All Chapters of Mantan Istri Yang Amnesia Ternyata Orang Kaya: Chapter 111 - Chapter 120

127 Chapters

Kedatangan Deo

Laura seketika itu bangkit. Menatap tak percaya pada mantan kekasihnya yang bahkan jauh lebih gagah di banding sebelumnya.Deo tak menghiraukan tatapan tak percaya yang dilayangkan padanya. Pria itu menarik salah satu kursi dan duduk begitu saja berhadapan dengan Laura."Deo, kamu sembuh? Bagaimana mungkin bisa secepat itu?" tanya Laura keheranan."Deo! Jelaskan pada Om bagaimana caramu untuk sembuh secepat itu? Apakah kamu melakukan operasi plastik terhadap wajahmu? Tapi kakimu?" sahut Arsenio mengguncang kuat lengan Deo yang tengah duduk di sampingnya.Seketika itu Deo berdecak seraya berdesis. Menampik tangan Arsenio yang masih memegangi lengannya."Cih! Apa peduli kalian terhadapku? Tidakkah kalian berdua ingin bertanya tentang kepemilikan perusahaan keluargaku saja?" cibir Deo seraya mengelap bekas tangan Arsenio yang masih menempel di lengan kemeja hitamnya dengan selembar tisu. Jijik rasanya ketika tersentuh oleh benda najis.Arsenio yang menyadari penghinaan yang dilakukan Deo
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Pemakaman Clarissa

"Deo! Tunggu!"Laura berusaha mengejar langkah cepat Deo. Sedangkan Deo bersikap acuh tak acuh, seolah tak mendengar teriakkan Laura.Sadar tak dihiraukan membuat Laura berlari cepat. Meraih kasar lengan Deo dan membalik tubuhnya paksa menghadap dirinya.Sontak langkah Deo terhenti. Menatap sengit ke arah Laura yang seketika itu kehilangan kata-kata."Jadi, apa maksud ucapanmu di dalam tadi? Kenapa kamu tidak mau bertanggung jawab atas perbuatanmu?" tanya Laura dengan nada mengintimidasi."Perbuatanku? Aku tidak merasa telah melakukan hal semacam itu," jawab Deo santai.Kedua tangan Laura seketika mengepal kuat. Menyembulkan otot-otot dari balik kulit tangannya."Apa maksudmu? Jelas-jelas itu semua adalah perbuatanmu, Deo!" teriak Laura lantang. Tak ia hiraukan banyaknya pasang mata yang mulai menatap dari kejauhan."Apa kamu bisa membuktikan jika akulah yang bersalah dalam kejadian itu?"Laura hanya terdiam membisu sebab kehilangan kata-kata. Nampaknya rayuan halus tak lagi membuat D
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Akad yang berantakan

Dua hari berlalu sejak kepergian sang ibu tercinta.Ela duduk merenung di meja kerjanya. Menanti pernikahan bahagia yang akan terselenggara beberapa hari lagi.Tok! Tok! Tok!"Masuk!" sahut Ela ketika mendengar daun pintu diketuk. Ela segera kembali sibuk dengan berbagai berkas-berkasnya.Derit pintu mulai terdengar. Tanda seseorang tengah memasuki ruangan."Ada apa?""Ada beberapa berkas yang memerlukan persetujuan Anda." Chandra meletakkan beberapa dokumen di atas meja."Nanti saja, aku masih sibuk."Chandra terdiam. Sifat dingin dari sang atasan bukanlah hal asing yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Namun kali ini cukup berbeda. Mengingat sang atasan yang kembali kehilangan orang-orang tercintanya satu per satu."Apakah tiga hari lagi Anda benar-benar akan menikah, Nona?" tanya Chandra menundukkan wajah. Entah mengapa, namun mulutnya seolah tak terkendali untuk mencampuri urusan sang atasan. Seketika itu Chandra merasa menyesali ucapannya.Ela terdiam sejenak. Menatap penuh selidi
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Nikahi Laura!

