Home / Romansa / Kakak Sepupu di Ranjang Suamiku / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Kakak Sepupu di Ranjang Suamiku : Chapter 11 - Chapter 20

80 Chapters

11 Kita Belum Resmi Bercerai

Kalisa melirik ke arah belakang kepala Nayara. “Nay, dicari tuh!” “Siapa? Pak Elkan?” “Ih, kok ngarep banget—bukan, si Andika!” “Ngapain dia ke sini?” Meskipun Kalisa memberi kode kepadanya berulang kali, tapi Nayara tidak mau repot-repot menoleh. “Nay, aku mau ngomong.” Andika sudah tiba di hadapan mereka. Kalisa melirik Nayara yang tidak mempedulikan keberadaan Andika. “Nay, jangan sombong. Sudah mau jadi janda juga ...” celetuk Andika semena-mena. “Aku nggak ganggu kan, Lis?” Kalisa menggeleng. “Aku sih enggak, tapi ....” “Kalau begitu kamu pindah meja dulu sebentar, aku mau bicara penting sama Naya.” “Ih, ya nggak bisa begitu dong.” “Sebentar saja, Lis.” Nayara menatap Andika dengan sorot mata permusuhan. “Enak saja suruh-suruh orang, sana kamu sendiri yang pergi.” “Aku datang baik-baik lho, Nay.” “Yang kayak begini kamu bilang baik-baik? Lagian kamu mau ngomong apa lagi sih, Ndik? Besok-besok juga kita ketemu di pengadilan kan?” “Justru itu ....” “Ya sudah, ngapai
Read more

12 Lika yang Begitu Liar

“Argh! Sialan banget sih?”Lika terlonjak ketika mendengar suara raungan tertahan dari ruangan Andika.“Sudah sore, kamu nggak pulang?”Andika menoleh ke arah pintu dengan wajah kusut.“Ini mau pulang ....”“Kenapa tadi teriak-teriak?”Andika berdecak kesal. “Ini, si Naya. Dia nggak datang di sidang cerai kami.”“Bagus dong, kok kamu malah marah sih?”“Gimana aku nggak marah? Dengan dia nggak datang, maka orang-orang jadi berpikir kalau Naya juga menginginkan perceraian ini, Lika.”“Ya terus?”“Aku gengsi lah, mediasi juga percuma kalau dia nggak hadir. Padahal aku mau bikin dia mati kutu dengan bukti perselingkuhan itu,” kata Andika menggebu-gebu. “Aku juga berencana untuk mengucap ikrar talak di hadapan majelis hakim, biar Naya tahu rasa karena sudah main-main sama aku.”Lika memainkan ujung rambutnya sembari berpikir.“Justru ketidakhadiran Naya bisa kamu manfaatkan untuk merusak nama baiknya, lagian dia yang selingkuh kan? Jadi biarkan saja dia nggak datang, setahu aku
Read more

13 Senang Saat Jadi Janda

“Apa-apaan ini?”Nayara tiba di rumah dan langsung disambut oleh gerutuan ayah tirinya.“Apanya yang apa-apaan, Yah?”“Ini, surat dari pengadilan.”Nayara menerima amplop itu dan seketika wajahnya menjadi cerah.“Syukurlah, aku resmi jadi janda!”Ayah tiri Nayara membelalakkan matanya.“Anak edan, jadi janda kok bangga!”Nayara berhenti bersorak, kemudian menatap ayah tirinya dengan sorot mata permusuhan. Anak edan, katanya?“Ayah bilang apa tadi? Ayah ngatain aku?”“Itu kan sesuai sama tingkah laku kamu, perempuan mana coba yang senang saat dirinya jadi janda?”“Aku!” Ibu mendadak muncul dari belakang Naya. “Aku juga akan bahagia seandainya jadi janda jauh lebih baik daripada punya suami yang sudah nggak cinta lagi.”Nayara membusungkan dada ketika ibu nyata-nyata membelanya.“Ngomong apa sih kamu, jangan ngawur!” Ayah tiri Nayara terlihat tidak terima.“Kamu yang ngawur! Kamu ngatain anakku gila, itu sama saja artinya dengan kamu bilang ibunya juga gila. Aku nggak terima ya anakku d
Read more

