Season IIIBeberapa hari setelah lapor polisi, Robert masih sabar menunggu kabar dari Emily.“Dia tak pantas kau tunggu,” kata kakeknya setelah selesai rapat dengan para pemegang saham. Robert tidak bisa meyembunyikan kegelisahannya, sebentar-sebentar melihat ke ponselnya. Mungkin ada pesan atau telepon dari Emily, satu saja, Robert membatin sendiri.Satu pesan atau telepon, mungkin dia akan mencari Emily gila-gilaan.Perkataan kakeknya tidak Robert ambil pusing, dia hanya menaikkan alisnya. Dan diam, melirik menggerakkan tetikus laptopnya.“Dia memang cantik, aku akui itu,” timpal kakeknya. “Tapi, tidak semua wanita cantik patut untuk kau kencani. Ingat, Rob kau ini pewaris tunggal perusahaan yang aku miliki. Jadi, kau juga harus berhati-hati.”Robert menggerakkan pupilnya ke arah kakek. “Mereka kan, manusia juga, sama seperti kita. Patut atau tidak patut rasanya kita tidak bisa menilai seseorang karena itu.”“Robert, Robert, kau ini, kan, tampan, mapan. Perempuan mana pun mau kalau
Baca selengkapnya