All Chapters of Membalas Perselingkuhan Suami ASN: Chapter 61 - Chapter 70

219 Chapters

Bab 61 Tukang Bubur Ayam Dadakan

Hari ini keadaan Sabrina mulai membaik. Tepat satu minggu menginap di ruang rawat inap vviv rumah sakit, akhirnya Sabrina sudah diperbolehkan pulang. Wanita itu sudah berkemas akan segera pulang. Dengan menampillan wajah riang berharap keadaannya semakin membaik setelah ini.Hari ini hanya Jaka yang mengantar Sabrina karena Sesil harus ke kampus terlebih dahulu. Tempo lalu bahkan Jeni sempat menjenguk Sabrina, namun tak bisa lama karena banyak urusan. Karena meski pun sudah paruh baya, mamanya Jaka ibu kaum sosialita yang masih terlihat aktiv dan awet muda."Kamu kan harus ke kantor, Jak. Aku bisa saja naik taksi online dan pulang sendiri."Sabrina tampak tak enak pada Jaka. Lagi-lagi dia harus merepotkan pria itu. Kakinya jadi terasa berat untuk melangkah."Tidak apa-apa. Semua ini aku lakukan semata-mata karena memenuhi perintah Sesil. Dia memintaku untuk mengantarmu pulang. Kamu kan calon kakak iparku," balas Jaka. Dia sengaja berbicara seperti itu agar Sabrina tak canggung. Ia sud
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 62 Berita Panas

Hari ini sosial media diramaikan dengan berita Hasbi yang beralih profesi menjadi pedagang bubur ayam. Kolom komentar pada postingan yang menampilkan video Hasbi bahkan dipenuhi ribuan komentar berisi cibiran.Miranda yang tak pernah kentinggalan berselancar di sosial media pun sudah melihat postingan itu. Dia baru saja keluar dari rumah sakit. Bahkan Aksa belum benar-benar bisa berjalan normal. Bola matanya dikejutkan dengan berita tentang suaminya."Apa-apaan ini!" Aliran darah pada Miranda langsung naik ke atas ubun-ubun. Kepalanya terasa mendidih tatkala memutar vedio suaminya yang ternyata menjadi penjual bubur ayam. Selama ini Hasbi mengaku bekerja di sebuah perusahaan tekstil. Rupanya pria itu telah membohongi istrinya."Mau dibawa kamana nama baikku!" kesal Miranda. Wanita itu membanting ponsel pintarnya ke atas ranjang. Beruntung tidak jatuh sampai ke lantai sehingga masih selamat dari kerusakan.Miranda beranjak dengan emosi dia segera mencari suaminya yang sudah pamit sed
last updateLast Updated : 2023-10-26
Read more

Bab 63 Ada Yang Jatuh

Nyatanya bukan hanya keluarga Miranda yang terkejut dengan profesi Hasbi. Sama halnya dengan Sesil. Adik Sabrina itu langsung pulang ke rumah dengan tergesa-gesa usai menutup toko kue.Dengan kendaraan roda dua, Sesil melajukan kendaraan menuju kediamannya. Ada tawa puas yang ia tahan."Berita ini benar-benar gila. Mba Sabi harus tahu berita panas ini." Sesil berbicara sendirian. Gadis itu sudah tidak tahan ingin melaporkan pada Sabrina.Benar saja sesampainya di rumah, Sesil langsung melangkah dengan cepat ke dalam rumahnya."Mba, Mba Sabi!" panggil Sesil seraya mengetuk pintu kamar Sabrina."Masuk saja, Sil. Tidak dikunci kok," sahut Sabrina dari dalam kamar.Sesil segera membuka pintu kamar Sabrina. "Mba, ada kabar panas," lapor Sesil seraya duduk di tepi ranjang di dekat Sabrina yang tengah berbaring."Apa sih, datang-datang langsung melapor kabar panas. Apaan yang panas?" Sabrina menggelengkan kepala melihat tingkah adiknya.Sesil segera merogoh tas selempangnya guna mengambil be
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

