Home / Romansa / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Terjebak Gairah Paman Billionaire: Chapter 201 - Chapter 210

279 Chapters

Bab 201 : Playgirl

“Marilah bertetangga dengan baik, Ori! Jangan menghindari Shana, bukankah dengan berpisah artinya takdir buruk kalian sudah putus?” Shanaya sedikit tidak percaya mendengar ucapan Isaak. Saat ini, dia dan pria itu tampak sedang duduk berhadapan di meja makan. Isaak baru saja bercerita tentang perbincangannya bersama Oriaga semalam. Agar Shanaya tidak marah dia menjelaskan bahwa dari lubuk hati yang terdalam, dia mencoba mendekatkan lagi Shanaya dan Oriaga. “Apa tujuan Papa bicara seperti itu?” Ketus Shanaya. Namun, bukannya menjawab Isaak malah tertawa, dia senang karena lidah putrinya sudah terbiasa memanggil Papa. “Kamu masih mencintainya ‘kan? Aku yakin Ori juga masih mencintaimu.” Bukannya senang, Shanaya malah gelisah. Dia menerima uluran gelas berisi susu dari Isaak tapi tak segera meminumnya. Shanaya memainkan telunjuk di bibir gelas itu sebelum berkata – “Bagaimana dengan Andra? Dia sudah melamarku dan aku menerima.” Shanaya memandang cincin yang tersemat di jari manis,
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Bab 202 : Merasa Kerdil

Andra tertegun saat menemui Shanaya. Dia tak menyangka kalau gadis yang sangat dicintainya itu kini tinggal satu gedung dengan Oriaga. Andra masih tak mencurigai sesuatu, bahkan tadi saat menelepon dan ingin datang ke penthouse, Shanaya memersilahkan dengan sangat antusias.Namun, tak disangka Andra seperti mendapat syok terapi, saat berpapasan dengan Pak Wira dan pelayan yang baru saja selesai bersih-bersih.Andra bingung harus bagaimana, dia jelas tidak ingin kalau sampai Shanaya terus bertemu dengan Oriaga hingga berakibat ke ingatan yang bisa kembali kapan saja."Apa kamu tidak ingin pindah dari sini?"Pertanyaan Andra membuat Shanaya yang sedang menuang jus ke dalam gelas menghentikan gerakan tangan. Shanaya yang berdiri memunggungi Andra pun memilih diam sejenak untuk berpikir, kemudian lanjut menuang jus sebelum menoleh Andra."Kenapa harus pindah? Memang kamu tahu Papaku punya berapa properti di kota ini?" Tanya Shanaya sembari duduk di depan Andra dan meletakkan gelas berisi
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Bab 203 : Tak Punya Otak

Di tempat lain, Arumi terlihat berada di studionya. Setelah kejadian kecelakan yang menimpa Shanaya, Arumi memang memilih untuk tak banyak tingkah untuk mengurangi kecurigaan orang padanya.Arumi sibuk mengecek beberapa desain perhiasan yang akan dibawa ke pameran nantinya, saat asistennya masuk menghampiri.“Saya baru saja mendapatkan laporan kalau persiapan pameran sudah hampir seratus persen selesai,” ucap Ira begitu berdiri di depan Arumi.“Tidak ada kendala, kan?” tanya Arumi sambil memilah desain perhiasan buah karyanya.“Tidak ada Bu, semuanya berjalan sesuai rencana. Semoga lancar sampai acara nanti berakhir,” jawab asisten Arumi itu.Arumi pun merapikan kertas desain miliknya, lantas memandang Ira yang berdiri di hadapannya.“Ayo pergi ke hotel untuk mengecek apa benar persiapan tempatnya hampir selesai,” ujar Arumi mengajak sang asisten pergi.Arumi mengambil tas yang ada di atas meja, lantas keluar dari studio bersama Ira. Mereka pergi ke hotel tempat Arumi akan mengadakan
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Bab 204 : Restu

