Simbok terdiam menatap gambar yang di sodorkan oleh Bagaskata. Hati wanita tua itu terenyuh melihat putrinya dan anak laki-laki tampan. Namun, demi keselamatan keduanya dia harus tetap bungkam. Lalu menggelengkan kepalanya."Bagaimana?""Tidak, saya tidak tahu!""Kau masih bungkam!" Anne menarik rambut putih Marni hingga kepala wanita tua itu tengadah."Kau tidak jujur, maka hidupmu hancur. Apakah ini yang kamu mau!"Marni tetap bungkam, bahkan bibirnya mengulas senyum lebar. Dia sama sekali tidak takut dengan ancaman Anne. Wanita tua itu sudah iklas dan bersyukur dalam hati melihat senyum Saritanya."Kau tersenyum, Marni? Ini membuktikan bahwa kau mengenal wanita dan anak ini, Marni. Aku tidak salah, 'Kan! Haha ...," kata Anne, "Akhirnya aku bisa mendapatkan dia lagi. Kau yang menjadi jaminannya!""Tapi aku tidak kenal mereka, Madam. Yang aku tahu, Saritaku masih di desa, dia sedang bertani dengan tanah yang dulu aku beli," ungkap Marni, " Saya punya bukti saat Sarita sedang bertani
Terakhir Diperbarui : 2023-11-27 Baca selengkapnya