Home / Fantasi / Dewa Iblis Gerbang Neraka / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Dewa Iblis Gerbang Neraka: Chapter 61 - Chapter 70

175 Chapters

Pilihan Yang Sulit

Saat perjalanan mereka mendekati Gunung Pendekar, suasana yang semula tenang berubah menjadi mencekam. Shin Kui Long merasakan kehadiran energi gelap yang menyelimuti sekitarnya, sama seperti sebelumnya saat ia bertemu salah satu dari Tiga Dewa Penjagal. Namun kali ini, ada sesuatu yang berbeda, lebih berbahaya.Tiba-tiba, dari balik pepohonan, muncul seorang pria bertubuh besar dan bertampang bengis, mengenakan baju zirah hitam yang berkilau di bawah sinar matahari yang terhalang awan. Wajahnya dipenuhi luka, dan tatapannya penuh kebencian. Di tangannya terdapat gada besar yang dipenuhi paku besi. Energi jahat mengalir dari tubuhnya, membuktikan bahwa ini adalah salah satu dari Dewa Penjagal."Long Shin!" Pria itu menggeram. "Aku Dewa Penjagal Kedua, dan kau takkan bisa lari kali ini."Kui Long segera bersiap, namun sebelum ia bisa bergerak, terdengar jeritan dari Wei Hua. Seketika, darahnya terasa membeku saat ia melihat Wei Hua ditangkap oleh dua pria berpakaian serba hitam yang mu
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Dewa Penjagal Kedua vs Dewa Iblis Gerbang Neraka

Pertarungan antara Shin Kui Long dan Dewa Penjagal Kedua semakin memanas. Udara di sekitar mereka terasa berat, dipenuhi oleh aura kematian yang memancar dari Dewa Penjagal Kedua. Dengan gada raksasa di tangannya, Dewa Penjagal mengayunkan senjatanya dengan kekuatan luar biasa, menyebabkan tanah di bawahnya retak setiap kali gada itu menghantam tanah.Kui Long, dengan tubuhnya yang gesit, terus menghindar dengan lompatan akrobatik dan menggunakan jurus Tapak Pendekar Sakti yang ia pelajari dari Dewa Pendekar Wei Lin. Setiap kali Dewa Penjagal menyerang, Kui Long membalas dengan gelombang energi yang melesat dari tangannya, mengirimkan serangan balik yang cukup kuat untuk membuat lawannya mundur beberapa langkah."Jurus pertama, Tapak Naga Menyusup Langit!" Kui Long berteriak saat melompat tinggi ke udara, menghantamkan tangannya ke bawah. Dari gerakan itu, muncul bayangan naga yang meluncur cepat menuju Dewa Penjagal Kedua. Serangan ini cukup cepat dan kuat, namun Dewa Penjagal berhas
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Jurus Tapak Neraka Langit

Shin Kui Long berdiri dengan tubuh yang bersinar terang, energinya meluap seperti matahari yang akan meledak. Jurus pamungkas Tapak Neraka Langit yang akan ia lepaskan adalah salah satu yang terkuat dalam warisan ilmu dari Dewa Pendekar Wei Lin. Sebuah teknik yang telah menaklukkan musuh-musuh legendaris selama berabad-abad. Tapak ini tidak termasuk ke dalam delapan Jurus Tapak Pendekar Sakti karena jurus ini juga mengandalkan energi chi yang hanya dimiliki oleh kultivator.Dewa Pendekar mengajari jurus rahasia ini setelah melihat kemampuan Kui Long menguasai delapan jurus Tapak Pendekar Sakti.Dengan tangan yang bergetar penuh kekuatan, Kui Long menatap Dewa Penjagal Kedua yang masih berusaha bangkit, napasnya terengah-engah dan wajahnya dipenuhi keterkejutan serta kemarahan.Wei Hua, yang sebelumnya dipenuhi ketakutan, kini terdiam, menyaksikan perubahan luar biasa yang terjadi pada Kui Long. Aura keemasan yang memancar dari tubuh Kui Long terasa menenangkan namun penuh kekuatan yan
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Minotaur Iblis

