Home / Rumah Tangga / My Beloved Partner / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of My Beloved Partner: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Yayasan Baru

Beberapa minggu setelah perceraian resmi Wisang dan Dimas, hidup mulai memasuki fase yang lebih stabil. Wisang sibuk dengan rencana barunya, sementara Taka semakin fokus pada yayasan pendidikan yang sedang ia bangun. Keduanya sering berkomunikasi, berbagi ide, dan perlahan membangun kembali kepercayaan yang sempat terguncang karena konflik masa lalu.Pada suatu pagi di akhir pekan, Wisang datang ke kantor kecil yang baru saja disewa Taka untuk yayasannya. Di dalam, ada beberapa kotak berisi buku, perlengkapan belajar, dan proposal proyek. Taka, yang mengenakan kemeja putih sederhana, tengah sibuk memeriksa daftar donatur yang sudah mulai masuk."Hebat sekali, Taka," puji Wisang saat masuk. "Kantor ini sederhana, tapi aku bisa merasakan energinya. Aku yakin tempat ini akan jadi awal dari banyak perubahan besar."Taka tersenyum sambil menyerahkan secangkir kopi yang ia siapkan. "Aku hanya berusaha mewujudkan mimpi kecil, Wisang. Tanpa dukunganmu, mungkin ini akan terasa jauh lebih sulit
last updateLast Updated : 2024-11-20
Read more

Mencumbunya

Beberapa minggu berlalu setelah pertemuan tegang dengan Dimas, Wisang dan Taka justru semakin erat dalam proyek yayasan yang mereka bangun bersama. Suasana di kantor kecil mereka dipenuhi semangat dan energi positif, meskipun bayang-bayang Dimas masih menghantui. Namun, kedekatan mereka semakin tumbuh, dan di balik semua kerja keras itu, muncul perasaan yang lebih dalam.Pada suatu malam, setelah seharian penuh bekerja di yayasan, mereka berdua duduk di meja makan kecil di kantor. Mereka baru saja menyelesaikan perencanaan untuk acara penggalangan dana pertama yayasan. Taka memandang Wisang dengan tatapan yang sulit diartikan."Wisang," Taka memulai, suaranya lebih lembut dari biasanya, "Terima kasih sudah selalu ada. Aku tahu aku banyak berutang padamu."Wisang menatap Taka dengan perhatian. "Aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan, Taka. Ini bukan tentang utang atau balas budi. Kita saling mendukung, itu saja."Namun, di dalam diri Wisang, ada perasaan yang sulit ia sembunyika
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Tentang Skandal

Pagi itu, ketenangan di kantor yayasan mendadak buyar ketika seorang staf berlari masuk dengan wajah panik."Pak Taka, Bu Wisang! Ada masalah besar! Yayasan ini… diberitakan di media sebagai lembaga ilegal yang melakukan penggelapan dana!" seru staf tersebut, menyerahkan ponsel dengan sebuah artikel yang menampilkan foto Taka dan Wisang.Judul besar di layar itu membuat Taka membeku. “Yayasan Pendidikan atau Penipuan? Mantan Pasangan Suami-Istri Terkait Skandal Dana Donasi!”Wisang menggertakkan gigi, matanya menyusuri artikel yang penuh dengan tuduhan palsu. "Ini jelas permainan Dimas. Dia menggunakan media untuk menghancurkan kita secara publik," ujarnya, suaranya penuh amarah.Taka menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Kita tidak bisa terpancing. Kita harus fokus membuktikan kebenaran. Kalau kita kehilangan kendali sekarang, itu justru memperkuat tuduhan mereka."Namun, sebelum mereka bisa menyusun strategi, sebuah panggilan telepon masuk ke ponsel Taka. Itu dari salah
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Setelah Penyelidikan

