Semua Bab Dosa Terindah Bersama Kakak Ipar (Cinta Yang Semu): Bab 31 - Bab 40

130 Bab

BAB 31 - SADAR

Queenza terkejut saat seseorang menepuk pundaknya. Ia menoleh ke arah belakang dan tersenyum saat melihat Niki calon istri Dimas yang telah menepuk pundaknya."Hai," sapa Niki sambil duduk di samping Queenza. "Kenapa Di sini sendiri?" tanyanya lagi melanjutkan.Queenza tersenyum. "Lagi cari angin aja, pengap di dalam," jawab Queenza."Oh iya, aku Niki, kamu Queenza ya, istrinya Ervan." Niki mengulurkan tangannya."Aku sudah tau kok kalau nama kamu Niki, bukannya tadi sudah dikenalkan sama ibu," balas Queenza sambil menyambut uluran tangan Niki."Oh iya, lupa," ucap Niki sambil tertawa. Ia lalu menoleh ke arah Queenza dan menatap lekat pada Queenza. "Semoga kita bisa akur ya, aku seneng kalau nanti kita jadi sodara, nanti kamu akan jadi adikku." Sambungnya sambil memegang tangan Queenza.Queenza menoleh dan tersenyum paksa dan mengangguka kepalanya."Kamu kenapa? Sakit? Atau ... maaf, kamu sama Ervan kecelakaan bersama? Kenapa pakai kursi roda?" tanya Niki yang penasaran sejak tadi."Ak
Baca selengkapnya

BAB 32 - DILEMA QUEENZA

Queenza yang tengah berjalan terkejut saat seseorang menarik tangannya dan menyeretnya."Ma-Mas Dimas," ucap Queenza yang terkejut melihat Dimas menarik tangannya."Ikut aku Queen," ucap Dimas."Kamu mau bawa aku ke mana Mas?" tanya Queenza sambil terus mencoba melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh Dimas.Dimas tak menjawab, ia terus menyeret dan membawa Queenza ke area parkiran. Satu tangannya ia pakai untuk membuka pintu mobil. Satu tangannya lagi ia mengenggan tangan Queenza dengan Erat."Masuk," titahnya, dengan nada dingin dan tegas ia menyuruh Queenza masuk ke dalam mobilnya."Gak mau." Queenza menolak dan terus memberontak, ia masih mencoba melepaskan genggaman tangan Dimas."Queenza, masuk," bentak Dimas.Queenza menatap sengit pada Dimas dan terpaksa masuk ke dalam mobil. Ia melipat tangannya di dada dan memasang wajah yang masam dan marah.Dimas masuk dan mengunci pintu mobil itu."Lho Mas, kok dikunci," ucap Queenza dengan panik.Dimas tak menjawab, ia bergegas menya
Baca selengkapnya

BAB 33 - TERKEJUT

"Oke, baiklah," ucap Queenza, dalam benak Queenza ia hanya ingin kembali ke rumah sakit dan mengiyakan ucapan Dimas tanpa memikirkan jika ucapannya ini akan menjadi bumerang untuknya."Pintar, ingat ya, jangan pernah mengingkari janjimu." Dimas mengingatkan Queenza lagiQueenza hanya menganggukan kepalanya.Dimas menoleh ke arah Queenza saat terdengar bunyindi perut Queenza."Kamu lapar?" tanya Dimas."Bukan lapar lagi Mas, cacing di perutku udah pada demo," sahut Queenza dengan wajah yang cemberut.Dimas terkekeh, tangannya terulur mengusap perut Queenza."Kamu pasti tersiksa ya Nak, ibu kamu memang kejam. Masa anaknya dibiarkan kelaparan," ledek Dimas sambil melirik Queenza sekilas."Kamu yang jahat. Sudah tau tadi aku mau makan. Malah di ajak pergi," balas Queenza dengan sewot."Jangan marah-marah mulu. Nanti anaknya denger lho," ujar Dimas lagi sambil terus mengusap-usap perut Queenza."Mas lepas ih, geli tau." Queenza melepaskan tangan Dimas yang tengah berada di perutnya itu.Di
Baca selengkapnya

