Home / Pernikahan / ISTRI SAH PEWARIS HARTA / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of ISTRI SAH PEWARIS HARTA: Chapter 11 - Chapter 20

98 Chapters

Anand

"Baiklah, ibu. Kau memang selalu bisa di andalkan," Sita memeluk Yuni bahagia dengan penuh kebanggaan. Yuni menyambut pelukan Sita dengan senyuman ceria yang tak kalah bahagia. Kehadiran orang yang dicintainya membuat hatinya berbunga-bunga dan kebahagiaan memenuhi setiap sudut hatinya ditengah-tengah runtuhnya hatinya tersebut. Tak lama setelah itu, ponsel milik Sita berdering dengan riang. Ketika melihat nama Arjun yang terpampang di layar ponselnya, Sita memandang ke arah Yuni dengan tatapan penuh makna. Dalam kedipan mata yang lembut, Yuni mengisyaratkan persetujuannya. Sita segera menerima panggilan tersebut, mngatur napas dalam-dalam agar terlihat tenang. "Mas, kau sudah sampai?" tanya Sita dengan berpura-pura tidak terjadi apapun. Meskipun hatinya terbakar oleh rasa kekecewaanya, Sita berusaha keras untuk menjaga sikapnya tetap tenang. Dia tidak ingin menunjukkan bahwa dia tahu tentang perselingkuhan Arjun. Desahan perselingkuhan Arjun masih terngiang di telinganya, tetap
Read more

Kebencian Yuni

Pria itu duduk di meja yang berlawanan dengan Sita."Sita, izinkan aku memperkenalkan. Inilah Anand, orang yang akan membantu kamu dalam melakukan penyelidikan terhadap suamimu," kata Yuni sambil tersenyum pada Sita. Matanya kemudian berpindah ke arah pemuda yang duduk di sampingnya, "Anand, dia adalah putriku, Sita." "Hay, Anand," ungkap Anand mengulurkan tangannya ke depan Sita yang masih bingung dengan apa yang di katakan ibunya. Dengan ragu menerima jabatan tangan tersebut, "Sita.""Apakah maksud ibu, dia adalah seorang detektif?" tanya Sita baru tau pekerjaan Anand."Ya, benar sekali. Anand adalah seorang detektif yang sangat handal dan terpercaya. Dia memiliki kemampuan luar biasa dalam mengumpulkan berbagai macam bukti yang tak terbantahkan. Baik itu dalam kasus-kasus perselingkuhan atau masalah-masalah lainnya, Anand selalu berhasil mengungkap kebenaran yang tersembunyi," terang Yuni dengan penuh keyakinan.Sita menganggukkan kepalanya berulang-ulang sebagai respon ucapan ibu
Read more

13. Rencana Pernikahan Arjun dan Mayang

"Mas, apakah Kak Sita tidak curiga terhadap kita?" tanya Mayang di saat makan siang bersama dengan Arjun di sebuah Restoran bintang lima.Mayang, yang duduk di hadapan Arjun, secara tiba-tiba mengajukan pertanyaan yang cukup sensitif. Wajahnya terlihat khawatir, mencerminkan rasa curiga yang mungkin ada di dalam hatinya. Arjun, yang tidak terkejut dengan pertanyaan tersebut, mengambil napas dalam-dalam sebelum memberikan jawaban yang menyeluruh."Kau tenang saja, Mayang. Sita tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kecurigaan terhadap hubungan kita," jawab Arjun dengan bijak. Ia ingin memastikan Mayang bahwa situasi ini tidak akan membahayakan hubungan mereka dengan Sita. Arjun melanjutkan, "Kita selalu berhati-hati dan menjaga rahasia kita dengan baik. Aku yakin Sita menganggap kita sudah tidak ada hubungan apapun sejak malam itu, dan tidak akan terlintas dalam pikirannya bahwa kita kembali terlibat dalam perselingkuhan."Mayang tampak sedikit lega mendengar penjelasan tersebut, namun
Read more

