Semua Bab Istri Dadakan si Dosen Tampan: Bab 81 - Bab 90

140 Bab

Part 81 - Kukira Cupu, Ternyata Suhu

Pada akhirnya, Manda terjatuh ke lantai tak jauh dari hadapan Mas Ezar. Aku bisa tebak, ini pasti akal-akalan dia saja. Dia sengaja melakukan itu untuk menarik perhatian suamiku.Dasar cewek stres!“Aduh!” ringisnya sambil menatap tajam wanita berkuncir kuda itu. “Kalau jalan liat-liat, dong.”“Ma—af, Mbak. Saya gak sengaja,” ucap wanita itu terbata. “Saya bantuin berdiri ya, Mbak.”“Jauh-jauh sana!” bentaknya membuat wanita muda itu terpaksa mundur. Melihat wajahnya yang sangat ketakutan, aku jadi tak tega. Ini gara-gara Manda. Kenapa coba harus melibatkan orang lain? Aku tahu dia pasti berharap Mas Ezar yang menolongnya. Hanya saja lelaki itu tetap bergeming di tempatnya. Dia berlagak sibuk dengan ponselnya. “Zar, tolongin aku. Kakiku sakit banget.” Manda memelas pada Mas Ezar, berharap belas kasih iba. “Kalau jatuh sendiri, bangun sendiri. Jangan manja!” ketus Mas Ezar. Ingin sekali aku tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan drama murahan yang tak membuahkan hasil itu. ‘Drama
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Part 82 - Ijab-Sah Dulu, Ijazah Kemudian

Aku menatap sayu Mas Ezar yang baru saja mengeluarkan kalimat yang seyogyanya membuat benteng pertahananku seketika ingin runtuh. Padahal, aku berharap dia di sisiku. Paling tidak, rasa gugup ini akan berkurang jika melihatnya. Tapi, mengapa malah mementingkan urusan lainnya daripada aku? Ah, aku tak seharusnya memikirkan hal yang aneh-aneh. Barangkali, urusannya memang tidak bisa ditunda. “Kan kamu sendiri yang minta hari ini, kenapa malah gak bisa hadir?” tanyaku dengan mata yang sudah berkaca-kaca.Mas Ezar tersenyum tipis, lalu menangkup wajahku. Menatap bola mata ini penuh cinta. “Jangan sedih, dong. Aku udah minta Papa buat gantiin,” ujarnya menenangkan.“Mas Ezar ih. Gak like!” rajukku. “Aku tuh mikir nanti kalau aku gugup, ngeliat kamu bakal bikin gugupku sedikit hilang. Tapi, kalau kamu gak ada di ruang ujian? Aku liat siapa dong?”“Liat Papa. Minimal dia kan mirip sama aku,” ucap Mas Ezar dengan santainya. “Beda, Mas.” Aku memanyunkan bibir kesal sambil melipat tangan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

Part 83 - Makan Malam Romantis

Kuperhatikan lelaki itu dari ujung kepala hingga kaki dengan saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Dia membawa bunga mawar berwarna burgundy, di tengah bunga itu tampak duduk manis boneka hello kitty kecil yang memeluk tulisan ‘I love you’. Tentu itu sangat ucul, seperti diriku.Gegas, aku menghampirinya dan membuka topi yang menutupi bagian atas wajahnya itu guna memastikan tebakanku. Tatapan kami bertemu begitu topinya sudah berpindah ke tanganku. “Mas?” tanyaku kaget, tapi juga tak bisa menahan diri untuk tidak memeluknya. “Kamu di sini?”“Selamat ya, Sayang, karena sudah selesai sidang,” bisiknya sambil mengusap-usap pelan rambutku. Aku mengurai pelukan kami. Lantas, menatap wajah tampan itu penuh tanya.“Urusan kamu udah selesai? Kok cepat bisa di sini?” tanyaku. Mas Ezar menghela napas pelan. Setidaknya, senyum gulanya kembali terpancar di bibirnya membuat segala persendianku seketika ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

