"Kenapa kusut begitu mukanya?" tanya Galih bingung melihat Bening yang datang-datang menolak pelukannya. Istrinya itu langsung duduk dengan muka lesu. "Tauk, Mas," gerutunya."Lok, ya mana aku tahu kalau kamu nggak cerita. Kenapa? Dimarahi Junar?"Bening menggeleng tapi dia penuh keraguan. Galih tidak sulit menebak kalau kemanyunan Bening karena Junar. "Kamu bikin salah?"Bening mendelik, tidak terima, "Enak saja kalau bicara, Mas. Aku nggak salah. Tapi emang Pak Junar aja yang agak sensi hari ini. Masa karena aku nggak ada di tempat, aku dikira inilah, itulah, onolah. Padahal aku lagi dikurung sama anak-anak produksi."Pria yang diajak bicara kini paham dengan situasi Bening. Dia mencoba menjadi penengah agar nanti malam ketika mereka harus melakukan sunah, Bening tidak ngambek padanya. Galih menarik Bening untuk menghadap ke arahnya. Ditariknya bibir Bening dengan ujung jari agar lekukan kesal itu berganti senang. "Udah dijelaskan?""Udah ... tapi disela mulu, Mas. Aku nggak bisa
Baca selengkapnya