Home / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Aku Setelah Kau Ceraikan: Chapter 51 - Chapter 60

173 Chapters

Bab.51. Sidang Perdana.

"Dimana Dokter Nadhira? Kenapa jam segini dia belum datang juga?"Anita dan Siska hanya bisa diam saat Dokter Nathan masuk ke dalam ruang kerja Nadhira tetapi hanya ada dua perawat di sana.Padahal biasanya mereka selalu berlomba-lomba mendekati Dokter tampan itu, tetapi rasa prihatin terhadap Nadhira membuat mereka tak bersemangat untuk bersikap centil di depan Nathan."Maaf Dok! Dokter Nadhira hari ini ambil libur, karena banyak urusan yang harus dia selesaikan."Seharusnya tidak boleh seperti itu. Dia tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya, karena banyak pasien yang menunggu untuk di periksa. Katakan padanya, kalau ambil libur suruh dia menghadap aku dulu! Jangan seperti ini!"Dokter Nathan mengatakan itu tetapi pikirannya justru mengarah pada Nadhira sambil bertanya-tanya dalam hati."Baik Dok, saya akan sampaikan pesan ini pada Dokter Nadhira," ujar Anita sambil menunduk tanpa berani memandang wajah Dokter Nathan.Hanya pesan itu yang dia sampaikan sebelum pergi meninggalkan ked
Read more

Bab 52. Sidang Pembelaan.

Semua bersiap saat Pak hakim dengan beberapa anggota sudang mulai memasuki ruangan dan bersiap untuk memulai persidangan.Dag dig dug sudah pasti perasaan mereka berdua disatukan dalam sebuah ruangan dimana janji suci dalam sebuah pernikahan kini akan di bubarkan dalam sebuah perceraian."Baik, sidang kita mulai sekarang! Silahkan Nyonya Nadhira Nathalia Rajarja dan Tuan Alfahri Erlangga Putra untuk menempati kursi sidang." Nadhira dan Fahri menurut apa yang Hakim ketua katakan. Mereka duduk sejajar dalam kursi yang berbeda, sementara yang lain hanya menyimak harap-harap cemas dengan keputusan sidang ini."Baiklah, sidang kami buka siang ini."Satu ketukan palu bertanda sidang telah di mulai. Pak Hakim memberi waktu Nadhira dan Fahri untuk bicara apa alasan mereka berniat untuk cerai.Mereka mengangguk ketika mendengarkan pembelaan masing-masing dari kandidat."Baik, saya sudah dengar alasan dari Nyonya Nadhira dan Tuan Alfahri. Saya sarankan untuk kalian melakukan Mediasi terlebih d
Read more

Bab.53. Resmi Bercerai.

"Terima kasih Pak Hakim ketua. Yang pertama saya mau bilang kalau foto yang suami saya Alfahri Erlangga Putra itu tidaklah benar! Karena saya dan Dokter Nathan tidak ada hubungan apa-apa! Kami murni bekerja sebagai bawahan dan pemilik Rumah sakit, tidak lebih dari itu."Habis sudah kesabaran Nadhira menyikapi Fahri yang mulai semena-mena. Dengan lantangnya dia bicara didepan Pak Hakim dalam pembelaan.Untuk bukti dia sedikit bingung. Maka Nadhira menoleh ke belakang pada Anita yang mengangguk memberi dukungan."Go Nadhira!" lirih suara Anita membuat Nadhira bersemangat kembali."Untuk saksi saya punya seorang yang rela menjadi saksi tanpa harus saya bayar. Saya izin untuk mendatangkan saksi itu Pak Hakim!"Pak Hakim mengizinkan Nadhira untuk memanggil saksi itu. Sementara rasa khawatir pada diri Fahri kian terlihat. Kini dia mulai pesimis dengan kemenangannya dalam sidang.Mata Salsa dan Fahri membelalak sempurna dengan mulut membentuk angka 0 saat melihat Seno mulai memasuki ruang si
Read more

