Semua Bab Presdir Dingin itu Suami Penggantiku : Bab 81 - Bab 90

119 Bab

Bab 81

Terlihat di rumah semua orang tengah sibuk mempersiapkan pesta untuk acara ulang tahun Devan."Oma, Oma duduk saja disini jangan terlalu banyak melakukan pekerjaan!" pinta Melati."Tidak apa-apa sayang, ini adalah hari spesial untuk Devan jadi Oma ingin semuanya jadi yang terbaik!" sahut wanita tua itu. "Iyah Oma aku ngerti maksud Oma, tapi Oma inikan harus istirahat juga. Lagi pula kan ada aku disini yang akan memantau semuanya!" "Ya sudah kalau memang begitu, Oma akan menuruti perkataan kamu!" "Sekarang Oma duduk saja bersama Sintia yah!" pinta gadis itu. "Melati, apa ada yang bisa aku bantu!" ujar Sheril sambil tersenyum. "Tidak ada mba, lagi pula mba Sheril inikan tamu di rumah ini jadi biarkan saja aku yang menyiapkan semuanya!" "Ya aku tahu kalau aku memang tamu di rumah ini, tapi jangan lupa juga kalau aku ini mantannya Devan dan pastinya aku juga ingin memberikan yang terbaik di acara ulang tahunnya ini! Ya aku tidak mau saja kalau nanti Devan tidak suka dengan dekor yan
Baca selengkapnya

Bab 82

"Ihhh nyebelin banget sih, ngapain juga tadi kak Sintia pake acara dateng segala dan ngancurin semuanya!" gerutu Cindy. "Cindy!" teriak Sintia yang tiba-tiba saja datang."Ada apa kak?" tanya gadis itu pura-pura polos."Aku tahu pasti kamu tadi sengaja kan mau gangguin Melati!" ujar Sintia to the poin. "Apaan sih kak, jangan asal tuduh gitu dong. Kalau tidak ada bukti itu namanya fitnah loh kak!" "Sudahlah Cindy, kakak tahu kok kalau kamu dan Sheril itu pasti punya rencana jahat kan sama Melati. Kakak cuman mau kasih tahu kamu satu hal untuk jangan ikut campur dengan urusan orang dewasa, dan jangan mau di manfaatin seperti ini!" "Tapi aku itu memang gak suka sama Melati, aku juga melakukan hal itu bukan hanya untuk kak Sheril saja tapi memang karena aku juga kesel sama cewek kampungan itu. Dia itu gak banget deh menurut aku, dan aku itu lebih suka kalau kak Sheril yang jadi istrinya kak Devan!" "Ya ampun Cindy kakak heran deh sama jalan pikiran kamu itu, kenapa sih kamu jadi sepe
Baca selengkapnya

Bab 83

Saat semua orang tengah sibuk, Sheril mengambil kesempatan itu untuk menghancurkan kue ulang tahun yang telah Melati buat untuk Devan. "Aku sudah menyiapkan kue ulang tahun yang terbaik untuk Devan, jadi aku rasa Devan tidak lagi membutuhkan kue buatan Melati yang sangat jelek ini!" ungkap gadis itu sambil tersenyum licik. "Untuk apa repot-repot membuat kue segala, padahal kan ada yang lebih praktis dengan membelinya saja. Dasar gadis kampung itu memang senang sekali mencari perhatian dengan di puji banyak orang. Tapi tidak apa-apa, karena aku akan menghancurkan nya sekarang!"Dengan liciknya dia mengambil satu ekor kecoa yang sudah mati, lalu berniat untuk meletakkan kecoa itu di atas kue milik Melati. "Non Sheril!" tegur Bi Mariam.Dengan sangat terkejut gadis jahat itupun langsung memasukkan kembali kecoa itu ke dalam sakunya. "Eh Iyah bi, ada apa?" sahut Gadis itu dengan gugup. "Non Sheril sedang apa disini?" "Hhhmm aku tidak sedang apa-apa bi, aku habis menyimpan kue ini di
Baca selengkapnya

