"Ya Allah kepalaku pusing sekali."Tapi Nadhira paksakan untuk tetap beranjak dan melakukan tugas hariannya, mengurus rumah, menyiapkan sarapan untuk semua masih sama seperti hari-hari biasanya."Pagi Mas, kamu udah siap ke kantor pagi ini?" sapanya saat Fahri menghampirinya di meja makan."Pagi Sayang! Oiya, malam ini aku di tugaskan untuk meeting di sebuah restoran, mungkin aku pulang agak terlambat. Kamu nggak usah menunggu aku, kalau kamu ngantuk, masuk kamar dan tidur lah."Nadhira malas untuk berdebat, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Wajahnya terlihat pucat tapi dia tetap melayani suaminya, mengambilkan nasi ke atas piring lengkap dengan lauk yang dia masak."Pagi Fahri, kamu udah rapi aja pagi ini, hem bau wangi lagi."Bu Sita melirik pada Nadhira saat menghirup wangi parfum yang Fahri pakai, walau setiap hari putranya itu selalu pakai wangi parfum yang sama, tetapi bu Sita sengaja seolah sedang mempermainkannya.Nadhira hanya tersenyum melihat tingkah mertuanya itu. Dia tau
Read more