Home / Romansa / Istri Dadakan si Dosen Tampan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Istri Dadakan si Dosen Tampan: Chapter 121 - Chapter 130

140 Chapters

Part 121 - Pijatan Maut Pak Dosen

Setelah Fadly pamit pulang dengan alasan sudah kelamaan berada di sini, giliran Vina dan suaminya yang datang. Sebelum itu, Bu Aina dan keluarga juga sempat datang menjengukku sebentar. Dia juga memberikan banyak wejangan untuk kehamilanku yang pertama ini. Ah, senangnya dalam hati punya keluarga mertua yang pada baik hati dan tidak sombong. “Fadly dari sini, Sha? Aku ketemu di parkiran tadi,” tanya Vina sambil meletakkan tas milikku ke atas meja. Disusul Kak Akmal yang juga meletakkan bingkisan buah-buahan. “Heem. Katanya nyari kelakuan baik biar dapat A+ dan sekalian cari restu juga dia tuh,” jawabku.Selang beberapa detik, Vina menoleh ke arah Freya yang tengah duduk di sofa sambil mengutak-atik ponselnya. “Emang Freya mau sama playboy cap kadal kayak Kak Fadly?”Aku mengunci mulut menahan tawa, bersamaan dengan itu tangan ini terayun memukul lengan Vina. “Mulut lu sampoin, Vin. Mau lu omong jellek kala
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

Part 122 - Pelakor Beraksi Lagi

[Zar, besok kamu mau ke acara nikahannya teman kelas kita, kan? Bareng ya, aku juga besok datang.]Alisku terangkat begitu notifikasi pesan masuk di ponsel Mas Ezar yang saat ini berada di tanganku.Aku memang meminjam ponselnya untuk main game karena ponselku masih di-charger. Iseng, aku mengetuk nomor tak dikenal itu. Ternyata si belut gorong-gorong. Masih tak habis akal rupanya dia menganggu suamiku? ‘Awas aja, akan kubikin lu panas bak sedang terbakar api.’“Mas,” panggilku. Mas Ezar yang tengah mengusap-usap perutku sambil nonton sepak bola di tivi pun berdehem.Dia menoleh sekilas untuk mengecup singkat kepalaku yang sedari tadi bersandar di dadanya. “Coba liat ini chat dari siapa?” Aku menunjukkan chat dari Manda itu. “Siapa tuh?” tanyanya seakan tak peduli. Pandangannya kembali fokus ke televisi dengan tangan yang masih berada di perut rataku.“Tebak itu siapa?”
last updateLast Updated : 2023-12-19
Read more

Part 123 - Melawan Pelakor

Aku menarik kasar tangan Manda dari dress-ku dan mencengkeram sekuat tenaga hingga ia menjerit kesakitan. “Asha Sialan!” pekiknya menatapku nyalang. Tapi, aku tak menggubris. Aku tetap mencengkeram tangan itu, sedikit memutar hingga ia semakin kesakitan. Setelah puas, aku menghempaskan tangan Manda dengan kasar sampai ia mundur. Wanita di sebelahnya tak bisa berbuat apa-apa, walau Manda berharap pertolongan. Dia hanya diam menganga, barangkali takut aku melakukan hal yang sama padanya jika berani ikut campur. “Mbak, tolong itu temannya di bawa ke rumah sakit karena sepertinya dia terkena gejala kudis, soalnya suka gatal-gatal sama suami orang,” ucapku penuh penekanan sambil melirik Manda yang tampak menahan erosinya, eh emosi. Setidaknya, aku melihat wanita itu menahan tawa. Duh, kasihan sekali jadi Mbak Manda. Temannya saja bahkan menertawainya dalam diam.“Jaga ucapan lu, ya!” bentak Manda. Tangannya mengepal ker
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

