sakit pada perutnya."Tunggu, Nancy. Apakah kamu ke basement tadi?"Nancy masih berjalan keluar dan perawat senior mengikutinya dari belakang."Aduh, ini sakit sekali," rintihnya sambil memegang perut, memberi waktu untuk pikirannya berpikir mengenai jawaban yang harus dia berikan.Perawat senior menatap Nancy dengan tatapan tajam, menunggu jawaban yang jujur ​​dari perawat muda itu. "Nancy, saya bertanya kepadamu sekali lagi, apakah kamu pergi ke basement? Dan apakah kamu melakukan sesuatu yang tidak semestinya di sana?" tanyanya dengan suara tegas."Apaan sih? Perutku mules sekali dan kamu banyak bertanya, ada yang
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

264. Nancy terancam

"Siapa Anda?" tanya Bob dengan aneh.Saat itu, di dalam ruangan kamar kapal yang sedang bergerak, Bob hanya sendirian. Kegelisahan mulai terlihat dari wajahnya."Apa yang terjadi pada Afgan?" tanyanya mulai panik."Dia dibius dan dalam kondisi terikat, dia butuh pertolongan, dia sedang berada di Rumah sa ... Aarghh!"Brukkk! Bang!!Bob terperanjat karena mendengar suara keras di seberang, seperti suara bantingan atau pukulan terhadap sesuatu. Bob terduduk di atas ranjangnya dengan masih berusaha mendengar suara dari ponsel tersebut."Hei, apa yang terjadi?" tanya Bob dengan panik.Tut tut tut ...Tiba-tiba, panggilan itu terputus secara sepihak."Hah? Eh, halooo ... sial!!" pekik Bob dengan kesal."Sesuatu yang buruk sedang terjadi," gumam Bob sambil memegang erat ponselnya. Tapi dia tidak mungkin bisa menolong orang yang menghubunginya tadi karena dia tidak tahu dengan jelas identitas Nancy.Sementara di I
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

265. Nenekmu sedang menunggumu!

Nancy menatap perawat dengan kebingungan yang tak terucapkan. Kata-kata itu terasa seperti pukulan yang tak terduga, membuatnya terdiam sejenak, mencoba memproses semua informasi yang baru saja dia dengar."Melinda?" gumamnya pelan, mencoba mengingat-ingat nama itu dari ingatannya yang kabur.Perawat itu mengangguk serius. "Ya, Melinda Al-Futtaim. Dia yang menyuruh saya untuk menemukan Anda dan membawa Anda ke sini.""I-istri Tuan Afgan?"Perawat itu mengangguk pelan sambil menekan jarum suntik sehingga menembakkan sedikit cairan keluar.Nancy merasakan jantungnya berdebar dengan cepat. Pikirannya berkecamuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab. Bagaimana Melinda bisa tahu dan bagaimana wanita licik itu ingin mengeksekusi dirinya?"A-apakah dia akan menghabiskanku?" pikiran Nancy semakin panik dan membuatnya mulai berkeringatan.Namun, sebelum Nancy bisa menanyakan pertanyaan lebih lanjut, pintu ruangan terbuka dan seorang w
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

266. Meminta izin Kakek Rafael

Kehangatan sambutan Dokter Amelia memberi sedikit kelegaan bagi Bob. Mereka tahu bahwa mereka berada di tangan yang aman dengan kehadiran dokter yang berpengalaman di samping Bob.Tanpa banyak bicara, mereka mengikuti Dokter Amelia menuju mobil ambulance. Udara panas Dubai menyambut mereka begitu mereka keluar dari gedung bandara, tetapi semangat mereka tetap tak tergoyahkan.Dengan hati-hati, Bob masuk ke dalam mobil ambulance, disusul oleh Dokter Amelia, bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka menuju rumah sakit di mana Bob akan dirawat.Edward, Emily dan Adelia menaiki mobil lain dan menyerahkan pengobatan penuh kepada Dokter cantik itu."Jaga dia baik-baik. Kami akan mengunjunginya nanti," ucap Adelia seraya melambaikan tangan dari dalam mobil.Dengan itu, mobil ambulance melaju meninggalkan bandara, diikuti oleh mobil lain yang berisi Edward, Emily dan Adelia.Kedua mobil itu berpisah jalan di mana Adelia dan Edward serta Emily
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

