Beranda / Fantasi / Dewa Iblis Gerbang Neraka / Keangkuhan Dewa Bandit

Share

Keangkuhan Dewa Bandit

Penulis: Bebby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-26 22:11:13

Setelah menyelesaikan pelatihannya bersama Dewa Mabuk dan mempelajari Tapak Dewa Mabuk Immortal, Shin Kui Long meninggalkan Pulau Arak sendirian. Shiu Ling, yang telah menemani dan mendukungnya selama ini, tetap tinggal di pulau itu. Saat mereka berpisah, Shiu Ling menatapnya dengan penuh harapan dan sedikit kecemasan, sadar bahwa perjalanan yang akan ditempuh Kui Long penuh bahaya.

“Kau yakin tak butuh pendamping dalam perjalananmu?” tanya Shiu Ling.

Kui Long mengangguk dengan tegas, memberikan senyuman yang menenangkan. “Aku harus melakukan ini sendiri, Shiu Ling. Dewa Bandit Huang Shan adalah musuh yang harus kuhadapi dengan kekuatan penuh dan fokus. Jangan khawatir, aku akan kembali secepatnya.”

Dengan satu pandangan terakhir, Kui Long pun menaiki perahu yang akan membawanya ke daratan terdekat, meninggalkan Pulau Arak dan Shiu Ling di balik ombak.

Setelah tiba di kota pelabuhan, Kui Long merasa ada sesuatu yang berbeda di udara. Rasa perpisahan itu memang membebani, namun tekad d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Pertarungan di Gurun Pasir

    Di tengah padang pasir yang berdebu dan mencekik, Dewa Bandit tersenyum sinis. Matanya berkilat penuh kebencian saat ia mengangkat tangannya, mengawali jurus Pusaran Rantai Bayangan. “Bersiaplah, Kui Long! Kau takkan lepas dari ini!” Dengan gerakan tangannya, rantai-rantai bayangan berwujud gelap mulai muncul, meluncur dari kegelapan seperti ular berbisa, mendesis dan bergerak cepat ke arah Kui Long. Kui Long dengan cekatan menghindari rantai-rantai itu, melompat ke samping dan meluncur mundur. Namun, Dewa Bandit hanya menyeringai lebih lebar, “Kau takkan bisa menghindarinya selamanya.” Ia mengayunkan lengannya, dan rantai-rantai itu menjerat Kui Long, menyeretnya perlahan ke tengah badai pasir yang mengamuk. Kui Long tak tinggal diam. Ia menancapkan kakinya ke tanah berpasir, tubuhnya menunduk rendah, dan energi kekuatannya mulai berkumpul di kakinya. “Jurus Tapak Dewa Mabuk—Tarian Langit Mabuk!” ia berteriak, menghentakkan kakinya dengan kekuatan besar, membuat pasir di sekelilingn

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Dewa Kematian

    Ketika Shin Kui Long berbalik dan melihat sosok Dewa Bandit yang bangkit sebagai Dewa Kematian, ia tersentak. Sosok yang ada di hadapannya jauh berbeda dari sebelumnya—besar, berotot, dan mengambang di udara, diliputi aura pekat yang memancarkan kengerian. Senyumnya bengis, mata emasnya menatap Kui Long dengan amarah yang mengerikan.“Kui Long! Kau tidak akan pernah bisa lari dari kematian,” Dewa Kematian berteriak, memulai serangannya. Dia mengayunkan tangan besarnya, mengirimkan gelombang energi dalam jurus Bayangan Neraka Melahap Dunia. Energi hitam berputar seperti pusaran, menciptakan badai pekat yang mendesak Kui Long untuk bertahan.Kui Long berhasil menghindar dengan susah payah, mengingat satu demi satu jurus yang pernah ia pelajari saat masih menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka. Ia memasang kuda-kuda dan mulai melancarkan jurusnya sendiri, Pukulan Neraka yang Menghantam Jiwa. Pukulan tersebut menciptakan gelombang energi merah tua yang langsung menghantam ke arah dada Dewa Kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Racun Tanpa Raga

