"Baba, aku takut," kataku pada suami, saat itu juga kami lagi duduk-duduk di teras rumah. "Apa yang kau takutkan?" Tanya Pak Ardiansyah, sambil mengelus perutnya, perban di perut suamiku sudah dibuka, lukanya juga sudah mengering. "Kenapa Baba tiba-tiba tulis surat wasiat?" Tanyaku kemudian."Hanya untuk jaga-jaga, karena sepertinya Helen lagi bermasalah," kata Pak Ardiansyah."Kata orang, orang yang menulis surat wasiat Itu karena mau meninggal," kataku lagi. "Aku belum siap kehilangan, Baba," sambungku kemudian."Tenang saja, aku akan hidup 1000 tahun lagi," jawab Pak Ardiansyah sambil tertawa."Kenapa tidak coba bantu masalahnya, Baba?" Kataku lagi."Sebenarnya sudah pernah kubantu, tapi jika sudah kecanduan judi, sangat sulit untuk berubah,"Pak Ardiansyah lalu bercerita, saat memutuskan untuk tinggal di desa. Pak Ardiansyah menjual semua asetnya. Dia membagi kepada kedua anaknya. Berbentuk hibah, setelah itu dengan uang yang tersisa baru Pak Ardiansyah datang ke desa, beli pab
Baca selengkapnya