"Tidak, Ela! Jangan dengarkan wanita gila itu! Aku benar-benar tidak bersalah. Jika kamu tidak percaya, setelah ini kamu bisa menelpon Darren! Dia tahu kejadian yang sebenarnya," jelas Deo. Mengingat sang adik yang sedang berkutat akan kesembuhan sang pasien yang sedang sekarat di rumah sakit, membuat pemuda berusia dua puluh tiga tahun itu tak dapat mengantar sang kakak menjalankan ijab kabulnya.Laura yang mulai panik pada akhirnya merogoh saku celananya. Mengeluarkan benda pipih panjang dengan garis merah dua yang berjejer, lalu melemparkannya ke arah Ela dengan penuh harap. "Ini adalah bukti yang cukup membuatmu percaya kan? Deo adalah seorang pria berengsek yang selalu meninggalkan tanggung jawabnya!"Setelah mengurung diri beberapa hari sebab penyakit menular seksual dan rekaman yang Deo berikan padanya tempo hari, Laura yang kala itu frustasi memutuskan membeli sebuah alat tes kehamilan. Dan entah bagaimana itu terjadi, namun alat itu menunjukkan bahwa Laura tengah mengandung.
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Laura pingsan

"Tentu saja Papa ingin kamu bahagia, tapi tidak dengan cara ini, Nak. Ayo kita pulang!" bujuk sang ayah menarik lembut lengan putrinya. Namun detik berikutnya tubuh sang ayah terhempas ke lantai, kala Laura mendorongnya kasar."Cukup, Pa! Jika kamu tidak mau menjadi waliku, aku akan menghubungi orang lain!" maki Laura meninggikan suara. Kedua matanya melotot tajam ke arah pria paruh baya yang tengah menangis sesenggukan.Dengan tubuh terhuyung, ayah Laura kembali pada posisi duduknya. Memandang Deo dengan penuh rasa bersalah. "Nak, Deo. Atas kejadian ini, tolong maafkan Laura. Bapak menggantikannya untuk menebus seluruh kesalahannya. Setelah ini, Anda bisa melakukan apa pun pada saya," ujar ayah Laura. Namun Deo bersikap acuh tak acuh, seolah tak mendengar penyesalan itu sama sekali."Saya tidak punya banyak waktu. Bisa kita mulai segera ijab kabulnya?" sahut penghulu yang beberapa kali terlihat mengamati arloji yang melingkar di pergelangan tangannya."Kita bisa mulai sekarang, Pak!"
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Bukti menunjukkan keadilan

Setelah memasuki mobil, Deo segera menginjak pedal gas dengan kuat. Menyusul mobil Ela yang telah jauh meninggalkan mereka.Setengah jam berlalu. Kini dua mobil itu terparkir di halaman rumah sakit.Sebuah brankar dorong terlihat didorong beberapa petugas medis, setelah Ela berlari memanggil bantuan dengan baju kebayanya yang masih melekat indah pada tubuhnya."Pelan-pelan, Pak! Anak saya sedang mengandung," ucap ayah Laura khawatir, saat para petugas mulai memindahkan tubuh sang putri dari mobil ke atas brankar.Sadar akan lekuk tubuh Ela yang terlihat begitu menonjol, Deo segera mendekat. Melepas jas hitamnya dan memakaikannya ke tubuh sang istri.Sontak Ela yang belum sepenuhnya sadar akan kehadiran Deo tersentak. "Apa yang sedang kamu lakukan?""Pergi keluar dengan berpakaian ketat seperti ini, mau kamu tunjukkan pada siapa?" ketus Deo menatap tajam."Tck! Bukan urusanmu!" ucap Ela tak kalah ketusnya sebelum melengos pergi. Mengejar brankar yang telah didorong memasuki rumah sakit
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more

Keputusan Ela

"Deo! Jangan kasar begitu, dia orang tua!" Ela yang hendak beranjak membantu ayah Laura berdiri segera ditarik paksa lengannya oleh Deo, hingga kembali terduduk."Jangan konyol, Ela. Tidak ada orang tua yang akan membesarkan anaknya hanya untuk menjadi robot penghasil uang dengan alasan balas budi!" tegas Deo menatap sinis ke arah ayah Laura yang kini menangis tersedu-sedu. Entah benar-benar sedih, atau hanya air mata palsu.Ela seketika menatap penuh selidik ke arah sang suami. Sebab perkataan itu terkesan ambigu di telinganya. Antara menyalahkan ayah Laura atau membela Laura sebagai orang yang pernah singgah di hatinya. Kalimat itu membuat Ela kembali memikirkan, ternyata Deo begitu mengetahui perjalanan hidup mantan kekasihnya itu. Mungkinkah saat ini Deo sedang peduli dengan Laura?Detik berikutnya, pintu ruangan yang semula tertutup kini mulai terbuka lebar. Salah satu dokter yang menangani Laura terlihat keluar dari dalam sana.Dengan panik, ayah Laura segera berdiri guna mengha
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Malam pertama yang tertunda

