ホーム / Romansa / Kubawa Benihmu, Mas! / チャプター 91 - チャプター 100

Kubawa Benihmu, Mas! のすべてのチャプター: チャプター 91 - チャプター 100

158 チャプター

91. Kejujuran Bagaskara

Lama Bagaskara diam, pria itu mencoba mencari kata yang mudah diterima oleh pria kecil seusia Alifian. Ingin berkata jujur tetapi sisi hati yang lain seakan menolak. "Ayah, apakah selama ini nama bundaku sudah tergantikan dengan wanita yang disebut namanya oleh Madam Anne?" Bagaskara seketika tersadar dari lamunannya, sungguh sakit hatinya kala mendengar putranya menyebut ibunya dengan nama kebesarannya. Ini yang membuat pria dewasa itu segera inginkan Alifian menjadi putranya secara hukum negara. "Tidak ada nama wanita lainnya, hanya satu nama yaitu Sarita Waluyo. Hanya itu, Sayang!""Jika Ayah saja hanya ada nama bunda, lalu mengapa hati bunda susah sekali untuk menerima Ayah kembali? Apakah sesakit itu saat Ayah bersama bunda?" Cerca Alifian. "Bagaimana bisa sedewasa ini pola pikir yang kamu miliki, Nak? Apa seperti ini ajaran bunda kamu?""Bukan bunda yang ajari, melainkan tangis bundalah yang selalu membuat Alif bertanya-tanya," balas Alifian. "Tangis, memangnya bunda kamu s
last update最終更新日 : 2024-01-19
続きを読む

92. Malam Panjang

"Maafkan Alif, Ayah. Sejujurnya saat ini Alif meragukan kesungguhan niat Ayah pada bunda. Alif sendiri sebenarnya menginginkan sosok seorang ayah yang mampu melindungi dan memberi kasih sayang secara tulus," papar Alifian. "Semua akan ayah buktikan, Nak. Sekarang sebaiknya kamu istirahat dulu, ayo bobok siang. Biar ayah yang keloni kamu!"Alifian akhirnya menuruti apa yang dikatakan oleh Bagaskara. Pria kecil itu segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan berganti pakaian sebelum naik ke tempat tidur. Alifian sudah biasa melakukan semua sendiri tanpa dibantu oleh bundanya. Bagaskara tersenyum melihat kemandirian putranya. Sungguh dalam hati pria itu memuja pola didik Sarita hingga kata sesal sering kali muncul dalam benaknya. "Sungguh aku sangat menyesal, Sarita. Andai emosiku saat itu bisa aku kendalikan mungkin tidak seperti ini hasilnya. Kamu pasti masih bersamaku dalam dekap hangat dan satu selimut di tiap malam," batin Bagaskara. Beberapa saat Alifian sudah s
last update最終更新日 : 2024-01-20
続きを読む

93. Malam Syahdu

Baru saja Sarita berniat mengangkat kepalanya dan menoleh melihat apakah benar suara itu pemilik hatinya. Dua bola mata Sarita membulat sempurna, sosok Sagara telah berdiri tegak di belakangnya dengan pakaian casual hanya menggunakan kaos hitam dan celana pendek. "Apa kabar, Sarita?"*Kak Saga!""Sejak kapan panggilan itu berubah, Sari?" tanya Sagara langsung tanpa disaring lebih dulu. Sarita seketika menunduk, wajahnya bersemu merah. Jelas terlihat semburat merah merambat di kedua pipi, hal ini membuat Sagara tersenyum tipis. Ujung ibu jarinya terulur menyentuh dagu runcing milik Sarita. Perlahan kepala Sagara mendekat lalu melabuhkan sebuah ciuman lembut pada bibir nude yang begitu menggoda. Menerima sentuhan yang begitu lembut, reflek ujung jari kaki wanita itu berjinjit dan meminta lebih. Sagara terhenyak, pesona Sarita memang sulit ditolak. Namun, Sagara sadar semua butuh proses dan kini dia yakin akan rasa yang selama ini begitu menggebu hingga hasratnya menggelora. Perlahan
last update最終更新日 : 2024-01-21
続きを読む