Part 84 - Permintaan Maaf Sang Mantan

“Sha, aku ....” Raihan tak melanjutkan ucapannya. Dia mencoba meraih tanganku, tetapi aku menghindar. Lagian, dia kesambet apa coba mau pegang-pegang tangan begini? Jadi was-was aku dibuatnya. “Maaf,” lirihnya. Aku membuang napas kasar. Sesekali menatap matanya berusaha mencari maksud dan tujuan dari ucapannya barusan.Sayangnya, aku tak dapat membaca sorot matanya dengan jelas. Tatapan itu sayu. Entah ada apa dengan dirinya sekarang? “Maaf, Sha. Aku ....” Dia masih menggantung ucapannya. Aku sampai mengerutkan dahi menunggunya melanjutkan ucapan. Hanya saja, ia tak kunjung melanjutkan.Sekarang, aku bisa menebak kalau dia berada di sini sepertinya khusus untuk meminta maaf padaku. Ah, tak mau berpikir yang tidak-tidak, tapi aku menduga kalau Raihan sedari tadi sepertinya mengawasi pergerakanku di restoran ini. Barangkali, dia memang mencari waktu untuk mengobrol denganku berdua, tapi takut pada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

Part 85 - Curhat ke Vina

Setelah pertemuan dengan Raihan malam itu, jadinya aku tidak tenang dengan ucapannya. Malah kepikiran sepanjang malam, entah kenapa?Rasanya seperti ada bom yang siap meletus dan akan menghanguskan di kemudian hari. Ah, kenapa dia harus datang lagi, sih?“Assalamualaikum!” teriak seseorang yang kutebak pasti Vina. Dia memang kuminta datang ke rumah pagi ini karena lagi gabut Mas Ezar ke kampus sampai siang. Sedangkan, aku dilarang ke mana-mana. “Sha, udah jawab salam belum sih?” tanya Vina setelah menghempaskan bokong di sofa. Aku menoleh, melihatnya sebentar. “Udah.”“Kapan?” tanyanya.“Dalam hati,” kekehku. “Astagfirullah. Bersuara dong. Mengucap salam hukumnya sunnah, Asha, tapi menjawab salam itu wajib. Ayo, jawab yang benar. Assalamualaikum.”Aku menghela napas panjang, lantas mencebikkan bibir. “Waalaikumsalam Ukhti Sholehah yang kadang bar-bar.”“Heh, aku ikutan sesat kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Part 86 - Cantik Oh Cantik

Mas Ezar buru-buru masuk dan menutup pintu rapat-rapat. Aku tahu dia pasti sengaja mencuri kesempatan dalam kesempitan untuk menemuiku. ‘Dasar gak sabaran!’Pria tampan itu melangkah pelan ke arahku, bahkan aku melihat matanya tak berkedip menatapku.Entah dia tersepona atau kenapa? Tapi aku merasa tatapan itu tatapan memuja yang ditujukan untukku.Apa dia terpukau dengan penampilanku? ‘Duh, jadi salting.’Mana dia teramat ganteng juga dengan setelan warna baju senada denganku. Dasi kupu-kupunya terlihat ucul, seucul diriku. ‘Jadi pengen nyosor, tapi takut nanti bibir yang udah cetar membahana jadi runyam.’“Cantik banget istriku,” ucapnya. Aku tersenyum lebar dan berdiri menyambutnya. Detik kemudian, tangan ini bergerak membelai pipinya. Pandangan kami beradu hingga saling terkunci. “Emang lagi syantik, tapi bukan sok syantik, syantik-syantik gini hanya untuk dirimu.” Aku menyen
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Part 87 - Cinta Surga

Setelah membuat suamiku meradang, Fadly memberikan mic pada Mas Ezar dan memintanya untuk bernyanyi bersama.“Banyak bunga-bunga nampak merasa iri, seolah-olah kumbang tiada perduli.” Mas Ezar mulai bernyanyi dengan cengkokan yang sopan sekali masuk di telinga turun ke hati. “Betapa mulia Tuhan telah mencipta, kecantikan dara hingga mempesona, moga-moga pribadinya secantik parasnya.”Dia memegang tanganku dan mengayunkannya pelan. Detik kemudian, ia melepas genggamannya, lalu jemarinya bergerak menyentuh pipi ini hingga aku harus menunduk menyembunyikan senyum karena malu diteriaki penonton.“Memang cantik, oh cantik, sangat memikat hati--bila sedang berjalan, nampak asik sekali.”Setelah lagu berakhir, Mas Ezar lantas mengusir Fadly dari pelaminan.Aku hanya tertawa pelan melihat tingkah mereka yang seperti Tom and Jerry, bukan lagi antara dosen dan mahasiswa. Selain Fadly, teman-temanku dari toko Aina Fashion, Kak Ky
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Part 88 - Hotel

