Sapto ini meringis sebentar, merasakan sensasi nikmat yang baru pertama kali dirasakannya. Beberapa saat berhenti lalu dia berbisik,”Sabar, Sayang. Bimbing aku, ya.” Ambar pun segera mengecup lembut leher prianya hingga meninggalkan kesan di sana. “Kau milikku,” ucap Ambar sembari menggoyangkan pinggul mengikuti gerakan Sapto.Sang pria yang sudah berada di puncak gairah segera mempercepat gerakan dan akhirnya lemas. “Terima kasih, Sayang,” ucapnya terengah-engah lalu tersenyum. “Aku belum, Honey,” balas Ambar sendu. Sapto cukup pengertian lalu memulai lagi kerja kerasnya hingga Ambar mencengkeram rambutnya kuat-kuat.Petualangan liar keduanya telah berakhir dan mereka segera membersihkan sisanya dari tubuh masing-masing. Sapto keluar toilet terlebih dulu, lima menit kemudian baru disusul oleh Ambar. Saat Ambar keluar dari kamar mandi telah ada Bu Retno yang telah menunggu. “Bagaimana keadaan kamu, Bar?” tanya sang ibu yang memandang dengan cemas.“Aku sehat. Emang ada apa, Bu?” Ambar
Baca selengkapnya