“Lalu, apa yang kau lakukan?” mata Kate memelotot.Lily terdesak, dia memundurkan badan. Napasnya memburu.“Kate, bisa kau tenang sedikit,” cicit Lily tangannya di perut, seperti melindungi anak yang ada dalam kandungannya.“Bagaimana aku bisa tenang?”“Oke, stop!” punggung Lily membentur tembok, tangannya mengangkat aba-aba berhenti.Mata Kate makin membesar, “Harusnya aku yang oegang kuasa di sini.”Lily menarik napas, “Aku mempunyai situasi dengan Nona Meredith. Dia mau mengangkat aku jadi pelayan tetap di sini.”“Apa?” Kate bertolak pinggang, wajahnya masih terlihat marah.Lily mengutuk dalam hati, hanya itu yang bisa dia katakan. Tolonglah, Kate ... pintanya dalam hati.“Berarti Nona Meredith, memberikan kau penawaran yang lain?” tanya Kate sekadar mengkonfirmasi.“Mungkin,” jawab Lily, “Aku tidak tahu, semuanya tergantung Mrs. Margot, kan?”Kate menyilangkan tangan di depan dada. Mengangguk-angguk, menerima semua perkataan Lily, dia menatap sahabatnya itu. “Oke.”Lily menghela n
Read more