Shin Kui Long berdiri di puncak Pegunungan Pendekar, udara dingin pegunungan menyelimuti tubuhnya. Kabut tipis melayang di sekitar lereng-lereng yang terjal, tetapi di mata Kui Long, semuanya tampak jernih dan tajam. Setelah melalui perjalanan yang berat, kini ia tiba untuk bertemu kembali dengan Dewa Pendekar Wei Lin.Saat ia melangkah ke halaman utama Kuil Pendekar, Wei Lin telah menunggunya dengan tatapan penuh kekaguman. “Kui Long,” suara Wei Lin terdengar berat namun hangat. “Perkembanganmu sangat luar biasa. Aku bisa merasakan kekuatan besar dalam dirimu sekarang.”Kui Long tersenyum tipis, lalu merendahkan tubuhnya sebagai tanda hormat. “Semua berkat petunjuk dari Guru dan pelajaran dari Kitab Jiwa Sutra,” jawabnya dengan rendah hati. "Tubuh ini sudah tidak menjadi penghalang lagi bagi kultivasi."Wei Lin memperhatikan Kui Long sejenak, lalu melangkah maju, menepuk bahunya dengan bangga. “Kau kini jauh lebih kuat dari yang pernah kubayangkan. Tetapi, di luar sana, masih ada kek
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Dewi Iblis, Pedang Iblis Suci, dan Dewa Penjagal

Shin Kui Long kembali menuju Desa Iblis Merah dengan Mustika Iblis di tangannya. Saat ia memasuki desa, kabut merah tampak semakin tebal, hampir seolah-olah menyelimuti setiap sudutnya dengan aura mistis yang semakin menakutkan. Para penduduk yang melihat kembalinya Kui Long memandangnya dengan penuh harap—mereka tahu bahwa keberhasilannya melawan Minotaur Iblis adalah satu-satunya harapan mereka untuk terbebas dari ancaman yang menghantui desa selama ini.Ketika ia sampai di tempat kediaman Dewi Iblis, sebuah bangunan kuno yang dipenuhi patung-patung iblis dan naga, sosok wanita yang anggun namun menakutkan muncul di hadapannya. Dewi Iblis, dengan rambut hitamnya yang berkilauan seperti bulan di balik kabut merah, menatap Kui Long dengan mata yang penuh kebijaksanaan dan kegelapan. Di tangannya, ia memegang Pedang Iblis Suci, pedang berwarna hitam legam yang tampak memancarkan aura misterius, seolah-olah mengisap energi di sekitarnya."Kui Long," suara Dewi Iblis terdengar lembut nam
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Kesombongan Dewa Penjagal Langit

Shin Kui Long memacu langkahnya menuju Lembah Tiga Penjagal, tempat yang dikenal sebagai sarang terakhir dari para Dewa Penjagal. Lembah itu bukanlah tempat biasa—kabarnya dipenuhi jebakan berbahaya, makhluk-makhluk buas, dan penuh dengan aura kegelapan yang menakutkan. Namun, bagi Kui Long, tidak ada pilihan lain. Wei Hua berada di tangan salah satu Dewa Penjagal, dan ia harus menyelamatkannya, bagaimanapun caranya.Saat ia memasuki lembah, suasana berubah drastis. Angin terasa semakin dingin, dan kabut tebal menyelimuti jalur berbatu di depannya. Tiba-tiba, suara-suara aneh terdengar, seperti erangan makhluk buas yang tersembunyi dalam kegelapan."Ini pasti jebakan mereka," bisik Kui Long kepada dirinya sendiri, waspada terhadap setiap gerakan.Langkahnya tetap mantap, dan tak lama kemudian ia melihat sosok tinggi yang berdiri di kejauhan. Seorang pria bertubuh besar, mengenakan baju besi hitam yang berkilauan dalam kabut. Matanya merah menyala, dan pedang besar berwarna hitam legam
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Dewa Penjagal Langit vs Shin Kui Long

Kui Long mulai menyerang dengan kekuatan penuh dan cepat. Ia mengerahkan kekuatan dari Tapak Pendekar Sakti dan melangkah maju. Dengan satu gerakan yang mengalir, ia memukul dengan Jurus Tapak Angin Berbisik Tajam. Energi dari telapak tangannya berputar seperti badai, menghempas ke arah Dewa Penjagal Langit.Dewa Penjagal Langit tertawa keras. "Badai kecil? Itu tak akan cukup!" Ia mengayunkan pedangnya lagi, memecahkan badai angin dengan kekuatan brutal. Gelombang energi mereka saling berbenturan, membuat ledakan besar yang mengguncang tanah di sekitar mereka.Pertarungan semakin sengit. Kedua petarung saling melempar jurus, masing-masing mengeluarkan teknik andalan mereka. Dewa Penjagal Langit menggunakan Jurus Langit Murka dan Serangan Pedang Setan, serangan mematikan yang menghantam dengan energi hitam yang dapat merobek apa saja di jalurnya. Setiap tebasan pedang menghancurkan tanah dan batu di sekitarnya, membuat lembah terasa seperti medan perang neraka.Sementara itu, Kui Long
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Tapak Dewa Mabuk Immortal