    Kui Long, yang kini terkenal sebagai Pendekar Mabuk, diundang ke istana Kaisar Qing. Undangan itu datang dengan alasan mulia: penghormatan kepada pendekar yang telah menegakkan keadilan di Dunia Pendekar. Namun, di balik senyum hangat Kaisar Qing, tersembunyi siasat licik. Kaisar Qing merasa kehadiran Kui Long adalah ancaman bagi kedudukannya sebagai penguasa.Kui Long tiba di istana dengan hati waspada, namun rasa penasaran mengalahkan instingnya. Ia ingin mengetahui informasi rahasia tentang tubuh aslinya yang telah lama terpisah darinya. Dalam jamuan megah yang dipenuhi hidangan mewah, Kui Long mulai mencicipi makanan yang ternyata telah dicampur dengan Racun Tanpa Raga, ramuan mematikan yang bekerja perlahan, menyerang organ dalam tanpa meninggalkan jejak.Di tengah pesta, tubuh Kui Long mulai melemah. Penglihatannya kabur, dan rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya. Ia menyadari bahwa dirinya telah diperdaya. Kaisar Qing berdiri, menatapnya dengan senyum dingin. “Pendekar Mabuk,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Empat Harimau Langit

    Kui Long meninggalkan Dunia Naga dengan kekuatan baru dan tekad yang semakin kuat. Namun, saat ia kembali ke Dunia Pendekar, ia menemukan bahwa Kaisar Qing telah memperkuat kekuasaannya, menciptakan pasukan elit yang dilatih khusus untuk memburunya.Di sebuah kota kecil di perbatasan, Kui Long mendengar kabar bahwa Kaisar Qing sedang mempersiapkan senjata rahasia untuk menghancurkan siapa pun yang menentangnya. Kui Long tahu bahwa waktunya untuk bertindak telah tiba. Dengan kekuatan yang ia peroleh di Dunia Naga, ia bersumpah untuk mengakhiri tirani Kaisar Qing dan membawa keadilan ke Dunia Pendekar.Namun, meskipun tubuh dan kekuatannya telah pulih, hati Kui Long tetap gelisah. Ia tahu bahwa Kaisar Qing tidak akan tinggal diam, dan pertempuran berikutnya akan menjadi ujian terbesar dalam hidupnya.“Shiu Ling,” katanya suatu hari. “Aku tidak akan melupakan semua yang telah kau lakukan untukku. Tapi, saatnya aku kembali ke Dunia Pendekar. Kaisar Qing harus dihentikan, bukan hanya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Kehebatan Formasi Surga Terbalik

    Di kota kecil perbatasan itu, Kui Long melihat bahwa kekuasaan Kaisar Qing telah menyebar luas. Penduduk hidup dalam ketakutan, dengan penjaga berseragam emas patroli setiap saat. Kaisar Qing mengirim salah satu komandan pasukan elitnya, Jenderal Naga Langit, untuk menguji kekuatan Kui Long.Di alun-alun kota, Jenderal Naga Langit berdiri tegak dengan senyuman penuh ejekan. “Pendekar Mabuk yang legendaris, kau telah menjadi ancaman bagi Kaisar Qing. Tapi di sinilah perjalananmu berakhir.”Kui Long tidak menjawab. Ia hanya berdiri tenang dengan tangan menggenggam pedangnya, Pedang Iblis Suci, yang bersinar dengan aura biru gelap.Jenderal Naga Langit menyerang lebih dulu, menggunakan jurus Tarian Naga Membakar Langit, yang menciptakan gelombang api besar. Kui Long melompat menghindari serangan itu, lalu membalas dengan Langkah Naga Membelah Langit, membuat tanah di bawah mereka terbelah dan menghentikan gelombang api.Pertarungan berlangsung sengit. Setiap serangan Jenderal Naga Langit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Hebatnya Pendekar Mabuk

    Ruangan megah di dalam istana berubah menjadi medan pertempuran yang mengguncang. Kaisar Qing berdiri dengan angkuh di atas singgasananya, memegang Tombak Kaisar Langit, senjata kuno yang memancarkan aura emas menyilaukan.“Pendekar Mabuk, hari-harimu sudah berakhir,” kata Kaisar Qing dengan penuh keyakinan. Ia mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang energi raksasa yang menyapu ruangan.Kui Long segera bertindak. Dengan Langkah Naga Tanpa Batas, ia melompat menghindari serangan, tetapi energi dari tombak itu membuatnya terlempar ke dinding, darah segar mengalir dari sudut bibirnya.“Tombak itu bukan hanya senjata,” pikir Kui Long. “Itu adalah alat pemusnah.”Kaisar Qing tertawa, menyadari bahwa tombaknya memberinya keunggulan. Ia menyerang lagi, kali ini menggunakan jurus pamungkasnya, Tombak Langit Membelah Dunia, sebuah teknik yang membuat pilar-pilar energi turun dari langit dan menghantam bumi dengan kekuatan dahsyat.Kui Long merasakan tekanan besar, tetapi ia tidak menyerah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Naga Shiryuken