14. Kejutan yang tak terduga

"Kejutan!!!" sorak Sita mengangkat kedua tangannya. Suaranya yang riuh itu memecah keheningan ruangan, membuat semua orang yang berada di sekitar kamar Arjun terkejut dan menoleh ke arahnya. Arjun, calon pengantin pria yang sedang berdiri di depan pintu dengan wajah tegang, merasa seolah-olah dunia ini tiba-tiba berputar cepat. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Sita akan muncul di sini pada saat-saat terakhir sebelum pernikahannya dengan Mayang. Wajahnya pucat pasi dan matanya terbelalak, mencerminkan ketidakpercayaannya atas apa yang baru saja dia lihat. Istrinya kini berdiri di hadapannya seperti hantu. Detak jantung Arjun semakin cepat, seolah-olah ingin melompat keluar dari dadanya. Dia merasakan adrenalin mengalir deras dalam tubuhnya, memberinya sensasi campuran antara takut dan gembira. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Pikirannya menjadi kacau balau saat ia mencoba mencari alasan logis mengapa Sita bisa muncul di sini. Sementara itu, para tamu undangan mulai berdatangan
Read more

Gagal Nikah

"Sayang, Infestor kita tidak jadi mengajakku meeting. Karena dia harus kembali ke luar negeri, mungkin akan di agendakan nanti seminggu ke depan," tutur Arjun berbohong kepada Sita dengan wajah yang terlihat tegang. Ia mencoba menyembunyikan rasa cemasnya dari Sita. Sita menarik alisnya merasakan kebohongan pada Arjun. Ada sesuatu yang tidak beres dalam penjelasan Arjun kali ini. "Kok mendadak sekali, Mas?" tanya Sita dengan nada curiga. Arjun tersenyum tipis mencoba meyakinkan Sita bahwa semua baik-baik saja. "Iya sayang, memang tiba-tiba banget ya," jawab Arjun sambil menggelengkan kepala seolah-olah juga bingung dengan situasi ini. Namun, mata Sita tak bisa dibohongi oleh senyum palsu dan gelengan kepala itu. Ia merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh Arjun darinya. Hatinya mulai dipenuhi keraguan dan ketidakpastian. "Sudahlah Mas, aku tahu kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku," ujar Sita dengan suara lembut namun penuh ketegasan. Arjun terdiam sejenak saat mendengar
Read more

16. Kepedihan Mayang

"Mas. Lama juga, ya? Kita tidak menghabiskan waktu berdua seperti ini?" sindir Sita, menyandarkan dirinya pada dada bidang Arjun. Sita menikmati waktu berdua dengan Arjun sambil melihat pemandangan air terjun yang luar biasa indah. Suara gemericik air yang jatuh dengan lembut, hembusan angin yang sejuk, dan keindahan alam sekitarnya memberikan kedamaian dalam hati Sita. Setiap detik yang dihabiskannya di sana membuatnya merasa begitu tenang dan bahagia. Namun, di sisi lain, Arjun merasa gelisah. Meskipun raganya berada di samping Sita, tapi pikirannya saat ini melambung jauh ke tempat pernikahannya dengan Mayang. Pikirannya terus menerus dipenuhi dengan penyesalan karena akad nikahnya dengan Mayang yang harus dibatalkan. Dia merasa sangat kasihan pada Mayang, selingkuhannya. Mayang pasti sedang menunggu dengan penuh harap di tempat yang telah mereka sepakati. Arjun tahu betapa sulitnya bagi Mayang untuk menunggu dengan ketidakpastian ini. Hatinya terasa berat karena dia tidak bisa
Read more

17. Petak umpet

Raut kecewa terlihat sekali pada wajah Arjun. Sita melihatnya dan dia bergumam dalam hati, "Jangan berharap kau bisa bercocok tanam denganku setelah kau bercocok tanam dengan wanita lain." Sita tersenyum miring, ketika Arjun memilih untuk menarik selimut dan tidur tanpa berkata-kata lagi. Sita dan Arjun saat itu sedang berada dalam posisi saling membelakangi. Di tengah keheningan malam Sita berusaha untuk menyembunyikan suara isak tangisnya. Bantal tempat kepala Sita berbaring, basah oleh air matanya yang tak terbendung. Sita merasakan penyesalan yang mendalam atas pernikahannya dengan Arjun yang harus berakhir seperti ini. Ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan terjebak dalam ikatan yang begitu menyakitkan dan membuat hatinya hancur. Namun, Sita tidak tahu berapa lama lagi ia dapat bertahan dalam situasi yang semakin menjalar ke dalam keputusasaan ini. Ia terpaksa berpura-pura buta terhadap perselingkuhan yang dilakukan oleh Arjun, seolah-olah tidak menyadari kebenaran yang begitu
Read more

