Semua Bab Simpanan Cantik Sang Presdir : Bab 81 - Bab 90

196 Bab

Mangga Mangkel

"Memangnya kamu ada waktu untuk mengajariku berenang?" tanya Arini. Lelaki yang selalu mengutamakan pekerjaan bahkan waktu istirahatnya pun terkuras untuk bekerja ingin mengajarinya.Elsyam terdiam apapun yang diucapkan oleh Arini membuat dirinya seperti tertampar, memang selama ini dirinya terlalu egois selalu mementingkan pekerjaan dibanding hal apapun termasuk juga istrinya dan sekarang ia merasakan hal tersebut ia sudah banyak kehilangan waktu bersama dengan istrinya itu maka dari itu dirinya juga tidak ingin kehilangan hal-hal tersebut lagi dalam hidupnya. "Ya, kapan kamu mau?" tanya Elsyam.Arini terdiam, ia hanya fokus memakan salad buahnya saja. Lagi pula dirinya takut dengan air jika berenang rasanya sangat sulit. "Tadi, saat kamu masuk ke ruangan Haruni apa yang dia katakan kenapa hanya sebentar?" tanya Arini.Elsyam terdiam. Tadi saat dirinya masuk tidak banyak bicara, tetapi wanita itu meminta hal gila kepadanya. "Dia sangat menjengkelkan memin
Baca selengkapnya

Haruni Mengidam

"Taruh di lemari pendingin," ujar Elsyam memberikan mangga itu kepada pelayan. Lalu keduanya segera melangkah menuju meja makan di mana orang tua Elsyam sudah menunggu."Malam Ma, Pa," ujar Arini menyapa.Bu Widuri tersenyum, para pelayan pun langsung menyajikan makan malam ke piring seluruh anggota keluarga. "Tambah lagi ya," ujar Arini. Dirinya merasa sangat lapar akhir-akhir ini jadi ia menambah porsi makannya lagi."Aku juga," ucap Elsyam.Kedua orang tua dari Elsyam pun terheran-heran ada apa dengan anak dan menantunya mengapa porsi makan keduanya begitu banyak tidak seperti biasanya. Aturan dalam keluarga mereka adalah jika makan memang tidak ada yang diizinkan untuk berbicara ataupun mengobrol.Semua makan dengan lahap, setelah selesai makan. Para pelayan pun menyajikan menu penutup. Setelah penutup selesai disantap. Tuan Alfon angkat bicara."Sudah lama kita tidak mengobrol, apakah ada waktu malam ini
Baca selengkapnya

Arini Tertawa

"Kamu jangan egois Arini, Haruni saat ini tengah mengandung anak dari suamimu maka seharusnya kamu tidak cemburu dengan hal itu," ungkap Arini. Wanita itu berdiri di balkon menatap hamparan langit yang dipenuhi oleh lintang-lintang, ia mengelus perutnya seandainya saja dirinya bisa hamil tentu saja hal ini tidak akan terjadi kesempatan untuknya mengandung sangatlah kecil bahkan proses bayi tabung pun gagal ia tidak ingin lagi dan lagi kecewa dan membuat keluarganya berharap tentang proses bayi tabung itu maka dari itu dirinya berusaha untuk menerima kehadiran Haruni sebagai istri dari suaminya yang bisa memberikan keturunan untuk Elsyam.Wanita itu menatap ponsel yang sejak tadi dirinya genggam, memang suaminya selalu memberikan kabar dan menanyakan sedang apa. Namun, sejak kepergian suaminya itu ia tidak lagi membalas pesan-pesan yang dikirimkan oleh Elsyam.Arini memilih mengambil cardigannya, lalu ia segera keluar. Orang tua dari suaminya itu sudah berada di kam
Baca selengkapnya

