Home / Rumah Tangga / Membalas Perselingkuhan Suami ASN / Bab 68 Menjenguk Istri Mantan Suami

Share

Bab 68 Menjenguk Istri Mantan Suami

Author: Miss_Pupu
last update Last Updated: 2023-10-31 17:43:37

Entah kebetulan atau tidak, Jakarta terasa sempit saat ini. Sabrina yang sengaja diantar Jaka untuk kontrol ke rumah sakit tak sengaja bertemu dengan Aksa yang digandeng seorang wanita paruh baya. Sabrina tak tahu kalau wanita yang bersama Aksa adalah omahnya.

"Aksa, kamu sedang apa di rumah sakit ini? Siapa yang sakit?"

Sabrina memang selalu ramah pada siapa pun termasuk pada orang yang menyakitinya. Dia menyapa Aksa tatkala berpapasan dengan Aksa yang digandeng wanita paruh baya di sampingnya.

"Bu Guru! Aksa mau jenguk Mama, Bu," jawab anak laki-laki itu. Aksa memang sudah piawai menjawab pertanyaan orang dewasa. Usianya sudah menginjak 7 tahun.

Mendengar jawaban Aksa, Sabrina dan Jaka melempar tatapan. 'Memangnya Miranda sakit?' gumamnya.

"Anda siapa ya?" Neneknya Aksa langsung bertanya penasaran tatkala melihat Aksa dan wanita di depannya tampak akrab.

Sabrina menautkan kedua tangannya dengan sopan. "Maaf, Tante. Saya mantan gurunya Aksa," jawab Sabrina.

"Oh saya pikir siapa." Akh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 69 Kecurigaan Sesil

    Miranda masih mematung tak mampu menjawab. Dia tak bisa menjawab kenyataan sebenarnya. "Sudahlah, Ma. Tidak apa-apa kok. Aku hanya kurang suka dengan gurunya Aksa yang tadi. Lagi pula, wanita tadi tak lagi menjadi gurunya Aksa. Hanya mantan Guru saja," jelasnya."Ya ampun, Mira. Mana ada mantan Guru." Mamanya Miranda mengernyitkan dahi.Namun Miranda segera mengalihkan topik. Ia meraih tubuh mungil Aksa, memeluknya erat melepas rasa rindu walau pun hanya beberapa hari tak bertemu.Sementara dengan Sabrina dan Jaka, saat ini keduanya dalam perjalanan pulang. Jaka yang yang tengah menyetir mobil sesekali melirik pada Sabrina yang masih saja diam."Kok diam saja, Sabi. Apa yang tengah kamu pikirkan?" celetuk Jaka bertanya dalam lamunan Sabrina."Gak apa-apa kok. Aku hanya kasihan saja pada Miranda. Bagaimana tidak, sekarang dia hanya memiliki satu kaki. Wanita mana yang tak hancur dengan keadaan satu kaki." Sabrina tampak berbicara apa adanya."Ngapain kamu kasihan pada Miranda, wanita i

    Last Updated : 2023-11-02
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 70 Mengejutkan

    "Sil, apa-apaan kamu?" Diwaktu yang bersamaan, Sabrina datang dan langsung mengambil ponsel miliknya. Padahal Sesil belum sempat membaca seluruh pesan masuk dari Jaka yang isinya berupa perhatian-perhatian yang layaknya dari seorang kekasih."Maaf, Mba. Aku hanya mau numpang chat Mas Jaka saja. Aku kehabisan kuota internet soalnya." Sesil beralasan.Sementara Sabrina tampak gugup. Ia langsung mematikan ponsel pintarnya. "Meski pun begitu, kamu tetap harus minta izin, Sil. Tidak sopan membuka benda milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya," tegurnya. Tatapan Sabrina sedikit kesal pada adiknya"Iya, Mba. Maaf ya. Gak akan aku ulangi." Setelah itu Sesil segera berlalu dari hadapan Sabrina. Dia masuk ke dalam kamar, menyembunyikan wajah terkejutnya.'Mba Sabi, cepet sekali mandinya. Padahal aku baru sedikit saja membaca chatan dari Mas Jaka,' gerutu Sesil dalam hati. Dadanya tampak kembang kempis diiringi dengan gemuruh resah di dalam dada. Ia baru saja membaca chat akhir yang dik

