Home / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Aku Setelah Kau Ceraikan: Chapter 41 - Chapter 50

173 Chapters

Bab.41. Mertua Angkuh.

"Dari mana saja kamu Ratna? Jangan kebanyakan keluar rumah! Mamah takut kamu tersesat nanti!" tanya bu Sita yang merasa akhir-akhir ini Ratna suka keluar rumah."Aku habis dari Rumah sakit Mah, temui kak Dhira di sana. Ternyata benar kalau kak Dhira bekerja di sana."Ratna tak tau kalau Mamahnya begitu benci pada Nadhira. Dia mengira kalau hubungan Mamahnya dengan kakak iparnya baik-baik saja layaknya menantu dan mertua pada umumnya.Mendengar kalau Ratna baru saja menemuinya bu Sita merasa kesal. Dia khawatir kalau Nadhira bakal mencuci otak Ratna agar membenci Mamahnya, padahal sama sekali itu tidak pernah Nadhira lakukan.Bu Sita sendiri yang ketakutan menyadari akan hubungannya dengan sang menantu."Untuk apa kamu temui dia? Dia saja tidak bertanggung jawab! Buktinya dia pergi dari rumah!""Wajar kalau dia pergi Mah! Istri mana yang rela jika suaminya menikah lagi. Jika aku jadi kak Dhira, mungkin aku akan melakukan hal yang sama."Bu Sita mengira kalau Ratna belum tau, dengan begi
Read more

Bab 42. Jangan Paksa Aku.

"Aku di pecat dari kantor sis."Degh!"Di pecat? Memangnya apa yang kamu lakukan sampai kamu di pecat?" tanya Anita penasara."Sebenarnya, selingkuhan Fahri adalah bos aku sendiri di kantor. Bu Salsa, dan dia sendiri yang memecat aku."Lagi-lagi Anita di buat terkejut dengan pernyaatan Seno, kenapa dia baru mengatakannya sekarang. Dengan begitu dia bisa memberi tahu kalau Fahri dan Seno bekerja di tempat yang sama pada Nadhira. Tetapi sekarang sudah berakhir, bos wanitanya kini lebih memilih Fahri untuk tetap bekerja di sana dan memecat Seno dari kantor."Aku dan Fahri membuat keributan dan kamu pasti tau siapa yang bu Salsa pilih, ya jelas laki-laki brengsek itu!" tambah Seno dengan dada bergemuruh kala mengingat wajah pria si pengkhianat itu."Memang seperti apa sih wanita itu, sampai Fahri sangat tergila-gila padanya?"Dengan rahang gemeretak Anita penasaran dengan sosok yang selalu bikin kontroversi itu.Banyak orang kaya di luaran sana tetapi tidak searogan wanita yang sedang di
Read more

Bab.43. Pikiran Picik Fahri.

"Nad, Nadhira tunggu!"Wanita berhijab yang kini masih mengenakan jas putih dengan stetoskop melingkar di pundaknya pun seketika menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang pada orang yang memanggilnya."Mas Fahri! Sedang apa kamu di sini Mas?" Masih dalam nada rendah Nadhira bertanya bahkan dia tidak menolak saat Fahri menggandeng tangannya untuk duduk. Mereka bicara baik-baik layaknya pasangan suami istri yang sedang menyelesaikan masalah."Ikut aku pulang sekarang, rumah sepi tanpa kamu sayang. Aku kangen kamu! Ratna juga terus menanyakan kabar kamu! Ayok pulang sekarang."Nadhira tau itu hanya akal-akalan Fahri, memperalat Ratna agar dia mau pulang bersamanya. Padahal dia sudah bertemu dengan Ratna sebelum ini."Nggak Mas! Aku nggak bisa pulang kalau kamu masih berhubungan dengan Salsa. Kamu selesaikan dulu urusanmu dengan dia. Mungkin setelah itu akan ku pertimbangkan untuk pulang.""Nad, aku harap kamu bisa mengerti Aku tak bisa memutuskan hubungan dengan Salsa karena satu h
Read more

Bab.44. Harapan Dalam Do'a.

