Home / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Aku Setelah Kau Ceraikan: Chapter 61 - Chapter 70

173 Chapters

Bab.61. Kinerja Nadhira.

"Bu, Ibu!""Ibu!"Teriakan Salsa terdengar oleh bu Sita yang sedang mengurut kakinya yang terasa pegal menggunakan minyak urut. Lama tak melakukan tugas rumah membuat sekujur tubuhnya serasa lelah, semua tulang terasa mau patah di tampah pekerjaan yang begitu banyak semakin menguras pikirannya.Satu kali panggilan tidak dia pedulikan dan kini panggilan itu semakin kencang semkin mendekat.Bu Sita segera pasang wajah memelas agar Salsa kasihan padanya, dia sengaja bersandiwara seolah kakinya sakit. Dengan begitu Salsa tidak akan memerintahnya lagi."Ada apa Sa? Kamu lihat kaki Mamah sakit sekali. Sepertinya Mamah kecapean Nak.""Nggak usah manja deh! Aku mau pergi. Ibu jaga rumah, kalau ada teman aku datang bilang aja aku nggak ada.""Kamu mau pergi kemana Sa? Jangan lama-lama. Sebelum Fahri pulang kamu harus sudah di rumah.""Iya bawel banget sih, ah!"Tanpa memperdulikan kesehatannya Salsa pergi begitu saja, bu Sita berusaha berdiri tetap sepertinya kakinya benar-benar kesakitan akib
Read more

Bab.62. Hukum Karma.

"Hai, kalian apa kabar.""Ya elah kamu yang apa kabar Sa! Mentang-mentang sekarang sudah jadi Nyonya Erlangga lupa deh sama kita-kita betul nggak gaes.""Betul!" sahut beberapa teman Salsa yang biasa kumpul bersamanya, mereka suka menghabiskan waktu hanya untuk sekedar senang-senang. Nongkrong di kafe atau sekedar bercanda.Dua perempuan dan dua dua laki-laki terlihat berpasangan dengan posisi tangan laki-laki merangkul ke pundak perempuan.Satu perempuan yang lain Menyalakan korek api untuk menyalakan rokok laki-laki satunya. Mereka terlihat sangat romantis di statusnya yang belum resmi jadi suami istri."Ya ampun, mana ada lupa! Aku cuma lagi males aja dari kemaren. Apa bedanya dulu dengan sekarang? Aku cuma mau Fahri mengurus semua perusahaanku saja! Lumayan kan ada yang mengurus tanpa harus menggaji dia."Semua temannya tertawa lepas mendengar ucapan Salsa. Ternyata itu alasan kenapa dia ngotot untuk menikah dengan Fahri padahal dengan laki-laki yang masih lajang disana pun masih
Read more

Bab.63. Mertuamu Bukan Pembantu.

"Ini Nak makanan kecilnya.""Ya udah sini! Udah ibu masuk lagi sana!"Tangan bu Sita gemetar setelah melihat ada banyak teman Salsa di dalam laki-laki dan perempuan yang memakai pakaian seksi. Sekarang bu Sita tau kalau menantunya ini suka dengan hal-hal yang berbau kemaksiatan."Tunggu tunggu! Siapa mereka?""Astaga ibu! Mereka itu ya teman-teman aku! Masa iya orang lain mau aku ajak kesini.""Tapi Nak, kalau Fahri tau gimana?""Kenapa? Mau ngadu?"Perlahan Salsa mendekatkan wajahnya ke wajah bu Sita sampai dia memundurkan wajahnya karena nyaris bersentuhan dengan wajah Salsa. Dia membisikkan sesuatu walau terdengar lembut tapi membuat bu Sita terkejut."Ngadu aja kalau berani! Aku bisa membawa ibu keluar dari sini! Bahkan aku bisa mengirim ibu ke panti jompo di luar sana."Degh!Wajah bu Sita memucat seketika mendengar ancaman Salsa, keberaniannya serasa hilang begitu saja. Sikapnya berlawanan dengan saat pada Nadhira dulu. Sebelum membuat Salsa semakin kesal maka sebaiknya memang
Read more

Bab.64. Canggung.