    Last Updated : 2023-11-03
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 71 Terlihat Menyedihkan

    Tetesan keringat tampak membanjiiri kening pria itu. Sabrina melihat pemandangan itu dengan iba. Tak pernah disangka kalau Hasbi akan terpuruk seperti itu.Sabrina berniat menyudahi pemandangan sendunya pagi ini. Ia menyalakan kembali mesin motornya dan berniat akan segera pergi. Namun di waktu yang bersamaan, terdengar suara benturan keras berikut pecahan kaca yang memecah gendang telinga, membuat Sabrina mengurungkan niatnya dan kembali mengalihkan pandangan ke sumber suara.Terlihat jelas di depan mata, gerobak bubur ayam Hasbi tertabrak mobil avanza berwarna putih sampai terguling ke atas aspal. Pecahan mangkuk dan juga bumbu-bumbu serta nasi yang sudah menjadi bubur berserakan di jalanan.Hasbi terpanting ke bahu jalan sedikit menjauh dari gerobaknya yang tertabrak mobil tadi. Kerumunan orang-orang langsung menolong Hasbi. Termasuk dengan Sabrina yang tak tega melihat mantan suaminya terkena musibah."Heh! Nyebrang jalan lihat-lihat dong! Mobil saya sampai penyok!" Seorang pria y

    Last Updated : 2023-11-03
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 72 Setelah Jatuh

    Mantan ASN itu tertunduk lesu. Bulir peluh masih membanjiri keningnya. Bahkan suara napas masih memburu dari dalam dadanya. Hasbi nampak kelelahan hingga ia terduduk di atas ubin tanpa alas di depan rumah bosnya—bos yang dulu pernah jadi sahabatnya."Maaf, saya terkena musibah." Hasbi beralasan sesuai fakta.Namun sepertinya bos yang pernah jadi sahabatnya itu sudah murka. "Hasbi, kamu sudah meminjam uang sepuluh juta. Lalu sekarang merusak gerobak. Sampai rugi besar karena semua dagangan habis berserakan. Kamu benar-benar membuat saya rugi, Hasbi. Balum lagi jadwal jualan kamu yang sering libur," gerutu pria bertubuh tinggi itu merutuki Hasbi."Tidak ada maksud. Namanya juga musibah," sanggah Hasbi walau tubuhnya sudah lesu."Sudahlah, Hasbi. Pulang saja. Kamu tak usah berjualan lagi."Hasbi mendongak paksa saat mendengar ucapan bosnya. "Apa maksudnya?" tanyanya."Maaf, Hasbi. Saya tidak bisa lagi bekerja sama dengan kamu," ucap pria itu lagi."Tidak, jangan bicara seperti itu. Saya

    Last Updated : 2023-11-03
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 73 Debaran Yang Menegangkan

    Di restaurant itu tengah diputar layar yang memperlihatkan poto-poto kebersamaan antara Sabrina dan Sesil sedari kecil. Bola mata Sabrina berbinar melihat itu. Setelah itu berkaca-kaca karena merasa terharu. Rupanya kejutan yang dimaksud Sesil adalah pemutaran memory antara dua kakak beradik yang saling menyayangi.Tak berapa lama, Sesil datang menghampiri Jaka dan Sabrina. Kedatangannya disambut haru oleh wanita berlesung pipi itu. Sabrina melebarkan tangan kemudian memeluk adiknya dengan erat."Terima kasih ya. Mba akan selalu menjaga kamu, karena kamu adalah harta berharga yang dititipkan Ibu." Sabrina berbisik tepat di dekat telinga adiknya."Aku sangat menyayangi Mba Sabi. Aku harap kebersamaan kita akan selalu terjaga selamanya," balas Sesil.Sabrina menganggukan kepala. "Tentu saja," timpalnya. Terlihat ada bulir bening yang sempat menetes di sudut matanya. Bukan bersedih, melainkan karena terharu.Melihat saudara kakak beradik yang saling menyayangi, membuat Jaka semakin dile