Arumi dan Masayu tak menyangka Shanaya muncul apalagi sambil bertanya seperti itu pada mereka. Masayu sendiri semakin kaget saat melihat Celine berada di gendongan Shanaya dalam kondisi diam dan tenang. Padahal bayi perempuan itu bisa dibilang cukup susah jika bertemu orang asing. Karena selama ini keberadaannya disembunyikan olehnya."Siapa kamu berani ikut bicara?" Bentak Arumi. Shanaya hampir saja membalas ucapan Arumi, tapi dia sadar kalau saat ini tidak ada yang boleh tahu sandiwaranya. Shanaya memandang Andra, seolah mencoba bertanya siapa wanita yang baru saja membentak ini."Shana dia tante Arumi dan ini Mamaku," ucap Andra memperkenalkan dua wanita yang membuatnya malu itu.Shanaya berpura-pura kaget, seolah menyesal dia lantas membungkuk memberi salam pada Masayu dan ArumiMasayu terbengong melihat sikap Shanaya, sedangkan Arumi memilih membuang muka sambil melipat tangan ke depan dada."Maaf kalau aku kurang sopan," kata Shanaya.Di saat mereka masih gaduh seperti ini, Ki
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Bab 205 : Mengantar Makanan

Andra menggeleng menjawab pertanyaan Shanaya lantas berkata,“Tidak, mereka pasti capek setelah perjalanan jauh. Jadi biar istirahat dulu, kedatanganku mungkin saja bisa membuat Issa tak mau tidur."Andra menoleh sekilas Shanaya sebelum kembali fokus ke jalanan. Sedangkan gadis di sebelahnya hanya mengangguk-angguk mendengar jawaban darinya.Mobil Andra pun melaju menuju gedung tempat tinggal Shanaya, hingga saat sampai di parkiran, Shanaya meminta agar Andra pulang saja. “Kamu tidak perlu mengantarku sampai ke atas Kamu pulang dan istirahatlah,” ucap Shanaya sambil melepas seat belt.“Baiklah,” balas Andra tak mempertanyakan keinginan Shanaya.Shanaya tersenyum tipis menanggapi balasan Andra. Tak menyangka saat hendak turun dari mobil, Andra tiba-tiba menahan pergelangan tangannya.Andra berniat memberikan ciuman perpisahan, tapi Shanaya secara impulsif memundurkan kepala, hingga membuat pemuda itu kaget. Andra menatap Shanaya yang menghindarinya dengan kening berkerut, heran kenapa
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

Bab 206 : Mencari Perhatian

Shanaya terus saja memikirkan tentang keberadaan Farah di kediaman Oriaga. Hingga saat masuk ke dalam penthouse-nya dia langsung duduk diam di kursi makan.Wajah Shanaya yang cemberut membuat Isaak dan Amora merasakan ada sesuatu yang janggal."Kamu baik-baik saja 'kan?" Amora bertanya penuh perhatian, dan Shanaya hanya memberikan anggukan kepala pelan sebagai balasan. Untuk menutupi perasaan, gadis itu mengajak Amora dan Isaak untuk menyantap makanan yang sudah dia buat.Bahkan seolah masih melupakan masa lalunya, di depan Amora, Shanaya bersikap sangat manja ke Isaak. Hal ini membuat Isaak merasa miris sekaligus senang. Dia senang karena Shanaya menjadi sosok anak yang amat sayang padanya. Namun, di waktu yang sama miris karena mungkin Shanaya hanya bersandiwara karena ada Amora dan Issa di antara mereka."Shana memang pandai masak, benar-benar tipe istri idaman, kalau begini Andra beruntung sekali mendapatkanmu."Pujian dari Amora membuat Isaak melirik Shanaya. Dia penasaran menun
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Bab 207 : Terus Memikirkannya

Setelah kejadian di klub berkuda, Oriaga semakin tak bisa untuk tidak memikirkan Shanaya. Perasaan rindu yang setahun belakangan ini dirinya pendam seolah memenuhi dada dan berkecamuk di sana.Hingga siang itu, Oriaga memilih pulang ke penthouse karena tidak bisa fokus bekerja. Dia bahkan membuat Aston khawatir saat pamit pergi."Pak, Anda baik-baik saja 'kan? Apa perlu saya minta dokter Nadine datang?" tanya Aston sebelum Oriaga benar-benar meninggalkan ruangannya."Tidak, aku hanya butuh istirahat saja. Maaf kalau membuatmu cemas."Aston hanya bisa diam memandang punggung Oriaga menjauh. Dalam hati dia merasa prihatin juga iba ke atasannya itu. "Di umurnya sekarang, seharusnya dia bisa menikmati kebahagiaan bersama istri dan anak-anaknya, tapi malah begini."Aston geleng-geleng, membuang napas kasar sampai pundaknya luruh sebelum mengemasi berkas-berkas yang ada di atas meja Oriaga. Setengah jam kemudian, Oriaga sampai di tempat tinggalnya. Entah kenapa dia berharap bisa bertemu Sh
last updateLast Updated : 2024-03-12
Read more