Part 124 - Kecemburuan Vina

Huek! Huek! Huek!Lagi, aku memuntahkan isi perut saat tengah.makan malam. Padahal, makananku belum habis, tapi yang sudah masuk malah keluar lagi. Aku menutup mata merasakan perut bergejolak bak diaduk-aduk di dalam sana. Aku sampai tak tega melihat Mas Ezar yang rela menghentikan makan malamnya demi mengikutiku ke wastafel. Dia setia mengusap-usap punggung ini, sesekali memijat leherku dengan pelan.Setelah merasa perut ini sudah lebih baik, aku berkumur dan mencuci wajah. Lantas kembali ke meja makan, diikuti Mas Ezar. “Kamu bisanya makan apa, Sayang? Biar gak muntah?” tanya Mas Ezar khawatir. Dia sambil menyelipkan anak rambutku ke telinga, memandang iba diriku yang baru makan sedikit saja sudah mabok parah.“Maunya gak makan aja kali, ya,” cicitku. “Dih, gak boleh gitu, Sayang. Kan Kak Kyra bilang sendiri, harus paksain. Biar tubuh kamu kuat. Nanti kalau perutnya udah enakan, makan lagi ya. Y
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

Part 125 - Keisengan Ezar

Aku menarik napas dalam-dalam, lantas melepas paksa tangan Mas Ezar yang semakin liar bergerilya ke mana-mana. Mata ini melotot tajam ke arahnya, hingga suamiku itu memanyunkan bibir, lalu membelakangiku seperti bocah yang lagi ngambek. ‘Duh, gemes sekali.’“Emm, terus lu sekarang di mana?” tanyaku. “Masih di parkiran mobil. Nungguin Kak Akmal. Tadi aku gak nemuin dia, langsung ke mobil. Males banget liat drama tak menarik itu.”“Positif thinking dulu, Vin. Siapa tau itu sodaranya Kak Akmal yang udah lama berpisah. Jadi peluk-pelukan,” ujarku berusaha meredakan amarah Vina. Cewek kalau cemburu, air laut pun mau dikuras habis. “Ya tetap aja gak boleh peluk-pelukan, Asha. Bukan mahram.”“Iya, Ibu Ustazah ... ah!” Aku memukul paha Mas Ezar yang tiba-tiba meremas melon kembarku. Aku menoleh menatapnya nyalang, tetapi dia hanya cengengesan tanpa rasa bersalah. “Tapi apa, Sha? Kamu lagi ngapai
last updateLast Updated : 2023-12-21
Read more

Part 126 - Ketakutan Asha

Sudut bibir Vina tersungging tipis begitu mendengar pertanyaanku. Dapat kulihat bola matanya yang memancarkan kebahagiaan. Dengan begitu, aku bisa menebak kalau sepertinya masalahnya dengan Kak Akmal sudah mereda, mungkin. “Alhamdullillah udah, Sha.”Akhirnya, aku bisa menghela napas lega mendengar pengakuan Vina. Masalahnya, kalau dia dirudung pilu, aku juga jadi bingung sendiri harus bagaimana membantunya? Barangkali, itu yang Almarhumah sahabatku Mika rasakan dulu. Saat lagi kalut dengan pikiran, aku memilih curhat padanya, bahkan kadang nangis-nangis di depan dia.Walau terlihat bingung, dia selalu berusaha keras untuk membuat hatiku baik-baik saja. Ah, mengingatnya membuatku merindukannya.‘Mika i love, you. Lu benar-benar masih idup di hati gue.’“Jadi, cewek itu apanya Kak Akmal?” tanyaku menaikkan satu alis. Vina menghela napas panjang. “Dia gak kenal sama itu cewek, Sha.”“What?!” pekikku tak sadar menggebrak meja. “Gimana maksudnya?” Seketika itu, Vina terlonjak mengus
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

Part 127 - Si Paling Genta Buana

Mas Ezar tak berbicara. Dagunya diletakkan di atas kepala ini. Entah apa yang sedang dipikirkannya sekarang? “Mas, kamu janji, jangan ninggalin aku walaupun nanti kamu ketemu sama cewek yang lebih segalanya dariku,” ujarku setelah mengurai pelukanku. Kutatap Mas Ezar dengan sorot penuh pengharapan, juga ketakutan yang berkompromi jadi satu.“Aku gak akan melakukan sesuatu yang nantinya akan melukaimu, Sayang. Kamu kan tau kalau aku sangat takut menyakiti hatimu.”Jemari besarnya itu menghapus air mata ini dengan lembut. Selang beberapa detik, aku menggenggam tangannya.“Benar?” tanyaku ingin memastikan. Dahi ini mengkerut bersamaan dengan alis yang ikut terangkat. “Iya, Sayang. Bagaimana bisa aku mengkhianatimu sedangkan setiap detik yang kita lalui bersama membuat diri ini menyadari betapa beruntungnya aku memilikimu sebagai pendamping hidup. Kamu adalah impian yang menjadi kenyataan.”Seakan terhanyut dalam manisnya
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Part 128 - Skandal Freya