14 Karakter Aslinya yang Perhitungan

“Apa hak kamu membanding-bandingkan saya sama Pak Ryan?”“Saya cuma kasih tahu saja, Pak. Ya sudah, keputusannya saya akan tetap cuti karena pak kepala sudah kasih izin.”“Kamu berani sekali membantah saya, ya ....”“Kalau Bapak sampai mempersulit ini, saya jamin pak kepala jadi tahu tingkah Bapak dan tidak mungkin pegawai lain juga akan tahu. Pikirkan jabatan Bapak yang baru seumur jagung di perusahaan ini, permisi.”Tanpa menunggu jawaban apa pun dari Elkan, Nayara berbalik pergi meninggalkan ruangan.“Berani sekali sih dia?” Elkan geleng-geleng kepala.“Gimana, Nay? Dapat?”“Dapat nggak dapat,” sahut Nayara sembari tersenyum kepada Kalisa yang sedari tadi menunggunya.“Jadi nekat nih?”“Nekat lah, kan urusannya sama pak kepala. Nggak ada sangkut pautnya sama Pak Elkan.”“Ya sudah, yuk pulang? Aku butuh istirahat, kamu sih enak mau cuti ....”Nayara nyengir dengan wajah puas. Kerja keras dengan status sebagai janda tanpa anak, buat apa lagi uangnya kalau bukan untuk memb
Read more

15 Mantan Suami Tidak Tahu Diri

“Yang, bagi duit ya?” pinta Lika yang langsung mengambil ponsel milik Andika. Sebetulnya dia hanya modus karena ingin memeriksa aplikasi pesan instan kekasihnya itu, dan kebetulan dia melihat kontak Nayara muncul di pembaruan status.“Janda kamu banyak duit nih,” sinis Lika seraya menunjukkan status itu. “Jangan-jangan yang dia pakai adalah nafkah yang dulu kamu kasih.”Andika langsung menatap Lika dengan tidak mengerti.“Maksudnya gimana, Yang?”Lika berdecak dengan tidak sabar.“Kamu pasti rutin kasih nafkah sama Naya selama dia jadi istri kamu kan? Pasti uang itu yang dia pakai foya-foya seperti ini.”Mata Andika membulat ketika Lika menunjukkan pembaruan status milik Nayara.“Hotel Alteza? Naya menginap di sana?”“Lihat saja statusnya tuh, menyebalkan banget.”Lika mengulurkan ponsel itu ke tangan Andika yang langsung memeriksa status yang dimaksud.Benar saja, keterangan yang Nayara tulis seolah menampar Andika yang pernah berstatus sebagai suaminya sebelum bercerai.“Kok dia mam
Read more

16 Posisi Kita Setara

Senyum itu, kemungkinan besar tidak akan bisa Elkan lupakan di masa yang akan datang.Nayara tidak mau ambil pusing dengan perjumpaannya bersama Elkan tadi, toh dia tidak melakukan pelanggaran kerja sama sekali.Hari ini adalah harinya untuk bersenang-senang, Nayara tidak akan mau diganggu oleh urusan pekerjaan sedikit pun.Di pinggir trotoar, kalau pagi-pagi begini sudah ramai orang yang membuka tenda jualannya. Meskipun harus berjalan cukup jauh, tapi Nayara tetap datang ke sana untuk memilih menu sarapan yang menggugah selera makannya.“Bubur ayam enak nih,” gumam Nayara sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tidak sulit untuk menemukan penjual bubur ayam incarannya yang sudah dikerubungi banyak pembeli.Nayara mempercepat langkahnya dan menempati meja yang masih kosong.“Mbak, bubur ayam satu!” pinta Nayara kepada perempuan yang sedang lewat sembari membawa nampan kosong di tangannya.“Minumnya apa, Mbak?”“Lemon tea panas saja.”“Baik, silakan ditunggu.”Nayara
Read more

17 Makan Gaji Buta?

Sambil tersenyum kecut, Nayara berlalu pergi ke ruangan Elkan. Kira-kira perintah apa lagi yang akan dia berikan kepadanya?Kok aku agak deg-degan begini ya, batin Nayara.“Permisi, Pak?” Elkan mendongak ketika Nayara muncul dari balik pintu.“Ada apa Bapak memanggil saya?” “Tentu saja karena ada kerjaan untuk kamu, kalau tidak ada mana mungkin saya suruh kamu datang ke sini.”Nayara tidak menanggapi, dia berusaha tenang meskipun bibirnya gatal ingin menjawab.“Kenapa diam? Kalau ada orang bicara itu ditanggapi, bukan cuek seperti ini. Punya etika kan ....”“Kalau begitu apa pekerjaan saya hari ini, Pak?” tanya Nayara dengan kesabaran setipis tisu dibagi tiga.Elkan menyandarkan punggungnya yang tegak dan memandang Nayara lurus-lurus.“Jangan menyela kalau orang sedang bicara.”Nayara menarik napas. “Pak, tolong deh. Ini masih pagi, jangan bikin saya emosi.”“Bikin emosi kamu juga tidak membuat saya jadi kaya,” timpal Elkan tenang.“Pak El, cepat katakan untuk apa saya
Read more