Setelah mengantar Wei Hua kembali ke Pegunungan Pendekar, Shin Kui Long bersiap melanjutkan perjalanan menuju Pulau Arak. Wei Hua, yang telah jatuh hati pada Kui Long, merasa berat hati melepaskannya. Ia menatap pria pujaannya dengan mata berkaca-kaca, perasaan sedih tergores dalam hatinya."Kui Long...," bisik Wei Hua saat ia duduk di tepi ranjang, luka-luka yang dideritanya memaksanya untuk beristirahat. "Kembalilah dengan selamat. Aku akan menunggumu."Kui Long menatapnya dengan lembut. Meski ia memahami perasaan Wei Hua, ia tahu misinya belum selesai. Dewa Bandit tengah merencanakan sesuatu yang jauh lebih besar, dan waktu tidak berpihak padanya. Ia tidak bisa berlama-lama."Aku akan kembali, Wei Hua," jawab Kui Long sambil tersenyum. "Istirahatlah dan sembuhkan lukamu. Saat semua ini berakhir, kita akan bertemu lagi."Wei Hua hanya bisa mengangguk pelan, menyembunyikan kesedihannya di balik senyum tipis. Saat Kui Long berbalik dan meninggalkan Pegunungan Pendekar, Wei Hua menatap
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Jurus Tapak Dewa Mabuk Immortal

"Jurus kedua ini seperti tegukan anggur yang memabukkan," lanjut Kong Ming. "Serangan ini dimulai dengan langkah ringan, tetapi saat kau menyerang, energimu terkonsentrasi pada telapak tangan, menghasilkan serangan mendadak yang menghantam sekeras guntur."Kong Ming mempraktikkan jurus itu, mengayunkan tangannya dengan lambat namun tiba-tiba berubah menjadi kilat yang menghantam pohon di dekatnya hingga roboh. "Pukulan ini tidak hanya mengenai fisik, tetapi juga menyerang jiwa lawan, membuat mereka merasakan efek mabuk yang melumpuhkan.Sekarang coba kamu ikuti gerakanku tadi.”Kui Long memusatkan kekuatan di telapak tangannya dan mulai mempraktikkan serangan itu. Setiap pukulan membuatnya semakin merasa terhubung dengan energi mabuk yang dipadukan dengan serangan tajam. Ia merasakan kekuatan pukulannya makin kuat dan cepat.“Hahaha ... kamu memang berbakat, Kui Long. Langsung jurus ketiga!”Langkah Ilusi Bayangan"Ini adalah teknik penghindaran," kata Kong Ming sambil berjalan dengan
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Keangkuhan Dewa Bandit

Setelah menyelesaikan pelatihannya bersama Dewa Mabuk dan mempelajari Tapak Dewa Mabuk Immortal, Shin Kui Long meninggalkan Pulau Arak sendirian. Shiu Ling, yang telah menemani dan mendukungnya selama ini, tetap tinggal di pulau itu. Saat mereka berpisah, Shiu Ling menatapnya dengan penuh harapan dan sedikit kecemasan, sadar bahwa perjalanan yang akan ditempuh Kui Long penuh bahaya.“Kau yakin tak butuh pendamping dalam perjalananmu?” tanya Shiu Ling.Kui Long mengangguk dengan tegas, memberikan senyuman yang menenangkan. “Aku harus melakukan ini sendiri, Shiu Ling. Dewa Bandit Huang Shan adalah musuh yang harus kuhadapi dengan kekuatan penuh dan fokus. Jangan khawatir, aku akan kembali secepatnya.”Dengan satu pandangan terakhir, Kui Long pun menaiki perahu yang akan membawanya ke daratan terdekat, meninggalkan Pulau Arak dan Shiu Ling di balik ombak.Setelah tiba di kota pelabuhan, Kui Long merasa ada sesuatu yang berbeda di udara. Rasa perpisahan itu memang membebani, namun tekad d
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status