Home / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Aku Setelah Kau Ceraikan: Chapter 31 - Chapter 40

173 Chapters

Bab.31. Penuh Dengan Kebohongan.

"Aaarrrggghh!"Teriak Fahri kala terbangun dan melihat Salsa tidur di sampingnya, hanya selimut tebal berwarna putih yang menutupi tubuh polos ke duanya.Salsa terengah saat mendengar suara jeritan itu sangat kencang yang membuat hampir pecah gendang telinganya."Em, Fahri kamu kenapa teriak-teriak seperti itu? Astaga, ini masih pagi!" tanya Salsa dengan nada sumbing ciri khas orang bangun tidur. Rasanya sangat malas untuk Salsa bangun dari tidurnya yang sangat lelap, bahkan dia hanya bersuara tanpa membuka matanya."Nggak! Nggak mungkin! Ini nggak mungkin terjadi! Salsa katakan kalau ini tidak mungkin terjadi dengan kita!""Apanya yang nggak mungkin Fahri?"Fahri berusaha mengingat kejadian semalam di mana dia merasakan hawa panas yang begitu besar. Akibat obat perangsang yang diam-diam di masukan Salsa pada minuman yang membuat Fahri tak bisa menahan hawa nafsunya dangan tanpa sadar menggauli wanita yang bukan istrinya."Ini nggak mungkin! Aku pasti tidak melakukan itu padamu kan? H
Read more

Bab.32. Sadar Diri

"A-aku se-semalam aku habis, em, habis Pak Ridwan mengajakku untuk mencicipi di Hotel barunya sayang! I-iya, dia baru saja membangun sebuah Hotel dan aku di suruh untuk menempatinya malam itu.""Ya Allah Mas! Harusnya kamu telepon aku, bilang kalau malam ini nggak bisa pulang! Jadi aku nggak cemas memikirkan kamu Mas.""Hand pone aku mati! Habis batre dan aku lupa mengecas nya.""Sudah sayang! Hari ini aku sangat lelah. Izinkan aku untuk istirahat sekarang," lanjut Fahri secepatnya berlalu pergi sebelum di berondong lebih banyak pertanyaan oleh Nadhira.Entah mengapa perasaannya tau kalau suaminya sedang berbohong tapi Nadhira tak mau berburuk sangka yang mengakibatkan kembali memburuknya rumah tangga mereka."Ya sudah, biarkan Mas Fahri istirahat saja. Mungkin hari ini dia tidak pergi ke kantor karena Pak Baskara tau kalau semalaman Mas Fahri nggak pulang ke rumah."Wanita sholehah ini terus berpikiran positif mungkin saja apa yang di lakukan oleh suaminya bukan hanya bualan semata.
Read more

Bab. 33. Mertua Culas.

"Dokter Nadhira tunggu!"Kaki yang baru saja melangkah beberapa jengkal mendadak kembali untuk mendengar apa yang akan Ibu itu katakan padanya. Apakah dia akan kembali menghinanya atau ada maksud lain dari panggilannya itu.Apa pun yang akan dia lakukan, Nadhira siap untuk menerimanya karena dia sadar kalau Nadhira memang nggak sempurna."Maaf Dokter! Aku mau minta maaf atas kata-kataku yang kemaren. Tidak seharusnya aku bicara seperti itu!" Sambungnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.Nadhira hanya menghela nafas, entah itu nafas lega atau nafas kesal atas perilaku Ibu itu.Kenapa dia harus mengatakan itu pada orang yang belum dia kenal, bahkan bertemu saja baru untuk yang pertama kali di sini."Sudah lah bu, kita lupakan saja soal itu. Memangnya dari mana Ibu tau kalau aku tak bisa punya anak?"Si Ibu bingung apa yang harus dia jawab, berkata jujur yang kemungkinan akan membuat Dokter muda ini kesal kembali, atau berbohong demi melindungi temannya."Katakan Ibu, dari man
Read more

Bab.34. Manusia Tak Punya Hati.