    Last Updated : 2023-11-04
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 74 Frustasi

    Sesil tampak siap apa pun yang akan menjadi keputusan Jaka.Sementara Sabrina terlihat lebih tegang dibanding adiknya. Wanita itu merasa serba salah. Antara Sesil dan Jaka, keduanya sangat berharga bagi Sabrina."Apa keputusanmu, Mas?" Sesil segera bertanya saat Jaka masih saja menggantungkan ucapannya."Aku akan menikahimu," jawab Jaka.Sesil terkejut, pun dengan Sarina. Kakak beradik itu tercengang mendengar jawaban Jaka."Kamu jangan main-main, Jak. Pernikahan adalah suatu hal yang sakral, bukan permainan." Sabrina angkat bicara. Ia meragukan keputusan Jaka."Aku tidak main-main," tegas Jaka."Mas, kamu yakin?" Sesil pun tampak meragukan Jaka."Aku yakin." Jaka berbicara dengan tegas, walau terlihat serius, tapi ada guratan ketepaksaaan dan Sabrina bisa menerkanya."Jak—" Sabrina menatap Jaka dengan lekat."Sabi, Sesil. Aku tahu pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Tapi, aku tak akan membiarkan orang yang mencintaiku pergi. Aku memang belum sepenuhnya mencintai Sesil, tapi aku tu

    Last Updated : 2023-11-04
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 75 Ranjang Panas

    Pandangan Jaka layu. Bola matanya memerah. Ia melihat Sabrina duduk di dekatnya. Mengusap wajahnya dengan lembut kemudian sentuhan itu menjalar ke tubuh Jaka, membuat aliran gelora hasrat pada pria itu naik dan memanas."Sabi!" desis Jaka berbisik. Wajahnya sangat dekat dengan wanita di hadapannya, hanya beberapa senti meter saja. Desiran napas wanita itu bahkan terasa panas saat melewati lubang hidung Jaka."Panggil saja aku semaumu, Sayang. Sabi pun juga boleh. Aku suka nama itu, Sayang," balas wanita itu merasa tersanjung."Bawa aku kemana pun kamu mau," sambung wanita seksi itu dengan semringah saat mendapat sambutan dari Jaka. Diangkatnya tubuh Jaka, kemudian wanita itu terlihat memapah langkah Jaka yang sempoyongan berjalan keluar barr menuju kendaraan roda empat terparkir."Mana kunci mobilmu, Sayang?" Wanita itu merogoh saku celana Jaka tanpa ragu. Dia menemukannya di saku belakang.Langkah Jaka yang sempoyongan disertai dengan pasang manik yang berwarna merah. Terlihat jelas

    Last Updated : 2023-11-04
  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 76 Terjebak Malam Panas

    Tak lama, sambungan telepon itu terputus. Padahal Sabrina belum selesai bicara. Pertanyaannya bahkan belum dijawab oleh suara wanita di seberang tadi. Ia berdecak kesal."Wanita tadi bukan Tante Jeni, lalu siapa?" Di dalam kamarnya, Sabrina tak mampu memejamkan mata padahal malam sudah menjelang pagi. Rasa khawatir telah mengganggu pikirannya. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi dengan sahabatnya.Sabrina mencoba menghubungi Jaka sekali lagi, namun harus menelan kecewa saat usahanya gagal. Tak sabar menunggu matahari muncul di ufuk timur hingga akhirnya saat pagi menjelang pun Sabrina masih tak bisa menghubingi pria itu.Tak seperti kakaknya, Sesil malah terlihat biasa saja. Ia tak terlihat mencemaskan Jaka. Bahkan saat sarapan bersama, gadis muda berambut sebahu itu sarapan dengan lahapnya dan masih memancarkan rasa bahagianya."Sil, kamu sudah menelepon Jaka?" celetuk Sabrina di sela-sela mengunyah makanan. Sekedar basa-basi saja.Namun adiknya Sabrina nampak menggelengkan kepala. "