Keesokan harinya. Kediaman Deo."Ela, tolong bawakan barang-barangku ya? Aku masih merasa lemas sekali." Laura bergelayut manja di lengan Deo sesaat setelah turun dari dalam mobil.Berkali-kali Deo mendorong kasar tubuh wanita itu menjauh darinya, namun tak membuat Laura menyerah. Wanita itu malah semakin mengeratkan pelukannya di lengan Deo.Ela memicingkan mata menatap keduanya tak suka untuk beberapa saat. Lantas mengambil langkah lebar mendekati celah antara Deo dan Laura.Ela mendorong kuat tubuh Laura hingga jatuh tersungkur di atas lantai. Meski terdengar rintihan kesakitan dari sana, Ela dan Deo bersikap acuh."Enak saja! Kamu pikir kamu itu siapa? Seret sendiri barang rongsokanmu!" cibir Ela sinis seraya mengapit lengan Deo dan menariknya ke dalam rumah.Dengan tatapan sengit, Laura tak dapat melakukan apa pun selain hanya mendengus kesal.Di saat beberapa penjaga rumah hendak beranjak membantu, Ela segera menghentikan langkah kakinya. "Stop!"Sontak beberapa penjaga itu memb
last updateLast Updated : 2024-02-07
Read more

Kak, Istrimu sudah gila!

Deo dan Ela seketika saling bertukar pandang, sebelum pandangan mata Deo beralih menelisik gerak-gerik istri keduanya. "Apa yang sedang kamu lakukan di sini?"Laura membeku. Wajahnya menoleh, menatap datar ke arah Deo. "Apa matamu sedang rabun jauh? Tidak lihat aku sedang membereskan barang-barangku?"Lantas Deo mengangga. "A-apa?!" Deo beranjak turun dari atas ranjang mendekati Laura yang tengah menyeret koper di depan pintu."Keluar!" bentak Deo melempar kembali beberapa koper dan tas ke luar ruangan.Kilat amarah yang terpancar dari wajah Deo membuat Laura membeku di tempat."Aku bilang keluar!" Deo mengulangi kalimatnya dengan suara yang semakin meninggi. Sedang telunjuknya mengarah ke arah pintu kamar yang masih terbuka lebar.Bentakan keras yang tak pernah Laura dapatkan dari sosok pria yang sama di masa lalu membuat tubuhnya berkali-kali berlonjak kaget."Tapi kenapa? Kenapa dia bisa di sini, sedangkan aku tidak?" tanya Laura kala stok kesabarannya mulai menipis. Menunjuk ke ar
last updateLast Updated : 2024-02-08
Read more

Masakan Laura

Deo dan Ela yang baru hendak memadu kasih dikejutkan dengan teriakkan gaduh dari luar ruangan."Kak! Istrimu gila! Cepat selamatkan aku!" Suara Darren kembali terdengar untuk yang kedua kalinya.Deo yang hendak memeluk pinggang ramping sang istri pun langsung mengurungkan niatnya.Pria itu memejamkan mata erat menahan kedongkolan dalam hati. Disertai helaan nafas berat yang sekali berhembus begitu kasar. "Astaga Anak ini! Padahal dari brojol sampai sekarang tidak pernah memanggilku Kakak. Ayo lihat! Kemasukan jin apa dia sampai bisa berubah seperti itu." Deo beranjak bangkit dari atas ranjang.Raut wajah sedikit kecewa Ela tunjukkan. Padahal awalnya ia sempat merasa ragu. Namun setelah baru memulai, rasanya ia tak ingin menghentikan aktivitas itu.Keduanya pun kini keluar dari dalam ruangan. Menghampiri sumber suara yang diduga kuat berasal dari ruangan paling pojok di lantai dua."Astaga ...." timpal Deo kala mendapati Laura yang masih memegangi kedua kaki Darren erat.Wanita dengan
last updateLast Updated : 2024-02-09
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status