Bab.54. Kembali Ke Turki

"Bagaimana ini Fahri dari mana kamu akan mendapatkan uang itu untuk Nadhira?"Semula Salsa hanya diam memberi Fahri waktu untuk berfikir. Dia memang punya sedikit uang dari tabungan yang selama ini Nadhira kumpulkan dari hasil jerih payahnya tapi jumlahnya tidak sebanyak yang Hakin ketua tentukan."Ya sudah, pakai uangku saja! Yang terpenting sekarang Fahri bisa lepas dari perempuan itu supaya tidak ada kendala dalam pernikahan kita Fah!"Salsa membuka tasnya dan mengambil sebuah cek kosong kemudian menulis sejumlah uang 100jt di cek itu yang tinggal ditanda tangani oleh Fahri.Bu Sita semakin bangga dengan calon menantunya yang benar-benar kaya raya, bahkan mengeluarkan uang segitu banyaknya pun serasa enteng untuk Salsa."Ini cek 100jt yang kamu butuhkan. Tinggal kamu tanda tangani dan suruh kurir untuk mengantarnya."Saat itu harga diri Fahri serasa begitu rendah, tapi bagaimana lagi karena kasus ini merupakan atas kemauan Mamahnya juga.Dengan ragu Fahri menandatangani sampai sele
Read more

Bab.55. Undangan Mereka.

"Nadhita tunggu!"Terpaksa Nadhira menghentikan langkahnya saat seseorang memanggilnya dari belakang. Suara itu sangat dia kenal dan rasanya malas untuk menganggapi.Satu bulan berlalu pasca perceraian dari Fahri, lama Nadhira tak mendengar kabar dari keluarga itu. Semanjak saat itu mereka los kontek tanpa berita apapun dan kali ini Salsa muncul dengan membawa sebuah kertas di tangannya."Maaf mengganggu waktunya sebentar, Dokter Nadhira! Saya hanya mau memberikan undangan ini untukmu! Undangan pernikahan aku dengan Fahri! Aku harap kamu bisa datang Nadhira."Biar bagaimana pun juga Fahri pernah singgah dihatinya walau sebentar jadi wajar jika masih ada rasa cemburu pada hati Nadhira akan tetapi dia sadar kalau diantara mereka kini sudah tidak ada apa-apa.Apa yang akan dilakukan pria itu sekarang bukan urusannya, termasuk menikahi wanita yang kini berada di hadapannya.Dia berharap nasib Salsa tak sama dengan nasibnya yang selalu terkekang oleh situasi di rumah itu seperti dia dulu s
Read more

Bab.56. Pernikahan Fahri.

Riuh ramai suasana bahagia menghadiri hari pernikahan Fahri dan Salsa di sebuah gedung ternama yang sengaja Pak Baskara sewa di hari special putri tunggalnya. Suasana sakral kiyan terasa menaungi pertemuan dua keluarga dengan para tamu undangan yang datang untuk menyaksikan prosesi ijab qobul mereka.Sang mempelai pria kini duduk dengan gagahnya di depan Pak penghulu yang akan memimpin jalannya ijab qobul. Sesekali Fahri menoleh ke belakang dimana mempelai wanita belum juga terlihat sosoknya.Tak berapa lama kemudian, kini yang mereka tunggu-tunggu datang juga. Mempelai wanita terlihat begitu cantik mengenakan setelan kebaya berwarna putih dengan hiasan perak di atas kepala. Wangi melati yang menguar sepanjang jalan dari kamarnya sampai ke atas pelaminan, serta dekorasi penuh bunga warna warni menjadi saksi berlangsungnya janji suci itu.Salsa keluar dari kamarnya di iringi oleh kedua dayang yang mengikuti di belakang sambil membawakan jungtai kebaya belakang yang dia kenakan.Mengh
Read more

Bab.57. Pindah Rumah.

"Akhirnya ya Fah, pernikahan kita selesai."Mereka pindah ke rumah yang cukup besar, pasalnya rumah yang kemaren Fahri tempati sudah menjadi harta gono gini yang dibagi menjadi 2 untuk 2 belah pihak. Pihak Fahri dan pihak Nadhira.Pak Baskara sengaja membeli rumah itu untuk hadiah ulang tahun putrinya. Di samping itu Salsa sendiri yang meminta saat Papahnya memberi pilihan bahwa hadiah apa yang dia inginkan.Tiket bulan madu, mobil keluaran terbaru, tapi wanita itu lebih memilih rumah karena sadar kalau suaminya tidak memiliki rumah."Iya, Alhamdulillah! Dan aku janji akan menjadi suami yang baik untuk kamu," ucap Fahri sambil menyentil hidung mancung Salsa.Bu Sita hanya tersenyum melihat keromantisan mereka. Matanya pun memancarkan kebahagiaan yang tiara tara karena bisa tinggal di rumah yang lumayan besar terdapat komam renang di dalamnya.Pandangannya menelisik ke segala arah pada setiap sudut ruangan mencari kamar mana yang bakal dia tempati. Secara 2 hari ini sangat melelahkan ba
Read more

Bab.58. Sifat Asli Salsa.

