Home / Pernikahan / Terjerat Gairah Suami Kontrak / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Terjerat Gairah Suami Kontrak: Chapter 61 - Chapter 70

111 Chapters

Mantel Punya Siapa

Ting!Suara bel pintu kamar mengejutkan Saskia yang asyik melamun. Alvaro tak terlihat, sepertinya masih ada di kamar mandi.Saskia bangkit dan membuka pintu. Ibunya berdiri di depannya, wajah tuanya nampak bahagia."Ibu!" seru Saskia sambil memeluk ibunya.Keduanya berpelukan melepas rindu, kemudian ibunya mengurai pelukan mereka."Kamu kelihatan kurus. Apa kamu sakit?" tanya sang ibu sambil memindai putrinya dari atas ke bawah."Aku tak apa, Bu. Hanya kurang cocok dengan makanan di China. Aku kesulitan mencari makanan halal, jadi lebih banyak makan buah-buahan," jawab Saskia. "Ooh. Bagaimana dengan Alvaro?" Ibunya Saskia melongok ke dalam kamar, bersamaan dengan keluarnya Alvaro dari kamar mandi."Innalilahi!" Spontan ibunya Saskia berucap. Ucapannya langsung menghentikan kursi roda Alvaro. Saskia menoleh dengan khawatir pada perasaan Alvaro melihat respon ibunya.Wajah Alvaro tegang. Saskia tahu suaminya berusaha mengontrol emosi."Pa, Ibu datang." Saskia berkata sambil mendekat.
Read more

62. Kampung Halaman

Seorang gadis berparas manis turun di depan sebuah gang yang muat dilalui sebuah mobil. Meskipun gadis itu datang dengan menggunakan mobil sewa, tetapi dia tak ingin menarik perhatian tetangga sekitarnya."Terimakasih, Pak," ucap sang gadis kepada si supir yang mengangguk dan segera pergi."Aku kembali," gumamnya lalu mulai melangkah. Hari menjelang malam. Dia sengaja pulang di saat seperti ini karena tahu, sedikit orang di luar rumah selepas Maghrib."Assalamu'alaikum. " Sang gadis mengetuk pintu sebuah rumah kecil yang dindingnya sudah kusam.Samar-samar terdengar sahutan dari dalam diiringi langkah kaki menuju pintu. Seorang anak perempuan berusia 12 tahun membuka pintu."Kak Ros!" Anak itu berseru gembira, langsung memeluk kakaknya dengan bahagia. Manik hitamnya berbinar melihat kedatangan kakaknya."Rambutmu tambah keriting, Win," goda Roswati pada adiknya yang bernama Winarti.Bibir Winarti manyun mendengar godaan itu. Dia ingin rambut lurus seperti artis-artis korea yang diliha
Read more

63. Kompensasi

Roswati menaiki angkutan umum lalu turun entah di mana. Dia terus berjalan mengikuti langkah kakinya. Sampai akhirnya Roswati berhenti di depan sebuah masjid karena kakinya sudah sangat lelah.'Aku akan beristirahat dulu,' batin Roswati sambil memandang sekitarnya. Masjid terlihat sepi, hanya ada beberapa orang lelaki di pelataran masjid yang sedang beristirahat dari panasnya suhu kota metropolitan. Jemaah yang lain pergi setelah melaksanakan sholat Ashar.Roswati masuk melalui pintu khusus wanita, sedikit terkejut karena tempat sholat wanita tidak kosong. Ada seseorang sedang berdoa dengan posisi membelakangi pintu."... Ya Allah, Yang Maha Pemurah dan Penyayang, hamba mohon berikanlah kesempatan lagi kepada hamba untuk mempunyai anak. Hamba ingin membahagiakan suami dan keluarga. Kabulkanlah permohonan hamba, Ya Allah." Wanita itu terisak lirih. Bahunya berguncang naik turun.Roswati bimbang, apakah tetap masuk atau balik badan. Namun kakinya yang lelah membuatnya memutuskan untuk t
Read more

