Erica membelai pipi Shania lembut, berusaha menenangkan putrinya itu. Tampak raut wajah Shania membendung kesedihan mendalam. Mata Shania sembab akibat tangis yang tak kunjung reda. Semalaman Shania menangisi hidupnya. Dia tak pernah mengira Nicole merebut Oliver darinya.“Sayang, ayo makan dulu. Kau belum makan, Nak.” Erica membujuk Shania untuk makan. Sejak tadi, Erica telah berusaha membujuk putrinya, tapi hasilnya nihil. Putrinya tidak bisa sama sekali dibujuk.“Mom, aku ingin Oliver kembali padaku. Oliver hanya milikku, Mom. Hanya milikku.” Shania memeluk Erica, meneteskan air matanya untuk kesekian kali.“Sayang, tenangkan dirimu. Oliver pasti akan kembali padamu.” Erica mengusap-usap punggung Shania, dan mengecup pipi putrinya itu.Shania menggelengkan kepalanya lemah. “Kenapa Nicole jahat padaku, Mom? Kenapa? Selama ini meski hubunganku tidak baik dengannya, tapi aku tidak pernah merebut apa yang menjadi miliknya.” “Shania, Mommy mohon, jangan terus menerus larut dalam masal
Last Updated : 2023-11-05 Read more