"Pagi Sayang! Udah siang ayok bangun.""Em, tapi aku masih ngantuk Fah."Bisik lirih Fahri di telinga Salsa tapi wanita itu hanya mengeluarkan suara parau nya kemudian terlelap kembali.Mungkin dia lelah setelah bercinta semalam beberapa ronde sampai lupa tidur begitu saja tanpa mandi terlebih dahulu.Satu kali gagal, maka Fahri berusaha membangunkan kembali. Dia tidak mau istrinya menjadi wanita yang manja. Salsa harus tau posisi dia sekarang bagaimana kewajibannya seorang istri melayani suami."Sayang, ayok bangun! Bikinin aku kopi.""Hoam, iya iya, aku buatkan."Mau tidak mau Salsa bangun untuk membuatkan kopi. Dengan langkah malasnya dia turun sambil menguap dengan rambut yang masih acak-acakan. Di dapur dia membuatkan kopi di saat sedang mengaduk sambil terus menguap tiba-tiba bu Sita datang. Dia yang sudah rapi menanyakan kebiasaan setiap harinya pada Salsa, sama seperti yang dia lakukan pada Nadhira dulu."Salsa, kamu sudah bangun?"Tetapi nada suaranya jelas beda, dengan menan
Read more

Bab.59. Sekedar Mengingatkan.

"Ya enaklah, bangun tidur langsung makan! Muka itu nggak di cuci terlebih dahulu," gumam bu Sita dalam hati sambil melirik pada Salsa yang sedang mencicipi masakan yang dia buat.Belum sempat bicara apa-apa, Fahri terlihat sudah keluar dari kamarnya membawa tas kerja yang biasa dia bawa setiap kali pergi bekerja.Melihat istri dan Mamahnya terlihat akrab dengan penglihatannya pun serasa membuat dia bahagia karena momen itu tak pernah Fahri lihat sebelumnya.Secepat mungkin dia menghampiri mereka dan mengira kalau Salsa turut membantu Mamahnya memasak di dapur."Pagi sayang.""Pagi," jawab Fahri sambil mengecup kening Salsa. Melihat itu bu Sita terasa menjadi mual. Melihat pasangan anak menantunya bercumbu di depan matanya."Hari ini kalian masak apa? Hem, aromanya enak sekali! Ternyata istriku ini jago masak juga yah!""Eh, buk ... !""Fahri ini ada nasi goreng special kamu pasti suka. Aku ambilkan yah."Belum sempat bu Sita mengatakan kalau bukan dia yang memasak, tapi Salsa sudah leb
Read more

Bab.60. Kesempatan Terakhir.

"Bukan itu yang mau saya bicarakan! Saya lihat data semua Dokter dan cuma data anda yang kurang bagus! Anda tau apa kesalahan anda disini?"Nadhira menggeleng lemah pura-pura tak tau. Padahal dia sadar kalau kesalahannya memang lumayan banyak."Saya peringatkan pada anda, kalau anda ingin mengambil cuti, lebih baik kalau anda izin pada saya secara langsung! Jadi tidak menimbulkan rasa iri pada Dokter lain."Suara tegas itu membuat Nadhira terperanjat kaget, tapi dia sadar kalau dia memang salah.Maka Nadhira tak berani menjawab ucapan atasannya itu. Apa yang Dokter Nathan katakan memang benar. Seharusnya dia melakukan itu tetapi masalah membuat dia lupa untuk minta izin padanya terlebih dulu."Maafkan saya Dok! Saya memang salah. Tapi saya janji, sekarang saya akan lebih fokus ke pekerjaan Dok! Karena urusan saya sudah selesai."Nathan mengerutkan alisnya, dia bertanya-tanya dalam hati dengan ucapan Nadhira. Selesai? Apa itu artinya wanita ini sudah lepas dari laki-laki itu. Dalam art
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status