    Last Updated : 2023-11-06

Latest chapter

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 219 Akhir Yang Indah

    Suatu hari Jaka memanggil Sabrina dan anak-anaknya di ruang keluarga. Di sana juga ada Jeni yang turut serta hadir. Jaka meminta pada Sabrina untuk bersiap-siap karena mereka akan pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian baru.Awalnya Sabrina terlihat ragu menerima tawaran suaminya, akan tetapi ia menyanggupi karena Jaka memaksa dan tak mau ditolak ajakannya.Hingga akhirnya dua kendaraan roda empat akan melaju menuju pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa pakaian baru. Dua mobil itu berisi Jaka, Sabrina, Jeni dan empat anak termasuk suster yang turut serta mendampingin. Mereka akan belanja bersama terutama untuk keperluan ulang tahun Aksa yang tinggal menghitung hari.Sabrina nampak berjalan seiringan dengan Jaka setelah sampai di pusat perbelanjaan. Jaka meminta Sabrina memilih apa pun yang diinginkan. Wanita mana yang tak bahagia dengan perlakuan suami seperti Jaka. Sabrina bagaikan satu-satunya wanita paling beruntung di dunia."Sayang, kamu pilih apa pun yang kamu but

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 218 Sedikit Gangguan

    "Kenapa, Ma?" Sabrina segera bertanya. Tentu ia masih terkajut dengan jawaban mertuanya."Tapi bohong. Mama setuju dong. Masa iya Mama gak setuju," ralat Jeni yang rupanya hanya bercanda saja.Seketika Sabrina dan Aksa menghela napas lega secara bersamaan."Ya ampun, Mama. Sungguh aku sampai kaget. Aku pikir Mama benar-benar gak setuju." Sabrina mengusap dadanya. Tak disangka kalau mertuanya senang bergurau."Omah, Aksa juga kaget," timpal Aksa masih memasang wajah terkejutnya.Gegas Jeni memeluk Aksa. "Maaf, Sayang. Omah bercanda. Omah 'kan sayang sama Aksa, masa iya gak setuju. Kita akan rayakan ulang tahun Aksa dengan meriah ya. Pokonya kita akan happy-happy," sambutnya. Jeni tampak menampilkan wajah bahagianya kali ini."Terima kasih, Omah. Aksa sayang sekali sama Omah," ucap Aksa yang kembali memeluk Jeni."Omah juga sayang sama, Aksa," balas Jeni.Melihat itu, Sabrina semakin melebarkan senyumannya. Ia semakin dibuat bahagia dengan keadaan di rumah mewah itu."Terima kasih ya, M

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 217 Perhatian Yang Sempurna

    Mendengar cerita Sabrina, seketika Jeni tercengang. "Lalu, apa yang Raisa sampaikan sama kamu, Sabi?" tanyanya penasaran."Raisa mengucapkan terima kasih padaku, Ma. Dia berterima kasih karena aku tela merawat dan menjaga Abang Yusuf dengan baik." Sabrina kembali menjelaskan.Isi dada Jeni terasa bergetar mendengar itu. "Pasti Raisa merasa tenang di alam sana. Kamu telah menjaga Yusuf dengan baik. Mama yakin Raisa bangga padamu, Sabi."Sabrina menurunkan tatapan. Ia masih ingat dengan jelas wajah Raisa kala itu. "Semoga saja ya, Ma. Aku tidak menganggap Abang Yusuf anak tiri kok. Meski pun dia tak lahir dari rahimku, aku menyayanginya bagai anak kandung sendiri," tuturnya."Karena kamu memang wanita baik, Sabi. Mama sungguh bangga bisa mendapatkan menantu seperti kamu. Jaka memang tak pernah salah mencintai kamu," balas Jeni. Sabrina hanya bisa menyodorkan senyuman saat sang mertua memujinya.Sampai saat ini dunia Sabrina memang terasa lebih berwarna dari biasanya. Anak-anaknya berpa