BAB 34 - PERSIMPANGAN

Queenza diam membeku. "Jangan tegang gitu, aku hanya bercanda." Ervan tersenyum lalu mengusap puncak kepala Queenza.Queenza tersenyum paksa. Jantungnya jedak jeduk saat mendengar ucapan Ervan. Ia pikir Ervan tau hubungannya bersama Dimas."Ah, gitu ya Mas," jawab Queenza salah tingkah."Hmm," balas Ervan. Ia lalu membawa tangan Queenza dan menariknya untuk mendekat.Queenza yang terkejut mencoba melepaska tangannya karena teringat akan ancaman dan peringatan dari Dimas. Tapi, Ervan menggenggam tangan Queenza dan menariknya dengan cukup kuat, sehingga membuat Queenza terhuyung dan jatuh menindih tubuh Ervan yang terbaring.Queenza hendak berdiri. Namun, Ervan menahannya dan memeluk Queenza."Mas," ucap Queenza yang tidak nyaman dengan posisinya kini."Kenapa kamu terus menghindar Queen?" tanya Ervan dengan suara yang rendah."Si-siapa yang menghindar. Perasaan kamu aja kali Mas," jawab Queenza.Ervan membenarkan posisi Queenza yang berada di atasnya kini membaringkan Queenza di sampi
Baca selengkapnya

BAB 35 - BIMBANG

"Mas," Queenza beranjak dari duduknya dan berlari menghampiri Ervan yang jatuh tersungkur di dekat pintu kamar mandi. "Kamu mau ke kamar mandi? Kenapa gak bangunin aku?" Queenza membantu Ervan berdiri."Kamu lagi tidur nyenyak, aku gak tega banguninnya," sahut Ervan sambil berdiri dibantu Queenza.Queenza membawa Ervan masuk ke dalam kamar mandi dan mendudukan Ervan di closet. Lalu berdiri tak jauh dari Ervan."Kamu ngapain masih di sini?" tanya Ervan heran saat melihat Queenza yang berdiri di depannya dan tak keluar."Aku mau nungguin kamu Mas, kalau kamu jatuh lagi kayak tadi gimana?" balas Queenza. Ia jadi mengingat saat ia dibantu oleh Dimas. Entah kenapa setiap momen manis yang terjadi antara ia dan Dimas selalu terngiang di dalam pikirannya. Ia pun tanpa sadar tersenyum saat mengingat itu."Kamu kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Ervan."Enggak, aku gak kenapa-napa kok Mas, ya udah aku tunggu di luar ya Mas. Kalau ada apa-apa panggil aja aku." Queenza mengurungkan niatnya untuk me
Baca selengkapnya

BAB 36 - MARAH

"Kamu mau kita apa Mas? Jangan bikin aku penasaran? Cepat bilang Mas," ucap Queenza dengan penasaran.Ervan tersenyum dan menarik tangan Queenza hingga kini Queenza duduk di sampingnya."Aku mau kita tidur bersama," bisik Ervan tepat di telinga Queenza."Ti-tidur bersama? Tapi Mas ... aku kan habis dirawat dan kata dokter aku gak boleh dulu melakukan itu," sahut Queenza dengan wajah yang terkejut.Ervan mengerutkan dahinya."Apa iya dokter melarang kamu tidur?" ucap Ervan terheran."Ya enggak lah, masa dokter melarang aku tidur. Yang ada dokter nyaranin aku bed rest dan tiduran terus di kasur," jawab Queenza dengan cepat."Lha, tadi kata kamu gak boleh sama dokter," balas Ervan lagi."Ma-maksud kamu bicara ingin tidur bersama itu, kita tidur bareng? Benar-benar tidur?" tanya Queenza saat menyadari kebodohannya.Ervan tertawa saat menyadari arah pembicaraan Queenza."Ih, kamu mesum. Jadi kamu mau kita gak tidur semalaman, gitu?" goda Ervan pada Queenza."Apaan sih Mas." Queenza yang mal
Baca selengkapnya

BAB 37 - RENCANA DIMAS

"Berani-beraninya lo mindahin bini gue. Maksud lo apa?" teriak Ervan dengan murka.Dimas menatap sengit pada Ervan."Tadi Queenza mau jatuh, untung gue datang. Kalau enggak udah pasti Queenza jatuh tersungkur ke lantai," jawab Dimas berbohong. Ia lalu beralih menatap Queenza yang kini menatapnya. Queenza menatap Dimas dengan takut ia lalu berucap tanpa suara pada Dimas. "Maaf,"Dimas memalingkan wajahnya dan kembali menatap Ervan."Lo ngapain pagi-pagi ke sini?" tanya Ervan dengan sinis."Gue mau jenguk lo, emangnya gak boleh?" jawab Dimas tak kalah sinis."Heh, tumben lo peduli. Biasanya juga acuh," balas Ervan.Dimas tak menjawab dan hanya diam sambil memainkan ponselnya.Ervan mencebikan bibirnya lalu hendak turun dari ranjang. Karena susah ia pun bermaksud ingin meminta tolong pada Queenza. "Queen," panggil Ervan dengan lembutQueenza menoleh dan segera berdiri saat melihat kode dari Ervan yang meminta tolong. Namun, saat Queenza akan mendekat pada Ervan, Dimas lebih dulu membant
Baca selengkapnya