64. Mendampingimu

"Ini kacau. Kacau." Roni mengetuk2 meja dengan jarinya, membuat suara yang berirama. Tuk, tuk, tuk.Andry hanya meliriknya dengan malas. Suara ketukan itu menyebalkan."Bagaimana bisa kau sesantai ini? Kebayang nggak, dia kembali dengan menggendong anak dan bilang pada semua orang agar kau menikahinya?" Roni mencondongkan tubuh ke depan. Kedua sahabat itu sedang berada di cafe yang tidak terlalu ramai."Aku nggak yakin dia senekat itu. Paling jauh, dia menemuiku secara pribadi. Aku akan bisa mengatasinya," sahut Andry sambil mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan."Bagaimana jika ada orang yang mengambil keuntungan dari situasinya? Mungkin saja dia bercerita pada seseorang dan orang itu mendorongnya untuk memerasmu.Kamu sekarang kan pewaris Bintang Terang Group. Apalagi kondisi Alvaro begitu. Peluangmu naik menjadi CEO sangat besar. Banyak yang mengincar kelemahanmu, Rue. Kamu harus selalu menjaga nama baik perusahaan dan Skandal seperti ini akan mampu membuat perusahaan bangkrut." R
Read more

65. Wanita Receh

Alvaro tiba di parkiran kantor lalu masuk ke lift khusus yang diperuntukkan Jajaran direktur. Beberapa karyawan yang sempat melihat kehadirannya nampak memasang ekspresi yang beraneka ragam. Ada yang nampak prihatin, ada yang kasak kusuk dengan temannya, ada juga yang nampak mengusap matanya. Alvaro mengacuhkannya. Dia benci keadaan ini, akan tetapi harus menjalaninya. Alvaro sempat melihat Maserati kesukaan Andry terparkir dengan gagahnya. Adiknya itu memang suka terlihat menonjol. Alvaro sendiri cenderung membawa mobil biasa saja ke kantor. Bagi Alvaro, mobil sport menimbulkan rasa sedih dan iri bagi yang tidak mampu sedangkan di kantor itu ada jabatan bergaji UMR seperti petugas kebersihan. Ting!Pintu lift terbuka. Sega menyambutnya dengan senyum lebar. Keduanya menuju ke ruangan Alvaro, melewati meja Ashley.Alvaro melihat sorot merendahkan dari sekretarisnya itu. Ashley tampak acuh, tidak sok cari perhatian seperti saat Alvaro belum mengalami kecelakaan. Ashley mengucap selama
Read more

66. RUPS

Alvaro dan Saskia makan dalam diam dengan pikiran masing-masing. "Enak tidak, Pa?" tanya Saskia melihat Alvaro makan lebih banyak dari biasanya.Alvaro mengacungkan satu jarinya sambil tersenyum samar, membuat Saskia terkesima. Baru kali ini dilihatnya Alvaro tersenyum sejak kecelakaan itu. Meskipun samar, senyum sang suami sangat indah dipandang. "Pa, dua minggu lagi akan ada acara reuni SMA. Apa aku boleh datang?" tanya Saskia meminta ijin.Alvaro mengangguk. Dia tak keberatan Saskia bersosialisasi dengan banyak orang. Lebih baik begitu sebagai hiburan di sela-sela kegiatannya merawatnya.Sambil meneruskan makannya, Saskia menceritakan beberapa kisah lucu yang membuat hati Alvaro menghangat. Perasaan bahwa Alvaro hidup sendirian di dunia yang dingin dan keras semakin memudar saat bersama Saskia. Perlahan-lahan Alvaro bisa menemukan kalau Saskia benar-benar ingin merawatnya sampai dia sembuh, bukan sekedar habis manis sepah dibuang.Tok! Tok! Tok!Keduanya menoleh, mengira Sega yang
Read more

67. Bermain Bersama Mumu

"San, kamu kenapa sih?" Ashley sedang berkunjung ke apartemen Sandra. Teman lamanya itu nampak murung, hanya duduk menekuk lutut di sofa dengan rambut panjangnya digelung asal ke atas kepala. Matanya sembab dan bengkak, seolah Sandra sudah menangis berhari-hari. Kue sus yang dibawa Ashley dari toko kue terkenal tak disentuhnya, padahal itu makanan favorit Sandra."Nggak apa-apa." Sandra memutar-mutar ponsel lipatnya."Kamu nangisin keadaannya Tuan Al?" Ashley menyelidiki penyebab Sandra bersedih.Sandra mengangguk tanpa menjawab."Tuan sedang apes. Kamu tahu nggak, dari info yang kudengar, Tuan sedang membawa buket bunga mawar yang besar saat kecelakaan itu terjadi. Kira-kira, buket mawar itu buat siapa? Jangan-jangan buat Kamu? Kamu kan baru bertemu Tuan sebelum kecelakaan. "Ashley berusaha mengembalikan keceriaan Sandra. Ashley benar-benar berteman dengan Sandra. Ashley sudah tak menginginkan Alvaro yang cacat. Ashley mempunyai target lain sekarang. Minimal Andry lah, demikian renca
Read more