    Malam itu, langit di atas Pulau Arak gelap pekat. Angin laut berhembus lembut, membawa aroma garam dan kelembapan, membelai wajah Shin Kui Long yang duduk bersila di tepi tebing. Suara ombak menghantam karang terdengar berirama, seperti alunan musik alam yang mengiringi pikirannya yang kalut.Shiu Ling melangkah mendekatinya, mengenakan jubah putih berkilauan yang tampak menyatu dengan cahaya rembulan. Rambut panjangnya tertiup angin, menambah aura mistisnya. Ia berhenti di belakang Kui Long, matanya yang tajam namun lembut mengamati siluet pria itu.“Kui Long,” katanya dengan suara tenang yang hampir seperti bisikan. “Jika kau ingin benar-benar siap menghadapi dunia yang semakin gelap, ada satu makhluk yang bisa membantumu.”Kui Long menoleh, pandangannya penuh rasa ingin tahu. “Apa maksudmu?”Shiu Ling duduk di sebelahnya, menatap cakrawala yang tak berujung. “Naga Legenda Shiryuken. Ia tinggal di Pulau Legenda Naga, sebuah tempat yang hanya bisa dijangkau oleh mereka yang memiliki

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 2 : Geger Dewa Iblis Gerbang Neraka

    Satu tahun telah berlalu sejak kekalahan Kaisar Qing, dan Dunia Pendekar mulai merasakan kedamaian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, kedamaian itu tidak berlangsung lama. Desas-desus tentang kemunculan sekte misterius dari Dunia Iblis yang dipimpin oleh seorang ahli bela diri yang disebut Iblis Rambut Putih mulai menyebar di Negeri Qing. Iblis rambut Putih dikenal memiliki kekuatan yang mampu memanipulasi raga dan jiwa orang lain, membuat musuh-musuhnya tidak berkutik. Tidak hanya itu, para pengikutnya, yang disebut Laskar Neraka, memiliki teknik yang mampu menandingi para pendekar ternama. Di tengah rumor tersebut, seorang utusan dari Dunia Iblis datang menemui Kui Long. Dengan napas terengah-engah dan luka yang parah, ia menyerahkan gulungan surat berisi tantangan dari Iblis Rambut Putih. "Shin Kui Long," tulisnya, "jika kau adalah Pendekar sejati, temui aku di Lembah Iblis Putih di Negeri Shu . Dunia ini hanya memiliki ruang untuk satu penguasa sejati." Kui Long meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20

Bab terbaru

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.3. Rahasia Pusaka Dewa Petir

    Petir biru memancar lembut dari Pusaka Dewa Petir, seperti napas kehidupan yang baru saja dibangkitkan. Namun, aroma pekat masih tersisa di udara, bercampur dengan bau debu dan batu yang hancur. Kui Long menarik napas dalam-dalam, dadanya naik turun seiring adrenalin yang perlahan memudar. Jemarinya sedikit gemetar saat ia menggenggam erat gagang tombak itu. Sentuhan logam dingin terasa seperti bara panas, menyengat kulitnya dengan denyut energi yang seolah menuntut penyesuaian segera.Song Lien Hwa berdiri tak jauh darinya, rambut panjangnya yang hitam legam berantakan, sebagian menempel di wajahnya yang berkeringat. Napasnya berat, tapi ia tetap tegak, tatapannya tak beralih dari Kui Long. "Energi petir itu..." suaranya pelan, hampir berbisik, namun penuh makna, "...ia bukan sekadar kekuatan. Itu adalah keinginan langit yang tak dapat kau tolak."Kui Long mengalihkan pandangannya ke Song Lien Hwa, matanya yang keemasan bersinar lembut, tapi di balik itu ada badai emosi yang berkecam

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.2. Pusaka Dewa Petir : Tombak Emas

    Petir biru berkilat di udara, membentuk jaring cahaya yang berdenyut di sekitar sosok Shen Wu Tian. Meski hanya berupa kesadaran yang tertanam dalam Pusaka Dewa Petir, auranya begitu menggentarkan, seolah keberadaannya menandingi para dewa sejati. Tubuh transparannya melayang di atas tanah, diselimuti percikan listrik yang berdesis seperti bisikan kemarahan langit.Kui Long berdiri tegak, matanya menyipit saat menatap entitas di hadapannya. Ia menggenggam erat Pedang Kultivasi Kegelapan, jari-jarinya sedikit bergetar, entah karena adrenalin atau kegembiraan yang tersembunyi. Bibirnya melengkung tipis."Kui Long," suara Shen Wu Tian menggema, berat dan penuh wibawa. "Kau mungkin telah kembali sebagai Dewa Iblis Gerbang Neraka, tetapi kekuatanmu belum cukup untuk mengendalikan pusaka ini. Buktikan dirimu, atau tinggalkan tempat ini selamanya."Angin di ruang bawah tanah berputar kencang, membawa aroma ozon dari petir yang berkumpul di langit-langit. Kui Long tertawa kecil, langkahnya pe

