Di sofa ruang tengah, Sesil melihat Jaka tengah menyuapi makan Sabrina. Ia tak kuasa mendekat, hingga memilih menempelkan tubuhnya dibalik dinding ruangan."Sudah, Jak. Pulanglah. Aku bisa makan sendiri kok. Tanganku masih berpungsi dengan baik," titah Sabrina pada Jaka."Tidak, Sabi. Aku tahu kamu memang tak menginginkan keberadaanku. Tapi, ijinkan aku memastikan keadaan kamu yang harus baik-baik saja." Jaka berbicara pada Sabrina.'Apa-apaan mereka!' Sesil yang dapat mendengar obrolan Sabrina dan Jaka di ruang tamu tampak terkejut."Jaka, aku baik-baik saja. Pulanglah, Jak. Jangan berlebihan." Sabrina masih berusaha mengusir Jaka."Kamu selalu saja begitu, Sabi. Kamu tak pernah menghargai perasaanku. Kurang apa pengorbananku selama ini sama kamu?" Sesil membekap mulutnya tatkala mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Jaka. Ia amat terkejut kemudian memilih segera keluar dari rumah, meninggalkan Jaka dan Sabrina.Dengan kendaraan roda dua, Sesil kembali ke toko. Bulir be
Last Updated : 2023-11-17 Read more