68. Bicara

Saskia dan Geo menoleh ke asal suara. Alvaro bergeming. Dia sudah tahu suara siapa itu.Andry berlari mendekat. Mumu nampak terganggu. Harimau itu mengaum keras. Rambut Saskia yang panjang tertiup ke belakang terkena angin yang keluar dari mulut Mumu."Ah!." Saskia kaget dan melompat mundur. Gerakannya yang mendadak semakin membuat Mumu gelisah. Harimau besar itu kembali mengaum keras. Taking nya yang besar dan panjang terlihat jelas oleh Saskia, membuatnya ketakutan dan beringsut mundur. Andry pun berhenti berlari. Jaraknya dengan kandang masih beberapa meter lagi. Reaksi Mumu membuatnya terkejut."Duduk, Mumu!" Geo yang melihat suasana menjadi tegang segera mengeluarkan perintah. Namun terlambat. Insting Mumu terlanjur menganggap situasi di sekitarnya tidak aman baginya. Mumu bersiap menerkam Saskia yang terus beringsut mundur. Saking paniknya, Saskia pun jatuh terduduk. Dia hanya berjarak dua meter dari Mumu yang kembali mengaum."MUMU!" Ada geraman lain yang bernada rendah dan men
Read more

69. Ide Baru

Andry berangkat ke kantor sementara Alvaro melanjutkan menikmati kopinya. Setelah ini dia akan mengunjungi Orlando di kamarnya. Kakeknya itu tidak doyan makan.Langkah kaki ringan dengan aroma harum mendekat. Alvaro sudah hapal, itu langkah kaki Saskia."Pa, sedang apa? Nanti jam sembilan ada sesi terapi." Saskia mengingatkan sambil berdiri di sisi Alvaro. Alvaro meliriknya. Saskia tampak segar dengan gamis berwarna hijau lembut dan jilbab bermotif bunga berwarna senada. "Menikmati udara segar," sahut Alvaro pelan. "Mama mau kemana?""Ada kajian pagi ini, aku mau datang. Temanya bagus.""Apa itu khusus wanita?""Iya. Untuk pria ada di waktu malam sehabis Isya." Saskia melirik Alvaro. Baru kali ini Alvaro menunjukkan ketertarikan pada kegiatannya."Well, sekarang aku pengangguran. Aku akan meminta Pakde Gito menemaniku nanti malam," gumam Alvaro setelah nampak mempertimbangkan dengan seksama."Masyaa Allah," ucap Saskia spontan, namun dia juga berusaha setengah mati menyembunyikan keb
Read more

70. Aku Bersumpah

Kalimat yang diucapkan dengan lirih, akan tetapi mengalirkan kehangatan di sekujur tubuh Saskia. Dalam hati Saskia bersyukur, dia memilih bertahan dengan keadaan Alvaro yang sekarang. Andaikan dia mundur lebih dulu, telinganya tak akan mendengar Kalimat yang telah ditunggunya sekian bulan. "Papa serius?" tanya Saskia, masih ragu."Kamu milikku. Aku bersumpah akan mencintaimu dengan cara terbaik yang kutahu." Alvaro mengikis jarak di antara keduanya. Aroma harum napasnya membelai wajah Saskia yang sudah semerah tomat. Saskia memejamkan mata, tak tahan harus bertukar pandang dengan manik biru yang terus menatapnya secara intens. Bibirnya merasakan bibir Alvaro yang lembut. Tangan yang hangat itu meraba dada sang istri yang sudah lama tak disentuhnya. Saskia mengejang dan membalas dengan bergairah. Malam itu, sang wanita memegang kendali untuk pertama kali. Tanpa ragu-ragu lagi, Saskia memposisikan tubuhnya di atas sang suami.Malam Kian larut, menjadi saksi akan desah dan hasrat dua
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status