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   4.1. Pusaka Dewa Petir dan Artefak Kuno

    Kui Long dan Song Lien Hwa melanjutkan perjalanan mereka ke Lembah Api Abadi, lokasi artefak kedua. Lembah ini terkenal sebagai wilayah terlarang di Dunia Dewa, dikelilingi oleh api abadi yang tidak pernah padam. Bahkan udara di sana beracun, mematikan siapa pun yang tidak memiliki perlindungan kuat.Song Lien Hwa memandang lembah itu dengan raut tegang. "Api ini bukan api biasa. Ini adalah Api Abadi yang berasal dari energi kosmik. Bahkan kultivator tingkat tinggi pun akan sulit bertahan di sini."Kui Long mengangguk. "Itulah sebabnya artefak ini disembunyikan di sini. Tapi aku tidak akan berhenti hanya karena tantangan seperti ini."Keduanya melangkah ke lembah dengan perlindungan energi petir dan kegelapan. Setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke panas yang menyengat, seolah-olah api itu mencoba menembus perlindungan mereka. Di tengah lembah, mereka menemukan sebuah altar batu yang dikelilingi oleh kolam lava mendidih. Di atas altar itu, artefak kedua bersinar dengan cahaya em

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   Arc 4 : Kembalinya Dewa Iblis Gerbang Neraka

    Kui Long berdiri di puncak Gunung Langit Biru, tubuhnya diselimuti aura gelap dan petir yang saling bertaut, menciptakan perpaduan energi yang memancarkan kekuatan luar biasa. Udara di sekelilingnya menjadi berat, dan bahkan Song Lien Hwa, yang biasanya tak tergoyahkan, merasakan getaran energi dari tubuh Kui Long."Ini... bukan kekuatan seorang manusia biasa," gumam Song Lien Hwa dengan nada bergetar.Kui Long membuka matanya perlahan. Cahaya merah keemasan menyala dari irisnya, melambangkan perpaduan sempurna antara kegelapan dan kekuatan petir. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya bergetar seperti hidup, seolah-olah merayakan kembalinya pemilik sejatinya."Aku telah kembali," bisiknya dengan suara berat, yang terasa bergema di seantero gunung. "Aku adalah Dewa Iblis Gerbang Neraka."Namun, sebelum Kui Long bisa melanjutkan langkahnya, langit di atas mereka berubah menjadi gelap gulita. Awan hitam berputar-putar seperti pusaran raksasa, dan dari tengah pusaran itu muncul sosok be

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.16. Pencarian Pusaka Dewa Petir

    Kui Long memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Kahyangan sementara, membalas budi pada Song Lien Hwa yang telah membantunya dalam pertarungan dengan Shen Wu Hei. Namun, pikirannya selalu tertuju pada Pusaka Dewa Petir, artefak legendaris yang menjadi sumber kekuatan utama Song Lien Hwa dan sektenya, yang kini telah hilang selama bertahun-tahun."Jadi," kata Kui Long pada suatu malam saat mereka duduk di balkon paviliun, menikmati angin malam. "Pusaka Dewa Petirmu. Apa kau tahu siapa yang mencurinya?"Song Lien Hwa memandangnya tajam, matanya menyala dengan kilat amarah yang terpendam. "Itu adalah malam ketika gerbang sekte kami ditembus oleh bayangan yang tidak terdeteksi. Mereka bergerak seperti angin dan meninggalkan kehancuran. Pusaka itu hilang, dan sejak saat itu sekte kami kehilangan kekuatan terbesarnya."Kui Long mengangguk pelan. "Aku mendengar sesuatu yang serupa saat aku masih menjadi Dewa Iblis Gerbang Neraka. Ada desas-desus bahwa sebuah artefak petir diselundupkan kelua

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.15. Kebangkitan Shen Wu Hei