Anita dan Seno menoleh kesana kemari mencari Nadhira yang belum datang juga, mereka juga mengundang Fahri dan ingin tau bagaimana reaksi jika dia bertemu mantannya.Lebih dulu Fahri dan Salsa yang terlihat sudah datang. Tak banyak basa basi dari mereka. Fahri hanya mengucapkan selamat karena sedikit banyaknya dia malu pada Seno mengingat sewaktu di persidangan kemaren."Selamat ya Sen! Akhirnya kamu mendapatkan wanita pilihan kamu.""Terima kasih Fah! Oiya kalian apa kabar? Gimana apa Salsa sudah mengandung?"Dari awal Salsa memang tak ingin ikut ke acara ini tetapi Fahri sedikit memaksa, sampai disini pun wajah dia terlihat tak suka tetapi Anita dan Seno sangat tau bagaimana dia."Owh, belum! Kami masih diberi waktu untuk bulan madu! Betulkan sayang."Sama sekali tak mengangguk sedikit pun, Salsa hanya tersenyum miring sambil melengos kesamping.Tak berapa lama kemudian mata mereka tertuju pada seorang pria mengenakan setelan jas turun dari mobil ferrari berwarna merah.Suatu kebahag
Read more

Bab.65. Si Pembuat Keributan.

"Sa! Kamu apa-apaan sih! Jangan buat malu disini!""Fahri lepasin! Perempuan ini masih saja menggoda kamu! Padahal dia tau kalau sekarang itu kamu milikku Fah!""Menggoda yang bagaimana Sa! Aku nggak ada urusan lagi sama kalian!" nadhira nggak merasa menyebut, atau pun memanggil nama mereka tapi Salsa begitu kesalnya pada Nadhira.''Kamu masih saja centil dihadapan Fahri!""Astaghfirullah hal adzim!""Sa, sini kamu!"Fahri segera menarik tangan Salsa sebelum dia melakukan kesalahan yang lebih besar lagi."Apaan sih Fah, lepasin!"''Nggak! Sini kamu!"Wanita arogan terus meronta pada saat Fahri membawanya menjauh dari Nadhira. Dia terus berusaha menerkam wanita muslimah itu entah apa yang membuat dia cemburu.Mungkin karena gelak tawa Nadhira dengan Anita yang membuat Salsa menjadi panas seolah dia merasa kalau mereka sedang menertawakannya, padahal nggak! Apa yang mereka bicarakan sebenarnya bukan hal yang penting cuma untuk mengisi kekosongan sembari menunggu Siska datang.Melihat ke
Read more

Bab.66. Seusai Acara.

"Sebal! Kenapa lagi-lagi Nadhira harus muncul dikehidupan kita sih Fahri! Harusnya kamu tadi belain aku! Bukan malah belain dia!""Aku nggak belain siapa-siapa! Lagian kamu yang tiba-tiba saja marah sama dia!"Bu Sita memandang aneh pada anak dan menantunya yang pulang dengan marah-marah padahal sebelum berangkat mereka teklihat baik-baik saja.Sekilas dia mendengar nama Nadhira bu Sita tersadar kalau tidak ada menantu sebaik dia. Akan tetapi itu sudah cerita lama. Sekarang dia harus dihadapkan dengan menantu yang arogan seperti Salsa ini.Tanpa perduli ada mertua dihadapannya, Salsa melewati begitu tanpa menyapanya sama sekali. Bahkan dia sepeti tak melihat kalau bu Sita sedang memandangnya aneh."Salsa kenapa Fahri?" Rasanya Fahri malas untuk membalas soal tadi. Jelas disini istrinyalah yang bersalah, maka dia hanya mengangkat bahu lalu masuk. Duduk di ruang tengah di depan televisi, bu Sita yang masih pebasaran atas diri Nadhira pun kembali menghampiri Fahri."Sebenarnya ada apa s
Read more

Bab. 67. Dua Preman Sialan.

"Dek maaf, mobil kakak mogok ditengah jalan. Kayaknya kakak nggak bisa jemput kamu sekarang."Degh!Dimana hari semakin malam, tidak ada yang bisa di harapkan untuk mengantarnya pulang. Ada juga Seno tetapi mana mungkin Nadhira meminta dia yang baru saja selesai bertunangan untuk mengantarnya pulang itu serasa mustahil bagi Nadhira karena menghargai perasaan teman baiknya.Nadhira hanya termenung sambil memikirkan cara bagaimana dia pulang. Melihat temannya yang terdiam setelah mengangkat telepon membuat Anita bertanya-tanya ada apa dengan Nadhira."Kamu kenapa Nad? Seperti ada yang sedang kamu pikirkan?""Ah, nggak! Nggak ada apa-apa," ujar Nadhira sambil berfikir untuk mencari taksi online walau sedikit pesimis untuk mendapatkannya.Lagi-lagi dia diharuskan dengan bingung untuk pulang seperti yang pernah dia alami dulu sewaktu Nathan menolongnya, dan kini Dokter itu sudah pulang lebih dulu lalu siapa yang akan menolongnya."Kalau begitu aku pamit dulu ya Nit. Sampai ketemu besok di
Read more

Bab.68. Laki-laki Yang Tulus.

