Alma mendorong Sezan pada Armand, “Bawa Sezan pulang, bang. Aku gak mau dia sampe nginjekin kaki dirumah ini lagi!”Armand melirik Sezan. Adiknya yang mendapat tatapan sinis hanya menunduk. Armand merogoh sesuatu dari saku jaketnya, “Dam, gue mau kasih ini. Ada rumah sakit baru yang butuhin dokter bedah. Lo coba aja daftar kesana.”Adam menerima brosur itu, “Makasih, Mand.”Armand mengangguk, “Zan, ayo pulang.”Sezan mengangguk. Ia tidak punya pilihan selain pulang bersama Armand.Armand melirik Alma sebelum membalikkan badannya, “Abang seneng kamu udah pulang dan baik-baik aja.”Alma mengangguk, “Makasih kemaren udah mau repot-repot cari aku.”Armand tertawa, “Masa sahabat adik abang ilang gak di cariin sih.”Alma mengangguk, “Meskipun gak ketemu, tapi ya... usahanya oke lah.”Armand tertawa.Adam yang baru tahu tadi sore mengenai Armand yang pernah meminta Alma untuk menjadi istrinya mendadak cemburu. Setidaknya ia tidak menyesal pernah menonjoknya beberapa malam lalu. Mes
Read more