Home / Fantasi / Sang Pengubah Takdir / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Sang Pengubah Takdir: Chapter 91 - Chapter 100

164 Chapters

Empat Orang Pembunuh Bayaran

Sejak saat berangkat sendiri meninggalkan kotaraja, Rangga merasa jika ia sedang diikuti. Namun ia tak begitu yakin dengan hal itu; siapa pula yang mengikuti dan ada kepentingan apa?Rangga ingat jika ia memang menolak pengawalan dari istana. Bahkan juga menolak eyangnya meminta salah satu pengawalnya untuk mengantar. Dulu mungkin ia bersedia. Tapi untuk kali ini, Rangga merasa memiliki sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menjaga diri.Perjalanan tinggal setengahnya lagi. Hari itu Rangga bertolak dari sebuah desa tempat semalam ia menginap.Kali ini ia menunggang kudanya dengan santai sebab ia merasa yang membuntutitnya kian terang-terangan.Di depan adalah sebuah jalur hutan. Rangga malah sengaja berhenti meski di sana sepi. ‘Jika dia tak mengikutiku, maka dia akan lewat begitu saja!’ ucap Rangga dalam hati. Ia mengikat kudanya di salah satu pohon dan setelah itu ia duduk-duduk santai di bawah sebuah pohon sambil menikmati pisang bekalnya.Rangga menatap ke arah jalan di belakang tadi
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

Tak Bisa Mati!

Lelaki tua itu jelas tertegun dengan apa yang baru saja dilakukan Rangga.‘Sial. Dia sekuat itu! Kenapa tak ada pemberitahuan! Dia memang terlihat tak bisa bertarung. Tapi kekuatannya itu…’ ucap sang lelaki tua itu dalam hati.Karena merasa tak mau gagal, ia akhirnya mencabut goloknya dan menatap Rangga dengan tatapan pembunuh.Rangga sungguh ketar-ketir. Jika bertarung dengan tangan kosong, ada harapan ia selamat; ia hanya butuh mencengkeram lelaki itu dan membantingnya. Namun lain soal jika lelaki itu sudah menggunakan goloknya. Apalagi, dia tampak seperti ahli beladiri.Dan benar saja, lelaki itu bergerak cepat dan tak terduga. Rangga tak biasa menghadapi situasi seperti itu; ia bertarung dengan pendekar sungguhan yang menggunakan senjata.Entah bagaimana caranya, namun golok itu sudah menikam jantung Rangga.ERGGHHHH!!!Rangga mengerang. Tubuhnya gemetar dan tatapan matanya mulai berkunang-kunang. Darah keluar sangat banyak setelah lelaki itu menarik goloknya dan membiarkan Rangga
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

Berhasil Mendekati Citra

Sebenarnya tak ada yang menemui Nawang dan mengatakan jika Kusuma akan datang ke kotaraja. Semua itu hanyalah akal-akalan Nawang agar ia bisa mendekati Citra dan mendapatkan kepercayaannya.Sungguh sulit bagi Nawang untuk bisa mendapatkan kembali hati Rangga. Membuat Citra celaka itu mudah saja di titik itu. Tapi jika Citra sudah celaka, apakah ia bisa mendekati Rangga? Jelas tidak. Rangga sudah terlanjur jijik.Maka jalan terbaik yang harus Nawang lakukan adalah cara halus; ia harus bisa berteman baik dengan Citra dan dengan demikian, ia bisa tanpa sengaja dekat dengan Rangga. Tapi ia harus mendapatkan kepercayaan Citra secara penuh dan benar-benar dekat. Dan setelahnya, ia bisa menjalankan rencana berikutnya; mencelakai Citra.Sebenarnya dalam alam bawah sadar Nawang, ia masih ingin balas dendam atas sakit hatinya kepada Rangga dan Citra. Jadi tujuannya bukan semata-mata untuk menguasai harta yang kelak akan menjadi milik Rangga saja. Namun ada unsur balas dendam yang harus ia tunta
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