    Bayangan gelap yang muncul di cakrawala berubah menjadi sosok seorang pria berjubah hitam dengan mata merah menyala. Udara di sekitar mereka tiba-tiba menjadi berat, seperti dunia sendiri menolak kehadirannya. Kui Long langsung mengenali auranya."Shen Wu Hei," gumamnya dengan nada dingin. "Kau kembali."Shen Wu Hei, penjaga dimensi kegelapan. "Kui Long, aku tidak pernah benar-benar pergi. Apa kau pikir pertarungan di Ruang Kekekalan sudah cukup untuk mengakhiriku? Kini aku membawa kekuatan yang bahkan kau tidak bisa bayangkan."Song Lien Hwa mengangkat Pedang Petirnya, bersiap menyerang. "Siapa dia?" tanyanya dengan tajam.Kui Long menjawab tanpa berpaling dari Shen Liang. "Penjaga dimensi kegelapan yang tidak bisa musnah!”Shen Liang terkekeh, suara tawanya bergema seperti gema kehancuran. "Kau tidak akan bisa menghentikanku, Kui Long!”Shen Wu Hei mengangkat tangannya, dan dari tubuhnya keluar gelombang energi gelap yang menyelimuti langit. Petir hitam menyambar, menghantam tanah d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.14. Avatar Bayangan

    Langit memerah, seolah-olah bumi dan surga sendiri menyadari ancaman yang mendekat. Dari cakrawala, bayangan besar menyeruak ke langit, membentuk sosok raksasa yang mengerikan. Itu adalah Avatar Bayangan, sebuah manifestasi dari energi kegelapan yang selama ini tersegel di negeri itu. Suara gemuruhnya seperti ribuan jiwa yang merintih, menciptakan teror di setiap jiwa yang mendengar.Kui Long, yang baru saja kembali ke tubuh aslinya, masih merasakan lelah dari pertarungan melawan Song Kui. Namun, ia tidak punya pilihan. Dengan Pedang Kultivasi Kegelapan di tangannya, ia menatap sosok raksasa itu dengan tatapan penuh tekad."Ini... kekuatan yang dilepaskan Shen Liang," gumamnya. "Aku tidak bisa membiarkan ini menghancurkan dunia ini."Song Lien Hwa berdiri di sampingnya, menggenggam erat Pedang Petir miliknya. Energi petir yang menyelimuti pedangnya memancarkan cahaya biru yang memukau. "Aku akan membantumu, Kui Long. Kegelapan ini tidak hanya mengancammu, tapi juga semua yang ada di d

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.13. Melawan Song Kui

    Song Kui berdiri dengan tubuh Kui Long yang asli, dikelilingi oleh aura kegelapan yang mengerikan. Mata merahnya menatap dingin ke arah Kui Long yang memegang Pedang Kultivasi Kegelapan, sementara Shen Liang berdiri tak jauh dengan tombak hitam yang berdenyut dengan energi destruktif."Lucu sekali," ejek Song Kui. "Kau sibuk mencoba menjadi pahlawan, sementara aku hidup lebih baik dalam tubuhmu. Kau harusnya menyerah saja."Kui Long tidak terprovokasi. Ia menggenggam pedangnya lebih erat, energi gelap dan cahaya yang bersatu di bilahnya bersinar semakin terang. "Kau mencuri tubuhku, Song Kui. Kau mencuri segalanya. Tapi aku akan mengambilnya kembali hari ini."Shen Liang tertawa sinis dari kejauhan. "Pertarungan ini semakin menarik. Kalau begitu, aku akan membiarkan kalian saling membunuh, lalu mengambil kekuatan yang tersisa untuk diriku sendiri."Namun, sebelum ada yang bisa bereaksi, Shen Liang mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang energi gelap yang menyapu ke arah Kui Long

  • Dewa Iblis Gerbang Neraka   3.12. Harimau Petir

    Naga bayangan mengaum, menggetarkan seluruh gunung. Shen Liang berdiri di atas makhluk itu dengan senyum penuh kemenangan. Energi gelap menyelimuti tubuhnya, semakin menguatkan auranya yang memancar kehancuran.Kui Long dan Song Lien Hwa berdiri berdampingan, memandang makhluk raksasa itu dengan waspada. Pedang Kultivasi Kegelapan di tangan Kui Long bergetar, seolah merespons ancaman yang ada di depan mereka. Pedang Petir Song Lien Hwa memancarkan kilauan cahaya biru yang memancar seperti kilat, siap menyambar kapan saja."Kui Long," kata Song Lien Hwa, matanya tetap terpaku pada naga bayangan, "aku tahu kau keras kepala, tapi jika kita tidak bekerja sama dengan benar, kita tidak akan bertahan.""Aku tahu," balas Kui Long tanpa berpaling. "Kita harus menyerang bersamaan. Kau hadapi Shen Liang, aku akan menangani naga ini."Song Lien Hwa tersenyum tipis. "Berani sekali kau mengaturku." Namun, tidak ada tanda-tanda ketidaksenangan di suaranya. Hanya keyakinan."Kita tidak punya pilihan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status