Aku dan Mas Ezar saling bertatapan penuh tanya. Sigap, kudorong tubuhnya agar berpindah dari atasku dan segera membuka pintu sembari aku juga memperbaiki kemeja dan rambut yang berantakan karena ulahnya tadi. “Ezar, buka instagram sekarang!” titah Papa Deon yang langsung masuk dengan wajah pias setelah pintu dibuka Mas Ezar. “Memang ada apa, Pa?” tanyaku mulai panik, bukan karena kurang piknik, tapi rada takut skandal lama antara aku dan Mas Ezar terulang heboh di sosial media. “Itu ... Freya, argh!” Papa seakan tak bisa berkata-kata, tapi kulihat tangannya terkepal keras. Detik kemudian, ia mengusap wajahnya gusar. Ada apa dengan Freya? Sigap, kuraih ponsel dan membuka sebuah aplikasi milik perusahaan meta itu. Setelah beberapa saat menggulir beranda, aku sedikit tercengang dengan apa yang tampak di sana. Sekilas, kutatap Mas Ezar juga fokus melihat ponsel. Aku melihatnya mengeras, maksudku wajahnya terlihat tegang dengan
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Part 129 - Pengakuan Freya

“Apa maksudmu, Freya? Katakan dengan jelas,” perintah Mas Ezar. Lagi dan lagi, Freya menghela napas panjang. Ia kini memandang Mas Ezar. “Kak Fadly cuma nolongin aku, Kak. Waktu itu kami berdua nongkrong di kafe dan pas mau balik, ada cowok yang adu mulut denganku perkara aku gak mau diajak jalan sama dia, malah milih pergi sama Kak Fadly. Cowok itu marah sampe mau memukulku. Makanya Kak Fadly ngelindungin dengan mengungkung tubuhku ke tembok. Dan akhirnya dia yang kena pukulan. Beruntung karena cepat rame dan cowok sama temannya itu pergi.”Kami semua syok mendengar pengakuan Freya. Hanya saja, tidak pun dari kami berbicara, melainkan menunggu Freya mengatakan mengungkapkan isi hatinya yang terdalam.Aku hanya tak menyangka, jika di balik label playboy cap kadal yang melekat di tubuh Fadly, tetap kusebut ia pemberani sekarang. “Jelas, kami tidak berciuman. Foto itu diambil dari belakang sehingga gak jelas kalau sebenarnya Kak Fadly ju
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Part 130 - Baku Hantam

Kak Ghazaar memperbaiki posisi duduknya, kemudian menambahkan. “Aku setuju dengan Ezar. Bagaimana pun juga, Freya hampir dicelakai oleh orang itu. Lalu, menyebarkan hoax yang menggemparkan publik. Tentu, hal itu sangat merugikan bagi keluarga besar kita, Bun, Pa. Secara pribadi, Ghazaar tidak rela adikku diperlakukan demikian.”“Klarifikasi tak akan cukup untuk orang seperti itu. Mari kita bawa ke ranah hukum agar dia membayar sesuatu yang dianggap sebuah lelucon,” lanjut Kak Ghazaar. Semua diam, masing-masing berkompromi dengan pikiran masing-masing. “Kak, tapi orang itu bokapnya anggota dewan. Mereka bisa melakukan berbagai cara agar tak dihukum. Jadi percuma aja laporin ke polisi, Kak,” ungkap Freya. “Bagaimana kalau mereka menyerang kita balik dengan kasus pencemaran nama baik?”“Ya bisa saja mereka memutar balikkan fakta, Kak,” sambung Freya. Hmm. Kurasa Freya ada benarnya. Di negeri wakanda ini kadang-kadang kekuasan dan uang mem
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status