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 216 Kebahagiaan Yang Sempurna

    Satu bulan kemudian keluarga Dirgantara nampak disibukan dengan persiapan pernikahan Sesil yang tinggal menghitung hari.Adik Sabrina itu nampak disibukan dengan segala macam persiapan menjelang pernikahannya. Hingga Sabrina pun harus turun tangan dalam membantu adik kandungnya itu.Hingga tiba pada saat ijab kabul pernikahan terucap dengan lantangnya oleh pria yang Sesil cintai. Pernikahan telah sah dilangsungkan dan Sesil telah diperistri kekasihnya. Satu hari usai pernikahan, Sesil dan suaminya langsung terbang ke bali untuk bulan madu selama satu minggu. Tentu suasana saat ini semakin membuat Sabrina lega dan bahagia karena tugasnya menjaga Sesil kini telah berpindah pada suami Sesil.Sabrina kian merasa bahagia dengan keluarga saat ini. Ia juga bahagia dengan kesibukannya saat ini sebagai ibu rumah tangga untuk empat anak-anaknya.Pagi ini bahkan Sabrina nampak sibuk menyiapkan perlengkapan sekolah Aksa. Sabrina juga selalu menemani Aksa sarapan di ruang makan bersama Jaka yang j

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 215 Mimpi

    Sabrina dan Jaka mengukir senyuman yang lebar tatkala melihat Sesil dan Jeni berpelukan. Keluarga yang nyaris sempurna setelah beberapa kali terpa ujian."Permisi, Nyonya. Makan malam sudah siap." Ijah melapor pada majikannya yang tengah bercengkerama."Oh iya. Terima kasih, Jah," ucap Jeni.Ijah tersenyum. "Sama-sama, Nyonya," balasnya kemudian berlalu setelah tugasnya selesai.Sementara Jeni segera mengajak keluarganya untuk segera makan malam, "Ayo kita makan malam bersama dulu yu."Serentak Sabrina, Aksa, Jaka dan Sesil mengangguk secara bersamaan sebagai pertanda mengiyakan ajakan Jeni barusan. Gegas mereka beranjak dari tempat duduk beralih menuju ruang makan.Di atas meja makan sudah tersaji aneka makanan yang lezat hasil dari masakan Ijah. Pembantu rumah tangga itu memang spesial memasak untuk malam ini. Melihat keluarga majikannya yang akur dan bahagia, ia merasa sangat senang.Ijah, Siti dan Iyem yang berada di ruangan sebelah ruang makan nampak tersenyum melihat kebersamaan

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 214 Rencana Pernikahan Sesil

    Sabrina akhirnya membiarkan Aksa tetap ikut bersama Sesil. Ia juga paham sebab tak ada yang menemani Sesil di rumahnya. Sabrina kembali masuk ke mobil suaminya.Sementara Aksa satu mobil bersama Sesil akan kembali ke rumahnya. Suasana hati Aksa sedikit membaik setelah ditenangkan oleh Sabrina tadi. Air matanya sudah surut namun ia memilih tetap diam dalam perjalanan pulang tanpa banyak bicara.Sesekali sebelah tangan Sesil mengusap rambut tebal Aksa. Sulit dijelaskan, tapi dia sudah menyayangi Aksa. Aksa memang terlahir dari orang tua yang tak lain adalah mantan suami Sabrina tapi Sesil tak lagi mempermasalahkan itu. Ia sudah menyayangi Aksa dengan sebenar-benarnya.'Ya Tuhan, anak kecil di dekatku sungguh malang. Dia tak menginginkan kesedihan ini terjadi. Izinkan hamba untuk selalu menjaga dan merawatnya sampai dewasa nanti,' harap Sesil dalam hati.Harapan yang sama yang tengah diucapkan Sabrina saat ini. Dalam perjalanan pulang bersama suaminya, Sabrina masih memikirkan perasaan A

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 213 Mantan Suami Meninggal Dunia

