“Tidak boleh!” Isaak menghadang Shanaya yang hendak keluar dari pintu, dia bahkan mengurungkan niat untuk mandi lalu memakai bajunya lagi padahal sudah membasahi badan. “Kenapa?” “Kamu baru saja keluar dari rumah sakit, kondisimu belum stabil, kamu masih labil.” Isaak menggelengkan kepala, buru-buru menarik tas selempang Shanaya dan meminta putrinya itu masuk ke kamar. “Aku ingin pergi ke rumah Andra, kenapa Papa menghalangi? Aku ingin bertemu Mama dan saudara kembarnya yang bernama …. “ Shanaya tampak berpikir, dia mengerucutkan bibir mencoba mengingat siapa nama saudara kembar kekasihnya itu. Isaak yang ketakutan memilih untuk bertindak sedikit brutal, dia mendorong tubuh sang putri masuk ke kamar lantas mengunci pintu dari luar. “Papa! Apa yang Papa lakukan?” Teriak Shanaya, dia bahkan sampai menggedor-gedor pintu sedangkan Isaak sendiri memilih menulikan pendengaran. Pria itu menggenggam erat kunci kamar Shanaya lantas berkata,” Papa mandi dulu, setelah Papa mandi akan Pap
Last Updated : 2024-03-04 Read more