"Single atau tidak itu bukan ukuran untuk seseorang menerima ajakan orang lain.""Aku bukan orang lain, Mas. Aku Ratih, wanita yang kamu harapkan dulu!" ucap Ratih sedikit memaksa. Ia meraih pergelangan tangan Rasyid untuk dipegang agar laki-laki di depannya itu tak lagi mengalihkan pandangannya.Namun Rasyid menepis tangan Ratih itu."Mantan, Tih! Mantan! Itu pun dulu, sekarang sudah tidak ada apa-apa lagi diantara kita jadi kamu jangan memaksaku menuruti permintaanmu. Kamu sudah bersuami kan?" Ada sedikit penekan dalam ucapan Rasyid, berharap Ratih sadar dan membiarkannya pergi."Pernikahanku sudah tidak sehat, Mas. Kalau Mas mau, kita bisa bicarakan ini untuk mewujudkan apa yang Mas inginkan dulu." Ratih menunduk, merasai keinginan hati yang seharusnya tidak diungkapkan saat ini."Oh, jadi ini laki-laki yang membuatmu ingin berpisah?" ucap seseorang yang baru saja datang. Mata seseorang itu menatap Ratih dan Rasyid bergantian dengan letupan emosi yang mulai menyala.Ratih mendongak,
Read more