POV EZARHari ini, bisa dibilang hari yang sangat bersejarah bagiku. Mungkin juga bagi Asha. Di mana--di singgasana pelaminan itu aku bisa berdiri dan menggenggam erat tangan wanita yang kucinta sekaligus wanita yang membuatku sangat takut kehilangan dirinya. Aku sangat bersyukur, Tuhan menyatukanku dengan wanita cantik itu melalui perantara perjodohan orang tua. Walaupun, nyatanya aku sudah bertemu dengannya jauh sebelum rencana perjodohan kami. Sekitar pukul 10 malam, acara resepsi kami sudah berakhir. Hanya saja, memang masih ada beberapa tamu yang terlihat mengobrol dengan Papa dan Bunda. Walaupun begitu, aku tetap memilih membawa Asha ke belakang karena ia tampak sudah sangat lelah berdiri menyambut tamu sepanjang hari ini. Tim MUA bookingan Bunda yang memang sudah bersiap di belakang langsung mengambil alih Asha dariku. Mereka membantu melepas gaun dan mengganti pakaian Asha dengan pakaian santai. Serta menghapus makeup-nya.Selama proses yang cukup memakan waktu itu, aku m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

Part 89 - Proses Perubahan Energi

Gara-gara si Manda tak tahu malu, Asha jadi menganggapku layaknya najis yang tidak boleh dipegang.Begitu sampai di pintu kamar mandi, aku kembali berbalik dan melihat Asha tengah sibuk mencharger ponselnya. “Istriku, mau sekalian mandi bareng, gak?” tanyaku setengah berteriak. “Ogah! Kamu banyak bakteri jahatnya.” Jawabannya seketika membuatku menghentakkan kaki kesal hingga membanting pintu dengan kasar.Selesai mandi, aku pun keluar dan menghampiri Asha yang sedang menopang wajah melotot ke arah televisi. Dia menoleh ke arahku sekilas, tanpa mengatakan apa pun. Namun, kali ini ia tak lagi menghindar jika kudekati. “Aku sudah siapkan air hangat untuk kamu mandi. Biar otot-otot tubuhmu rileks, seharian cuma duduk dan berdiri pasti capek dan pegal.”“Wah, pengertian banget,” ujarnya kemudian bangkit dari duduknya. “Terima kasih ya Mas Suami.”Sekitar tiga puluh menit, Asha baru selesai mandi dan ia pun kelua
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

Part 90 - Jalan-Jalan

Dengan malas, aku menyingkap selimut tebal yang menutupi tubuh, lalu beranjak dari tempat tidur.Kuhampiri Mas Ezar yang tengah duduk di dekat jendela. Kupikir ia menikmati pemandangan kota Jakarta di pagi hari, nyatanya dia fokus pada ponselnya.Aku mendaratkan bokong di dekatnya, lantas menelusup ke dalam pelukannya. “Udah bangun?” tanyanya sambil mengusap-usap pelan kepalaku. “Hmm. Kamu sibuk banget ya?” tanyaku melirih, sedikit mengintip aktivitas di ponselnya.“Gak, kok. Cuma bikin tugas buat mahasiswa.” “Hmm. Bunda pintar banget ya milih hotel buat kita. Ini pemandangan dari sini indah banget tau,” kataku sambil menatap wajah suamiku dari samping. Mas Ezar meletakkan ponselnya, lantas menatapku lekat. “Lebih indah pemandangan di sebelahku.”Aku menunduk tersipu. Entah semerah apa wajahku sekarang mendengar rayuannya pagi ini? “Bagaimana rasanya menjadi bagian dari hidupku?”Kuhela napas panjang, kembali mendongak menatap wajah tampan yang seakan-akan tak pernah bosan untuk k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status