"Gimana kak, apa kakak berhasil meyakinkan kak Dhira untuk pulang kembali ke sini?"Ratna menaruh harapan besar agar kakaknya berhasil membuat Nadhira kembali tetapi pada kenyataanya bukan keberhasilan justru membuat wanita Sholehah itu menjadi semakin membencinya.Fahri menggeleng lemah tak berani menatap wajah adiknya, dia benar-benar tak berdaya dengan kemampuannya yang sia-sia belaka.Dengan menunduknya Fahri, Ratna tau kalau kakaknya itu gagal. Tetapi tidak membuat gadis itu surut. Ratna berniat untuk membujuknya nanti ketika Nadhira berada di rumah. Karena bicara di Rumah sakit terasa terbatas pembicaraan mereka."Yang sabar ya kak! Kak Dhira memang butuh waktu untuk sendiri! Butuh waktu untuk memikirkan semua ini kak. Tapi aku yakin kalau dia masih cinta sama kakak.""Kakak harus semangat! Jangan bikin kak Dhira semakin kesal pada kakak."Fahri spontan mendongakkan wajahnya saat Ratna mengatakan jangan membuat dia semakin kesal karena hal itu baru saja dia lakukan tadi.Ratna h
Read more

Bab 45. Bukan Seperti Itu, Bu.

"Ya Allah Nadhira, akhirnya kamu pulang juga Nak, Ibu sangat menghawatirkanmu!" tutur bu Nina selaku ibu kandung dari Nadhira. Dia yang sedari tadi mondar mandir tak karuan menunggu kepulangan putrinya kini bisa bernafas lega.Tetapi ada satu yang membuat dia kurang suka, kenapa Nadhira harus pulang dengan laki-laki lain, walau bu Nina belum tau siapa laki-laki ini tapi dia hanya takut dengan omongan tetangga mengingat putrinya sedang ada masalah rumah tangga."Maaf Ibu, taksi yang dhira tumpangi macet! Dhira nunggu cukup lama, dan untungnya ada Dokter Nathan yang mengantar saya bu. Oiya, Ibu perkenalkan dia Dokter Nathan, pemilik Medical Center."Dokter Nathan hanya tersenyum kecil sambil mengangguk. Dia memang tak seramah orang-orang pada umumnya, sifatnya yang dingin membuat dia malas untuk bicara."Kalau gitu saya pamit dulu, Ibu, Dokter Dhira. Permisi.""Dokter Nathan, terima kasih Dokter sudah mengantar putri saya pulang dengan selamat."Bu Nina mengantar Dokter Nathan sampai di
Read more

Bab.46. Keputusan Cerai.

Fahri terperangah melihat foto yang Salsa banting di atas meja kerjanya, mata Fahri membelalak sempurna meyakinkan kalau yang dia lihat bukanlah Nadhira. Dia terus saja meyakinkan diri tetapi bukti itu menunjukan kalau itu memang Nadhira dan Dokter Nathan."Sialan! Ternyata kamu memang benar-benar selingkuh di belakang aku Nadhira!"Dengan dada bergemuruh Fahri bergegas meninggalkan Salsa yang justru tersenyum melihat Fahri yang mulai emosi. Bukan hanya Salsa, tapi juga Fahri tidak perduli dengan pekerjaan yang tengah dia kerjakan.Secepat mungkin dia kembali lagi ke Rumah sakit, padahal dia sendiri tau kalau Rumah sakit bukan tempat untuk berdebat."Ternyata dirimu tak jauh beda dengan wanita-wanita di luaran sana Nad! Awas saja jika kamu masih bisa mengelak. Akan ku tunjukan foto ini padamu."Mobil Fahri melaju dengan kecepatan di atas rata- rata sampai daun kering di jalanan terbang terbawa hembusan angin dari laju mobilnya.Dia terus bergumam sendiri, menyalahkan Nadhira percaya d
Read more

Bab.47. Tak Bisa Berbuat Apa-Apa.

"Nad, tolong dengarkan aku dulu, Istighfar! Kamu jangan asal bicara!"Fahri terus saja mengejar Nadhira walau beberapa kali genggaman tangannya dia tepis dengan kasar tetapi dia tak menyerah semata-mata untuk mempertahankan bahtera rumah tangganya, tetapi sepertinya keputusan Nadhira sudah bulat. Walau bagaimana Fahri memohon dia tetap kekeh dengan keputusannya untuk bercerai."Sudah Mas, aku sudah tidak sanggup dengan sikap kamu! Kamu seolah menyalahkan aku. Egois kamu Mas! Kamu sendiri yang berbuat salah, tapi kamu lempar kesalahan itu padaku!"Tak kuat menahan air mata yang kini jatuh membanjiri pipi mulusnya, hatinya begitu hancur lebur bagai serpihan kaca yang menancap dan membuat luka.Hari itu Nadhira malas untuk bekerja, dia lebih banyak terdiam dan melamun meresapi apa keputusan yang dia ambil itu benar, tapi Nadhira tidak mau menyesalinya.Sampai dua temannya itu ikut merasakan perih yang dia rasakan. Bahkan Anita dan Siska tak berani banyak mengajaknya bicara.Mereka hanya
Read more

Bab.48. Seorang Cucu?.