18 Berhasil Membalikkan Keadaan

“Aku nggak mau tahu, Nay. Aku minta kamu segera kembalikan uang itu, berapa pun jumlahnya.” “Uang apa sih, aku nggak ngerti!” “Alah, nggak usah pura-pura polos!” sentak Lika semena-mena. “Kalau kamu punya malu, seharusnya kamu kembalikan tuh uang bulanan yang sudah kamu tilep selama ini!” Nayara bengong, dia berani bersumpah bahwa dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang mereka ributkan. “Oh, jadi dia pelakor gitu?” “Kayaknya deh, soalnya yang dibahas dari tadi soal uang kan?” “Iya ya, pasti selama ini dia menguasai uang dari isper.” “Apaan isper? Gue tahunya casper ....” “Istri pertama, hih katro deh kamu!” Suara-suara sumbang mulai saling menyahut, membuat wajah Nayara terbakar oleh rasa malu. Untung saat itu sudah malam hari, tidak kebayang seandainya kejadian itu berlangsung saat siang hari .... “Tapi yang jadi isked juga nggak kalah cantik kok, natural gitu.” “Isked apalagi dah?” “Istri kedua, bambwang!” Nayara melirik ke arah Andika dan Lika yang terlihat puas
Read more

19 Bantuan dari Aktor Utama

“Kalau kamu menuntut nafkah yang dulu kamu berikan supaya dikembalikan lagi, maka seharusnya kamu juga bisa mengembalikan mahkota Naya.”Andika mengepalkan tangan. Ingin sekali dia menjawab, “Heh, bego ya? Keperawanan yang sudah jebol, mana bisa bisa dibalikin lagi!”Enggan menyia-nyiakan kesempatan ini, Nayara balas merangkul pinggang pria itu.“Beb, bisa usir mereka dari kedai ini nggak?”Pria itu menatap Nayara dari balik maskernya.“Tentu saja, Sayang.”“Aku mau makan dengan tenang, tapi dari tadi mereka bikin selera makan aku jadi hilang.”Pria bermasker itu mengangguk, lalu menatap Andika dan Lika yang masih bersikap pongah.“Pak, tolong usir mereka berdua!” perintah pria itu tegas.“Heh, kami ini juga bayar ya?” protes Lika tidak terima.“Main usir saja, memangnya ini kedai punya bapakmu?” timpal Andika.“Aduh Mas, Mbak, tolong kasihani dagangan kami! Kami ini sedang cari rejeki, kalau mau ribut silakan pindah saja ....”“Mereka yang sejak awal bikin keributan kan?
Read more

20 Video yang Viral

Andika terperanjat ketika Lika menyodorkan ponselnya yang sedang memutar sebuah video keributan yang terjadi di kedai bubur ayam tadi. “Kita dihujat, Yang!” ratap Lika. “Masa di situ pada komen kalau aku tukang nyinyir, sirik sama Naya yang sudah nggak jomlo lagi?” Andika urung menonton video itu sampai habis, harga dirinya tercoreng sudah! “Kurang ajar Naya, masa kita jadi viral kayak begini sih?” “Memang dasar gila itu mantan istri kamu, dia pasti sirik sama kita!” hujat Lika sampai terengah-engah. “Padahal harusnya dia puas karena sudah berhasil makan uang nafkah yang kamu kasih selama ini kan?” “Namanya juga istri yang kurang bersyukur dia itu, makanya aku cari yang lain!” “Terus gimana ini urusannya? Kalau sampai teman-teman nongkrong kita tahu, apalagi teman-teman kerja ... mau taruh di mana muka aku yang cantik ini, Yang?” Andika ikut pusing memikirkannya. “Tenang saja, Yang. Aku akan paksa Naya untuk menghapus video itu, enak saja dia mempermalukan kita di depan umum d
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status