Sudut bibir Vina tersungging tipis begitu mendengar pertanyaanku. Dapat kulihat bola matanya yang memancarkan kebahagiaan. Dengan begitu, aku bisa menebak kalau sepertinya masalahnya dengan Kak Akmal sudah mereda, mungkin. “Alhamdullillah udah, Sha.”Akhirnya, aku bisa menghela napas lega mendengar pengakuan Vina. Masalahnya, kalau dia dirudung pilu, aku juga jadi bingung sendiri harus bagaimana membantunya? Barangkali, itu yang Almarhumah sahabatku Mika rasakan dulu. Saat lagi kalut dengan pikiran, aku memilih curhat padanya, bahkan kadang nangis-nangis di depan dia.Walau terlihat bingung, dia selalu berusaha keras untuk membuat hatiku baik-baik saja. Ah, mengingatnya membuatku merindukannya.‘Mika i love, you. Lu benar-benar masih idup di hati gue.’“Jadi, cewek itu apanya Kak Akmal?” tanyaku menaikkan satu alis. Vina menghela napas panjang. “Dia gak kenal sama itu cewek, Sha.”“What?!” pekikku tak sadar menggebrak meja. “Gimana maksudnya?” Seketika itu, Vina terlonjak mengus
Last Updated : 2023-12-22 Read more