Bab 84

Setelah memberikan potongan pertama untuk Melati, dia pun memberikan potongan kedua untuk Oma Laksmi, dan di teruskan untuk Pak Hardi sang papah. "Terima kasih Devan!" ujar Oma Laksmi sambil memeluk cucunya itu penuh haru. "Justru harusnya Devan yang berterima kasih pada Oma, karena selama ini Oma yang selalu ada untuk Devan!" "Ini Kado dari aku, mungkin ini tidak lah mewah tapi semoga hadiah yang aku berikan ini bermanfaat buat kamu dan semoga kamu juga suka dengan hadiah yang aku berikan!" ujar Melati sambil memberikan sebuah kotak berisi hadiah. "Terima kasih, apapun isinya aku pasti akan sangat menyukainya!" sahut Pria itu. "Bisa-bisanya Devan melupakan aku, dia sama sekali tidak bisa melihat keberadaan aku di rumah ini. Pasti sekarang Melati merasa senang karena dia telah menang kali ini!" ujar Sheril di dalam hatinya dengan perasaan yang terlihat kesal. "Bagaimana kalau kita berdansa!" ujar Radit mencairkan suasana. "Iyah itu ide yang sangat bagus!" sahut Oma Laksmi excit
Baca selengkapnya

Bab 85

Rifaldi pun langsung melepaskan Sintia begitu saja dan mulai bersikap aneh."Ada apa dengan kamu mas, apa yang aku katakan itu benar?" "Aku tidak suka dengan ucapan kamu itu, tolong jangan bicara seperti itu lagi karena sekarang ini aku hanya ingin fokus dengan rumah tangga kita!" ujar Rifaldi. "Baiklah, aku tidak akan mengatakan apapun lagi. Tapi tolong buktikan ucapan kamu itu mas!" sahut Sintia sedikit menantang. "Cindy, ayoh ikut aku!" ajak Sheril menarik Cindy. "Mau kemana Sheril mengajak Cindy seperti itu, aku jadi merasa curiga!" ujar Bu Ranti yang sedari tadi memperhatikan. "Jangan sampai Sheril memanfaatkan Cindy untuk melakukan hal yang tidak-tidak, aku tidak mau kalau sampai Cindy mendapatkan masalah di rumah ini. Bagaimana pun juga dia adalah putriku satu-satunya!" Wanita paruh baya itu pun mulai mengikuti kemana mereka berdua pergi. "Ada apa kak?" tanya gadis polos itu. "Kamu mau kan bantuin kakak!" sahut Sheril. "Bantuin apa kak?" "Ya bantuin kerjain si Melati
Baca selengkapnya

Bab 86

Pesta pun sudah selesai, semua para tamu undangan juga sudah pulang. Semua orang di rumah juga sudah pergi ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat, begitu juga dengan Devan dan Melati. "Melati..!" Panggil Devan. "Iyah mas ada apa?" Tanya gadis itu. "Terima kasih untuk semuanya, untuk pestanya dan juga hadiah ini!" Ujar pria itu sedikit gugup. "Sama-sama mas, maaf yah sebenarnya aku tidak tahu kalau hari ini kamu ulang tahun. Untung saja Oma memberi tahuku dan mengajak aku untuk merencanakan semua ini!" Sahut Melati. "Oma memang seperti itu, tiap tahun dia pasti akan memberikan aku sebuah kejutan. Aku ini sering lupa dengan hari ulang tahunku sendiri karena saking sibuknya bekerja!" Ungkap Devan sambil tertawa kecil. Melati pun ikut tertawa mendengar ucapan dari suaminya itu. "Oh Iyah, apa kadonya boleh aku buka?" "Tentu saja boleh mas,kado inikan memang sengaja aku berikan untuk kamu! Tapi ... Maaf yah kalau kado yang aku berikan tidak semahal dan semewah kado-kado yang
Baca selengkapnya

Bab 87

Terlihat semua orang di rumah tengah sibuk dengan urusannya masing-masing, sementara itu Melati dan Sintia sedang bersantai di dekat kolam berenang. "Aku tidak menyangka kalau kak Devan akan memakai jam itu!" ujar Sintia. "Iyah sin, katanya apapun barang yang aku berikan dia pasti akan suka dan memakainya!" sahut Melati. "Oh Iyah mba, apa aku boleh tanya sesuatu?""Boleh, kamu mau tanya apa?""Apa mba Melati sudah mulai jatuh cinta pada kak Devan?" tanya Sintia. Melati pun langsung terkejut dengan pertanyaan yang di berikan oleh Sintia. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" "Ya aku hanya ingin tahu saja kak, bagaimana dengan perasaan kalian berdua saat ini. Karena yang aku lihat hubungan kalian berdua semakin membaik dan ada kemajuan!""Aku tidak tahu dengan perasaan aku yang sekarang sin, tapi yang jelas aku sudah mulai merasa nyaman setiap kali bersama dengan mas Devan. Hanya itu saja!" "Itu berarti mba Melati sudah mulai mencintai kak Devan! Aku yakin kak Devan juga pasti memi
Baca selengkapnya

