"Saya tidak keberatan mengeluarkan uang untuk biaya anak-anak, hanya saja sebagai manusia kita harus saling mengingatkan soal kewajiban." Hamid kembali bersuara karena tidak ada jawaban dari laki-laki di depannya itu."Saya benar-benar minta maaf, Pak. Saya janji setelah ini saya akan usahakan bisa memberi nafkah untuk anak-anak.""Alhamdulillah kalau Pak Rasyid berkenan menyisihkan sedikit rejekinya untuk anak-anak. Lihatlah, bagaimana ekspresi Naila tadi ketika menerima uang pemberian Pak Rasyid. Ada binar bahagia di matanya, yang jelas uang pemberian Pak Rasyid pasti spesial buat dia."Rasyid terdiam. Ia tidak pernah terpikirkan sebelumnya."Loh ada Rasyid, mau ikut juga?" ujar bulik yang baru saja keluar dari ruang tamu. Ia membawa barang-barangnya untuk dimasukkan ke dalam mobil."Ah makasih, Bulik. Saya tadi datang untuk ketemu Naila saja." Rasyid terlihat sungkan pada bulik."Alhamdulillah, pamitan yo? Jangan lupa dikasih uang saku, biar anaknya semangat," seloroh bulik tanpa t
Read more