18. Awal pembalasan Sita

Dengan hati yang berdebar, Sita memasuki restoran yang tenang dan mewah. Dia merasakan adrenalin mengalir di tubuhnya, menambah semangatnya untuk melaksanakan rencana jahatnya. Sambil duduk di sudut yang strategis, dia mengawasi setiap gerakan dan tatapan yang masuk ke dalam restoran. Di waktu yang sama, tepatnya di tempat parkir restoran tersebut, Mayang bergelayut manja pada Arjun. "Mayang, kenapa harus restoran ini?" tanya Arjun kepada Mayang dengan wajah penuh kekhawatiran. "Karena aku pingin sekali makan, makanan paling mahal di restoran ini," jawab Mayang dengan nada yang sangat manja. "Kita pergi saj ke restoran yang lebih bagus ya? Jangan restoran ini? Karena restoran ini letaknya sangat dekat dengan hotel tempatku menginap, aku takut... ." "Takut, Kak Sita melihat keberadaan kita?" potong Mayang menatap kesal ke arah Arjun. "Mas, kau pilih takut pada Kak Sita, atau kau takut anakmu nanti ngeces?" lanjut Mayang menakuti-nakuti Arjun. Arjun akhirnya tidak berkutik dengan a
Read more

19. Sikap cerdik Sita

"Sudahlah, Mas. Jangan salingz menyalahkan, kita harus mencari jalan keluar dari masalah kita. Aku tidak mau berita itu terus menyebar," sanggah Mayang mencoba untuk menyadarkan Arjun yang selalu menyalahkannya. Arjun tampak sangat frustasi dan memukul setir mobilnya. Akhirnya mereka berdua memilih untuk mengucilkan diri dari banyaknya mata yang memandang rendah mereka berdua. Di sisi lain, Sita merasa hancur mengingat pengkhianatan Arjun. Arjun lebih memilih pergi dengan Mayang. Azkia dan Yuni duduk berdua di ruang tamu, wajah mereka penuh dengan keputusasaan. Mereka merasa sangat terluka oleh pengkhianatan Arjun dan Mayang yang telah melukai hati mereka tidak hanya sekali, tetapi dua kali. Arjun dan Mayang telah mempermainkan perasaan Azkia dan Yuni dengan cara yang sangat kejam. "Sita, kau yang tegar ya, Nak. Kau harus kuat, jangan kalah dengan keadaan," ucap Yuni mencoba untuk menguatkan putrinya. Yuni sungguh tidak menduga jika nasib buruknya di masa lalu juga menimpa putrin
Read more

20. Kebangkitan Sita

Dengan hati yang berdebar, Sita memasuki restoran yang tenang dan mewah. Suara langkah kakinya terdengar samar-samar di lantai marmer yang mengkilap. Cahaya lampu kristal yang bergantung di atasnya membuat suasana semakin elegan dan misterius. Sita merasakan darahnya mengalir deras di tubuhnya, menambah semangatnya untuk melaksanakan rencana jahatnya terhadap suami serta adik angkatnya itu. Anand duduk di sebelahnya, wajahnya penuh keraguan saat melihat ekspresi tegang pada wajah Sita. Ia tak bisa menyembunyikan kekhawatiran dalam suaranya ketika ia bertanya ragu-ragu kepada Sita, "Bu, apakah nanti hal ini tidak akan memperumit hubungan anda dengan suami anda?" Sita tersenyum tipis mendengar pertanyaan Anand tersebut. Dia sudah memikirkan semua kemungkinan konsekuensi dari perbuatannya ini. Namun dia yakin bahwa apa yang sedang dia lakukan adalah untuk kebaikan dirinya sendiri dan kelangsungan hidupnya. "Saya ingin tau, apakah Arjun masih mencintaiku atau tidak," jawab Sita pelan sa
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status