94. Hati Yang Mulai Ragu

Sarita berdiri dari duduknya, wanita itu tengadah menatap ke langit. Malam yang penuh bintang berharap hati perempuan itu juga dipenuhi oleh bintang yang bersinar. Sagara berdiri dan memeluk tubuh Sarita dari belakang, "Selama ini aku sudah menahannya, Sari. Aku tidak minta lebih, cukup kamu berdiri di sisiku selalu!"Sarita menggeliat mencoba melepaskan pelukan Sagara. Jantung perempuan itu sudah berpacu dengan denting jarum jam yang melingkar di pergelangannya. "Jangan banyak gerak jika tidak ingin aku terkam malam ini juga!" Sagara berkata lirih di cuping kanan Sarita, membuat wanita itu bergidik. Hening, keduanya tenggelam dalam pikirannya sendiri. Namun, Sarita masih tidak percaya dengan segala ucapan pria yang saat ini mendekapnya. Dalam otaknya masih dipenuhi tanya mengenai beberapa hal yang tidak dia tahu. Sarita mengusap punggung Sagara yang berada di perutnya dan berkata, "Sejak kapan rasa itu menguasai jiwamu, Saga?"Sagara terdiam, bibirnya menghembuskan napas lembut p
last update最終更新日 : 2024-01-22
続きを読む

95. Alifian merajuk

Sarita masih diam berdiri di ambang pintu, meski aroma masakan khas milik Bagaskara begitu menggugah nafsu makannya dia kekeh berdiri. Alifian menatap sendu dan penuh harap pada bundanya. Namun, sorot mata yang kecewa dan luka mampu ditangkap pria kecil itu. "Sudah siap, segera berangkat agar tidak terlambat!" Alifian segera meraih kotak bekalnya lalu meraih tangan ayah kandungnya dan mencium punggung tangan itu takzim. Setelahnya Kaki kecil itu mulai melangkah mengikis jarak dengan bundanya. "Mari kita berangkat, Bun!"Sarita berbalik badan mengikuti langkah putranya. Namun, tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal oleh Bagaskara, "Ijinkan aku kembali merajut kasih denganmu, Sarita!" pinta Bagaskara. Untuk sesaat Sarita terpaku, hatinya yang dulu selalu berdebar mana kala kulitnya bersentuhan dengan kulit mantan suaminya kini musnah. Rasa itu tidak hadir, bahkan berubah muak. Setelah menguasai lagi rada enek, wanita itu menghempas cekalan tangan Bagaskara dam berbalik menatap tajam
last update最終更新日 : 2024-01-23
続きを読む

96. Meluncur Ke Butik

Setelah mengantar putranya dan menatap punggung Alifian hingga anak tersebut menghilang di balik pagar, Sarita segera melajukan kendaraan roda empat menuju ke butik. Dengan santai dia mengemudikan mobilnya hingga butuh waktu cukup lama untuk sampai di butik miliknya. Kedua bola matanya membulat kala di dapati sebuah mobil berplat khusus, dia begitu hapal akan nopol yang tertera. "Mungkinkah Anne datang? Rasanya tidak mungkin, apa juga yang dia bicarakan!"Langkah Sarita sedikit meragu tetapi akhirnya dia pun harus memberanikan diri menghadapi mantan mertuanya itu. Dengan langkah pasti wanita itu mulai mengikis jaraknya dengan daun pintu utama butik. Perlahan tangannya mendorong pintu utama dan segera mengedarkan pandangannya, rupanya wanita tua itu sedang berdiri di sela gaun pengantin limited edison. "Aoa yang sedang wanita itu lakukan di sini, Kumala?""Awalnya tadi sempat menanyakan keberadaan Nona, kemudian bertanya lagi letak gaun engantin yang lemited. Jadi aku jawab sesuai ke
last update最終更新日 : 2024-01-25
続きを読む

97. Tujuan Yang Berubah

Bagaskara turun dari mobil, langkahnya santai tetapi ketik melewati mobil khusus milik Ni Luh kedua matanya membeliak tidak percaya. Maka dengan sedikit berlari di menuju ke dalam butik. Niatnya ingin melakukan pendekatan pada Sarita agar pernikahannya bisa batal, tetapi sosok dua wanita beda usia sudah ada di dalam dan sedang bersitegang. "Sial, sepertinya usahaku akan gagal hari ini!"Dengan tergesa Bagaskara langsung menawarkan bantuan untuk mengantar kedua wanita pulang dengan alasan adanya rapat. Ni Luh terlihat mengulum senyum malu tetapi berbeda dengan Bagaskara, "Sialan pakai senyum palsu lagi. Enek laaah!""Aku antar mereka pulang dulu, Sarita. Jangan keluar dari butik, aku ada perlu!" kata Bagaskara lalu suaranya menurun lebih rendah lagi, "Aku merindukan waktu berdua denganmu, jadi tunggu!"Sarita langsung melotot tidak percaya dengan pendengarannya. Wanita itu langsung mendengus lirih. "Kabari aku segera jika pria itu datang, Kumala!""Baik, Nona. Apa perlu aku buatkan
last update最終更新日 : 2024-01-26
続きを読む

