"Bukan begitu, Bening. Perkenalkan ini Erika, salah satu rekan bisnis saya. Kali ini saya ingin mendengar pendapatnya," jelas Genta. Dia melirik Erika, "perkenalkan diri kamu."Erika mengulurkan tangannya untuk memberi salam pada Bening. Dengan enggan Bening menerima uluran tangan itu, "Saya Erika. Salam kenal. Saya selalu mendengar nama anda melalui Genta. Senang bisa bertemu dengan anda.""Saya Bening," jawab Bening singkat. Dia duduk dengan setengah kesal, "silahkan duduk, Ibu Erika. Semoga Pak Genta tidak membicarakan yang buruk-buruk mengenai saya."Erika tertawa renyah, sengaja menyombongkan keanggunannya. "Tentu saja tidak. Anda selalu baik di mata Pak Genta. Baginya anda kentut saja terasa indah. Bukan begitu, Pak Genta?"Genta menatap tajam Erika. Kenapa wanita itu membicarakan omong kosong yang memuakkan. "Ibu Erika yang terhormat, bisakah anda menyaring dulu ucapan anda sebelum dikeluarkan? Saya rasa anda cukup pintar untuk menyaring kalimat."Erika bukannya tersinggung, di
Baca selengkapnya