267. Kita semua akan ke Indonesia!

Emily menatap Edward dengan ekspresi campuran antara ketakutan dan kerinduan. Dia merasa terharu oleh tawaran Edward untuk mendukung Adelia, tetapi juga terbebani oleh pikiran tentang kembali ke tempat-tempat yang penuh dengan kenangan yang menyakitkan wanita itu.Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya menjawab dengan suara yang bergetar, "Edward, aku takut. Aku takut untuk kembali ke sana, tapi... tapi aku juga takut kehilanganmu. Aku tahu, Adelia sangat membutuhkan dukungan kita."Mata mereka bertemu dalam keheningan yang sarat makna, mencerminkan perasaan yang tak terucapkan namun sangat dalam. Edward menggenggam tangan Emily dengan lembut, memberikan dukungan yang tak terucapkan namun sangat berarti."Kita akan bersama-sama, Emily," kata Edward dengan lembut. "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu ataupun Adelia sendirian. Bersama-sama, kita bisa menghadapi apapun yang datang."Emily merasa lega mendengar kata-kata Edward, dan dia tahu bahwa de
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

268. Selingkuhan Afgan.

Kakek Rafael tersenyum melihat keceriaan kedua cucunya. Dia merasa bahagia melihat mereka begitu bersemangat untuk menjelajahi dunia, meskipun dia juga merasa cemas akan apa yang mungkin menunggu mereka di Indonesia.Tetapi, dengan cinta dan dukungan keluarganya, dia yakin bahwa mereka akan bisa menghadapi segala rintangan yang mungkin datang. Bersama-sama, mereka akan membentuk satu tim yang kuat dan tak terkalahkan.Dengan hati yang penuh semangat, keluarga itu menyelesaikan persiapan mereka dan menuju bandaraSaat Adelia memberi kabar kepada Bob yang masih terbaring di rumah sakit, Bob merasa tergerak oleh kabar tersebut. Meskipun dia masih dalam pemulihan, tekadnya untuk membantu Afgan begitu kuat. Dia merasa bahwa dia juga harus ikut serta dalam perjalanan ke Indonesia."Dokter Amelia, saya juga ingin ikut," ucap Bob dengan tekad, menatap Amelia dalam-dalam, meskipun suaranya masih sedikit lemah karena cedera yang dideritanya.Dokter Amelia, y
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

269. Satu jam lagi.

"APA?!" Nancy membulatkan kedua matanya, wanita muda itu berseru dengan suara yang bergetar. Tatapan matanya memandang Melinda dengan campuran antara kebingungan dan ketakutan. Dia tidak mengerti bagaimana dia bisa diharapkan untuk melakukan sesuatu yang sedemikian keji.Nancy sangat terkejut mendengar perintah yang diberikan oleh Melinda. Pikirannya terasa kacau dan hatinya dipenuhi dengan kecemasan. Dia tidak percaya bahwa dia diminta untuk menjadi alat bagi Melinda dalam rencana busuknya yang semakin jahat.Melinda hanya tersenyum dengan kepuasan yang jahat di wajahnya. "Ya, kamu mendengar dengan jelas. Aku ingin kamu bertindak sebagai selingkuhan Afgan dan membuat Adelia percaya bahwa dia telah dikhianati oleh suaminya sendiri. Itu akan menjadi pukulan yang mematikan bagi mereka berdua."Nancy merasa mual mendengar rencana Melinda. Dia merasa bahwa tindakan itu melampaui batas dan tidak bermoral. Dia tidak ingin menjadi bagian dari permainan keji yang merusa
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

270. Semua dalam kendali.

"Kamu sudah mau pergi?" tanya Bayu sambil meletakkan sebelah tangannya ke belakang kepala. Menatap Melinda dengan tubuh polos berdiri dan hendak memakai pakaiannya.Dirinya sendiri sedang telentang santai dengan selimut tipis yang menutup tubuhnya.Melinda melirik pria simpanannya itu, lalu menjawab dengan ketus. "Mungkin mereka akan tiba satu jam lagi.""Jangan lupa transfer bayaran untuk informasi itu," ujar Bayu sambil menguap."Ah ya, aku lupa bertanya, darimana kamu mengenal Dokter Amelia?"Melinda mengangkat alisnya, menunjukkan sedikit kekagumannya pada kecerdasan Bayu. "Dia adalah sahabat lama Afgan yang bodoh itu dan mereka memiliki sejarah yang rumit. Tapi sekarang, semuanya akan berakhir dengan cara yang sangat berbeda."Melinda hanya mengangguk mengerti, seolah-olah tidak tertarik dengan drama yang terjadi di antara keluarga Afgan. Baginya, itu hanyalah bisnis, dan dia telah terbiasa dengan dunia yang penuh dengan intrik dan peng
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
37
DMCA.com Protection Status