"Dokter Nadhira tunggu!"Nathan berjalan lumayan cepat untuk mengejar Nadhira yang sudah masuk lebih dulu. Ada sesuatu yang mau dia berikan pada Dokter cantik itu. Sesuatu baru saja Nathan temukan di dalam mobil setelah kemaren mengantar Nadhira pulang.Suasana masih lumayan sepi, hanya terlihat beberapa Cleaning service yang sedang membersihkan lantai dan mengerjakan tugas lainnya. Jam besuk pasien pun belum dibuka maka tidak terlalu banyak orang berlalu lalang di sekitar tempat itu.Situasi sangat lenggang tanpa ada kebisingan sedikit pun."Iya Dokter Nathan, ada apa?""Ini dompet kamu ketinggalan di mobilku," ujar Nathan sambil menyerahkan dompet panjang berwarna coklat muda.Nadhira sama sekali tak menyadari kalau dompetnya terjatuh karena dia memang tidak terlalu memperhatikan benda-benda di dalam tas seperti dompet yang satu itu."Ya Allah! Aku nggak tau kalau dompet ini jatuh. Terima kasih Dokter!"Nathan hanya mengeluarkan sedikit senyuman seolah mengiyakan. Baru saja dia me
Read more

Bab.49. Perih Kian Terasa.

"Loh kok kamu pulang lagi Nak, apa ada yang ketinggalan"Bu Nina tak menaruh curiga sedikit pun pada Nadhira kenapa di jam yang masih pagi dia kembali pulang. Dia mengira sesuatu tertinggal yang mengharuskan putrinya kembali untuk mengambilnya.Nadhira tak bisa menjawab, dia hanya diam dengan hidung yang mulai memerah serta mata yang berkaca-kaca.Sakit rasanya, bahkan untuk bercerita dengan ibunya pun rasanya sangat sulit kalau hanya akan membawa beban pikiran untuk wanita yang sudah tidak muda lagi.Akan tetapi melihat reaksi dari anaknya, bu Nina tentu tau sesuatu telah terjadi kepadanya. Nalurinya seorang ibu membuat dia tau apa yang sedang putrinya rasakan saat ini."Kamu kenapa? Kenapa kamu menangis? Ceritakan semuanya sama Ibu. Apa Fahri kembali membuat ulah denganmu, Nadhira?"Nadhira segera berlari memeluk tubuh tua itu sambil menangis sepuas mungkin, meluapkan semua kekesalannya di pundak sang bunda tanpa perduli air mata yang menetes kini mulai membasahi sebagian baju yang
Read more

Bab. 50. Cuma Nadhira, nggak mau Salsa.

"Ratna.""Assalamualaikum bu, kak."Gadis yang kini terlihat cantik dengan hijabnya menyalami tangan bu Nina dan Nadhira bergantian.Nadhir memang sempat memberitahu pada adik iparnya ini kalau sekarang dia tinggal di rumah orang tuanya itu sebabnya Ratna bisa sampai di sini sekarang."Waalaikumsalam," jawab bu Nina dan Nadhira serentak.Bu Nina lebih memilih untuk masuk dan memberikan waktu mereka untuk bicara karena dia tau kalau Ratna anak yang baik."Ada apa kamu kesini Rat? Kamu disuruh sama kakak kamu, Mas Fahri?""Nggak kak! Aku kesini atas kemauan aku sendiri. Kenapa kakak nggak mau berjuang untuk cinta kalian! Kenapa kakak memberi perempuan itu kesempatan untuk mendapatkan kak Fahri?""Rat, untuk apa diteruskan! Diantara kakak dan Mas Fahri sudah tidak ada kecocokan, jika kita kembali bersama pun tetapi akan terlihat retak, tidak bisa utuh seperti dulu lagi.""Tapi kak, aku nggak mau punya kakak ipar seperti dia! Aku cuma mau kak Dhira! Mas Fahri pasti emosi melakukan itu, se
Read more
PREV
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status