"Tunggu!""Masuk."Tanpa ada kata yang terucap Nadhira menurut untuk masuk. Disisi lain dia memang sangat butuh tumpangan, disisi lain juga Nadhira takut sesuatu terjadi kembali kepadanya.Saat ini dia masih selamat, tapi tak tau apa jadinya nanti kalau Nathan tidak segera datang. Dia memang banyak berhutang budi pada pemilik Medical Center itu.Melihat Nadhira yang masih terlihat syok, Nathan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, padahal saat itu dia masih ada urusan yang lain, tapi urusan itu sengaja dia kesampingkan hanya untuk memastikan kalau Nadhira selamat sampai tujuan."Em, ke-kenapa Dokter masih ada di sini? Bukankah Dokter sudah sudah pulang dari tadi?"Nadhira berusaha memecahkan keheningan malam yang sunyi senyap tanpa suara. "Aku dari pom bensin sana, dan kebetulan lihat wanita yang sedang di ganggu oleh 2 preman, saya tak tau kalau itu anda."Sifatnya memang sangat tulus membantu siapa saja yang membutuhkan, bahakan awalnya Nathan tak tau kalau wanita itu adala
Read more

Bab.69. Pria Blasteran.

"Sayang bangun, ini udah siang. Kamu nggak siapin kopi buat aku?""Ehmm, kamu buat sendiri ya Fahri, aku lagi nggak enak badan ini.""Kamu sakit?"Dan setelah Fahri cek kening Salsa memang terasa panas. Mana mungkin Fahri memaksanya untuk bangun, lebih baik dia membuat kopi sendiri dari pada membebani istrinya yang sedang sakit."Eh, iya badan kamu panas Sa! Kita pergi ke Dokter yah?""Nggak usah Fah, aku cuma butuh istirahat aja. Kamu udah mau berangkat? Maaf yah, aku nggak bisa temani kamu untuk sarapan.""Nggak apa-apa, ya sudah kamu istirahat saja! Aku pergi sekarang yah."Tak lupa Fahri mengecup kening Salsa sebelum berangkat kerja."Istri kamu nggak ikut turun Fah?"Bu Sita yang sudah bangun lebih dulu untuk menyiapkan sarapan seperti biasanya dan mendapati putranya keluar sendirian agak sedikit membuatnya bertanya-tanya, karena biasanya Salsa selalu ikut mengantar sampai Fahri berangkat kantor."Salsa sedang sakit Mah, biarin aja dia istirahat!""Sakit?" bu Sita memicingkan mat
Read more

Bab. 70. Menantu Macam Apa!.

"Aku lihat-lihat kau sekarang ini semakin sukses saja sayang! Aku semakin sayang sama kamu!"Semula ada rasa canggung saat Dimas semakin mendekati dirinya mengingat dia sudah menikah dengan Fahri, Dimas sendiri pun tau kalau Salsa sudah bersuami tetapi tak membuat dia lantas menjauhi wanita itu. Semakin mendekati semakin membuatnya nyaman, rasanya masih sama seperti yang dulu mereka berdua seolah tidak ada Fahri di antara mereka."Ah, kamu bisa aja. Aku masih sama seperti yang dulu. Kamu kapan kembali Dim?""Kemaren sayang! Dan kau tau, aku sangat rindu denganmu!"Di raihlah kepala Salsa hingga tenggelam dalam dekapannya, tidal ada penolakan darinya bahkan Salsa seolah menikmati apa yang Dimas lakukan.Dia bermanja-manja di dalam rengkuhan dada kekar sambil memainkan kemeja yang Dimas kenakan."Benarkah? Kamu pasti bohong! Ujung-ujungnya kamu akan kembali ke Negara asalmu dan meninggalkan aku disini.""Nggak akan lagi sayang! Aku akan tetap disini menemani kamu! Kita akan bersatu sep
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status