    "Aku dan Aksa akan melayat, Mba. Aku akan mengantar Aksa. Kasihan kan," balas Sesil.Sabrina kembali dibuat dilema. Bagaimana mungkin ia akan tega membiarkan Aksa bersedih sendirian. Anak itu telah kehilangan segalanya. Orang tua satu-satunya Aksa kini turut berpulang ke sisi Tuhan karena penyakit komplikasi yang diidap. Sabrina tak pernah menyangka dengan kehidupan mantan suaminya yang memilukan."Sil, aku juga ingin ikut melayat. Aku kasihan pada Aksa. Tapi aku akan minta izin Mas Jaka terlebih dahulu ya," kata Sabrina. Ia masih menempelkan benda pipih itu pada telinganya."Kita ketemu di rumah tahanan saja ya, Mba. Kasihan Aksa tak bisa menunggu lagi." Sesil kembali bicara."Iya, aku ingin bicara dengan Aksa terlebih dahulu " pinta Sabrina."Boleh, Mba." Dalam detik yang sama, sepertinya Sesil langsung memberikan ponsel pintarnya pada Aksa."Iya, Ibu." Suara Aksa terdengar bergetar berat."Aksa, dengarkan Ibu ya. Tetap tenang. Semuanya akan baik-baik saja. Aksa dan Kak Sesil pergi

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 212 Kabar Buruk Dan Kabar Baik

    Sabrina sudah berdiri di depan rumah. Ia segera bertanya pada security di depan rumahnya."Mas, itu ambulance kemana?" tanya Sabrina pada pria berseragam layaknya security di rumahnya itu. Degup jantungnya masih sama, sebab suara sirine ambulance semakian mendekati arah rumahnya."Itu ada tetangga rumah sebelah yang meninggal, Non," jawab Security Sabrina.Seketika Sabrina menghela napas lega. "Saya pikir siapa. Kaget banget," desisnya. Akhirnya napas yang sempat tersengal kini mulai terasa lancar."Hanya tetangga, Non. Kabarnya meninggal karena kecelakaan," jelas security itu lagi."Ya sudah saya masuk lagi ya. Kabari saya kalau Mas Jaka pulang," pinta Sabrina."Siap, Non." Pria itu dengan tegasnya.Sabrina kemudian segera masuk kembali ke rumahnya. Ia masih belum juga tenang sebab belum mendapatkan kabar dari suaminya. Ia tak bisa menelepon Jaka lagi, sebab anak kembarnya minta ASI. Seperti biasa, Sabrina menyusui anak kembarnya secara bergantian. Ia selalu melakukan kewajibannya se

  • Membalas Perselingkuhan Suami ASN   Bab 211 Suara Ambulance

    "Klinik yang di dekat toko, Mba. Duh kasihan sekali Aksa. Aku sampai gak tega melihatnya. Sedari tadi Aksa mengigau nama papanya terus," kata Sesil lagi."Ya Tuhan, kasihan sekali Aksa. Memangnya kamu gak pernah bawa Aksa nengokin papanya di penjara?" Sabrina bertanya lagi."Sudah, Mba. Ceritanya dua hari yang lalu Aksa ingin bertemu papanya di penjara, aku mengabulkan keinginan Aksa. Ternyata Mas Hasbi sakit Mba. Semenjak saat itu Aksa terus saja memikirkan papanya." Sesil menjelaskan."Mas Hasbi sakit apa memangnya?" Lagi-lagi Sabrina bertanya. Ia masih menempelkan ponsel pintar pada telinganya."Katanya komplikasi, Mba. Sakit paru-paru dan lambung kronis. Aksa sampai sedih melihat papanya. Saat ini ada di klinik tahanan tengah dirawat oleh perawat di sana," kata Sesil."Ya Tuhan, sungguh aku kasihan pada Aksa. Anak sekecil Aksa sudah memiliki banyak sekali beban. Sebenarnya aku ingin menemui Aksa sekarang, tapi keadaannya tidak memungkinkan, Sil," terang Sabrina pada adiknya."Kena

DMCA.com Protection Status