Ungkapan Haruni

Arini memilih untuk duduk di pinggir jalan, didekat penjual kerak telur. "Mau pesan dua," ujar Arini.Rido memilih untuk melepaskan jaket yang dirinya pakai untuk menjadi tempat duduk Arini. "Pakai, ini sangat kotor," ujar Rido. Walaupun dirinya sudah berulang kali mengajak Arini untuk pulang? Tetapi wanita itu tetap saja tidak mau pulang dirinya bingung karena Elsyam pun terus-terusan untuk memintanya agar adanya cepat pulang.Arini menurut dirinya pun menjadikan jaket dari Rido itu sebagai alas duduknya.Tuan Elsyam[Tolong video call, sebentar jangan beritahu Arini. Sembunyi-sembunyi saja.]Rido segera mensilent ponselnya membuat saat panggilan masuk itu pun tidak menimbulkan suara apa-apa.Arini menerima kerak telor tersebut lalu menikmatinya, entahlah walaupun dirinya sudah membeli satu plastik camilan, tetapi masih juga ingin membeli makanan lainnya juga. "Besok uang yang tiga ratus itu kamu minta saja lah ke mas Elsya
Baca selengkapnya

Pelukan Mas Syam

Pukul 03.00 WIB, Arini belum tertidur. Walaupun selama ini dirinya menjauhi Elsyam, tetapi tetap saja mampu membuatnya tidur nyenyak hanya dengan pelukannya saja. "Arini jangan lebay gini dong masa iya gara-gara nggak ada mas Syam terus kamu tidak bisa tidur." Dirinya kenapa ponsel, ia ingin menghubungi lelaki itu. Namun, tak mungkin dirinya melakukan hal tersebut sejak pun dirinya abaikan. Wanita itu membuka pesan-pesan tersebut.Ia memilih untuk duduk di karpet dan membuka camilan yang tadi dirinya beli. Matanya sudah mengantuk, tetapi pikirannya masih kemana-mana."Arini?" Elsyam yang baru saja tiba terkejut melihat istrinya belum tertidur. "Ini sudah jam berapa kenapa kamu tidak tidur?" tanya Elsyam. inilah yang dirinya takutkan selama ini hari ini selalu tidur di dalam pelukannya maka dari itu ia meminta perawat saja yang untuk menunggu Haruni karena dirinya mengkhawatirkan Arini yang ada di rumah. Lelaki itu memilih untuk duduk di karpet bersama dengan istrin
Baca selengkapnya

Belajar Menyetir

Elsyam yang mendengar hal itu, dirinya langsung saja mengambil air yang ada di galon kamarnya mengambil air hangat. Melihat sang istri keluar dan melangkah menuju meja yang sudah disediakan dia langsung saja memberikan air hangat tersebut. "Ayo cepat makan keburu asam lambung makin parah," ungkap Elsyam.Arini mengangguk. "Obatnya habis aku lupa belum membelinya lagi," ungkap Arini kembali. Dirinya meminum air hangat tersebut yang terasa segar benar apa yang dikatakan suaminya jika air hangat membuat rasa mualnya berkurang."Ayo makan," ujar Elsyam kembali. Ia sudah membuka kotak sterofoamnnya. Bubur ayam dan juga beberapa jenis sate-satean. Arini segera memakannya dengan lahap. "Enak banget, ya, nyampe belepotan begitu," ungkap Elsyam."Enak buburnya kuahnya berasa dan sate ati ampela ya gurih banget," ungkap Arini. Menurutnya ini bubur ayam terenak yang pernah dirinya makan, masih sedikit hangat dan juga rasanya sangat nikmat perpaduan yang cocok.
Baca selengkapnya

Kejadian Pelabrakan

"Arini sudah siap?" tanya Elsyam. Untuk menghadiri sebuah pesta anniversary yang ke 30 tahun rekan kerjanya itu mengundang Elsyam beserta orang tuanya itu. "Cantik sekali," puji Elsyam. Lelaki itu juga sengaja meminta make up artis untuk mendandani istrinya tersebut. Karena dirinya yakin pesta tersebut akan dihadiri oleh orang-orang ternama bahkan beberapa selebritis juga, maka dari itu dirinya ingin memberikan penampilan yang terbaik untuk sang istri.Gaun rancangan desainer ternama pun dipakai oleh Arini wanita itu nampak sangat berkelas apalagi perpaduan dengan make up semakin mendukung dirinya sebagai seorang istri presdir ternama.Arini juga tidak lupa memakai sebuah tas dengan brand terkenal. Penampilan olshop juga tidak kalah menawan, lewat itu memakai setelan jas dengan desainer yang sama seperti Arini serta hair stylish rambutnya."Ayo." Mereka berdua merupakan pasangan yang sangat serasi, Arini tersenyum saat Rido memotret keduanya
Baca selengkapnya

Haruni Taubat?

