"Mas, kamu marah?" tanya Queenza saat ia sudah dibaringkan di atas kasur oleh Ervan.Ervan tak menjawab dan hanya diam saja. Ia kesal dengan Queenza yang sudah membohonginya."Mas," ucap Queenza dengan manja."Istirahat, bukannya kamu capek," sahut Ervan dengan nada yang ketus.Queenza memajukan bibirnya. "Tuh kan, kamu marah," rajuk Queenza.Ervan tak menghiraukan ucapan Queenza dan memilih pergi ke arah balkon. Ia duduk di sana dan menyalakan rokoknya."Mas, jangan marah dong. Aku minta maaf," ucap Queenza yang merasa tak enak pada Ervan. Ia duduk di atas pangkuan Ervan lalu tangannya nakal mengelus dada Ervan."Queen, jangan mancing. Bukannya kamu lagi capek, lebih baik sekarang kamu tidur aja," ucap Ervan dengan nada suara yang seperti menahan sesuatu."Jangan marah," bujuk Queenza, ia terus memainkan jari-jarinya di dada bidang Ervan."Sayang, kamu minggir gak, kalau kamu seperti ini terus aku gak bisa jamin kamu aman hari ini," ancam Ervan.
Baca selengkapnya