Rangga Dinantikan Banyak Perawan Desa

Rangga sampai juga di desa kecil itu dan ia disambut senang oleh para prajuritnya.“Akhirnya kembali juga Den Rangga. Kasihan gadis-gadis desa itu, sudah banyak yang kangen katanya!”“Betul, Den… banyak dari mereka yang selalu menanyakanmu saat bertemu dengan kami!” kata para prajurit itu sambil senyum-senyum.“Hahaha. Ada-ada saja!” balas Rangga. “Selama aku pergi apakah ada masalah?”“Tidak ada, Den. Semua lancar!” jawab mereka.“Dalam beberapa hari akan ada kiriman dari istana; tambahan perbekalan dan lain-lain. Semoga pekerjaan ini lekas selesai dan kita bisa pulang!” kata Rangga. Para Prajurit itu mengangguk penuh semangat.Rangga tak berniat sedikit pun untuk menceritakan apa yang ia alami; bahwa ia telah diserang dan seharusnya sudah mati. Ia lebih memilih untuk merahasiakannya dan mencoba mencari tahu sendiri siapa dalangnya. Yang jelas tak mungkin orang itu adalah salah satu dari orang-orangnya sendiri. Toh pembunuh bayaran itu datangnya dari Kotaraja dan menyusulnya di perja
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

Merasa Rumit Namun Penasaran

Nawang tahu Citra dan Rani bertanya-tanya siapa pula sosok lelaki tampan yang ada di rumahnya itu.“Mari masuk…” ajak nawang.Rumah itu cukup unik. Ada beranda luas di depan lengkap dengan meja dan kursi yang digunakan untuk menyambut tamu. Dan begitu mereka masuk ke dalam ruang tengah, di sana sudah ada satu ranjang tidur berukuran besar.Citra dan Rani sungguh merasa canggung. Dengan kata lain, begitu mereka masuk ke ruang tengah, mereka sudah seperti masuk di dalam kamar berukuran besar.“Citra, Rani, ini adalah Damar. Dia temanku. Teman berbagi dalam banyak hal, termasuk teman di ranjang…” kata Nawang tanpa malu-malu.“Senang bertemu dengan kalian berdua…” Ucap Damar. Dia memang benar-benar tampan sampai membuat Citra dan Rani terbengong.“Nah, aku akan menunjukkan kepada kalian berdua, khususnya untukmu, Citra, tentang apa yang waktu itu aku katakan kepadamu; caranya memuaskan lelaki. Jika hanya dijelaskan, kau tak akan paham. Jadi, nanti aku akan melakukannya dengan Damar dan ka
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

Pelajaran Mendebarkan

Dahi Citra berkeringat. Demikian halnya dengan Rani. Entah kenapa udara terasa panas tiba-tiba; sepanas adegan yang sedang mereka saksikan saat itu.Sambil menjelajahi tubuh Damar dengan bibir dan lidahnya, sambil pula Nawang memberikan penjelasan atas apa yang ia lakukan kepada Citra dan Rani.Reaksi Damar adalah bukti yang tak terbantahkan bahwa apa yang dilakukan oleh Nawang memang berhasil menyulut birahi lelaki itu.“Ini baru permulaannya, Citra, Rani… jika kalian melakukan hal ini, maka pasangan kalian yang semula malas pasti akan tersulut gairahnya!” kata Nawang tanpa menoleh. Ia masih menghayati apa yang ia lakukan seolah ia memang sangat menikmati hal itu.Dan berikutnya, Nawang melepaskan pakaian Damar. Tubuh berotot itu akhirnya terkespos sempurna dan mudah dilihat.Damar tak hanya tampan. Namun tubuhnya pun kekar sempurna. Itu semua adalah modalnya untuk mencari uang sebagai pemuas janda-janda kaya, atau nyai-nyai kaya yang kesepian ditinggal suaminya berdagang selama berb
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

Praktek Dari Yang Dipelajari

Tak terasa tiga minggu berlalu begitu saja. Rangga kembali pulang menengok istrinya. Kali ini ia punya agenda lain; ingin mencari tahu siapa yang mencoba untuk membunuhnya.Citra sangat senang mendapati suaminya pulang. Selama tiga minggu itu ia sungguh tersiksa dimakan rindu dan hasrat yang tak mendapatkan pemenuhan tuntas. Betapa tidak, sejak kejadian itu, setiap hari ia membayangkan yang tidak-tidak. Nawang benar-benar menjadi racun. Apalagi setelah itu, Nawang sangat sering berkunjung ke kedai Citra dan mereka berbincang panjang lebar. Seringnya topik yang mereka bahas adalah perihal percintaan.Sesekali Damar pun juga singgah ke kedai itu untuk membeli sarapan. Dia bersikap biasa saja seolah tidak canggung atau malu setelah ditonton oleh Citra dan Rani.Selain itu, Sunu juga masih sangat sering datang untuk makan. Dia semakin kentara menunjukkan sikap tertarik kepada Citra. Kadang ia membayar lebih dari harga makanan yang harus ia bayarkan. Kadang pula, ia datang sambil pula memb
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

