"Saya mau menyerahkan surat ini," ucapku sambil mengulurkan amplop cokelat ke tangan Pak Tono, si security."Oh iya. Saya terima ya? Nanti saya sampaikan sama Mbak Miftah." Security itu berujar sambil menoleh ke arah kantor. Seseorang memanggilnya dari kejauhan.Telapak tangan Pak Tono itu terulur mengarah ke seseorang yang memanggil itu, sebagai isyarat kalau ia harus menunggu sebentar."Makasih ya, Pak?" ucapku setelah amplop itu berpindah tangan."Iya, Mbak sama-sama." Pak Tono mulai melangkah.Aku terdiam sesaat, lalu terbersit sebuah pertanyaan dalam kepalaku."Pak, siapa yang meninggal?" tanyaku yang seketika membuat Pak Tono menoleh. Ia menghentikan langkahnya setelah jarak kami sudah lumayan jauh.Pak Tono hanya menjawab dengan gerakan bibir tanpa suara. Silau sinar matahari membuatku susah payah untuk bisa melihat gerak bibir laki-laki berseragam itu dari kejauhan.Ah, Pak Tono. Mbok ya teriak saja.Aku pun kembali ke rumah dengan pikiran bertanya-tanya, siapa yang meninggal?
Last Updated : 2023-11-07 Read more