"Arini maafkan ibuku, ya, dia memang seperti itu," ujar Haruni. Setelah ibunya sudah berhasil ditenangkan oleh sang ayah, wanita itu meminta maaf kepada Arini dan juga Elsyam. "Aku benar-benar tidak menyangka ibu akan melakukan hal itu kepadamu," tutur Haruni kembali. Wajahnya menyeramkan sebuah rasa tidak enak karena kejadian tadi disaksikan oleh banyak pasang mata.Elsyam dan juga Arini saling menatap. Arini sangat heran dengan perubahan drastis dari mantan istri suaminya itu yang sekarang menjadi istri keduanya, bukankah dulu saat wanita itu mengetahui jika dirinya adalah nyonya muda baru di rumah besar tersebut mengamuk seperti macan dan sekarang sikapnya sangat berbanding terbalik. "Iya, tidak masalah," ujar Arini."Tenang saja, kamu tidak perlu khawatir nanti aku yang akan memberi klarifikasi kepada wartawan perihal ini aku jamin nama baik kalian berdua tidak akan rusak, sekali lagi aku minta maaf ya, atas nama ibuku," ungkap Haruni kembali.Arini me
Baca selengkapnya

Perubahan Haruni

Elsyam tengah melakukan tour bisnis dan peninjauan tempat untuk kembali membangun mall. Arini merasa bosan terus-terusan, berada di rumah apalagi orang tua dari Elsyam pun tengah melakukan liburan berdua. Dirinya sudah membuat janji dengan Dira, seperti biasa ingin berbelanja keperluan outlet salad buah mereka.Ponsel wanita itu berdering, melihat nama yang tertera adalah Dira. "Kak, aku sudah di depan," ujar Dira dari sebrang panggilan telpon tersebut."Iya tunggu aku segera keluar." Arini segera mematikan panggilan telepon tersebut, lalu ia mengambil tas tak lupa topi dan juga maskernya. Melewati beberapa pelayan yang tengah membersihkan rumah. "Aku pergi dulu, ya," ujar Arini kepada Nency seperti biasa dirinya akan laporan kepada wanita itu jika akan pergi kemana-mana karena suaminya pasti akan menghubungi sang kepala pelayan untuk menanyakan keberadaannya.Arini, berlari membuat para pelayan yang tengah membersihkan seluruh area rumah te
Baca selengkapnya

Kabar Buruk

"Kakak lihat ternyata memang benar mbak Haruni itu jualan live," ujar Dira. Keduanya memang tengah makan siang bersama di sebuah restoran ternama, entahlah Arini sekarang memang suka menginginkan tiba-tiba makan di tempat-tempat yang sebelumnya belum pernah dirinya kunjungi.Arini yang tengah menikmati iga bakar tersebut langsung saja melihat ponsel Dira ternyata benar tengah menunjukkan Haruni yang berjualan secara live. "Followersnya memang banyak," ujar Arini. Mau bagaimanapun juga Harumi adalah seorang model tentu saja banyak orang yang mengenalnya berjualan online pun pasti akan banyak peminatnya karena orang-orang sudah mengetahui siapa dirinya itu."Lumayan rame juga sih jualannya," ungkap Dira.Arini setuju mengenai hal tersebut karena dari beberapa komentar banyak yang check out barang miliknya tersebut apalagi jika endorse endorse tersebut pasti ia akan mendapatkan bayaran. Wanita itu juga langsung membuka sosial medianya, followersnya memang kal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status