Bab 64 Cemas

Mantan suami Sabrina terlihat melamun sendirian di depan rumahnya sambil menahan kepala dengan kedua tangannya. Pria itu terlihat kusut hancur dan berantakan. Siapa lagi kalau bukan Hasbi Adhitama. Pria itu ditinggalkan Miranda yang sudah pergi dengan taksi online. Entah kemana istri kesayangannya itu hendak pergi. Miranda yang murka, tanpa pamit dia pergi begitu saja tanpa membiarkan Hasbi menjelaskam satu kalimat pun."Mengapa kamu tak paham dengan kondisiku, Mira. Padahal aku selalu mengabulkan semua keinginan kamu semasa ekonomi kita di atas. Tapi kini, kamu malah pergi. Istri macam apa kamu ini." Hasbi nampak menahan amarah. Kedua tangannya bahkan terlihat dikepalkan lalu dihentak-hentakkan pada keningnya."Hasbi, apa-apaan kamu?" Adhitama yang baru saja tiba langsung bertanya cemas tatkala melihat Hasbi tampak frustasi.Rupanya Hasbi tak menyadari kedatangan papanya. Dia mendongak terkejut saat mendengar suara papanya bertanya."Kamu kenapa?" Adhitama—papanya Hasbi bertanya lagi
last updateLast Updated : 2023-10-27
Read more

Bab 65 Dunia Seperti Berbalik

Mertua Hasbi nampak terkejut mendengar seseorang dibalik telepon berbicara dengan mengejutkan. Suara bariton yang terdengar, bukanlah suara Miranda yang seharusnya terdengar."Maaf, Bu. Pemilik ponsel mengalami kecelakaan. Saya hanya orang yang membantu saja." Suara pria tak dikenal di seberang sana berbicara lagi."Apa!" Mertua Hasbi membekap mulutnya yang menganga karena terkejut. Pasang maniknya langsung berkaca-kaca. Bibirnya pun terlihat gemetar.***Pagi ini keadaan Sabrina terlihat lebih fresh dari sebelumnya. Ia sudah bersiap-siap dengan pakaian setelah memakai kemeja serta celana kain yang sopan dan rapi. Bukan untuk pergi mengajar melainkan akan ke toko kuenya terlebih dahulu."Apa Mba Sabi yakin akan pergi ke toko hari ini?" Tampaknya Sesil mencemaskan kakaknya.Sabrina mengangguk dengan yakin. "Masa gak yakin sih," jawab Sabrina."Aku khawatir kalau Mba Sabi akan kelelahan," cemas Sesil."Tidak akan, Sil. Keadaan aku sudah membaik kok. Percayalah.""Tapi setelah aku dari k
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Bab 66 Hawa Panas Yang Melemahkan

Sementara di ruangannya, Sabrina terlihat menekan dada. Ia tak pernah menyangka kalau Hasbi berani datang ke tokonya untuk melamar kerja. Wajah mantan suaminya terlihat kusam tak seperti dulu.Sabrina duduk. Sejenak ia mendinginkan napas yang sempat terasa panas. Ia telah berhasil meredam emosi tatkala berbicara dengan Hasbi tadi. Setidaknya, ia tetap sopan walau saat berhadapan dengan pria yang telah menghancurkan hidupnya.Tak mau terlalu lama hanyut dalam lamunan yang sepertinya tak berguna, Sabrina segera menyelesaikan tugasnya. Satu persatu pekerjaannya hari ini ia selesaikan sebelum Sesil datang. Sesekali ia melihat ke luar ruangan, di sana tampak pembeli terus saja berdatangan memenuhi tokonya. Bahkan yang membuat bibirnya melebarkan senyuman bahagia adalah saat melihat pembeli tampak mengantri sampai ke luar toko. "Alhamdulillah puji syukur pada-Mu, Ya Allah. Terima kasih banyak atas segala rejeki yang telah hamba dapatkan ini," desisnya sendirian dalam keharuan.Tak lama saa
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Bab 67 Yang Berduka

Tak terlepas dari duka yang dirasakan Hasbi saat ini, Miranda—Sang Istri Pilihan kini masih terbaring di atas hospital bed. Wanita itu baru sadar usai operasi amputasi yang telah dilewatinya. Wanita itu sudah membuka bola matanya, tampak menatap ke atas langit-langit kamar.Di samping Miranda ada mamanya yang mendampingi sedari kemarin. Sementara Hasbi baru saja tiba di rumah sakit setelah berperang dengan isi kepalanya sendiri.Hasbi berjalan gontai masuk ke dalam ruangan Miranda yang baru beberapa jam lalu selesai operasi.Wanita itu hanya melirik lesu kedatangan Hasbi. Kelopak matanya terlihat sembab, membuktikan kalau Miranda telah menangis cukup lama."Mira, bagaimana keadaan kamu sekarang?" Gegas Hasbi bertanya. Walau ia sadar sebelah kaki istrinya terbungkus perban tebal karena tak lagi memiliki telapak kaki.Tak ada jawaban dari Miranda. Wanita itu hanya merapatkan bibir. Terlihat ada bulir bening menetes dari sudut matanya. Ada beban yang tengah dibendung Miranda. Ia sadar sa
last updateLast Updated : 2023-10-29
Read more