Bab 208 : Permulaan

Shanaya menerima ajakan Andra pergi ke pameran Arumi. Mana mungkin dia melewatkan kesempatan untuk bisa bersinggungan langsung dengan wanita jahat itu. Shanaya bahkan kini sedang mematut diri di depan cermin bersiap untuk menghadiri acara itu. Satu sudut bibir Shanaya tertarik, dia memulas seringai menunjukkan bahwa dirinya juga bisa bersikap arogan seperti orang-orang yang selama ini pernah menindasnya."Jika kalian menolakku menjadi pemeran protagonis dalam hidup kalian, maka aku akan berubah menjadi pemeran antagonis," ucap Shanaya.Dia tersenyum lagi tapi seketika bersikap biasa saat Amora masuk tanpa mengetuk pintu. "Apa sudah siap?" tanya wanita itu."Sangat siap!" Shanaya membalas seraya menoleh Amora dan menyunggingkan senyuman terbaiknya.Shanaya pun pergi ke acara pameran perhiasan yang diadakan Arumi. Di sana dia datang bersama Andra, orangtuanya dan juga Issa.Shanaya berjalan bersisian bersama Andra, mereka melihat-lihat perhiasan yang dipajang di area ballroom yang dis
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

Bab 209 : Wanita Tak Tahu Malu

Arumi datang ke kantor Oriaga siang itu. Kedatangannya yang mendadak dengan ekspresi wajah penuh amarah pun membuat beberapa staff yang melihat sampai tak berani menegur.Dia mendobrak pintu ruang kerja Oriaga begitu saja, hingga membuat Oriaga dan Aston terkejut dibuatnya.“Keluar kamu dari sini!” amuk Arumi ke Aston.Aston melirik Oriaga sejenak, lantas memilih keluar dari ruangan itu.Arumi datang dengan amarah yang memuncak. Dia menatap Oriaga dengan dada naik-turun tak beraturan karena menahan emosinya.“Kenapa Kakak tidak datang ke acaraku?” tanya Arumi.Oriaga kesal dengan tingkah Arumi yang sama sekali tak menghargainya. Namun, dia pun tetap berusaha tenang dan tidak terbawa emosi.“Aku sibuk,” jawab Oriaga terlihat tenang. "Lagipula meski tidak datang aku memenangkan lelang utama perhiasan karyamu," imbuhnya.Arumi langsung tersenyum mencibir mendengar jawaba Oriaga, lantas membalas perkataan pria itu itu.“Sibuk apa, hah? Sibuk berupaya mengembalikan ingatan gadis kampung it
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

Bab 210 : Marah Karena Baju Seksi

Shanaya marah, dia merasakan dadanya seperti terbakar karena cemburu. Namun, di dalam hati Shanaya tak serta merta percaya dengan apa yang diucapkan oleh Farah. Dia pun masuk ke rumah sambil bersungut kesal, Amora bahkan sampai bingung karena Shanaya masuk ke dalam kamar begitu saja.Hingga sore harinya, Shanaya keluar dari kamar mengenakan baju seksi. Isaak yang sedang minum teh sambil berbincang dengan Amora pun kaget."Mau ke mana?" "Mau jalan-jalan ala anak muda," balas Shanaya. Dia pun bergegas memakai sepatunya dan keluar dari penthouse."Bersama Andra?" Tanya Isaak sambil mengulurkan lehernya."Tidak! Aku pergi sendiri," balas Shanaya.Sambil memakai sepatu, Shanaya berharap bisa bertemu dengan Oriaga. Dan bagai pepatah pucuk dicinta ulam tiba, saat baru saja keluar kediamannya lift terbuka dan Oriaga muncul dari sana. Pria itu tampak membawa kantong plastik bergambar logo minimarket ternama."Dia berubah, apa dia pergi belanja sendiri?" Gumam Shanaya di dalam hati.Shanaya me
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status