98. Menjemput Impian

Sementara di sebuah ruang kerja, terlihat Sagara mulai resah dan galau. Jiwanya seakan sedang merasakan ingin sesegera mungkin menyelesaikan semua pekerjannya hari itu juga. "Ada apa dengan jiwaku ini?"Lelaki itu beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke sisi jendela. Perlahan dibukanya jendela itu lalu menatap pada padatnya jalan utama kota. "Mengapa aku begitu ingin menemuinya? Inikah yang namanya rindu?"Sagara masih melihat pada jalan, sesekali bibirnya melengkung tipis bahkan sedikit tergelak. Sepertinya ada sesuatu yang menarik hingga mampu membuatnya tertawa lirih. "Badut itu begitu kekeh memperjuangkan wanitanya. Mungkinkah ...."Setelah puas menatap jalan utama kota, Sagara menutup kembali jendela itu lalu duduk menghadap layar Laptop yang sejak tadi dibiarkan menyala. Tangannya lincah menekan tuts demi tuts untuk membalas email yang masuk Bukan hanya Email saja dia juga harus mengecek pengeluaran dan pemasukan dari perusahaan tersebut. Saat sedang membalas beberapa pe
last update最終更新日 : 2024-01-27
続きを読む

99. Kencan Pertama

Sagara masih terdiam di depan pintu ruang kerja Sarita. Debar jantungnya makin kencang membuat lelaki itu meraup kasar wajah tampannya. Jiwanya menjadi gelisah, tetapi tujuannya kian menguat. "Aku harus bisa!"Perlahan gagang pintu ditarik ke bawah oleh Sagara, pandangannya langsung tertuju pada wajah ayu yang menunduk terfokus pada lembaran kertas dan pensil. "Apa aku mengganggumu, Sari?""Tidak, tetapi silakan duduk dulu. Aku mau melanjutkan desain ini, tinggal puasan terakhir!""Jika kamu masih sibuk, sebaiknya lain kali saja!" Sagara mendengus lirih, wajahnya menampilkan kekecewaan atas sambutan wanita yang berhasil membuat jantungnya tidak sehat. Mendengar dengusan kasar sepupunya itu, akhirnya kepala Sarita terangkat. Saat itu juga ditariknya bibir merah muda untuk mengurangi kekecewaan Sagara. Sarita beranjak dari duduknya dan berjalan mengikis jarak keduanya. Kaki jenjang yang indah membuat fokus Sagara terpecah, dalam hati pria itu mengumpat atas keindahan yang terpampang n
last update最終更新日 : 2024-01-29
続きを読む

100. Sebuah Pesan

Keduanya segera berjalan menuju ke tempat parkir. Sagara terlihat begitu santai, setelah sampai di tempat parkir Sagara membukakan pintu mobil. "Silakan!*Sarita segera masuk dan duduk di bangku samping kemudi, setelah membuat wanitanya nyaman Sagara segera berjalan menuju ke bangku kemudi. Mobil mulai menyala mesinnya lalu gas diinjak perlahan. Mobil melaju meninggalkan butik Sarita. " Kamu ingin makan siang dimana, Sari?""Terserah, asal nikmat dan Alifian suka.""Kita ke hypermart saja bagaimana?""Makanan siap saji lagi kah, Saga? Itu tidak baik."Sagara berdecak lirih dan saat itu juga mendapat lirikan tajam dari Sarita, seketika membuat lelaki itu mendesah panjang. "Lalu kamu ingin makan dimana, kali ini biarkan aku menjadi sopir kalian!"Sarita terdiam, otaknya mulai memutar memory mengenai menu putranya akhir-akhir ini yang selalu dia dan Saga siapkan dengan menu instan. Maksud hati ibu satu anak itu ingin makanan sehat bagi putranya. "Bagaimana jika restaurant nusantara, Sa
last update最終更新日 : 2024-01-31
続きを読む
前へ
1
...
89101112
...
16
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status