"Bi-biarkan aku sendiri yang bicara pada Nadhira, akan aku turuti keinginan kamu, tapi aku mohon jangan sebar vidio itu. Vidio itu akan sangat menyakitkan untuk Nadhira."Fahri hanya seperti mainan boneka yang cuma nurut saat Bos nya perintah, dengan terpaksa dia mengambil satu keputusan yang sangat berat. Keputusan itu sudah bisa di pastikan kalau rumah tangganya bakal hancur gara-gara permasalahan ini. Fahri pasrah dengan apa yang bakal terjadi pada rumah tangganya.*****"Mas kamu sudah pulang?"Senyum merekah indah menyambut kepulangan suaminya bekerja, tetapi senyum manis itu seketika surut saat melihat siapa yang muncul di belakang tubuh Fahri berdiri. Seseorang yang sangat Nadhira kenal dan sangat di agungkan oleh mertuanya."Salsa." gumam Nadhira lirih.Wanita itu melenggok dengan rasa percaya diri lalu menggandeng tangan Fahri bak pangeran dan putri kerajaan.Jangan di tanya bagaimana perasaan Nadhira saat itu, dia bertanya-tanya dalam hati, ada apa ini? Kenapa Fahri begitu
Read more

Bab.35. Ratna Sari Erlangga Putri.

Tok!Tok!"Nit, tolong aku Nit."Tok!Tok!Ketukan pintu itu terdengar semakin keras menggema sampai ke dalam rumah Anita. Dia yang sedang melakukan ibadah terpaksa membatalkannya terlebih dahulu saat seseorang dengan lantang memanggil namanya.Sambil masih mengenakan mukena berwarna coklat susu dia berlari secepat mungkin untuk membukakan pintu itu berharap kalau tidak terjadi sesuatu apapun."Hei, iya tunggu sebentar!" teriaknya sambil berlari secepat mungkin.Krie!Betapa terkejutnya dia saat melihat Nadhira di depan pintu begitu lusuhnya. Maskara yang di gunakan luntur luluh lantak membuat wajahnya terlihat menghitam."Ya Allah, Nad kamu kenapa? Kenapa kamu jadi begini?"Tanpa kuat menjawab, Nadhira segera memeluk tubuh tambun yang ada di depannya, menangis sejadi-jadinya, menjadikan pundak Anita sebagai sandaran sebagai penopang tubuh yang ringkih tak berdaya.Terjawab sudah pertanyaan di hati Anita selama ini, ternyata kecurigaannya mamang benar kalau selama ini Nadhira memang p
Read more

Bab.36. Frustasi

"Nadhira em, Nadhira!"Fahri kesulitan untuk menjawab dimana istrinya sekarang ini, dia pun tidak tau dimana Nadhira sekarang. Kepergiannya yang tanpa jejak membuat dia bingung, menelepon keluarganya pun tidak ada satu orang pun yang tau.Cemas memang Fahri cemas memikirkan wanita yang kini statusnya masih sah menjadi istrinya tetapi dia bingung kemana harus mencari Nadhira."Nadhira pergi! Dia pergi rumah entah kemana. Istri macam apa pergi tanpa izin dari suaminya!"Bu Sita justru yang menjawab dengan lantang sambil membawakan minuman dingin untuk putrinya yang baru pulang kuliah.Ada rasa tidak percaya pada diri Ratna, dia sangat mengenal kakak iparnya kalau dia bukan tipe orang yang seperti itu. Tetapi untuk memastikan Ratna akan menyelidiki sendiri apa yang terjadi dengan rumah tangga kakaknya."Pergi? Pergi kemana Mas? Kalian baim-baik saja kan?""Ya begitu lah Ratna, Mas sekarang nggak tau Nadhira ada di mana. Dia pergi! Mungkin dia kesal dengan sikapas yang kurang tegas! Semu
Read more

Bab.37. Kini Telah Tau.

"Rat, kamu mau kemana? Ini masih pagi loh?""Aku mau cari kak Nadhira! Aku yakin kalau kak Nadhira masih ada di sekitar sini.""Mau cari Nadhira? Ya sudah, kalau begitu kakak temani kamu cari kak Nadhira, ayok!"Baru saja pulang sehari di kota ini mana mungkin Fahri membiarkan Ratna untuk pergi seorang diri, ada rasa khawatir pada diri Fahri kalau adiknya bisa tersesat mengingat Ratna yang belum sepenuhnya hafal jalan raya.Tanpa ada penolakan Ratna menerima ajakan dari kakaknya, dia tau kalau kakaknya memang masih mencintai istrinya.Mereka pergi bersama, mencari ke beberapa teman yang Fahri kenal tidak ada satu pun yang melihat, mencari di sepanjang jalan pun tidak terlihat sosok yang sedang mereka cari."Sebenarnya apa yang terjadi sih kak, kenapa kak Nadhira sampai pergi dari rumah?" tanya Ratna penasaran. Dia terus saja bicara di dalam mobil yang membuat gendang telinga Fahri menjadi pegal.Betapa khawatirnya gadis itu terhadap kakak iparnya, kenapa Fahri tak menyadari akan hal i
Read more

Bab.38. Prihatin.