Seminggu kemudianSetelah surat perintah penyelidikan, berita terkait yayasan Wisang dan Taka terus mendominasi media. Para petugas telah menyelesaikan pemeriksaan awal, dan hasilnya menunjukkan tidak ada indikasi penyalahgunaan dana. Namun, Dimas tampaknya belum puas. Ia menyewa pengacara ternama untuk mencari celah lain.Di sisi lain, Wisang dan Taka terus menjalankan kegiatan yayasan meskipun dengan pengawasan ketat. Semangat mereka untuk membantu anak-anak tetap menjadi prioritas utama. Namun, tekanan dari luar mulai memengaruhi hubungan mereka.Malam itu, setelah seharian bekerja, Taka mendapati Wisang sedang duduk termenung di teras kantor yayasan. Udara dingin malam membuat suasana semakin hening."Kamu kenapa?" tanya Taka, duduk di sampingnya.Wisang menghela napas panjang, lalu memandang Taka. "Aku hanya memikirkan... bagaimana jika semua ini tidak pernah terjadi? Jika aku tidak terlibat denganmu, mungkin kamu tidak akan menghadapi semua masalah ini."Taka mengernyit. "Wisang
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Mawar

Beberapa bulan berlalu sejak kemenangan mereka di pengadilan, yayasan yang dibangun oleh Taka mulai mendapatkan perhatian lebih luas. Donasi dan dukungan terus mengalir, membawa kehidupan baru pada proyek-proyek mereka.Namun, di tengah semua keberhasilan itu, hubungan antara Taka dan Wisang juga mengalami perkembangan yang semakin rumit. Meski keduanya sangat terlibat dalam pekerjaan yayasan, chemistry di antara mereka tak bisa lagi diabaikan.---Perasaan yang Tak TerucapPada suatu malam, setelah semua staf pulang, Taka dan Wisang masih berada di kantor yayasan, menyelesaikan laporan akhir bulan. Hujan turun deras di luar, menciptakan suasana intim di antara mereka."Ini luar biasa," ujar Wisang sambil menatap layar laptop. "Dalam waktu singkat, kita sudah membantu lebih dari seratus anak."Taka tersenyum, matanya berbinar. "Ini karena kerja keras semua orang, termasuk kamu."Wisang menatap Taka, matanya penuh kehangatan. "Aku hanya mengikuti langkahmu, Taka. Kamu adalah alasan sem
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Diuji

Keesokan harinya, Taka dan Wisang memutuskan untuk tidak tinggal diam. Mereka tahu Dimas tidak akan berhenti sampai dia menghancurkan yayasan dan hubungan mereka. Bersama-sama, mereka mulai merancang strategi untuk melindungi apa yang telah mereka bangun."Kita harus mencari tahu apa rencana Dimas selanjutnya," ujar Wisang saat mereka berdiskusi di kantor yayasan.Taka mengangguk. "Aku juga akan menghubungi beberapa teman lama yang mungkin bisa membantu kita. Jika Dimas ingin bermain kotor, kita harus selangkah lebih maju darinya."Di sisi lain, Dimas yang merasa rencananya mulai membuahkan hasil, semakin berani dalam menyerang. Ia menyebarkan rumor tentang yayasan Taka, mencoba mencoreng reputasi mereka di mata donatur.Namun, Wisang dan Taka tidak tinggal diam. Mereka mulai menghubungi media untuk mengangkat cerita tentang yayasan mereka, menyoroti dampak positif yang telah mereka ciptakan.Seminggu kemudian, Dimas datang ke kantor yayasan dengan sikap sombongnya. Kali ini, ia memba
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Kebakaran

Beberapa minggu setelah pernyataan cinta mereka, yayasan mulai menunjukkan kemajuan pesat. Anak-anak yang membutuhkan mulai datang, kegiatan belajar-mengajar mulai berjalan, dan dukungan dari masyarakat setempat mulai mengalir kembali. Namun, badai berikutnya datang tanpa peringatan.Pada suatu malam, Taka menerima telepon darurat dari staf yayasan."Tuan Taka, kantor yayasan kita terbakar! Api sudah melahap hampir seluruh bangunan!"Taka dan Wisang segera bergegas ke lokasi. Ketika mereka tiba, kobaran api sudah menjalar, menghancurkan semua yang telah mereka bangun. Para petugas pemadam kebakaran bekerja keras untuk mengendalikan situasi, sementara Taka berdiri mematung, menatap pemandangan itu dengan mata berkaca-kaca.“Bagaimana ini bisa terjadi?” Wisang bertanya pada salah satu petugas di lokasi.“Ada indikasi bahwa ini adalah kebakaran disengaja,” jawab petugas itu dengan nada serius. “Kami menemukan jejak bahan bakar di sekitar pintu masuk.”Kejadian ini segera menyebar, dan go
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Kesetiaan yang Dipertanyakan