Bab 88

Mendengar hal itu sheril pun tersenyum lega karena usahanya untuk menyingkirkan Melati telah berhasil. "Akhirnya aku bisa menyingkirkan garis kampungan itu dengan sangat mudah, aku yakin perlahan dia akan hangus terbakar di dalam dapur itu. Tidak akan ada yang bisa menolongnya!" ujar Sheril dengan sangat licik. Dia pun mulai berakting seakan tidak tahu apa-apa..."Ada apa ini Tante?" tanya gadis licik itu dengan panik. "Apa kamu tidak bisa melihat kalau sedang terjadi kebakaran di dapur!" sahut wanita paruh baya itu."Iyah aku tahu, maksud aku kenapa semua ini bisa terjadi!" "Sebaiknya kamu jangan banyak bertanya seperti itu, kamu bantu kita untuk memadamkan apinya segera karena ada Melati dan bi Mariam di dapur!" ungkap Bu Ranti tegang. "Iyah Tante!" Semua orang pun langsung sibuk berusaha untuk memadamkan api itu, sementara Sheril hanya berharap kalau apinya akan semakin membesar. "Sheril, kenapa kamu lama sekali mengambil airnya? kamu harus lebih gesit lagi dong!" tegur Bu R
Baca selengkapnya

Bab 89

Mendengar hal itu membuat Melati pun jadi berpikir dua kali. Dan mulai percaya dengan ucapan yang di berikan oleh Sintia. Terlebih lagi Sheril memang tidak pernah menyukai dirinya. Devan pun sudah tiba di rumah, dan dia langsung menghampiri Melati di kamarnya."Melati... kamu tidak apa-apa kan? aku khawatir sekali saat Sintia memberi tahuku soal kebakaran itu!" ujar Devan yang terlihat cemas. "Aku tidak apa-apa mas, aku baik-baik saja kok!" sahut Melati. "Kak Devan tenang saja, Mba Melati juga sudah diperiksa oleh dokter!" "Kenapa semua ini bisa terjadi? kenapa bisa terjadi kebakaran seperti itu di dapur?" tanya pria itu. "Kita semua juga tidak tahu kak, yang jelas saat terjadi ledakan bi Mariam sedang berada di dapur. Menurut pengakuan bi Mariam katanya ledakan itu terjadi saat dia menyalakan kompor!" Sahut Sintia. "Lalu apa kamu juga berada di dapur itu saat ledakan terjadi?" tanya Devan pada Melati. Melati hanya diam saja tanpa merespon apapun. "Tidak kak, tapi mba Melati m
Baca selengkapnya

Bab 90

Tiba-tiba saja tatapan gadis itu langsung terbelalak, sekaan tidak percaya kenapa Devan bisa mengetahui kejahatan yang dia lakukan."Kenapa kamu menuduhku seperti itu Devan, aku tidak melakukan apa-apa di rumah ini. Aku sedari tadi ada di dalam kamar, pada saat kejadian saja aku datang belakangan karena aku benar-benar tidak tahu!" ungkap Sheril dengan berbagai alasan. "Sudahlah kamu jangan terlalu banyak alasan, akui saja kesalahan kamu!" "Devan... kamu tenang dulu nak, kenapa kamu bisa menuduh Sheril seperti itu!" ujar Oma laksmi."Betul Devan, kalau dia tidak terbukti melakukan nya kan kasian sudah terkena tuduhan dari kamu!" "Om, percaya sama aku. Aku tidak melakukan apa-apa selama tinggal di rumah ini, karena aku juga sadar kalau aku itu hanya sekedar menumpang! Aku tidak mungkin melakukan hal sejahat itu hingga membuat rumah ini kebakaran, aku juga sudah janji pada Oma sebelumnya kalau aku tidak akan melakukan hal yang macam-macam selama tinggal di rumah ini!" ungkap gadis it
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status