"Ha! Untung aja kamu lagi hamil, Re. Kalau enggak, aku nggak bakal ragu buat nyungsepin kamu ke trotoar!" Celetuk Tara yang membuat kedua sudut pipi Reina tertarik ke bawah."Kok jahat begitu sih, Tar? Aku kan lagi curhat," imbuhnya.Di hadapan dua wanita tersebut, Rendi menggeleng-gelengkan kepala. "Sebenarnya aku mau ngomong yang sama kayak Tara sih, Re. Lagian ya, kalau kamu butuh teman, kamu bisa panggil aku atau Tara. Kenapa harus cari orang lain yang bahkan asal-usulnya nggak kamu ketahui dengan jelas? Okelah dia terlihat baik, tapi kamu bisa lihat hatinya? Enggak kan?"Reina makin murung. Sesudah bercerita mengenai permasalahan yang menimpa rumah tangganya, memang pantas baginya untuk mendapat petuah menyakitkan dari dua sahabatnya. Benar apa yang dikatakan oleh Rendi, seharusnya dia memanggil salah satu dari keduanya—bukannya mengedepankan ego dan memilih untuk mencari teman baru yang tidak terlalu dikenalinya."Jadi, kejadiannya masih fresh from the oven dong ya?" tanya Tara
Baca selengkapnya