BAB 38 - OBSESI

Queenza seketika mengalihkan pandangannya pada Dimas. Ia tidak menyangka Dimas akan berbicara seperti itu."Kamu sudah gila ya Mas," ucap Queenza, ia menggelengkan kepalanya tak percaya."Iya aku gila karena kamu, kenapa Queen? Kenapa kamu gak lepaskan saja Ervan dan hidup bersamaku." Dimas meboleh sekilas lalu menggengam tangan Queenza. "Aku mohon Queen, tinggalkan Ervan dan kita hidup bersama."Queenza melepaskan tangan Dimas yang menggengam tangannya. "Gak Mas, ini itu gak bener. Hubungan kita itu gak bener Mas, aku ingin kita mengakhiri hubungan terlarang ini Mas," ucap Queenza dengan bersungguh-sungguh.Dimas yang terkejut mengerem mobilnya secara mendadak yang sontak membuat Queenza terkejut."Mas, bahaya tau ngerem mendadak kayak gini," teriak Queenza pada Dimas. Dimas tak menghiraukan Queenza ia kini hanya menatap tajam Queenza, sorot matanya memancarkan amarah yang begitu besar "Mas, kita ke pinggir dulu. Ini bahaya Mas," seru Queenza deng
Baca selengkapnya

BAB 39 - PULANG

Satu minggu sudah berlalu. Hari ini Ervan diperbolehkan pulang dan hanya perlu check up rutin saja setiap minggunya.Queenza yang tengah sibuk membereskan barang Ervan terkejut saat seseorang memeluknya dari belakang. Ia melihat tangan yang melingkar di perutnya."Lepas Mas," ucap Queenza."Kangen," bisik orang yang memeluk Queenza dari belakang itu.Queenza menoleh sekilas ke belakang lalu tersenyum.Lelaki di belakang Queenza dengan cepat mengecum bibir Queenza lalu membalikkan tubuh Queenza agar menghadapnya. Wajahnya kini mendekat pada wajah Queenza dan mencium bibir Queenza dengan pelan dan lembut.Queenza mengalungkan tangannya ke leher lelaki itu dan membalas ciumannya.Ciuman yang awalnya pelan perlahan menjadi panas dan menuntut."Mas, ini rumah sakit. Kita gak mungkin kan melakukannya di sini?" ucap Queenza saat lelaki itu melepaskan ciuman di bibir mereka dan pindah ke leher jenjang Queenza."Aku sudah gak tahan lagi Queen," ucapny
Baca selengkapnya

BAB 40 - AKSI NEKAT DIMAS

Queenza yang terkejut menoleh ke belakang."Ibu," seru Queenza terkejut saat ibu mertuanya yang menarik tangannya itu."Queen, Ibu mau tanya sesuatu sama kamu, boleh?" tanya bu Halimah.Queenza menganggukan kepalanya. "Boleh Bu, Ibu mau tanya apa?"Bu Halimah nampak berpikir sejenak lalu menatap Queenza dengan dalam."Apa kamu tau ... kenapa Dimas bersikap dingin sekali belakangan ini?" tanya bu Halimah yang sontak membuat jantung Queenza berdetak dengan kencang.Queenza menggelengkan kepalanya, ia bingung harus menjawab apa, masa iya Queenza memberitahu jika Dimas begitu karena ia yang terus berusaha menjauhi Dimas yang selalu menempelinya."Ibu kira kamu tau, kan belakangan ini kamu dekat sama Dimas," ucap bu Halimah.Queenza membelalakan matanya. Apa ibu mertuanya ini sudah mulai curiga dengan hubungannya dan Dimas. "Ya udah kalau kamu gak tau." Bu Halimah menggandeng tangan Queenza dan membawanya menyusul Ervan dan Dimas yang sudah lebih dulu berjalan ke parkiran.Queenza dan bu H
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status