Rangga Melihat Citra Yang Sibuk

Malam itu Rangga sungguh heran dengan apa yang ia alami dan apa yang dilakukan oleh Citra. Namun ia sungguh menikmatinya. Ia masih menganggap apa yang dilakukan oleh Citra hanya karena hasrat sang istri itu sudah sangat tinggi dan rindu karena lama tak bertemu.“Kau puas, Kangmas?” tanya Citra yang berbaring di sebelah Rangga sambil mengusap dada bidang lelakinya yang semakin berotot itu.“Banyak hal baru yang kau lakukan malam ini. Aku senang. Tapi bagaimana kau bisa tahu hal-hal seperti itu?” kata Rangga.“Seperti itu yang bagaimana?” tanya Citra.“Misalnya memasukkan si itu ke dalam mulutmu… rasanya sungguh enak…” kata Rangga.“Hihihi, Kangmas suka?” tanya Citra.“Suka!” balas Rangga.‘Tak rugi Nawang mengajariku. Dia benar ternyata…’ ucap Citra dalam hati.“Tapi kau mengerti hal itu dari mana?” akhirnya Rangga penasaran juga.“Kangmas, jangan marah ya. Aku mau cerita sedikit…” kata Citra.“Cerita apa, Nimas?” tanya Rangga malah semakin dibuat penasaran.“Jadi, kapan hari itu Nawan
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

Seperti Kenal Dia

“Eh, Kang Sunu silakan duduk sebentar. Tapi hanya ada seadanya…” kata Citra serba salah. Ia harus menjelaskan hal itu kepada Rangga nantinya agar tak ada kesalah pahaman.“Tidak apa-apa, Nyi… daripada tidak makan. Apa pun dari kedai ini, meski hanya nasi dan kuah saja, rasanya tetap enak dan aku tidak akan bosan menyantapnya!” kata Sunu santai. Ia duduk di tempat kosong tak jauh dari Rangga.Rangga sungguh heran. Melihat sikap lelaki itu dan juga respon Citra serta Rani, maka ia tahu jika lelaki tampan yang dipanggil dengan panggilan Sunu itu pasti sudah sering ke kedai saat semua dagangan sebenarnya sudah habis.Citra meminta tolong Rani mengambilkan makanan untuk Sunu. Ia sendiri masih duduk di sebelah Rangga, “Kangmas, ini adalah Kang Sunu… dulu dia pernah menolongku mengembalikan tas belanja yang dicuri pencopet. Kang Sunu, ini adalah suamiku, Kang Rangga namanya. Dia baru saja pulang kemarin sore…” kata Citra.“Oh… jadi ini suamimu. Salam kenal, Rangga! Namaku Sunu. Aku sering ma
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

Si Pembunuh Bayaran

Tak ada tempat kosong selain meja yang saat itu digunakan oleh Citra dan Rangga. Di sana masih bisa diisi beberapa orang lagi.Nawang sebenarnya tahu ada Citra dan Rangga di sana. Semula ia ragu, namun kemudian ia berpikir jika saat itu adalah sebuah kesempatan bagus.“Damar, aku ingin kerjasama darimu. Nanti, aku harap kau tidak keberatan jika aku memperkenalkanmu sebagai calon suamiku!” kata Nawang.“Hahaha. Tenang saja! Kita akan selalu bekerjasama dengan baik, Nawang! Bahkan jika kita berpura-pura menikah pun aku tak keberatan. Kita akan sama-sama untung!” kata Damar.“Ya. Aku janji akan menjadi budak nafsumu jika kau membantuku! Kau pasti bosan juga melayani wanita-wanita tua yang sudah kendor barangnya itu kan!” kata Nawang.“Hehehe! Kau sangat memahamiku!” kata Damar. Bersama Nawang sebenarnya Damar bisa menikmati tubuh beberapa teman wanita itu. Semuanya adalah sebuah hiburan yang menyenangkan di sela-sela kebosanan yang melanda benaknya harus melayani wanita-wanita tua kesepi
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status