Bab 68 Menjenguk Istri Mantan Suami

Entah kebetulan atau tidak, Jakarta terasa sempit saat ini. Sabrina yang sengaja diantar Jaka untuk kontrol ke rumah sakit tak sengaja bertemu dengan Aksa yang digandeng seorang wanita paruh baya. Sabrina tak tahu kalau wanita yang bersama Aksa adalah omahnya."Aksa, kamu sedang apa di rumah sakit ini? Siapa yang sakit?"Sabrina memang selalu ramah pada siapa pun termasuk pada orang yang menyakitinya. Dia menyapa Aksa tatkala berpapasan dengan Aksa yang digandeng wanita paruh baya di sampingnya."Bu Guru! Aksa mau jenguk Mama, Bu," jawab anak laki-laki itu. Aksa memang sudah piawai menjawab pertanyaan orang dewasa. Usianya sudah menginjak 7 tahun.Mendengar jawaban Aksa, Sabrina dan Jaka melempar tatapan. 'Memangnya Miranda sakit?' gumamnya."Anda siapa ya?" Neneknya Aksa langsung bertanya penasaran tatkala melihat Aksa dan wanita di depannya tampak akrab.Sabrina menautkan kedua tangannya dengan sopan. "Maaf, Tante. Saya mantan gurunya Aksa," jawab Sabrina."Oh saya pikir siapa." Akh
last updateLast Updated : 2023-10-31
Read more

Bab 69 Kecurigaan Sesil

Miranda masih mematung tak mampu menjawab. Dia tak bisa menjawab kenyataan sebenarnya. "Sudahlah, Ma. Tidak apa-apa kok. Aku hanya kurang suka dengan gurunya Aksa yang tadi. Lagi pula, wanita tadi tak lagi menjadi gurunya Aksa. Hanya mantan Guru saja," jelasnya."Ya ampun, Mira. Mana ada mantan Guru." Mamanya Miranda mengernyitkan dahi.Namun Miranda segera mengalihkan topik. Ia meraih tubuh mungil Aksa, memeluknya erat melepas rasa rindu walau pun hanya beberapa hari tak bertemu.Sementara dengan Sabrina dan Jaka, saat ini keduanya dalam perjalanan pulang. Jaka yang yang tengah menyetir mobil sesekali melirik pada Sabrina yang masih saja diam."Kok diam saja, Sabi. Apa yang tengah kamu pikirkan?" celetuk Jaka bertanya dalam lamunan Sabrina."Gak apa-apa kok. Aku hanya kasihan saja pada Miranda. Bagaimana tidak, sekarang dia hanya memiliki satu kaki. Wanita mana yang tak hancur dengan keadaan satu kaki." Sabrina tampak berbicara apa adanya."Ngapain kamu kasihan pada Miranda, wanita i
last updateLast Updated : 2023-11-02
Read more

Bab 70 Mengejutkan

"Sil, apa-apaan kamu?" Diwaktu yang bersamaan, Sabrina datang dan langsung mengambil ponsel miliknya. Padahal Sesil belum sempat membaca seluruh pesan masuk dari Jaka yang isinya berupa perhatian-perhatian yang layaknya dari seorang kekasih."Maaf, Mba. Aku hanya mau numpang chat Mas Jaka saja. Aku kehabisan kuota internet soalnya." Sesil beralasan.Sementara Sabrina tampak gugup. Ia langsung mematikan ponsel pintarnya. "Meski pun begitu, kamu tetap harus minta izin, Sil. Tidak sopan membuka benda milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya," tegurnya. Tatapan Sabrina sedikit kesal pada adiknya"Iya, Mba. Maaf ya. Gak akan aku ulangi." Setelah itu Sesil segera berlalu dari hadapan Sabrina. Dia masuk ke dalam kamar, menyembunyikan wajah terkejutnya.'Mba Sabi, cepet sekali mandinya. Padahal aku baru sedikit saja membaca chatan dari Mas Jaka,' gerutu Sesil dalam hati. Dadanya tampak kembang kempis diiringi dengan gemuruh resah di dalam dada. Ia baru saja membaca chat akhir yang dik
last updateLast Updated : 2023-11-03
Read more
PREV
1
...
56789
...
22
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status