"Begitu ceritanya Rat. Mas tau kalau Mas bersalah! Mas juga menyesal telah melakukan itu dengan Salsa."Tubuh Ratna lunglai seketika setelah mendengar cerita pahit Fahri saat di dalam kamar Hotel.Mau menyalahkan siapa, sedang kakaknya melakukan itu tanpa sadar karena terpengaruh dengan obat perangsang. Tapi Fahri tidak mengatakan itu pada Ratna karena dia sendiri pun tak tau. Rasa penyesalan pada diri Fahri memang ada tapi apa mungkin Nadhira akan memaafkannya nanti?.Semuanya memang sudah terjadi tetapi jika Nadhira mau menerima Salsa sebagai madunya tentu Fahri akan semakin menyayanginya karena sesungguhnya cuma dia yang ada di hatinya."Jadi perempuan yang kemaren itu, yang namanya Salsa kak?" Fahri mengangguk lemah."Ya Allah kak, kenapa kakak lakuin itu! Pantas saja kak Nadhira marah. Tapi nanti aku coba bujuk dia, semoga aja dia mau mendengar ucapan aku dan mau di madu."Dengan rasa percaya diri Ratna berniat untuk membantu kakaknya bicara pada Nadhira walau kemungkinan besar w
Read more

Bab.39. Kedatangan Ratna.

"Selamat pagi Dok!"Hampir semua orang mengucapkan selamat pagi pada Nadhira yang baru saja sampai di Rumah sakit. Jarak yang harus dia tempuh kini semakin jauh dari rumah orang tuanya menuju tempat dia bekerja tetapi karena tanggung jawabnya yang begitu besar, Nadhira melajunya setiap hari untuk melakukan tugasnya.Lelah, iya memang dia lelah tapi tak seperti saat dia tinggal di rumah Fahri, di sana dia di tuntut untuk bekerja dan mengerjakan tugas rumah seperti yang di inginkan oleh mertuanya.Kini tugasnya semakin berkurang, orang tua kandungnya yang selalu memanjakan dia tak pernah menyuruh Nadhira untuk mengerjakan sesuatu. Akan tetapi rasa hormatnya pada suami Nadhira rela ikut bersamanya.Kini dia hanya lelah menempuh perjalanan jah setiap harinya."Pagi Nad, apa kamu siap melakukan tugasmu?" pekik Anita basa-basi.Kedua temannya itu berusaha menghibur agar Nadhira tak berasa menanggung beban seorang diri. Mereka berusaha agar Nadhira sejenak melupakan masalah yang sedang dia h
Read more

Bab.40. Penolong Nadhira.

"Oh nggak! Memangnya kamu dengar apa Rat?""Enggak! Aku cuma seperti mendengar kalau kakak sedang bicara. Tapi ya sudah lah, mungkin itu cuma perasaan aku saja. Kak, kak Fahri itu rindu sekali sama kakak. Kemaren seharian dia cari kakak sama aku, kita berangkat pagi, sampai petang tapi tak juga ketemu. Apa nggak sebaiknya masalah kakak di selesaikan dengan cara baik-baik?"Nadhira tau kalau kemaren Fahri mencarinya karena dia melihat sendiri di jalanan. Tetapi dia sengaja tidak mengatakan pada Ratna karena masih enggan untuk bicara dengan pria itu."Aku cuma belum siap Rat. Aku masih sakit hati mendengar sendiri dari mulut kakak kamu. Kamu pulang lah, datang saja ke rumah kalau kamu membutuhkan sesuatu, tapi tolong jangan bilang sama kakak kamu kalau aku di rumah orang tuaku."Padahal gadis itu masih betah bicara dengan Nadhira tapi Ratna juga harus menghargai perasaan kakak iparnya itu. Dia tau kalau ini tidak mudah untuknya. Cobaan yang di lalui begitu berat bahkan kemungkinan orang
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status