Setelah percakapan emosional mereka, Wisang dan Taka memutuskan untuk menghadapi skandal ini bersama. Namun, usaha mereka untuk mengatasi masalah itu belum selesai. Dimas masih menjadi ancaman besar. Sementara itu, berita tentang kebakaran perusahaan Taka mulai menyebar, membawa konsekuensi yang lebih besar dari sekadar kerusakan fisik.Dua hari kemudian, Taka menerima laporan dari tim investigasi kebakaran. Dokumen yang diserahkan kepadanya mengungkapkan sesuatu yang mencurigakan: kebakaran itu bukan kecelakaan. Ada jejak bahan bakar yang tidak biasa ditemukan di lokasi.“Ini sabotase,” kata Taka, menggenggam laporan itu dengan tangan gemetar. “Seseorang sengaja menghancurkan ini.”Wisang, yang berada di sampingnya, mencoba menenangkan Taka. “Kita harus melapor ke polisi dan mengusut ini sampai tuntas.”Namun, Taka menggeleng. “Tidak semudah itu. Kalau kita membawa ini ke pihak berwajib sekarang, reputasi perusahaan yang tersisa akan hancur. Investor akan pergi, dan aku akan kehilang
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Lamaran Tak Terduga

Hari itu, setelah hampir seminggu penuh dengan pertemuan hukum dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kebakaran, Wisang dan Taka akhirnya punya waktu untuk duduk bersama, beristirahat sejenak dari segala keruwetan. Mereka berada di sebuah kafe kecil yang sepi, di sudut kota yang sering mereka kunjungi sejak dulu. Tempat itu memiliki kenangan tersendiri bagi mereka, kenangan akan masa-masa sulit yang telah mereka lewati bersama.Wisang duduk dengan tenang, menyandarkan punggungnya pada kursi, menatap Taka yang terlihat lelah namun tetap tegar. "Kamu sudah melalui banyak hal, Taka. Aku terkejut melihat bagaimana kamu bisa tetap teguh menghadapi semuanya."Taka menatap Wisang, senyumnya penuh kehangatan. "Karena aku tahu, aku tidak sendirian. Kamu ada di sini dengan aku. Itulah yang membuatku bisa bertahan."Wisang terdiam sejenak, hatinya dipenuhi oleh perasaan yang sulit diungkapkan. Mereka sudah melalui banyak hal bersama: kebangkitan yayasan, konfrontasi dengan Dimas, dan ket
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Dimas Tahu Rencananya

Minggu-minggu berikutnya terasa penuh dengan ketegangan bagi Taka dan Wisang. Mereka terus berusaha untuk membersihkan nama yayasan dari tuduhan palsu yang dilontarkan Dimas. Setiap langkah mereka diawasi dengan cermat oleh para pihak yang ingin melihat mereka gagal. Namun, meskipun beban yang mereka tanggung semakin berat, mereka berdua tetap saling mendukung, berpegangan tangan dengan kuat dan saling memberi semangat.Sementara itu, Dimas semakin terobsesi dengan menghancurkan mereka. Ia tahu bahwa jika ia bisa mengalahkan Taka dan Wisang, ia akan bisa merebut kembali kekuasaan yang pernah ia miliki dan menjadikan mereka sebagai sasaran untuk balas dendam. Dengan pengaruh yang masih dimilikinya, Dimas mulai merancang serangan-serangan lebih licik, memanfaatkan celah di dunia bisnis dan politik untuk memanipulasi keadaan demi keuntungannya.Pada suatu malam, Taka dan Wisang duduk bersama di kantor yayasan, melihat laporan investigasi yang telah mereka susun bersama tim pengacara. Tak
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status